Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 18 July 2012

The Boombox Crew, Sang Kampiun Ende Sare

Shuffle Dance Competition Kota Ende
Ende bertabur ceria. Ribuan orang berkumpul di Lapangan Perse Kota Ende, Senin (16/7/2012) menyaksikan sembilan grup shuffle yang mengadu kepiwaian dalam Shuffle Dance Competition. Tarian yang sedang digandrungi kaum muda di Indonesia menobatkan Kota Ende, Ibu Kota Kabupaten Ende di Flores menjadi kota kedua kompetisi yang diselenggarakan Neibers Event Organizer (EO). Sebelumnya EO pimpinan Audy ini mengadakan kompetisi yang sama di Kota Maumere, 7 Juli lalu. Kompetisi yang dipersembahkan Nuu Mild melahirkan The Boombox Crew sebagai pemenang. Grup shuffle yang beranggota empat penari mengkandaskan pesaing mereka IRS  dalam babak final yang berlangsung ketat. The Boombox bersama IRS sebelum melaju ke partai final menyingkirkan dua grup shuffle lainnya yakni Arjuna dan Berontak dibabak semifinal Battle Shuffle.

Kompetisi dibuka pukul 20.00 wita. MC Lucky Reyner dan Ain langsung memberi kesempatan bagi para penonton yang ingin menunjukkan kebolehan menari shuffle di panggung. Dengan hadiah dari Nuu Mild, kesempatan ini menjadi awal gempitanya panggung shuffle yang dikelilingi penonton yang begitu padat. 



Tampil sebagai peserta pertama, Arjuna langsung meletupkan semangat penonton dengan penampilan tarian shuffle yang memukau. Sambutan meriah terus mengalir saat grup Galaxi LB ST, Public P. Clan, Astro Three tampil dengan aksi-aksi menawan. Penonton Ende yang malam itu begitu antusias tak mampu menahan decak histeris, ketika The Boombox menampilkan tarian shuffle dikombinasi salto, breakdance dan beberapa gerakan lainnya. 

 Semakin larut panggung shuffle semakin panas. Penonton tak beranjak. Saling dukung mendukung terus mengalir ketika peserta berikutnya QSC Star, Berontak RFS, Right Left dan IRS memeragakan aksi-aksi terbaik untuk meraih point terbanyak. Aplaus yang tak berhenti dan segala dukungan lainnya bergema di Lapangan Perse yang terletak berdekatan dengan Taman Soekarno. Penonton padat hingga memacetkan arus lalu lintas jalan raya disekitar lokasi arena. 

The Boombox Crew, Sang Juara

Dari atas panggung dengan barikade membatasi penonton, Lucky membacakan empat grup shuffle yang berhasil masuk babak semifinal Battle Shuffle. Seperti yang ditulis diatas, The Boombox Crew akhirnya berhadapan dengan IRS pada Battle Shuffle Final. Stanley selaku juri kompetisi mengaku persaingan di Ende sangat ketat dibanding kompetisi serupa di Maumere. Bersama Mei, juri kompetisi lainnya, keduanya harus bekerja keras untuk menentukan pemenang. Hasilnya, The Bombox Crew keluar sebagai juara dengan meraih point 165 menyingkirkan pesaing terbaik lainnya IRS yang kalah tipis dengan meraih nilai 160. Sedang juara ketiga, Arjuna puas dengan nilai 135. 

Sebagai kampiun, The Bombox Crew berhak atas hadiah uang sebesar Rp 1,5 juta. Diikuti juara kedua IRS dengan hadiah Rp 1.25 juta dan juara ketiga Arjuna meraih Rp 1 juta dari total hadiah uang sebesar Rp 3,75 juta. Masing-masing pemenang mendapat piala tetap dari pantia penyelenggara. 

ki-ka: Penonton padati arena, MC Ain dan pemenang kuis persembahan Nuu Mild, Audy wakili Transnusa menyerahkan tiket gratis ke pemenang, Ain dan Lucky dampingi pemenang kuis dr Transnusa..

Kompetisi padat penonton semakin semarak dengan bagi-bagi hadiah dari pendukung acara Transnusa Airlines. Perusahaan penerbangan ini memberikan hadiah istimewa  yakni voucher tiket pesawat gratis rute Ende - Kupang untuk penonton yang bisa menjawab kuis.

Hiburan menarik lainnya seperti pertunjukan musik dari Rapper Family dan Drive One Band serta berbagai kuis menjadi selingan kompetisi ditengah cuaca nan cerah. Kedua grup musik asal Kota Ende ini tampil dengan beberapa lagu hip hop, pop serta reggae. 

Akhir acara ditutup oleh penampilan DJ Vicky feat Live PA Ain yang menyemarakan akhir pesta shuffle kawula muda Kota Ende. 

ki-ka: DJ Vicky feat Live PA Ain, penonton antusias, juri penilai Stanley dan Mei, DJ Vicky feat Rapper Family

Audy mengatakan, kompetisi yang diadakan didua kota terbesar di Flores yakni Maumere dan Ende merupakan jawaban akan kerinduan kaum muda yang ingin menyalurkan bakat dan kemampuan secara positip dibidang seni tari shuffle.

