Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 29 August 2009

Berkreasi dan Menjadi Generasi Kreatif..




Penutupan Pameran Pembangunan dan Pengumuman Pemenang Lomba Seni dan Budaya Radio Suara Sikka

Pameran Pembangunan Kabupaten Sikka Tahun 2009 dan Festival Seni Budaya dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-64 dan HUT Radio Suara Sikka Ke-20, yang berlangsung selama 10 ( sepuluh ) hari sejak tanggal 19 Agustus 2009, tadi malam ( Jumat 28 Agustus 2009 ) secara resmi ditutup oleh Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang. Selama Pameran Pembangunan diisi pula oleh berbagai perlombaan seni dari perlombaan seni tari, musik gong waning kreasi, lomba drum band, vokal group, lomba lagu keroncong dan seni kreasi lainnya yang diselenggarakan oleh Radio Suara Sikka.
Dalam sambutan penutupan yang dibacakan secara tertulis, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang berlimpah atas nama pemerintah Kabupaten Sikka kepada para seniman, budayawan, dan duta-duta seni yang telah berpartisipasi aktif dalam festival seni budaya.

“Partisipasi Anda dalam kreasi seni dan budaya menempatkan aspek non fisik diantara derap pembangunan yang sedang kita jalani. Seni budaya menjadi perekat persaudaraan, suatu dimensi yang teramat penting dalam kerangka NKRI,”demikian Sosimus dalam sambutan tertulisnya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas/Instansi/Kantor/Bagian Lingkup Setda Sikka yang telah berpartisipasi dalam memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat melalui pameran pembagunan ini. Kepada pimpinan TNI/POLRI,BUMN/BUMD dan para pengusaha serta pimpinan organisasi yang telah berpartisipasi tak lupa Bupati Sosimus Mitang atas nama Pemerintah Kabupaten Sikka menyampaikan penghargaan setingi-tinginya.

“Saya juga patut menyampaikan penghargaan setingi-tingginya, keikutsertaan Anda menjadi salah satu indikator kemajuan daerah ini pada beberapa sektor penting baik dibidang ekonomi, pertahanan keamanan, sosial budaya maupun sektor pengembangan sumber daya manusia,”lanjut Sosimus.

Pameran Pembangunan yang berlangsung di halaman eks Kantor DPRD Sikka bersebelahan dengan Studio Radio Suara Sikka melibatkan banyak instansi baik dari swasta maupun pemerintah. Bahkan www.inimaumere.com pun berpartisipasi penuh dan aktif dengan mendirikan tenda sederhana persis bersebelahan dengan panggung seni.

“Kita semua mengabdi negeri ini bertahun-tahun, bahkan ada yang sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun. Namun hanya sebagian atau bahkan sedikit orang yang mampu bekerja secara kreatif,”demikian Bupati mengagarisbawahi pentingnya keharusan berkreasi dan menjadi generasi kreatif.

Pameran ditutup secara resmi ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Sikka Sosimus Mitang yang dilanjutkan dengan prosesi penyerahan hadiah bagi pemenang dari berbagai perlombaan yang diadakan oleh Radio Suara Sikka dan pemenang stan terbaik, lomba gerak jalan, tarik tambang dan lain-lain. Hadir dalam kesempatan itu unsur muspida, para kepala dinas instansi serta sejumlah undangan lainnya.

Harus diakui bahwa pameran pembangunan kali ini mengalami banyak kekurangan sana-sini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Dibawah ini adalah daftar para pemenang dari berbagai perlombaan yang diadakan oleh Radio Suara Sikka. Acara ini didukung sepenuhnya oleh www.inimaumere.com :

HASIL PENILAIAN FESTIVAL DRUMBAND 22 AGST 2009

JUARA
I SMAK FRATER
II SMP VIRGO FIDELIS
III SMAK BHAKTYARSA

HARAPAN
I SMPK YAPENTOM II
II SMUN II
III SMPK FRATER

HASIL PENILAIAN FINAL ROKATENDA KREASI 26 AGST 2009

JUARA

I SMP YOHANES – NELE (GRUP 1)
II SMAN I (GRUP 1)
III SMP YOHANES – NELE (GRUP 2)

HARAPAN
I SMPN I
II SMK ST GABRIEL
III SMAK FRATER ( GRUP 2)

