Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 12 July 2010

Spanyol Juara Dunia, Pendukung Belanda di Maumere Berbesar Hati..

Sejumlah Tempat Gelar Nonton Bareng

Ketegangan menyaksikan Piala Dunia Afsel 2010 selama sebulan akhirnya berakhir. Dengan susah payah, Spanyol akhirnya keluar sebagai juara dunia setelah mendepak Belanda lewat gol tunggal Iniesta dibabak perpanjangan waktu. Ini adalah gelar pertama Spanyol di ajang sepak bola paling bergengsi tersebut. Namun siapa sangkah, kekalahan Belanda juga diratapi sedih oleh pendukungnya di Kota Maumere. Sejumlah pendukung Belanda terdiam ditengah sorak sorai para pendukung Spanyol. Moment ini terjadi disemua tempat yang menggelar nonton bareng di Kota Maumere. Namun demikian mereka berbesar hati menerima kekalahan. Disisi lain, ramalan Paul si Gurita dan Dedy Corbuizer lagi-lagi tepat. Kedua peramal ini menjadi salah satu pernak-pernik kegembiraan dan kehebohan pesta masayarakat dunia diajang piala dunia sepak bola Africa Selatan..
“Kurang ajar si Paul, mending bikin lauk saja dia..,” ujar beberapa pendukung Belanda yang kecewa dengan ramalan Paul Gurita yang memilih Spanyol.

Nonbar alias nonton bareng final piala dunia di Kota Maumere digelar dibeberapa tempat terbuka. Hampir semua tempat yang menggelar nonbar dipadati para penonton. Selain nonbar dengan layar raksasa, nonbar juga di menggunakan media TV yang diletakan di teras atau halaman rumah. Beberapa tempat yang mengelar nonbar antara lain di Roxxi Swalayan, Kantor PLN, Dealer Yamaha Yes juga beberapa tempat lainnya. Dalam skala kecil, nonbar juga digelar disejumlah halaman rumah pecinta bola namun menggunakan layar raksasa.


Bahkan jika diamati, sepanjang Jalan Nong Meak di wilayah Kabor menjelang final tersebut terlihat ramai dan hidup. Ini dikarenakan masyarakat pecinta bola sedang bersiap-siap meyambut pesta final piala dunia. Meski nonbarnya jam 3 pagi buta. Lalu lalang kendaraan, warga yang berkelompok (geke gole) dalam jumlah kecil nampak dibeberapa tempat. Dan menjelang kick off, jalanan tiba-tiba sepi. Semua berkumpul dan terkosentrasi pada pertandingan. Setiap ada moment jangan heran, tiba-tiba saja terdengar suara gaduh, ada teriakan gembira, geram dan hujatan. Ini semua hanyalah sebuah warna yang nyata, dimana piala dunia telah menjadi magnet yang bisa menarik emosi jutaan manusia di muka bumi.

Dilain tempat, nonbar pendukung Belanda lainnya digelar sendiri. Nonbar ini berlangsung dihalaman rumah Moat Ricky Pareira. Lumayan ramai meski akhirnya Belanda kalah. Tapi ada satu moment yang indah, kala si kecil bernama Karenina Pareira memilih mendukung Spanyol ketimbang Belanda yang didukung puluhan penonton. Memakai kostum Spanyol bernomor 7 (David Villa), Karenina tenang menatap layar. Saat Spanyol menang ia tersenyum sambil memukul tinjunya ke udara. Saat bersamaan, pendukung Belanda terpekur, duduk diam melihat kegembiraan Karenina dan belasan pendukung Spanyol.

Tak seperti kota lain, hampir sepanjang pertandingan di piala dunia tak pernah ada kekacauan antar pendukung kesebelasan. Kedamaianan menjadi satu-satunya alasan bagi orang Maumere untuk hidup tenang. Piala dunia hanyalah obat penenang, hiburan dan penghilang stres, tak lebih dari itu.



Selamat buat SPANYOL dan salam hangat untuk BELANDA. Kalian telah menampilkan sepakboola yang menawan..!!

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Monday, July 12 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---