Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 19 August 2009

Lokasi Pertadingan dan Jadwal Sepak Bola

Lokasi Pertandingan Pordafta Sikka 2009

Tinju : Halaman Koramil Kota

Karate : Aula Allan Waidoko

Kempo : Aula Biara Karmel Waiklau

Tenis Meja : Aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Tenis Lantai : Lapangan Polres, Kodim dan Kimpraswil

Bulu Tangkis : Gudang Surya Mekar Nangalimang

Silat : Aula Smk Yohanis XXIII

Tak Kwon Do : Aula St Theresia Avila SSpS

Atletik : Gelora Samador (pagi)

Sepak Bola : Gelora Samador (sore)

Volley : Gelora Samador (sore/malam)


Jadwal Pertandingan Sepak Bola (Gelora Samador) :


Minggu (27/09/2009) jam 14 Ende vs Lembata

Minggu (27/09/2009) jam 16 Sikka vs Matim

Senin (28/09/2009) jam 14 Sikka vs Flotim

Senin (28/09/2009) jam 16 Matim vs Lembata

Selasa (29/09/2009) jam 14 Ende vs Matim

Selasa (29/09/2009) jam 16 Flotim vs Lembata

Rabu (30/09/2009) jam 14 Sikka vs Lembata

Rabu (30/09/2009) jam 16 Flotim vs Ende

Kamis (01/10/2009) jam 14 Flotim vs Matim

Kamis (01/10/2009) jam 16 Ende vs Sikka

Jum ad (02/10/2009) FINAL BOLA KAKI



jadwal dapat berubah sewaktu - waktu

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Meriah Karnaval Kemerdekaan Di Maumere..

Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 meriah di berbagai sudut Kota Maumere. Sebelumnya, perayaan HUT RI ini juga telah dimeriahkan oleh berbagai komunitas warga dengan mengadakan lomba-lomba yang lebih bertujuan untuk menghibur masyarakat. Nah, sehari setelah Apel Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus yang diadakan di Lapangan Umum Kota Baru Maumere, tepatnya hari Selasa 18 Agustus 2009 diadakan Karnaval mengelilingi Kota Maumere. Pawai Karnaval yang melibatkan berbagai tingkatan sekolah di Kota Maumere dari TK sampai Perguruan Tinggi dan juga beberapa komunitas paguyuban dari etnis pendatang mampu menyedot masyarakat umum yang tumpah ruah dipinggiran jalan. Pawai karnaval sendiri dimulai sekitar pukul 2 siang dengan dimulai dan berakhir di Lapangan Umum Kota Baru Maumere.

Pawai yang melintasi jalan-jalan utama di Kota Maumere ini sangat meriah dibandingkan dengan acara serupa yang diadakan tahun lalu. Lagian, karnaval kali ini memiliki jumlah peserta yang lebih banyak sehingga memakan waktu cukup lama. Karnaval sendiri berakhir sekitar pukul 7 malam ketika ekor dari peserta pawai mencapai garis finish. Namun kali ini mobil-mobil karnaval ataupun sepeda motor yang dihiasi sedemikian rupa seperti biasanya nampak tak terlihat, cuma satu dua kendaraan beroda empat yang ambil bagian.
Enaknya, langsung saja melihat foto-foto dan video yang sempat diambil www.inimaumere.com saat meliput acara tahunan ini.

Seorang bocah dengan keringat bercucuran berlari kearah ibu gurunya yang memegang air mineral. Kondisi bocah yang baru saja mengikuti pawai dengan berjalan kaki ini terlihat lelah. Cepat-cepat ia meneguk air tanpa tersisa. Beberapa temannya pun demikian. Setelah meneguk air, ia kemudian tersenyum ketika www.inimaumere.com akan memotretnya, bocah itu menolak dengan berlari ketengah kerumunan teman-temannya. Beberapa peserta lainnya kondisinya pun demikian, tak jauh berbeda.

Seperti yang kami lihat, selama pawai yang melelahkan ini tak ada logistik air bagi adik-adik peserta. Masyarakat cuma menonton, menghibur diri mereka (daripada tak ada kerjaan) tanpa turut terlibat membantu anak-anak dengan memberikan satu dua teguk. Apalagi yang punya gawean, nihil. Untungnya anak-anak ini tak menyerah. Meski kondisi drop dan kelelahan mereka tetap saja mempertontonkan aksi-aksi mereka. Semuanya demi satu kalimat ‘ Merayakan Hari Kemerdekaan RI Ke 64’.