HASIL PENILAIAN FINAL GONG WANING KREASI 26 AGST 2009

JUARA
I SMAN I
II SMK ST GABRIEL
III SMAN II

HARAPAN
I SMA ST MARIA - RUBIT
II SMPK VIRGO FIDELIS
III SMAK YOHANES PAULUS II

HASIL PENILAIAN FINAL VOCAL GRUP 27 AGST 2009

JUARA
I SMAN II
II SMAN I ( GRUP 1)
III SMK ST GABRIEL

HARAPAN
I SMAN I ( GRUP 2)
II SMP VIRGO FIDELIS
III SMAK BHAKTYARSA

HASIL PENILAIAN FINAL LAGU KERONCONG 27 AGST 2009

JUARA
I MARIA KRISTANTI MIEN SRI
II SRI MURGIYATI
III OTA DA SILVA

HARAPAN
I TANTI
II YUSTIN MIKIYANTO SUKI
III SIPRIANUS


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Tuesday 25 August 2009

RAGA - LONGGINUS SEMENTARA PIMPIN DPRD SIKKA..

Maumere_ 29 Anggota DPRD Sikka untuk masa bhakti 2009 – 2014 usai dilantik, langsung ditetapkan dua anggota sebagai Pimpinan DPRD Sikka Sementara. Penetapan Pimpinan DPRD Sikka disampaikan Sekretaris DPRD Sikka Konstantinus Tupen. Dalam SK tersebut ditetapkan Rafael Raga,S.Pi (Partai Golkar) sebagai Ketua dan Drs. Alexander Longginus sebagai Wakil Ketua (PDI Perjuangan), keduanya diangkat sebagai Pimpinan DPRD Sikka Sementara.

Penetapan pimpinan sementara diambil berdasakan jumlah kursi yang diperoleh partai politik. Partai Golkar dalam pemilu legislatif lalu meraih 5 kursi Dewan, sedangkan PDIP meraih 4 kursi.

Rafael Raga selaku Ketua DPRD Sikka sementara dalam sambutannya meminta Anggota Dewan yang dilantik supaya benar – benar memperjuangkan aspirasi rakyat dan mewujudkan demokrasi, demi kepentingan warga Sikka.

Rafael Raga berjanji akan berjuang terbentuknya Kota Madya Maumere, mendukung pembangunan Bandara Waioti menjadi Bandara Internasional dan meningkatkan pembangunan Pelabuhan Sadang Bui.

Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang antara lain meminta wakil rakyat yang dilantik untuk membangun mitra kerja yang baik dengan pemerintah demi mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan warga Sikka.

Ketua DPRD AM Keupung dalam pidatonya ketika membuka Rapat Istimewa Pelantikan Anggota DPRD Sikka periode 2009 – 2014, menjelaskan bahwa keberhasilan pemerintah dan DPRD selama periode 2004-2009 diantaranya hadirnya Universitas Nusa Nipa (Unipa), pembentukan /pemekaran 9 kecamatan baru, dan beberapa terobosan di bidang ekonomi dan pembangunan lainnya.

“ Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah yang saat itu dipimpin Bupati Drs. Alexander Longginus dan Wakil Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera” tandas Keupung.

Kegiatan pelantikan dibawah pengawasan ketat aparat polisi. Puluhan puluhan baik dari satuan Polres Sikka maupun Brimob bersiaga di sekitar Kantor DPRD Sikka.

Untuk kepentingan keamanan dan ketertiaban sehingga acara dapat berjalan dengan baik, maka setiap tamu yang datang diperiksa secara ketat di pintu gerbang masuk sebelah Timur, demikian tamu juga kembali diperiksa sebelum masuk Ruang Sidang Pelantikan.

Berikut nama Anggota DPRD Sikka yang dilantik untuk masa bhakti 2009 – 2014 :

Rafael Raga, Gorgonius Nong Bapa, Yeni Kebupung, Petrus Ware, dan Landoaldus Mekeng (Golkar), Darius Efensius, Alexander Longginus, Yohanes Wely Pega, dan Patrisius Paskalis (PDIP), Paolus Nong Susar, Hubert Moni, dan Fransiskus Stefanus (Gerindra), Petrus Jelalu dan Felix Wodon (Demokrat), Ambros Dan dan Simon Subandi Supriyadi (PDP), Galdimus Edisius Dore dan Sunardin (PKP), Siflan Angi (Merdeka), Ni Made G. Tirta (PKPB), Alfridus M. Aeng (Partai Persatuan Daerah), dan Fransiskus R. Sinde(PAN), Marsel Sawa (Partai Hanura), Robert R. Pelang(Partai Peduli Rakyat Nasional), Agus Pora (Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), Markus Melo (PPIB), Suaib (PKS), Yohanes A. Sem (PKB), dan Boy (PBB). [ djo ]

