Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 7 December 2010

Lesehan Santai, Lesehan di Eltari..

Buka dari Malam hingga Subuh
Familiar dan penuh keakraban. Itulah gambaran kecil “Lesehan Kopie Arema” yang berdiri seadanya di Jalan Eltari Maumere. Konko model Maumere atau istilahnya Kulababong yang santai dan rileks menjadi gaya menarik. Warung Lesehan ini dimiliki bersama oleh 5 sekawan yakni Ule, Rull, Passe, Nolie dan Dodie. Kelimanya alumni perguruan tinggi di Kota Malang yang beberapa diantaranya masih mencari kerja. Sehingga nama Arema terselip, sebagai indentitas dari mana asal mereka menimba ilmu. Yang menarik, lesehan gaya ‘kulabaong’ ini saat dibuka hingga sekarang semakin ramai dikunjungi. Hal ini membuat mereka semakin berpikir inovatif, seperti menggelar music akustic pingir jalan dan segudang terobosan-terobosan lain.


Lesehan Kopie Arema, menurut mereka bukan sekedar menawarkan sajian kopie saja tapi juga sajian lain seperti jagung bakar, aneka mi dan berbagai jajanan khas Maumere. Kopi yang dijual disini pun beragam, dari kopi sasetan, itam sampai kopi racikan sendiri. Ada juga teh, dari dingin hingga panas, misalnya es lemon tea, milo panas, josua, soda gembira dan lain-lain. Sajian lain berupa minuman dan makanan lain dari yang hangat, panas sampai dingin dengan berbagai rasa sedang dipersiapkan.

Tak salah kalau anak-anak muda Maumere yang senang berselancar di malam hari, beberapa hari belakangan ini memilih lesehan ini sebagai tempat berbagi rasa. Belum lagi jika sudah ditambah dengan sajian musik akustik.

Lesehan ini berada di Jalan Eltari yang notabene menjadi kawasan favorit akhir-akhir ini. Om Frando da Lopez, salah seorang warga Eltari dimana didepan rumahnya lesehan ini berdiri, mendukung usaha anak-anak muda ini dengan memberikan halaman rumahnya sebagai bagian dari lesehan tersebut. Hal ini sangat menggembirakan Lima Sekawan. Mereka sangat berterima kasih bagi kebaikan Frando da Lopez.

Disisi lain, Jalan Eltari dengan lampu jalan yang memancarkan sinar terang dengan deretan bunga-bungan taman nan asri ternyata menjadi daya pikat. Gambaran Jalan Eltari yang sesepi tahun-tahun sebelumnya kini seperti mulai pudar. Beberapa bulan ini, Jalan Eltari yang nyaman dengan taman-taman bunganya kadang digunakan menjadi medan trek liar sepeda motor oleh sebagian remaja. Kebisingan mesin motor tersebut nyatanya mengganggu warga dikawasan tersebut dan tentu saja lalulintas kendaraan. Lesehan hadir di Eltari menawarkan kepada para remaja tersebut untuk meninggalkan kebiasaan negatip dan memilih untuk nongkrong bersama jajanan dan pilihan minuman ringan, kata Ulle.

Lesehan Kopie Arema, menurut Lima Sekawan tersebut, dibuka dari jam 7 malam hingga dinihari atau sampai tamu tak ada. Sehingga yang senang begadang menggunakannya sebagai tempat spesial saat konko bersama rekan dan sahabat mereka. Bagi yang lain, memilih tempat ini hanya untuk menghilangkan waktu. Seperti yang diceritakan oleh Bayu dan Andrie, dua sahabat yang asik berinternet di lesehan tersebut.

“Akhirnya bisa menikmati kopie dengan sesantai mungkin bersama teman-teman. Ini baru pertamanya di Maumere dan bisa memuaskan kami,” ujar Andrie.

Bayu menambahkan, “Biasanya kalo malam hari sumpek, hanya bisa pelototin layar kaca atau internetan, kalau sekarang sudah bisa ngopie diluar sampai dinihari sambil internetan, udaranya juga sejuk” ujarnya. Bayu menggunakan laptop dengan modem wairless.

Nyala-nyala lampu dari botol-botol kecil berderet disisi lesehan. Gelas dan sasetan kopie dan lainnya siap menunggu pesanan. Nolie yang biasa bertindak sebagai juru masak cekatan bekerja. Yang lain asik bercengkerama.

“Tiap hari te begini sudah abang, pesanan dan pelanggan makin meningkat jadi sibuk terus,” ujar Nolie, alumni Institut Teknologi Nasional Malang kepada inimaumere.com.

Nolie memang semangat bekerja karena setelah dibuka 5 hari lalu, keadaan semakin ramai dan diluar perkiraan mereka.

Om Frando da Lopez, disela aktifitas lesehan, mengatakan mendukung usaha anak-anak muda ini. Menurutnya ini merupakan terobosan usaha yang bagus. "Saya telah memberitahu kepada para tetangga, Ibu Lurah Kota Uneng, Polsek Alok tentang lesehan ini agar mereka pun tahu kalau keramian disini karena ada aktifitas lesehan," ujranya.

Om Frando dan anak-anak muda yang asik nyante di lesehan eltari

Menurutnya, dengan adanya lesehan ini, trek-terkan liar semakin berkurang dan anak-anak muda punya pilihan untuk nongkrong di lesehan tersebut daripada minum moke. "Ini adalah usaha yang sifatnya insidentil atau hanya sekedar meramaikan suasana malam Kota Maumere, bentuk usaha ini juga bukanlah usaha permanen," jelas Om Frando yang dihalaman rumahnya juga menjual makanan -makanan khas Maumere, mie dan jajanan lain.

Ulle juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, mereka berlima akan terus berkonsultasi dengan Om Frando tentang langkah-langkah yang perlu dicapai untuk menjaga agar lesehan ini tak mengganggu kenyamanan masyarakat. "Kami juga berencana untuk memberitahu kelurahan karena telah memanfaatkan badan trotoar untuk usaha," jelas alumni Institut Teknologi Nasional (ITN Malang) ini.

“ Semoga terlaksana dan bermanfaat,” ujar Ulle.

Mengenai tempat ini bisa digunakan sebagai sarana mabuk-mabukan oleh sebagian oknum, Ulle mengatakan bahwa niatan dan tujuan mereka mendirikan lesehan kopie ini salah satunya adalah menghindarkan para remaja dan anak muda dari alkohol.
“Sudah saatnya beralih keminuman tanpa alkohol, dan kami menyediakannya sampai dinihari, mau duduk cerita sambil ngopi sampai berjam-jam kami tak melarang, silakan,” jelasnya. "Kami akan menegur keras jika ada yang menggunakan tempat ini untuk mabuk-mabukan," jelasnya lagi.

Menurutnya, anak-anak muda Maumere sangat menyukai dan mendukung pengembangan lesehan tersebut. Karena menurut mereka, sarana untuk konko di kota ini hampir tak ada. Nongkrong tanpa moke, itu alasan mereka.

Melihat Jalan Eltari yang nampak sepi di kala malam namun selaksa anggun dan penuh wibawa, rasanya tak ada salahnya anak-anak muda nian tanah yang mencari hidup diberi kesempatan. Mereka berdiri sendiri dengan modal seadanya juga invovasi usaha yang diterima masyarakat. Kesempatan usaha ini memang baru pertama kali ada di kota ini. Bersaing dengan warung-warung ‘luar’ yang menjamur di Kota Maumere. Dengan ide-ide segar mereka siap mewarnai Maumere.



www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Tuesday, December 07 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---