Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 5 June 2010

Mengejutkan, Nona Tersingkir..

Nona dan Mama Lili Pulang Kampung ke Maumere..

Sedih dan kecewa, adalah perasaan yang menghiasi para pendukung Nona dan Mama Lili pada nonton bareng yang digelar di home base inimaumere.com. Sedih pada kegagalan Nona dan kecewa pada penilaian para juri yang seakan-akan sengaja menyingkirkan Nona dan Mama Lili. Salah satunya adalah Fransiska, gadis kecil yang menangis dalam pelukan ibunya. Terkadang ibunya menenangkan hatinya dan dengan jemari keriputnya menghapus air mata duka yang membasahi perasaan nya. Begitu pula yang lain, ada yang sedih dan kecewa. Pada perasaan hati mereka membenamkan kegundahan, pada hati yang paling dalam mereka rela menerima kegagalan idolanya meski raut wajah tak membersitkan itu. Tapi kenyataannya, Nona dan Mama Lili sudah tersingkir. Lebih menyakitkan lagi tersingkir bukan karena tampil mengecewakan. Tidak, semua yang menonton sepakat Nona tampil baik, terbukti 3 komentator yakni Ka’ Lusi, Mama Dona dan Om Ben pun sepakat!

Tampil membawakan lagu berjudul Sang Mantan dari Nidji Band, Nona sukses menyanyikannya. Meski mendapat dukungan dari tiga komentator tersebut nyatanya Nona tak berhasil membuat Indosiar terpesona. Nona, Ingga dan Inka akhirnya harus masuk zona kritis. Sedangkan Putri yang masuk ke 4 besar melalui tiket wild card secara mengejutkan berada pada posisi aman.

100 Juri Vote Lock pun tanpa basa basi memberikan nilai yang ‘aneh’. Ingga dan Inka yang tampil biasa-biasa hingga mendapatkan kritik dari komentator mendapatkan nilai diatas Nona. Ingga 74 dan Inka 84. Nona yang mendapatkan apresiasi positip dari komentator diberi nilai 71. Tapi Lusi Rahmawati menenangkan dengan kalimat sederhana,”Kalian berempat sebenarnya telah siap dilepas ke dunia hiburan Indonesia,”.

Dengan demikian posisi tiga besar direbut Putri, Ingga dan Inka. Ketiga temannya yang menjadi lawan di babak tersebut selanjutnya melangkah ke Grand Final Mamamia Show jumad depan.

Nona Pulkam ke Maumere..
Nona yang gemilang dan Mama Lili yang lugu harus terhenti. Air mata yang tercurah membasahi pipi mereka menjadi saksi sebuah usaha yang gemilang. Didepan layar, Mama Lili dengan wajah berhiaskan air mata mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang telah mendukung usaha mereka.

“Kepada semua pendukung Nona dimana saja berada, banyak terima kasih atas doa dan dukungan kalian..,”kata Mama Lili terbata-bata.

Direncanakan Nona dan Mama Lili akan pulkam alias pulang kampung ke Maumere 24 Juni 2010 ini. Informasi dari pihak keluarga Nona mengatakan Nona dan Mama Lili akan mengadakan konser amal di Gelora Samador Maumere selain mengadakan misa syukur dan menjumpai para pendukungnya secara langsung.

So, jangan kemana-mana kita nantikan saja..!

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

ICW: Korupsi Membuat NTT Terpuruk

Dugaan korupsi itu disinyalir menyebabkan merosotnya kesejahteraan masyarakat di NTT..
Indonesian Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum agar menelaah dugaan korupsi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dugaan korupsi yang menyebabkan provinsi NTT mengalami keterpurukan sampai saat ini," kata Koordinator ICW Danang Widoyoko di Jakarta, baru-baru ini.
Direktur International NGO Forum on Indonesian Development Don K Marut mengatakan, dari 105 kasus hanya 18 kasus yang masuk pengadilan.
"KPK dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum belum masuk ke NTT, mudah-mudahan ini bisa menyentuh pejabat di Jakarta," ujar dia.

Danang menduga, dugaan korupsi yang menyebabkan NTT berada di urutan 31 dari 33 provinsi untuk kategori tingkat kesejahteraan masyarakat.

Don mengatakan, tiga pihak diduga menyebabkan kondisi provinsi tersebut terpuruk. Pertama adalah birokrasi. Kedua penegak hukum, dan ketiga, kontraktor.

Birokrasi dan penegak hukum bekerja sama dengan para kontraktor guna menguntungkan diri sendiri. "Proyek-proyek daerah kemudian terhambat karena memikirkan perut sendiri," tutur dia.

Menurut Don, salah satu indikasinya adalah penanganan angka kematian bayi di NTT. "Kalau Indonesia mau menurunkan angka kematian bayi mulai lah dari NTT," kata dia.

Angka kematian bayi di NTT sebanyak 31 per seribu kelahiran. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebanyak 27 per seribu kelahiran.

Data Indonesian Budget Center (IBC) menunjukkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak digunakan untuk kegiatan layanan barang dan jasa publik.

"Sebesar 59 persen dana pengeluaran APBD tersedot untuk belanja yang tidak bersentuhan dengan program layanan barang dan jasa publik," kata Direktur IBC Roy Salam.

Sementara itu, total dana APBD provinsi mencapai Rp 8,2 triliun. Pengeluaran program hanya sebesar 41 persen atau Rp 3,45 triliun.

"Anehnya, meskipun beberapa kabupaten tergolong miskin, tapi lebih dari 60 persen APBD habis untuk belanja tidak langsung," kata dia.

Pengeluaran daerah NTT sebesar 52 persen untuk membiayai aparatur atau birokrasi. Sedangkan belanja modal pembangunan sebesar 18,4 persen.

Sisanya belanja barang dan jasa sebesar 18,4 persen, belanja hibah dan bantuan sosial 5,4 persen dan belanja bantuan keuangan sebesar 6 persen.

Data olahan Indonesian Budget Center menunjukkan ketergantungan daerah pada pemerintah pusat masih tinggi.

"Sumbangan dana perimbangan dalam menopang fiskal sebesar 63-97 persen," ujar Roy. Sementara itu, pendapatan asli daerah hanya mencapai 3-18 persen. (np)arinto.wibowo@vivanews.com/Minggu 9 Mei 2010

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Saturday, June 05 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---