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sunday 23 August 2009

SEJARAH BARU DPRD SIKKA


Senin 24 Agustus, Pelantikan 30 Anggota DPRD Kabupaten Sikka
Maumere_ Tanggal 24 Agustus 2009, hari Senin, menjadi catatan baru dalam lembaran sejarah Kabupaten Sikka. Pada hari itu, 30 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sikka yang dipilih oleh masyarakat Nian Tana dilantik dan menempati kursi empuk di Ruang Kulalababong Jl El Tari Maumere.
Kemarin adalah sejarah, dan besok masih misteri. Demikian petikan kalimat yang terpampang disebelah selatan panggung. Adalah benar bahwa kemarin adalah sebuah catatan perjalanan sejarah dan besok adalah bagian dari penggalan kehidupan yang masih misteri.
Sebagian masyarakat Kabupaten Sikka menilai diantara ke 30 Anggota Dewan, terdapat banyak wajah baru. Keraguan mulai muncul, sanggupkah mereka menyuarakan “mimpi” masyarakat Sikka ??? Bagai gayung bersambut, untuk mengingatkan kita, warga Kabupaten Sikka akan catatan perjalanan hari – hari kemarin yang adalah sejarah, pada Perayaan Ulang Tahun DPRD Kabupaten Sikka ke 50, diluncurkan buku berjudul “Pentas Demokrasi di Panggung Kula Babong “.

Buku ini terdiri dari dua jilid, pada buku jilid I setebal 300 halaman berisikan kenangan emas 50 tahun DPRD Sikka. Sedangkan buku jilid II setebal 150 halaman merupakan kompilasi tulisan dari kalangan akademisi, politisi, dan pimpinan partai politik. Sekaligus buku ini menjadi “fundasi” dasar bagi yang terpilih sebagai Dewan Terhormat masa bhakti 2009 – 2014.

Koordinator penulisan buku “Pentas Demokrasi di Panggung Kula Babong “, Egenius Paseli da Gomez, dalam Kata Sambutannya selaku Ketua Panitia Perayaan Emas 50 Tahun DPRD Kabupaten Sikka (1959 – 2009) menjelaskan dengan segala kekurangan data, informasi dan dokumentasi serta keterbatasan kemampuannya, para penulis, para penulis membentangkan perjalanan sejarah DPRD Kabupaten Sikka dari periode pertama tahun 1959 – 1961 sampai periode terakhir, periode ke sebelas, tahun 2004 – 2009.

Didalam lembaran 348 halaman jilid pertama buku tersebut bisa dibaca tentang pelaku – pelaku sejarah, tentang prestasi dan kinerja, tentang sukses dan gagal, tentang kendala dan hambatan yang dialami dalam perjalanan sejarah DPRD Kabupaten Sikka selama 50 tahun.
“Apa yang telah dikerjakan selama ini, dilihat dari kaca mata masa depan sesungguhnya merupakan bagian dari tahapan – tahapan permulaan bagi pelaksanaan pembangunan yang akan datang “ jelas E.P. da Gomez.

Sementara Sekertaris DPRD Kabupaten Sikka, Contantinus Tupen,S.H. dalam Prakata sebagai penerbit menguraikan sejarah perjalanan, pertumbuhan dan perkembangan DPRD Kabupaten Sikka sejak terbentuknya 23 Juli 1959 hingga saat ini (2004 – 2009) menjadi ulasan utama dalam buku yang di terbitkan Sekertariat DPRD Kabupaten Sikka.

“Meski belum sempurna, kiranya buku ini dapat menjadi refrensi bagi anggota DPRD Periode 2009 – 2014 dan bagi siapun yang berminat” ujar Constantinus Tupen,S.H.

Beberapa penulis artikel dalam buku ini: EP da Gomez, F. Even Edomeko, Imanuel Mabikafola, Kanis Lewar, Yohanes Taping, Sika Bonefasius, Konstantinus Tupen, Pater Robert Mirsel, SVD, Wera Damianus, Paulus Nong Susar, Alfridus M. Aeng dan Rafael Raga. Dan tim pewawancara antara lain Ishak Pelang,S.H, Drs. Sika Bonefasius, Yohanis Oriwis NS,S.Sos, Agustina Endang Susilawati,S.S dan Lambertus Lorinho,S.H.

