Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 10 June 2012

Chris Rotok Minta Restu Masyarakat Kabupaten Sikka

Bupati Kabupaten Manggarai, Christian Rotok meminta restu masyarakat Kabupaten Sikka untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2013-2018 bersama Abraham Paul Liayanto sebagai Calon Wakil Gubernur (Bacawagub). Permintaan tersebut disampaikan saat Chris bertemu Wakil Bupati (Wabup) Sikka, Damianus Wera dan sesepuh masyarakat Sikka, Daniel Woda Palle di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, Jumat (1/6/12). Kepada Damianus Wera, Chris meminta dukungan agar mau membantu mengenalkan paket Cristal (Cristian Rotok – Abraham Paul Liyanto) kepada masyarakat Kabupaten Sikka untuk dipilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Sebab, Pilgub yang bakal dilangsung pada tahun 2013 mendatang akan dilaksanakan secara langsung.
Bupati Kabupaten Manggarai, Christian Rotok meminta restu masyarakat Kabupaten Sikka untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2013-2015 bersama Abraham Paul Liayanto sebagai Calon Wakil Gubernur (Bacawagub).

Permintaan tersebut disampaikan saat Chris bertemu Wakil Bupati (Wabup) Sikka, Damianus Wera dan sesepuh masyarakat Sikka, Daniel Woda Palle di Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, Jumat (1/6/12). Kepada Damianus Wera, Chris meminta dukungan agar mau membantu mengenalkan paket Cristal (Cristian Rotok – Abraham Paul Liyanto) kepada masyarakat Kabupaten Sikka untuk dipilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

Sebab, Pilgub yang bakal dilangsung pada tahun 2013 mendatang akan dilaksanakan secara langsung. Usai bertemu Damianus Wera di Rumah Jabatan Wabup Sikka, Chris kemudian bertemu Daniel Woda Palle. Kepada mantan Ketua DPD I Partai Golkar NTT dan Ketua DPRD NTT itu, Chris meminta doa restu sebagai orang tua yang pernah bertugas di Manggarai.

 Damianus Wera mengatakan, Chris Rotok merupakan Bacagub NTT yang pertama yang datang ke Sikka dan melapor sekaligus meminta restu masyarakat Sikka. Karena itu atas nama pemerintah dan masyarakat Sikka ia sangat berterima kasih atas kehadiran Chris Rotok yang mau melapor diri saat sedang berada di Kabupaten Sikka.

Selain bertemu tokoh dan masyarakat Sikka, Chris juga menemui masyarakat Manggarai Raya yang ada di Kabupaten Sikka. Sementara itu, hari ini Chris Rotok dipastikan akan bertemu pengurus dan anggota PMKRI Cabang Sikka. “Ya, hari ini pak Chris akan bertemu PMKRI Cabang Sikka,” ujar Jubir Paket Cristal, Valent Blikilolong saat dibubungi sergapntt.com via HP, Sabtu (2/6/12) pagi.(sergapntt.com)
Selengkapnya...

14 Oknum Polisi Terindikasi Narkoba

Empat belas oknum polisi di wilayah hukum Polres Sikka terindikasi sebagai 'pemain' narkotika dan obat terlarang (narkoba). Hal ini diketahui saat dilakukan tes urine di Polres Sikka minggu lalu. Terhadap temuan ini, Kapolda NTT, Ricky HP Sitohang, kecewa dan marah. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT, Brigjen (Pol) Ricky HP Sitohang, dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT, Kombes Antonia Pah, Senin (4/6/2012), membenarkannya. Antonia menjelaskan, 14 oknum anggota Polres Sikka tersebut akan dilanjutkan dengan pemeriksaan darah guna mendapatkan hasil yang lebih sempurna.

Antonia enggan menyebut nama-nama oknum anggota polisi yang terindikasi menggunakan narkoba itu kepada wartawan. "Kini, sedang dilakukan periksa darah 14 oknum anggota untuk menguatkan hasil tes urine mereka di Polres Sikka," kata Antonia.

Dikatakannya, satu oknum anggota polisi sudah menjadi tersangka dan saat ini sedang diproses hukum (kasus penangkapan narkoba di Maumere). "Ke-14 anggota polisi tersebut di luar dugaan ketahuan menggunakan narkoba," ujarnya.

