Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 3 July 2008

Agatha Trisnawati, Membela Tim PON NTT Lewat Pencak Silat

Malam itu kami mengunjungi tempat pemusatan latihan Perguruan Silat Perisai Diri yang berlokasi di belakang Gereja Misir, Maumere. Tempat latihan dengan ruangan yang cukup luas itu ternyata telah melahirkan beberapa juara nasional maupun daerah lewat cabang pencak silat.
Perguruan Silat Perisai diri juga mewakilkan salah satu anak didik terbaiknya untuk membela tim PON NTT.
Ketika memasuki ruangan latihan dan mengambil tempat duduk dibelakang, dara manis kelahiran kewapante 21 mei 1989 yang bernama lengkap Agatha Trisnawati sedang melakukan gerakan-gerakan beladiri lewat nomor seni tunggal dengan diawasi sang pelatih yang juga kelahiran Maumere, Yoseph Otu.

Ya,Agatha Trisnawati merupakan satu-satunya atlet asal tanah Sikka yang ikut serta dalam rombongan tim PON NTT ke Kalimantan.

“Tiga menit “teriak sang pelatih. Waktu tersebut telah menunjukan waktu yang tepat bagi Agatha yang menyelesaikan latihan nomor seni tunggalnya. Agatha pun beristirahat dan digantikan oleh pesilat yang lain.

Agatha yang biasa dipanggil Meme oleh rekan-rekannya bersedia memberikan waktunya sebentar untuk kami kula babong (berbincang) dengan kami.

Dalam rangka persiapan Tim PON NTT ini Agatha dilatih oleh para pelatih dari Perguruan Silat Perisai Diri Cabang Sikka yakni Yoseph Otu, Gideon dan Nelson Leki. Juga terlihat Ni Putu Yuliarsi yang juga merupakan mantan juara dunia dari Bali yang memberikan waktunya untuk memoles Meme.

Sebelumnya, sebulan lalu Agtaha dalam seminggu dikunjungi dan dilatih oleh Pelatih Nasional dari Jakarta Fahmi Fadli yang memang diperbantukan untuk memoles Agatha.

Menurut Pelatih Yoseph Otu Agatha secara teknis telah siap untuk bertarung di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII dengan target medali emas untuk tim PON NTT. Cuma kendala mental yang masih terus di poles dan tingkatkan menjelang keberangkatannya.

Agatha masuk perguruan silat Perisai Diri tahun 2002 saat masih duduk dibangku kelas dua SLTP. Bulan Oktober tahun 2003 Agatha mengikuti Kejuaraan Silat versi Perisai Diri dan menyabet Juara I.

Tahun yang sama Agatha menuju Bali untuk mengikuti Kejuraan Silat nasional namun gagal . Menurutnya kegagalan tersebut merupakan pengelaman berharga untuk terus mengasah kemampuannya.
Tahun 2004 mengikuti kejuaran international untuk Kategori Serang Hindar.
Tahun 2005 Agatha menyabet Juara I versi Serang Hindar di Kejuaraan Perisai Diri yang diikuti pesilat-pesilat dari kawasan Flores, Lembata, Rote Ndao,

Tahun 2006 Juara 1 versi Serang Hindar di Kejuaraan Perisai diri se NTT. Kemudian mengikuti POPDA(Pekan Olah raga Pelajar Daerah) di Kupang dan menyabet juara 1 untuk versi seni tunggal.

Setelah itu megikuti Popda, Agatha kemudian mengikuti POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) 3 yang diikuti pesilat-pesilat dari daerah Jawa Timur, NTB, NTT, SULSEL, SULTENG juga merebut juara 1.Selanjutnya mengikuti PraPon wilayah IV dan menyabet juara 2 .

Agatha juga mengikuti POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) mewakili NTT. Dikejuaraan tersebut Agatha mendapati lawan-lawan tangguh seperti dari DKI, Kaltim, Jatim namun Agatha berhasil menyabet juara IV.

Agatha yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Yoseph Tarsisius asal Lio Ende dan mama Pricilla Celly asal Bola, Maumere bertekad mengalahkan lawan-lawannya. Tak ada rasa takut meski lawan yang dihadapi merupakan para juara dunia dari daerah-daerah tangguh seperti DKI, Bali, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Kaltim.
Namun dengan persiapan matang dan polesan para pelatih nasional dan daerah Agatha siap untuk bertarung di Kaltim.

Agatha yang berdomisili di kawasan Perumnas kota Maumere meminta dukungan doa dari seluruh masyarakat NTT dimana saja berada agar bisa memenuhi target yang dibebankan kepadanya.

Wajar bila target emas dibebankan kepadanya lewat cabang silat sebab selama ini hasil terbaik cabang silat adalah perak.
Seperti dituturkan oleh pelatih Yoseph Otu,Pelatih Silat Nasional Fahmi Fadli ketika menangani Agatha melihat bahwa anak ini mempunyai bakat yang luar biasa dan yakin kalau Agatha akan bisa bersaing di PON mendatang.
Fahmi Fadli jugalah pelatih yang telah melahirkan banyak juara dunia yang beberapa nantinya akan menjadi lawan Agatha di PON mendatang.

Ya, lewat nomor Seni Tunggal cabang silat, Agatha siap membela NTT dan siap bertarung di Kaltim. Kita nantikan saja kiprahnya.

Lewat perguruan silat Perisai Diri cabang kabupaten Sikka juga telah melahirkan pesilat pesilat masa depan NTT seperti Oktovianus Mauritius sikecil berusia sekolah dasar yang merupakan juara 1 Nasional usia dini 2006 di Jakarta dan Bonafasius Yan Nurak juara 3 Nasional usia dini.

Ada pula Ibnu ,9 tahun,anak dari pemilik warung Bangkalan di kota Maumere yang akan bertarung di kejuaraan Nasional mendatang lewat nomor serang hindar.
Ya,mereka semua merupakan aset kabupaten,propinsi dan nasional yang harus terus di kembangkan dan di beri perhatian untuk membawa nama harum daerah dan bangsa kita.


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Thursday, July 03 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---