Usai peluncuran, panitia memberikan/membagikan buku-buku kenangan emas kepada Bupati, Wakil Bupati, Asisten I Setda NTT, Muspida dan beberapa undangan lainnya. Para wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka juga mendapat dua buku kenangan plus satu buku “Mengangkat Citra Sebuah Nama yang ditulis Wakil Ketua DPRD Sikka EP da Domez. Buku setebal 333 halaman ini berisikan seputar birokrasi dan pelayanan publik, dan pelbagai momen penting dan refleksi kritis lainnya.

Perayaan puncak 50 tahun DPRD Sikka yang berlangsung di halaman Kantor lembaga dewan itu, Jl. El Tari, Jumat (31/7) berlangsung sangat meriah. Kemeriahan ditandai dengan tampilan dan kemasan acara menari, menyanyi, baca pusi, dan acara kreatif lainnya yang disiapkan panitia. Acara puncak diawali dengan perayaan ekaristi kudus yang dipimpin Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD.

Atraksi dan pelbagai acara yang ditampilkan selama perayaan syukuran emas DPRD ini dibawakan oleh pelbagai lembaga sekolah dan sanggar di Kota Maumere, di antaranya SMPK Frater, SMAN I Maumere, SMP Yapethom, TK Sang Timur, sanggar Lepolima dan Butuk Nunung Ha dan beberapa sekolah lainnya.

Hadir dalam rangkaian acara puncak ini, Bupati Sikka Sosimus Mitang, Wakil Bupati Wera Damianus, Asisten I Setda NTT John A. Mamulak,pimpinan DPRD Sikka, unsur Muspida, Sekda Sikka Sabinus Nabu, para mantan bupati: Daniel Woda Palle dan Alexander Longginus, mantan pimpinan dan anggota DPRD, Praeses Seminari Tinggi Ritapiret Romo Dr. Hubert Leteng Pr, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pimpinan BUMN/BUMD, dan ratusan undangan lainnya.

Mengenang 50 Tahun DPRD Kabupaten Sikka, juga diselenggarakan berbagai kegiatan antara lain : Seminar Sehari dengan tema : Menjadi Wakil Rakyat Yang Profesional dan Pro Rakyat dan Pertandingan Volli Putra Putri antar Kecamatan se Kabupaten Sikka. ( djo )

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Thursday 20 August 2009

Gebyar Suara Sikka di Tengah Pameran Pembangunan..

Pameran Pembangunan Kabupaten Sikka dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-64 dan HUT Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Sikka ke-20 resmi dimulai, Rabu (19 Agustus) malam di buka oleh Wakil Bupati Sikka Wera Damianus. Banyak masyarakat turut hadir untuk menyaksikan momen tahunan yang digelar di halaman samping kantor Bupati Sikka ini. Pameran Pembangunan yang berlokasi di eks Kantor DPRD Sikka ini di ikuti oleh berbagai instansi baik dari kalangan pemerintah maupun swasta dan direncanakan berlangsung sampai dengan tanggal 26 Agustus 2009.
Meriahnya Pameran Pembangunan kali ini tak lepas dari campur tangan Radio Suara Sikka, Radio Siaran Pemerintah Daerah. Bukan hanya kali ini Radio Suara Sikka terlibat dalam kemeriahan Pameran Pembangunan. Sejak beberapa tahun lalu radio pemerintah yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 42 sudah sering terlibat dengan mengadakan berbagai festival baik tradisional maupun moderen dan berbagai perlombaan yang lebih bertujuan memacu kreativitas anak-anak muda. Terobosan yang kreatif dan mendapat sambutan dari berbagai kalangan terutama anak-anak muda ini juga dalam rangka memperingati hari lahirnya Radio Suara Sikka yang ke-20, berulang tahun tepat tanggal 28 Agustus mendatang. Suara Sikka adalah radio pertama di Kabupaten Sikka dan menjadi salah satu stasiun radio kebanggaan masyarakat Sikka umumnya. Kini telah mencapai usia yang terbilang sedang mekar-mekarnya, seperti gadis jelita yang sedang tumbuh riang gembira.

Mengangkat dengan tema ‘Gebyar Suara Sikka’, pentas menampilkan berbagai perlombaan yang menarik seperti Gong Waning Kreasi, Rokatenda Kreasi, Vokal Group, Lomba Lagu Keroncong, Lomba Drumband dan masih banyak lagi. Direncanakan final dari perlombaan ini akan berlangsung pada tanggal 28 Agustus 2009. Acara ini didukung sepenuhnya oleh www.inimaumere.com , Raja Jaya Motor Motor (dealer resmi sepeda motor Honda) dan Koperasi Kredit Obor Mas Maumere.

