Taman Laut Flores
Legend of the Saint. Dari manakah asal “surga bawah laut” yang indah tiada duanya itu, di sebuah pulau beriklim kering dengan musim penghujan yang sangat pendek pula? Sebagian orang Flores masih menyimpan jawabannya. Konon beberapa ratus tahun yang lalu beberapa pemuda berdiri di Teluk Maumere pada suatu pagi, ketika matahari belum terbit. Mereka berdiri dan memandang ke kejauhan. Tiba-tiba tampak di laut lepas sebuah kapal layar yang besar. Sangat jarang kapal sebesar itu berlayar si situ. Para pemuda itu merasa was-was, jangan-jangan kapal perompak. Mereka terus mengamati kapal itu, yang tiba-tiba memutar halauannya, mendekat, dan berhenti di hadapan mereka. Sebuah sekoci kecil diturunkan. Seorang laki-laki putih berjubah dan beberapa orang lainnya turun ke sekoci, berkayuh dan mendarat.
Salah seorang, lelaki putih berjubah itu, turun ke pantai. Dengan mata penuh kasih disapanya para pemuda yang tampak waspada itu. Dia menanyakan sebuah tempat yang asing di telinga mereka. Dia pun menceritakan bahwa dia datang dari jauh, jauh sekali datangnya, melalui lautan dan samudra raya. Akan tetapi kapal besar itu harus segera berangkat. Tergesa-gesa naiklah ia ke dalam sekoci yang membawanya ke dalam kapal besar itu.
Kapal itupun menarik jangkaran menurunkan sauhnya. Para pemuda itu melambaikan tangan, dan orang berjubah itu pun membalasnya dengan lambaian penuh kasih. Tiba-tiba orang berjubah itu berjalan ke arah haluan kapal, berdiri diam seperti memanjatkan doa kepada yang ilahi. Dibuatnya tanda salib di udara dengan sebuah tongkat.
Tongkat itu kemudian dibuangnya ke laut lepas di Pulau Flores itu. Maka perairan di pulau itu berubah menjadi sebuah taman laut yang sangat indah tiada duanya, penuh dengan koloni fauna dan flora laut. Orang berjubah itu lalu menjadi buah bibir di kawasan itu. Ketika itu sedang tersiar berita tentang seorang yang tersohor dari Timur, bernama Fransiskus Xaverius.
Sejak itu mereka percaya, orang yang melemparkan tongkat ke perairan Flores itu adalah Santo Fransiskus Xaverius. Santo yang kudus itulah yang telah memberikan sebuah souvenir bagi Pulau Flores: sebuah taman laut terindah di dunia.
************
Wilayah perairan di beberapa kawasan di Pulau Flores terkenal kaya akan objek wisata laut kelas dunia. Kawasan yang sangat ideal dan menyenangkan untuk kegiatan wisata selam (diving), baik untuk scuba diving maupun snorkeling itu terutama terdapat di Kabupaten Sikka, Nagakeo, dan Manggarai. Di Kabupaten Sikka terdapat cluster teluk Maumere dan Pulau Palue dengan perkampungan nelayan tradisional dan gunung berapinya.
Di Kabupaten Nagakeo, pesona alam kepulauan Riung dengan 13 pulau yang menarik dengan keunikan masing-masing. Jop Ave, mantan Menparpostel Kabinet Pembangunan VI menyebut pesona Riung sebagai “Mutiara dari Timur”.
Di Kabupaten Manggarai terdapat Taman Nasional Komodo yang sangat unik, yang oleh Marzuki Usman, mantan Menparpostel Kabinet Pembangunan V, diberi julukan “Negeri Seribu Naga”.
Keindahan panorama perairan Flores itu bahkan disebut Jop Ave sebagai “surga bawah laut yang belum tersentuh”. Dengan nuansa perairan teluk yang membiru,
bertaburkan gugusan karang dengan aneka koloni terumbu karang serta kawasan ikan hias, memberikan nuansa sekaligus warna khas taman laut Flores yang menawarkan pesona alam tiada duanya dipandang dari permukaan air yang bening. Di beberapa kawasan tertentu, seperti di bagian barat Teluk Riung, dapat dijumpai pemandangan kebun koral yang eksotis pada kedalaman air laut sepuluh meter.
Flores tidak sedikit. Sebagian keindahannya telah bercerita pada dunia dan sebagian masih terjaga dalam surga yang indah. Elok seperti perawan cantik, indah seperti lukisan.(cintabahari)
www.inimaumere.com