Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday, 12 August 2013

Ratusan Warga Dievakuasi

Bupati Ansar Rera Pimpin Evakuasi
Ratusan warga dari dua desa yakni Rokirole dan Nitung Lea telah diungsikan ke Maumere tadi siang, Minggu (11/8). Evakuasi menggunakan beberapa kapal motor yang dimulai dari pelabuhan Cua, Palue. Letusan Gunung Rokatenda yang terjadi pada hari Sabtu (10/8) sekitar pukul 04.00 wita mengakibatkan Desa Rokirole dan Nitunglea porak poranda disapuh lahar panas. Akibat bencana tersebut 3 warga Rokirole tewas terkena lahar panas dan dua orang masih belum litemukan. Ketiga korban yang tewas tersebut saat ditemukan telah menjadi gosong dan dikebumikan sore harinya di Dusun Cawalo. Letusan Gunung Rokatenda menyemburkan awan panas dan memuntahkan lahar panas yang mengalir dari Woje Wubi sampai ke Pantai Punge di Desa Rokirole.

Evakuasi para korban letusan Rokatenda berlangsung sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 wita. Bupati Sikka Ansar Rera memimpin langsung upaya evakuasi tersebut. Didampingi Dandim 1603 Sikka dan Danlanal Sikka, Bupati Ansar nampak mengkoordinasi kegiatan evakuasi warga Palue yang terkena semprotan lahar panas.
Bupati Ansar Rera sendiri berada di Palue sejak hari Sabtu (10/8). Usai menerima kabar Rokatenda meletus, belkiar bersama Danlanal, Dandim 1603 Sikka, mantan Wabup Sikka Wera Damianus, SAR Sikka, BPBD, Tagana dan sejumlah awak media langsung berangkat menuju Palue. Seketika tiba disana rombongan masih sempat mengunjugi Desa Rokirole dan mengikuti pemakaman 3 korban tewas.
Pemerintah Kabupaten Sikka memberikan dua alternatip pengungsian yakni di Maumere dan di kota kecamatan Uwa. Kedua opsi ini diberiikan untuk evakuasi warga korban letusan. Akibat letusan Rokatenda, semburan debunya menghampiri enam desa di Palue. Namun hanya dua desa yang terkena dampak dahsyat letusan yakni Desa Rokirole dan Nitung.
Ratusan warga yang menghuni kedua desa itu akhirnya dievakuasi pagi hari hingga siang, Minggu (11/8) lewat Pantai Cua. Evakuasi sendiri dipimpin Bupati Sikka Ansar Rera. Tiga warga Desa Rokirole, Kecamatan Palue , yaitu Aloysius Roga (65), Maria Wea (58) dan Petrus Ware (69).

Bupati Sikka (jaket itam/kiri) bersama Dandim 1603 Sikka serta Danlanal Sikka 
Di Lokasi Evakuasi, Cua, Palue


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Meletus Lagi, Rokatenda

Rokatenda, Gunung Berapi aktif yang berada di Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT meletus lagi, Sabtu (10/11). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 wita dan menjadi letusan paling dahsyat dibanding letusan yang pernah terjadi. Semburan debu panas mencapai enam desa namun yang terkena dampak paling dahsyat mencakup dua desa yakni Desa Rokirole dan Nitung. Di kedua desa ini Rokatenda memuntahkan lahar panas dan mengancam keselamatan warga setempat. Selain lahar panas, semburannya juga mengakibatkan awan panas menaungi udara dikedua desa tersebut. Akibat letusan yang terjadi, tiga orang tewas dan dua lainnya hilang. Ketiga korban tewas telah dikuburkan, Sabtu sore sekitar pukul 17.00 wita di Cawalo, Rokirole, Palue.

Ketiga mayat ditemukan dalam keadaan memrpihatinkan karena kondisi yang sangat buruk. Korban letusan Rokatenda ini terlihat gosong alias menjadi hitam arang. Lahar panas menyapu mereka ketika asik beristirahat usai melaut di sebuah pondok. Penemuan ketiga korban karena bagian tubuhnya bisa dilihat sehingga mudah untuk diketahui. Sedangkan dua lainnya yang masih berusuia bocah yakni Lengga (5) dan Nong Pio alias Nong Ririn (8) belum ditemukan.
Rokatenda hampir setahun ini terus meletus dan memaksa sebagian penduduknya mengungsi. Sedangkan sebagian lainnya memilih tetap menetap. Letusan yang terjadi agustus 2013 ini menurut warga setempat merupakan letusan paling dahsyat.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sejumlah Rumah Rusak, Tiga Tewas Dua Hilang

Sejumlah rumah di kedua desa yang terkena dampak langsung letusan Rokatenda yakni Desa Rokirole dan Nitung di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT rusak total. Menurut Mama Maria, salah satu pengungsi dari Desa Nitung, atap seng dan dinding rumah rusak total disapuh lahar panas. Lahar panas yang terjadi juga mengakibatkan ratusan pohon hangus dan berserakan dilaut Palue bagian utara. Ratusan pohon tersebut terlihat telah menjadi gosong. Bencana letusan Gunung Rokatend terjadi hari Sabtu (10/8) subuh, sekitar pukul 04.00 wita. Kejadian tersebut sempat membuat semua warga Palue terkejut. Gemuruh gempa yang disusul letuan membuat panik warga desa yang kemudian mencari tempat aman. Lahar panas menyapuh hingga ke Pantai Punge di Desa Rokirole.

Letusan yang dahsyat ini dikatakan melebihi letusan yang pernah terjadi. Kepada inimaumere.com beberapa warga mengatakan nyala api menghiasi langit malam dan menjadi terang benderang. Nyala api ini disertai gemuruh dan letusan berulang. Letusan Gunung Rokatenda menyemburkan awan panas dan memuntahkan lahar panas yang mengalir dari Woje Wubi sampai ke Pantai Punge di Desa Rokirole.
Akibatnya letusan tersebut tiga orang ditemukan tewas yaitu Aloysius Roga (65), Maria Wea (58) dan Petrus Ware (69). Karena terbakar lahar panas saat sedang tidur di Pantai Punge, Desa Rokirole. Sedangkan dua warga lainnya, yakni Lengga (5) dan Nong Pio alias Nong Ririn (8 belum ditemukan. Dua orang yang belum ditemukan ini cucu dari Aloysius Lala yang tidur di pantai usai melaut.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Monday, August 12 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---