Menurut Kang Ded alias Dedy Parera dari Suara Sikka, acara ini bertujuan untuk menampilkan berbagai macam kreatifitas dari beberapa kelompok seni tradisional yang ada agar selalu mendapat tempat di hati masyarakat dan tak ditinggalkan oleh generasi sekarang.
“Banyak dari seni budaya lokal seperti tari-tarian tradisional yang telah dilupakan oleh generasi sekarang seperti Tarian Rokatenda. Untuk kali ini Suara Sikka mencoba mengangkat kembali tarian tradisional asli Sikka agar tak tersingkir oleh tarian-tarian luar Sikka seperti Ja’i dan lain-lain,” kata Dedy di sela-sela acara.

Dimalam pertama festival budaya Sikka ini menampilkan perlombaan Musik Gong Waning Kreasi dari 9 Kelompok Musik Gong Waning yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Sikka; antara lain SMK St Gabriel, SMAK St Maria – Rubit, SMAN 1, SMAN II, SMAK Yoh. Paulus II, SMAK St Thomas, SMAK Virgo Videlis dan SMAK Frater.

Radio Suara Sikka pertama kali diresmikan oleh Bupati A.M Conterius tahun 1989. Bekerja di gelombang 262,3 MB dengan frekwensi 1026 KHz , Radio Suara Sikka didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan informasi dan hiburan bagi segenap masyarakat di wilayah Kabupaten Sikka.

Selamat Ultah Radio Suara Sikka, Tetap Jayalah di Udara.!!

Foto Lomba Musik Gong Waning Kreasi







MC-nya Bung Kanis




Wakil Bupati Sikka bersama rombongan ketika meninjau Stan Pameran










www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Wednesday 19 August 2009

Lokasi Pertadingan dan Jadwal Sepak Bola

Lokasi Pertandingan Pordafta Sikka 2009

Tinju : Halaman Koramil Kota

Karate : Aula Allan Waidoko

Kempo : Aula Biara Karmel Waiklau

Tenis Meja : Aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Tenis Lantai : Lapangan Polres, Kodim dan Kimpraswil

Bulu Tangkis : Gudang Surya Mekar Nangalimang

Silat : Aula Smk Yohanis XXIII

Tak Kwon Do : Aula St Theresia Avila SSpS

Atletik : Gelora Samador (pagi)

Sepak Bola : Gelora Samador (sore)

Volley : Gelora Samador (sore/malam)


Jadwal Pertandingan Sepak Bola (Gelora Samador) :


Minggu (27/09/2009) jam 14 Ende vs Lembata

Minggu (27/09/2009) jam 16 Sikka vs Matim

Senin (28/09/2009) jam 14 Sikka vs Flotim

Senin (28/09/2009) jam 16 Matim vs Lembata

Selasa (29/09/2009) jam 14 Ende vs Matim

Selasa (29/09/2009) jam 16 Flotim vs Lembata

Rabu (30/09/2009) jam 14 Sikka vs Lembata

Rabu (30/09/2009) jam 16 Flotim vs Ende

Kamis (01/10/2009) jam 14 Flotim vs Matim

Kamis (01/10/2009) jam 16 Ende vs Sikka

Jum ad (02/10/2009) FINAL BOLA KAKI



jadwal dapat berubah sewaktu - waktu

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Meriah Karnaval Kemerdekaan Di Maumere..

Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 meriah di berbagai sudut Kota Maumere. Sebelumnya, perayaan HUT RI ini juga telah dimeriahkan oleh berbagai komunitas warga dengan mengadakan lomba-lomba yang lebih bertujuan untuk menghibur masyarakat. Nah, sehari setelah Apel Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus yang diadakan di Lapangan Umum Kota Baru Maumere, tepatnya hari Selasa 18 Agustus 2009 diadakan Karnaval mengelilingi Kota Maumere. Pawai Karnaval yang melibatkan berbagai tingkatan sekolah di Kota Maumere dari TK sampai Perguruan Tinggi dan juga beberapa komunitas paguyuban dari etnis pendatang mampu menyedot masyarakat umum yang tumpah ruah dipinggiran jalan. Pawai karnaval sendiri dimulai sekitar pukul 2 siang dengan dimulai dan berakhir di Lapangan Umum Kota Baru Maumere.