Tak apa. Dulu pun, para pahlawan kita memperjuangkan kemerdekaan dengan mengorbankan nyawanya demi menendang para penjajah. Dari perjuangan merekalah kini kita bisa hidup bebas dari kungkungan penjajah. Bahkan, adik-adik yang lelah tanpa minta ini itu saat mengikuti pawai lebih mulia daripada para benalu yang masih bercokol di birokrat pemerintah maupun parlemen. Para benalu ini telah menyepelekan perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga. Yang ada kini, mereka hanya selalu minta ini itu meski sudah kenyang. Cari muka, jilat sana- sini tanpa malu.

Seperti kata Iwan Fals “Terbanglah garudaku, Singkirkan kutu kutu di sayapmu, Berkibarlah benderaku, Singkirkan benalu di tiangmu'

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN !!

Foto : Oss & Dpar
Video : Boim



Video Karnaval di Maumere
18 Agustus 2009

www.inimaumere.com


































Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Penyanyi / Artist : Iwan Fals


Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan

Kuat jarimu kala mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus merah putihku

Yang berkibar sedikit malu malu

Merah membara tertanam wibawa

Putihmu suci penuh karisma

Pulau pulau yang berbencar

Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu kutu di sayapmu

Berkibarlah benderaku

Singkirkan benalu di tiangmu

Hei jangan ragu dan jangan malu

Tunjukkan pada dunia

Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi

Bangunlah putra putri ibu pertiwi

Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti

Garuda bukan burung perkutut

Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan pancasila itu

Bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisi harapan

Yang hanya berisi khayalan



www.inimaumere.com




Selengkapnya...

PRAHARA PANGAN LOKAL..

Maumere_ Minat masyarakat terhadap pangan lokal rupanya kian hari makin meredup, masyarakat kini lebih mencintai masakan siap saji. Padahal pangan lokal memiliki nilai gizi lebih dan sangat bermanfaat bagi tubuh, apalagi yang diolah dengan cara tradisional.
Dari pada beli produk indutri keluaran pabrik yang belum tentu terjamin kesehatannya, mungkin saja mengandung banyak zat kimia. Lihat saja banyaknya komposisi pangan siap saji yang ada di label kemasan produk, nama kimianya saja kita tidak tahu apalagi dampaknya bagi organ tubuh kita.

Itulah sebabnya, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus,M.M. secara terus menerus mengajak masyarakat Sikka supaya menggemari pangan lokal. Kita sebenarnya kaya dengan pangan lokal, aneka jenis umbi sampai kacang – kacangan yang kalau kita budidayakan dan manfaatkan secara terus menerus kita, Sikka, tidak akan mengalami krisis pangan.

Sosimus Mitang dalam pidato kenegaraan, sehari sebelum peringatan HUT Proklamasi ke 64 Tahun 2009, tepatnya Minggu (16/08/2009) lalu kembali mengajak masyarakat supaya terus menerus memanfaatkan produk – produk lokal baik makanan maupun kerajinan tangan.

“Saya juga menegaskan kepada seluruh masyarakat Sikka terutama yang masuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM), agar memanfaatkan potensi yang dimiliki” jelas Mitang.

Dengan memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada, diyakini akan meningkatkan kesejaterahan dan tidak melakukan perjudian, mabuk minuman keras, serta tidak menyelenggarakan pesta lebih dari dua kali dalam setahun.

KK RTM yang kedapatan melakukan tiga hal diatas akan dikenakan sanksi ; tidak terdaftar sebagai KK dari RTM bahkan apabila sudah terdaftar statusnya sebagai RTM akan dihapus.

Menindak lanjuti hal ini, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka yang dimotori Ny. Fimina Sedo Mitang dan Ny. Reineldys Padji Wera, gencar melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan perihal pengolahan pangan lokal.

Secara gencar pelatihan mengolah pangan lokal menjadi produk lokal yang menarik dan bergizi terus dilakukan PKK Sikka. Sedangkan Dinas Pertanian Kab. Sikka tanpa henti terus melakukan sosialisasi melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) perihal pembudidayaan pangan lokal di halaman maupun kebun.

Sekarang sanggupkah generasi muda Sikka memilih untuk menggunakan produk lokal ? Sebuah pertanyaan yang harus dijawab dengan bisa. Sebab jika tidak generasi Nian Tanah hanya akan menjadi penonton di negeri orang, ketika produk lokal yang dulunya menjadi kekayaan orang Sikka akhirnya diolah orang – orang yang mendatangi Sikka.

Lihat saja ketika pisang goreng diperdagangkan dipasar oleh saudara – saudara kita dari Jawa, begitu diminati oleh generasi muda kita. Padahal kita sendiri masih bisa mengolahnya. Lucunya pisang yang dijual satu buah seharga hanya Rp. 250.- dibagi dua dan dijual masing – masingnya seharga Rp.500.- . tapi minat masyarakat terhadap sepotong dan mungin saja seperempat pisang yang sudah di goreng tetap tinggi. (djo)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, August 19 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---