Benar, bahwa Kabupaten Sikka yang dihuni lima etnis ini memiliki kekayan seni dan budaya yang luar biasa banyaknya. Namun, semua itu kini perlahan menghilang dengan kehadiran produk seni yang lebih modern dan sangat dicintai masyarakat Sikka.
Padahal karya seni lokal bisa dijadikan souvenir sebagai cinderamata yang patut untuk dikenang dan dikenal oleh orang yang pernah menapaki kaki di Kabupaten Sikka. Tapi sayang, karena rendahnya kesadaran dan sumber daya manusia dibidang seni ditambah kendala masalah pemasaran, Dinas Koperasi Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Kabupaten Sikka menggelar pelatihan perbengkelan dan souvenir, kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, M.M.
Wera Damianus, M.M. dalam sambutannya ketika membuka Pelatihan Kewirausahaan Khusus Perbengkelan dan Ketrampilan Menjahit Produk Souvenir Bagi Usaha Mikro Dan Menengah, di Aula Wisma Yaspem Kompleks Sea World Club Waiara Maumere, Senin (05/10/2009). Mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal, selain pangan lokal hasil seni dan budaya yang ada di Kabupaten Sikka supaya juga dijaga dan dilestarikan.
Padahal karya seni lokal bisa dijadikan souvenir sebagai cinderamata yang patut untuk dikenang dan dikenal oleh orang yang pernah menapaki kaki di Kabupaten Sikka. Tapi sayang, karena rendahnya kesadaran dan sumber daya manusia dibidang seni ditambah kendala masalah pemasaran, Dinas Koperasi Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Kabupaten Sikka menggelar pelatihan perbengkelan dan souvenir, kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus, M.M.
Wera Damianus, M.M. dalam sambutannya ketika membuka Pelatihan Kewirausahaan Khusus Perbengkelan dan Ketrampilan Menjahit Produk Souvenir Bagi Usaha Mikro Dan Menengah, di Aula Wisma Yaspem Kompleks Sea World Club Waiara Maumere, Senin (05/10/2009). Mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal, selain pangan lokal hasil seni dan budaya yang ada di Kabupaten Sikka supaya juga dijaga dan dilestarikan.
Upaya untuk mejaga dan melestarikan karya seni dan budaya yang di Kabupaten Sikka, adalah dengan membuat souvenir. Untuk itu Wera mengajak para peserta pelatihan supaya mengikuti kegiatan ini dengan baik untuk selanjutnya dikembangkan dilapangan.
Menurutnya banyak produk lokal yang mesti diangkat dan dipromosikan keluar. Namun semua ini masih terkendala beberapa hal, antara lain masih minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki para pengusaha kerajinan tangan. Selain itu, masalah pemasaran juga menjadi kendala utama yang harus ditangani para pengusaha dan pemerintah.
Yang harus juga diingat bahwa sebuah karya seni souvenir harus menampilkan ciri dari daerah asalnya. Kreativitas para pengrajin souvenir harus lebih ditingkatkan, antara lain dengan menampilkan keragaman motif dan model dengan tidak meninggalkan cirri dari daerah asal souvenir.
“ Sangat diharapkan agar produksi souvenir dilakukan berkelanjutan, tida putus. Dengan demikian yang juga harus turut diperhatikan adalah perlunya budidaya dan melestarikan bahan baku souvenir “ jelas Wera.
Dinas Koperasi dan dinas lain yang berkompeten, supaya ikut menyedikan lokasi pemasaran, baik di terminal, pelabuhan, bandara dan lokasi umum lainnya. Namun hal lain yang juga harus diperhatikan adalah harga penjualan souvenir supaya berlaku sama dan normal. Dengan tetap memperhitungkan harga beli bahan baku dan biaya produksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Sikka Robertus da Silva dalam laporan yang dibacakan Kepala Tata Usaha Dinas Kopersi Kabupaten Sikka, Wilhelmus Sirilus mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Dinas Koperasi Pemerintah Kabupaten Sikka dan Yayasan Sosial Pembangunan Masyarakat (Yaspem) Kabupaten Sikka.
Pelatihan Kewirausahaan Khusus Perbengkelan dan Ketampilan Menjahit Produk Souvenir Bagi Usaha Mikro Dan Menengah ini diikuti 30 orang peserta, yang terdiri dari 15 orang perserta pelatihan perbengkelan meubel dan 15 orang peserta pelatihan pembuan souvenir. Hadir sebagai instruktur pelatihan, Kanisius S, Anjelo dan Moat Gadjo. Kegiatan pelatihan akan berlangsung sejak, 05 Oktober hingga 18 Oktober 2009.
Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan teknis para pengusaha dan membangun wawasan para peserta untuk menjadikan usaha ini sebagai lapangan pekerjaan pokok.
Hadir pada pembukaan kegiatan tersebut, Perwakilan Yaspem Maumere Alex Armandjaya, Para Instruktur, undangan dan para peserta pelatihan. (djo)
|
|
www.inimaumere.com