Pawai yang melintasi jalan-jalan utama di Kota Maumere ini sangat meriah dibandingkan dengan acara serupa yang diadakan tahun lalu. Lagian, karnaval kali ini memiliki jumlah peserta yang lebih banyak sehingga memakan waktu cukup lama. Karnaval sendiri berakhir sekitar pukul 7 malam ketika ekor dari peserta pawai mencapai garis finish. Namun kali ini mobil-mobil karnaval ataupun sepeda motor yang dihiasi sedemikian rupa seperti biasanya nampak tak terlihat, cuma satu dua kendaraan beroda empat yang ambil bagian.
Enaknya, langsung saja melihat foto-foto dan video yang sempat diambil www.inimaumere.com saat meliput acara tahunan ini.

Seorang bocah dengan keringat bercucuran berlari kearah ibu gurunya yang memegang air mineral. Kondisi bocah yang baru saja mengikuti pawai dengan berjalan kaki ini terlihat lelah. Cepat-cepat ia meneguk air tanpa tersisa. Beberapa temannya pun demikian. Setelah meneguk air, ia kemudian tersenyum ketika www.inimaumere.com akan memotretnya, bocah itu menolak dengan berlari ketengah kerumunan teman-temannya. Beberapa peserta lainnya kondisinya pun demikian, tak jauh berbeda.

Seperti yang kami lihat, selama pawai yang melelahkan ini tak ada logistik air bagi adik-adik peserta. Masyarakat cuma menonton, menghibur diri mereka (daripada tak ada kerjaan) tanpa turut terlibat membantu anak-anak dengan memberikan satu dua teguk. Apalagi yang punya gawean, nihil. Untungnya anak-anak ini tak menyerah. Meski kondisi drop dan kelelahan mereka tetap saja mempertontonkan aksi-aksi mereka. Semuanya demi satu kalimat ‘ Merayakan Hari Kemerdekaan RI Ke 64’.

Tak apa. Dulu pun, para pahlawan kita memperjuangkan kemerdekaan dengan mengorbankan nyawanya demi menendang para penjajah. Dari perjuangan merekalah kini kita bisa hidup bebas dari kungkungan penjajah. Bahkan, adik-adik yang lelah tanpa minta ini itu saat mengikuti pawai lebih mulia daripada para benalu yang masih bercokol di birokrat pemerintah maupun parlemen. Para benalu ini telah menyepelekan perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga. Yang ada kini, mereka hanya selalu minta ini itu meski sudah kenyang. Cari muka, jilat sana- sini tanpa malu.

Seperti kata Iwan Fals “Terbanglah garudaku, Singkirkan kutu kutu di sayapmu, Berkibarlah benderaku, Singkirkan benalu di tiangmu'

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN !!

Foto : Oss & Dpar
Video : Boim



Video Karnaval di Maumere
18 Agustus 2009

www.inimaumere.com


































Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Penyanyi / Artist : Iwan Fals


Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan

Kuat jarimu kala mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus merah putihku

Yang berkibar sedikit malu malu

Merah membara tertanam wibawa

Putihmu suci penuh karisma

Pulau pulau yang berbencar

Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu kutu di sayapmu

Berkibarlah benderaku

Singkirkan benalu di tiangmu

Hei jangan ragu dan jangan malu

Tunjukkan pada dunia

Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi

Bangunlah putra putri ibu pertiwi

Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti

Garuda bukan burung perkutut

Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan pancasila itu

Bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisi harapan

Yang hanya berisi khayalan



www.inimaumere.com




Selengkapnya...

PRAHARA PANGAN LOKAL..

Maumere_ Minat masyarakat terhadap pangan lokal rupanya kian hari makin meredup, masyarakat kini lebih mencintai masakan siap saji. Padahal pangan lokal memiliki nilai gizi lebih dan sangat bermanfaat bagi tubuh, apalagi yang diolah dengan cara tradisional.
Dari pada beli produk indutri keluaran pabrik yang belum tentu terjamin kesehatannya, mungkin saja mengandung banyak zat kimia. Lihat saja banyaknya komposisi pangan siap saji yang ada di label kemasan produk, nama kimianya saja kita tidak tahu apalagi dampaknya bagi organ tubuh kita.

Itulah sebabnya, Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang dan Wakil Bupati Sikka Dr. Wera Damianus,M.M. secara terus menerus mengajak masyarakat Sikka supaya menggemari pangan lokal. Kita sebenarnya kaya dengan pangan lokal, aneka jenis umbi sampai kacang – kacangan yang kalau kita budidayakan dan manfaatkan secara terus menerus kita, Sikka, tidak akan mengalami krisis pangan.

Sosimus Mitang dalam pidato kenegaraan, sehari sebelum peringatan HUT Proklamasi ke 64 Tahun 2009, tepatnya Minggu (16/08/2009) lalu kembali mengajak masyarakat supaya terus menerus memanfaatkan produk – produk lokal baik makanan maupun kerajinan tangan.