Antonia menjelaskan, pemeriksaan urine bagi seluruh anggota polisi di wilayah hukum Polda NTT merupakan tindak lanjut perintah Kapolda NTT guna meminimalisir dan mengantisipasi meluasnya penggunaan narkoba di kalangan anggota polisi.

Terhadap 14 oknum anggota polisi yang terindikasi menggunakan narkoba, kata Antonia, Kapolda NTT, Brigjen Polisi Ricky Sitohang sangat kecewa dan marah. Kecewa dan marah karena seharusnya polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat harus menunjukkan contoh yang baik, bukan sebaliknya memberikan contoh yang buruk menggunakan narkoba. Ke depan, demikian Abntonia, akan terus ditingkatkan upaya pemberantasan narkoba, baik di lingkungan intern kepolisian maupun di kalangan masyarakat luas.

Antonia mengatakan, polres lainnya akan didatangi tim untuk melakukan tes urine. "Kapolda sudah menegaskan, yang kedapatan menggunakan narkoba, tidak ada ampun, diproses hukum dan terancam dipecat," kata Antonia.

Pada Rabu (3/5/2012), Satuan Narkoba Polda NTT, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda NTT memeriksa urine 410 anggota Polres Sikka di Maumere.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka, AKBP Drs.Ghiri Prawijaya, mengatakan hal itu ketika ditemui usai pemeriksaan urine 410 anggota Polres Sikka menyatakan, pemeriksaan urine anggota Polres Sikka menunjukkan bahwa pihaknya tidak main-main memberantas narkoba di wilayah Sikka. Ia mengatakan, pemeriksaan urine anggota Polres Sika ditangani Satuan Narkoba Polda NTT guna mengetahui ada atau tidak anggota yang terindikasi mengonsumsi narkoba.(kupang.tribunnews.com)
Selengkapnya...

Guru dan Pemerintah, Penyebab Utama Anjloknya Hasil UN 2012 di NTT

Buruknya hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2012 lebih disebabkan oleh peran guru dan pemerintah yang kurang maksimal. Sudah begitu, guru tidak mengupgrade diri sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, sementara pemerintah ciptakan program kurang menyentuh langsung kebutuhan guru dan siswa. “Hasil UN kita buruk. Ya, siswa tidak bisa disalahkan.
Yan dimintai komentarnya terkait buruknya tingkat kelulusan di NTT secara nasional. Lebih dari 2.500 siswa peserta Ujian Nasional SMA/SMK di NTT dinyatakan tidak lulus UN. Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTT, Klemens Meba mengklaim ada kenaikan tingkat kelulusan kurang dari satu persen dibanding tahun lalu. “Hasil UN tahun 2011-2012, bergeser naik. Jadi tahun 2010-2011 itu secara persentase kita berada pada 94,43 persen. Dengan pesertanya adalah 32.532 orang. Sedangkan untuk tahun 2011 – 2012, persentase 94,50 naik 0,7 persen. Dengan jumlah siswanya 36.228. Sedangkan kualitas kelulusan, dilihat dari klasifikasi kelulusan, kita berada pada klasifikasi B,” imbuhnya.

Meba menyebut, beberapa alasan sehingga NTT tetap di urutan terakhir tingkat nasional. Di antaranya, kurang tersedianya sarana laboratorium, perpustakaan sekolah, serta kualitas guru yang belum memenuhi syarat.

 Sementara itu, Kanis Pari (47), salah satu orang tua murid warga Kupang mengatakan, jika pemerintah tahu bahwa sarana prasarana sekolah serta kualitas guru belum memenuhi syarat, maka sudah seharusnya pemerintah menciptakan program yang bisa langsung menyelesaikan persoalan tersebut. “Jangan sudah begini baru mau kasi salah guru. Kemarin kau pejabat ada kemana,” sergahnya.

 Alumni Universitas Pajajaran ini mengaku, kebijakan memanage mutu pendidikan di NTT selama ini lebih bernuansa politik. “Lihat saja alokasi anggarannya. Lebih banyak menuju daerah-daerah yang punya ikatan politik dengan para pemimpin yang ada. Padahal daerah sasaran itu tidak terlalu membutuhkannya. Sementara sekolah-sekolah yang seharusnya dibantu, koq tidak dibantu. Aneh,,,,” tandasnya.(sergapntt)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, June 10 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---