Seperti yang disaksikan inimaumere.com, kompetisi shuffle di dua kota sangat meriah dengan begitu banyak penonton yang memadati arena. Satu hal yang pasti, kemampuan para muda  dikedua kota juga tak kalah dengan teman-teman mereka diluar Flores. Salute!

ki-ka:Para Juara: The Bombox.bersama perwkilan dari Nuu Mild, IRS with Transnusa yang diwakili Audy, Juara ketiga,Arjuna bersama Eman Petu yang mewakili Neiber EO.
=======================================================================
@Shuffle Dance Maumere

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Warga Selalu Ditipu Kontraktor

Warga transmigrasi di lokasi Odang, Desa Ojang, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, merasa nyaman tinggal di rumah yang sudah dibangun sekalipun beberapa rumah sedang diperbaiki kontraktor. Persoalan menjadi kontroversi karena dipicu masalah utang-piutang dengan warga yang belum diselesaikan oleh kontraktor/pemborong. Warga kecewa karena selalu ditipu kontraktor. Untuk itu, pihak Dinas Nakertrans Propinsi NTT harus mendesak pemborong agar secepatnya menyelesaikan utang-piutang dan diberi batas waktu paling lambat tanggal 1 Agustus 2012. Apabila dalam batas waktu tersebut belum juga diselesaikan, maka pihak Nakertrans Propinsi NTT diharapkan memfasilitasi proses hukum dengan melapor kontraktor kepada pihak berwajib.
Demikian kesimpulan hasil dialog tim Komisi C DPRD Sikka bersama mitra kerja dengan warga saat meninjau UPT Lewomada di Odang Desa Ojang, Jumat (13/7/2012). 

Petikan dialog dan kesimpulan hasil dialog serta hasil pengamatan saat peninjauan lapangan itu kopiannya diterima Pos Kupang dari Kasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Transmigrasi Dinas Nakertrans NTT, Fransiskus Gabi Tola, di Kupang, Senin (16/7/2012) Tim Komisi C yang meninjau ke lokasi masing-masing Darius Evensius (Wakil Ketua Komisi C), Suaib, Yohanis Artikus Sem, Petrus Gande Ware, Siflan Angi (anggota Komisi C), Gregorius Rehi, S.H (Kadis Sosnakertrans Sikka), Drs. David Darong (Kabid Pembinaan Transmigrasi dan Pemberdayaan Kawasan), Fransiskus Gabi Tola (Kasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Transmigrasi Dinas Nakertrans NTT), Poa Gaspar (Kasi Bina Penyediaan Areal dan Pembangunan Sarana Transmigrasi) dan Paulus Sani (Kepala UPT Lewomada). Daud, salah seorang warga transmigrasi mengatakan, tidak ada masalah dengan bangunan rumah. 

"Kami merasa bersyukur dapat rumah dan lahan serta fasilitas umum lainnya. Hanya kami kecewa karena selalu ditipu kontraktor soal upah dan biaya material kami yang belum dibayar," kata Daud seraya meminta anggota Dewan memfasilitasi dengan kontraktor agar segera membayar upah dan material mereka. 

Keluhan soal belum dibayarnya upah dan material juga disampaikan warga lainnya, Emanuel dan Beni (sopir). "Upah sopir proyek selama satu tahun tujuh bulan belum dibayar sampai saat ini. Tolong Bapak DPRD bantu fasilitasi kontraktor supaya bayar upah kami," kata Beni. 

Warga translok lainnya, Yoseph Tupong mengakui, ada sambungan kayu pada rangka atap yang tidak sesuai dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Menanggapi keluhan ini, ketua tim, Darius Evensius mengatakan, kondisi tersebut harus menjadi pelajaran agar dalam pelaksanaan pekerjaan diawasi juga oleh warga setempat agar tidak terlanjur. 

Karena untuk membongkar dan memperbaiki kembali butuh biaya yang lebih besar. (kas) Akibat Miskomunikasi ANGGOTA Komisi C DPRD Sikka, Siflan Angi mengatakan, dalam perjalanan menuju lokasi transmigrasi ia sempat mewawancarai warga transmigrasi di beberapa rumah tentang kondisi mereka. Jawaban yang diperoleh, demikian Siflan, mereka nyaman tinggal di rumah yang ada. 

Apalagi dekat dengan kebun. "Polemik ini sebenarnya terjadi karena miskomunikasi antara warga transmigrasi, dinas nakertrans dan pemborong, dan ada yang memanfaatkan situasi ini. Masalah ini menjadi pengalaman dan pelajaran bagi kita selanjutnya. Dan, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan program ini tidaklah gampang, butuh perjuangan dan pengorbanan," kata Siflan. 

 Anggota Komisi C lainnya, Suaib mengatakan, kedatangan mereka ke lokasi untuk melihat dari dekat apa sebenarnya yang terjadi dan dialami oleh warga transmigrasi di lokasi. Ini penting agar apa yang dibicarakan sesuai dengan yang dilihat dan ditemukan, bukan berbicara hanya karena mendengar. 

 "Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan program ini karena masyarakat di sini dibantu membangunkan rumah dan fasilitas umum lainnya. Sebab tidak semua desa dan kecamatan bahkan kabupaten mendapatkan program ini," katanya. 

 Dikatakannya, pembangunan bisa berjalan secara baik manakala ada sinergitas antara pemerintah, rekanan/pemborong dan masyarakat. Karena itu bila ada masalah itu menjadi masalah bersama dan perlu dicarikan jalan keluar secara bersama pula. 

 Sementara anggota Komisi C lainnya, Yanto meminta Dinas Nakertrans NTT segera menyampaikan kepada kontraktor agar hutang piutang warga segera dibayar. Sebab, salah satu masalah yang terjadi karena upah tukang yang belum dibayar. (kas)pos-kupang.com)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, July 18 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---