“Saya juga menegaskan kepada seluruh masyarakat Sikka terutama yang masuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM), agar memanfaatkan potensi yang dimiliki” jelas Mitang.

Dengan memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada, diyakini akan meningkatkan kesejaterahan dan tidak melakukan perjudian, mabuk minuman keras, serta tidak menyelenggarakan pesta lebih dari dua kali dalam setahun.

KK RTM yang kedapatan melakukan tiga hal diatas akan dikenakan sanksi ; tidak terdaftar sebagai KK dari RTM bahkan apabila sudah terdaftar statusnya sebagai RTM akan dihapus.

Menindak lanjuti hal ini, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka yang dimotori Ny. Fimina Sedo Mitang dan Ny. Reineldys Padji Wera, gencar melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan perihal pengolahan pangan lokal.

Secara gencar pelatihan mengolah pangan lokal menjadi produk lokal yang menarik dan bergizi terus dilakukan PKK Sikka. Sedangkan Dinas Pertanian Kab. Sikka tanpa henti terus melakukan sosialisasi melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) perihal pembudidayaan pangan lokal di halaman maupun kebun.

Sekarang sanggupkah generasi muda Sikka memilih untuk menggunakan produk lokal ? Sebuah pertanyaan yang harus dijawab dengan bisa. Sebab jika tidak generasi Nian Tanah hanya akan menjadi penonton di negeri orang, ketika produk lokal yang dulunya menjadi kekayaan orang Sikka akhirnya diolah orang – orang yang mendatangi Sikka.

Lihat saja ketika pisang goreng diperdagangkan dipasar oleh saudara – saudara kita dari Jawa, begitu diminati oleh generasi muda kita. Padahal kita sendiri masih bisa mengolahnya. Lucunya pisang yang dijual satu buah seharga hanya Rp. 250.- dibagi dua dan dijual masing – masingnya seharga Rp.500.- . tapi minat masyarakat terhadap sepotong dan mungin saja seperempat pisang yang sudah di goreng tetap tinggi. (djo)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Friday 14 August 2009

Menghilangnya Mutiara Koja Doi

Plok plak plak plak plok, bunyi mesin tenun tradisional memecah suasana sepi Dusun Koja Doi I Desa Koja Doi Kecamatan Alok Timur. Suara sentuhan perkakas tenun ini karena digerakan tangan Hajrah, ibu setengah baya yang sedang menenun lipa dengan motif khas dari wilayah Aiwora Ende. Menurut Hajrah, dirinya mulai menenun sejak rumput laut yang menjadi andalan warga Koja Doi mulai menunjukan gagal panen sejak akhir tahun 2007. Sehingga sepanjang tahun 2008, rumput laut yang menjadi andalan warga setempat sudah tidak di budidayakan lagi hingga saat ini.
Dengan wajah haru dan raut muka tampak mengenang masa indah saat menjadi petani rumput laut. Hajrah berkisah, kalau semasa masih menjadi petani rumput laut keadaan ekonomi rumah tangga lebih baik dari sekarang. Pasalnya sekali panen rumput laut yang dikelolahnya bersama anggota keluarga lainnya bisa mencapai 500 kg, dengan harga penjualan Rp. 3.500.- per kilogramnya.

Namun saat ini, pendapatannya sebagai penenun hanya meraup keuntungan Rp. 30.000.- per minggu. Itu pun bergantung pada selesai tidaknya hasil tenunan, modal usaha untuk menenun diperolehnya dari seorang pedagang sarung dari Aiwora Kabupaten Ende. Sehingga Hajrah berharap agar Pemerintah Kabupaten Sikka maupun pihak lainnya yang ada di Kabupaten Sikka supaya dapat memberikan modal usaha menenun.

Tak hanya Hajrah, Rusdah juga mengakui setelah tidak lagi bertani rumput laut kaum ibu yang ada di Koja Doi banyak yang menjadi penenun lipa (sarung untuk laki – laki). Walau hanya mendapat keuntungan yang tidak seberapa, aktivitas ini tetap terus dilakukan, demi menambah penghasilan dalam rumah tangga.
“ Yang menjadi kendala bagi kami untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan menenun, adalah modal usaha dan pemasaran yang belum memadai. Minat masyarakat untuk membeli lipa ini sangat rendah, padahal motif yang diperdagangkan pun sangat beragam “ keluh Rusdah.

Rumput laut yang dulunya bak mutiara, kini sepertinya menghilang seperti ditenggelamkan lautan luas. Perubahan – perubahan diberbagai sisi kehidupan masyarakat Koja Doi sangat terasa, nampak jelas dan benar – benar terlihat.
Rasa perubahan itu mulai terlihat ketika kapal yang kami tumpangi dengan bebasnya melaju, tak seperti pengalaman dua tahun silam. Ketika itu ada kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fredy Numberi, ke Koja Doi.

Sepanjang bibir pantai yang ada hanyalah botol – botol bekas dan gabus yang terapung rapi, terikat sambung menyambung tanpa putus dengan rumput laut yang terlilit tali nilon. Sehingga pemandangan menjadi beralih ke rumput laut, laju kapal pun benar – benar diperhatikan sehingga tidak merusak ladang rumput laut yang ada.

Tak hanya itu, sepanjang jalan, lorong dan halaman serta balai – balai rumah pun penuh dengan rumput laut yang sedang dijemur. Pemandangan rumput laut ini seperti seledang sutera berhias butir – butir mutiara yang berkilauan sedang dikenakan seorang putri. Tapi seledang sutera berhias mutiara itu kini tak ada.

Pesisir pantai yang dahulunya dipadati rumput laut dengan petani bertopi melingkar dikepala sedang membersihkan rumpu laut dari hama dan tanaman pengganggu lainnya kini tampak lenggang, sunyi dan sepi.

Rombongan dari Balai Budidaya Laut Lombok yang dipimpin Buntaran, S.Pi.M.M. pun mengaku kaget dan heran dengan kondisi ini. Tak hanya mereka, Camat Alok Timur, Konstantia Tupa Aran Kojas.S.Sos. juga mengaku heran dengan kondisi ini.

Betapa tidak, dulunya rumput laut asal petani yang ada di Gugusan Pulau Teluk Maumere sukses menembus pasaran nasional bahkan sempat mendunia, karena memiliki mutu yang terbaik. Sukses besar para petani rumput laut ini, sempat mengharumkan nama Maumere dan Kabupaten Sikka.

Rasa kaget dan iba terungkap ketika Rombongan Balai Budidaya Laut Lombok yang dipimpin Buntaran, S.Pi.M.M. didampingi Camat Alok Timur, Konstantia Tupa Aran Kojas.S.Sos serta dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, yang diwakili Kepala Bidang Perikanan Budidaya Pesisir dan Pulau – pulau Kecil, Malik Bakhtiar, S.Pi. sesaat akan melakukan Temu Lapang Sosialisasi Demplot Budidaya Rumput Laut di Koja Doi Kec. Alok Timur Kabupaten Sikka, Sabtu (08/08/2009) lalu.

Antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, tak hanya masyarakat Kepala Desa Koja Doi, Ismail serta para tokoh agama, pemuka adat pun menghadiri acara ini. Dengan satu tujuan untuk mengharumkan kembali nama Sikka melalui budidaya rumput laut.

Menurut cerita, macetnya budidaya rumput laut karena jenis tanaman untuk agar – agar dan kosmetik ini mengalami pola hidup yang lambat dan rusak. Entah mengapa, tapi kuat dugaan ini akibat penggunaan pupuk yang berlebihan. Ditambah saling cemburu antar petani rumput laut, sehingga ada tanaman rumput laut yang dirusak menggunakan potas.

“Tak hanya itu, tali rumput laut pun dirusak oleh warga lain” jelas seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya.

Akibat pencemaran air laut oleh potas dan penggunaan pupuk yang berlebihan, para nelayan mengaku ada tumbuhan lumut baru yang ada di batu karang yang merupakan rumah bagi ikan. Hal ini menuai rasa kuatir para pemburu ikan, apabila hal ini akan berdampak pada pertumbuhan dan populasi ikan.

Upaya masyarakat petani rumput laut saat ini adalah menunggu hingga laut yang ada menjadi bersih dari polusi dan kembali seperti sedia kala. Namun mereka juga bertekad untuk tidak menggunakan pupuk serta tetap berharap peran pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi terkait pengembangan dan budidaya rumput laut.
Dengan demikian, upaya Balai Budidaya Laut Lombok yang dipimpin Buntaran, S.Pi.M.M. untuk menjadikan pengelolaan rumput laut di Koja Doi sebagai kebun contoh bagi daerah lain dapat terwujud dengan seperti yang diharapkan.( djo )

Mama Hajrah


WWW.INIMAUMERE.COM

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 08.09 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---