Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 17 December 2012

Konser Romantis Doddie di Maumere

Satu Dekade Sonia FM

Nyong Ambon Doddie Latuharhary sukses membuat penonton histeris lewat konser yang digelar tadi malam, Sabtu (15/12/12). Penyanyi yang dikenal lewat tembang-tembang manis penuh romantis mampu menyihir sejumlah fans-nya. Diatas panggung utama yang berdiri disisi kiri Samador, Doddie melelehkan hati mereka. Tampias. Menusuk hingga ada yang sukarela meneteskan airmata. Mereka berteriak histeris disetiap tembang dan membiarkan tubuh mereka berdesak-desakan demi menyentuh pujaannya. Tampil tanpa beban, Doddie membawakan lagu-lagu cinta miliknya yang populer dan digilai fansnya . Beberapa kali dia mengajak penonton ikut bersama bernyanyi. Dalam suanasa romantis tembang-tembang cinta disantap seisi Samador. Memukau.

Pegelaran bertajuk "Konser Amal Mendukung Sikka Menuju Kabupaten Layak Anak" merupakan persembahan Radio Sonia FM, KPID NTT dan FAS (Forum Anak Sikka) dalam semarak 10 Tahun Radio Sonia FM Maumere. Disela pegelaran, diisi penyerahan SIP (Surat Ijin Penyiaran) untuk 7 lembaga penyiaran di NTT dan penandatanganan MOU antara FAS dengan lembaga penyiaran.
Memasuki pukul 21.30 Wita. lampu panggung redup sejenak dan band pengiring memainkan musik instrumen. Band yang diisi Martin (Keyboard), Adrian (Gitar), Judit (Bass), Dave (Keyboard) dan Nyong Latuharhary (Drum) membuka konser dengan instrumen musik yang hangat. Tak berapa lama, MC Lucky Reyner dan Jalu meminta Doddie naik ke pentas. Selang beberapa detik, sang pujaan telah berada diatas panggung dan langsung memberi suprise dengan nomor reggae. Ketika pertama kali menampakkan wajahnya, ketika itu pula penonton yang telah lama menunggunya berteriak histeris. Doddie dalam balutan jaket itam sepertinya tahu benar apa yang mesti dilakukannya. Dan saat itu pula Samador dalam genggamannya. Tembang reggae berjudul ''Tree Little Bird' disambung 'To Love Somebody' tersebut dimainkan energik. Penonton menyambutnya dengan meriah. Hangat. Diikuti dengan lagu-lagu romantis seperti Beta Su Bilang, Sunyi, Beta Cuma Tanya. Penonton berhasil dihanyutkan dalam suasana manis. Fansnya ikut bersama bernyanyi.
Beberapa kali ia berusaha mendekati penonton yang berada di bagian VIP. Doodie juga tak lelah memberi sapaan bagi penonton yang berdiri dan jauh dari panggung. Ia tak peduli keringat yang mengalir diwajahnya. Wajahnya selalu memperlihatkan senyum.
Ditembang berjudul 'Cinta Semata Wayang' menjadi lagu jelous bagi sebagian penonton perempuan. Tentu saja. Diatas panggung Doddie nampak berbagi kemesraan dengan seorang gadis. Kemesraan semakin romantis dengan usapan lembut sang gadis menyeka keringat diwajah Doddie. Apalagi ketika Doddie memanggil-manggil sang gadis seakan tak rela si nona meninggalkan panggung. Dibawah panggung, teriakan nama Doddie semakin menjadi-jadi.
Berturut-turut beberapa lagu kembali menghangtakan Samador. Papa Nakal, Mari Datang, Beta Cuma Tanya. Doddie tampil prima dan selalu menarik perhatian.
Lagu romantis 'Dingin' dengan tempo pelan dibawakannya dengan penuh perasaan. Penonton yang mendengar lagu tersebut langsung mengikuti tiap bait lirik yang dilantunkan. Suasana romantis pun semakin terasa. Apalagi sejumlah penonton merupakan pasangan.
Doddie yang telah dua kali menghibur Maumere, mengakhiri pegelaran dengan tembang terakhir berjudul Dangke. Ditembang ini ia turun dari panggung dan berusaha mendekati fansnya. Sambutan dan teriakan histeris membahana kearah mana ia meletakan tangannya memberi salam. Ia terus membiarkan senyum dan keramahannya menyentuh penonton. Dalam kawalan ketat, kepada penonton yang datang ia mengucapkan salam perpisahan. Total selama 90 menit penampilannya, Doddie membawakan sekitar 10 lagu. Usai konser, Doddie dikerubungi fansnya. Meski nampak lelah, sang bintang masih menunjukan keramahan dengan berfoto bersama. Para pengawalnya berusaha keras menyelamatkan Doddie menuju mobil. Ia kembali ke hotel dirngi teriakan para fansnya.
Pegelaran dalam semarak Satu Dekade Ultah Sonia FM dihadri komisaris Radio Sonia Fm Greva Seda, kru Sonia dan sejumlah Soniers. Hadir juga Ketua KPID NTT Ibu Mutia bersama anggotanya serta KPI Pusat. Sejumlah penyiar dari Radio FAS juga turut hadir dan berbahagia. Doddie dan para personil band yang akan meninggalkan Maumere Senin, (17/12/12) diberikan cinderamata kenangan dari KPID NTT dan Sonia FM yang diserahkan Mutia  dan Greva Seda. Secara khusus masing-masing diberikan replika komodo dan kalung Rosario. "Doddie paling suka mengenakan rosario, dan beliau mengoleksi rosario dari berbagai daerah, kata Lucky.
Pegelaran di malam minggu nan cerah didukung oleh Sao Wisata Hotel Maumere, Lintas Arung Tour & Travel Maumere, Dealer Motor Fajar Timur, Resto 78, Apotik K-24, Orin Ita, inimaumere.com dan Event Organizer-nya oleh Choin Enetertaiment.



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday 13 December 2012

20 TAHUN BERLALU

12-12-1992 =>12-12-2012
Kampung Wuring/google
Dua puluh tahun berlalu. Kisah tragis merobek ingatan kita. Dua puluh tahun lampau itu, kita pernah mengalami kisah perih ketika sanak saudara, sobat dan orang-orang yang kita cintai direnggut dari sisi kita. Tanah yang kita diami berlinang duka. Lebih dari 2000 nyawa melayang. Ribuan bangunan rubuh. Ribuan manusia lainnya luka-luka, kehilangan tempat tinggal dan meratapi harapan yang sirna. Flores dilanda malapetaka. Bumi Indonesia terhenyak dan berduka. Jutaan anak bangsa mengulurkan bantuan dan masyarakat dunia memberikan perhatian yang luar biasa. Maumere, kota mungil ditepi laut utara porak poranda. Dia tidak sendirian. Kabipaten Flores Timur, Ende dan Ngada juga mengalami hal serupa.

Dua puluh tahun lalu pesisir pantai meratapi dahsyatnya alam yang menghantam dan merenggut nyawa manusia. Kisah pedih 20 tahun yang lampau tak mungkin hilang dari ingatan.
Gempa tsunami yang demikian parah, merusak sebagian besar infrastruktur yang telah dibangun dengan susah payah. Goyangan gempa memutuskan jalur jalan trans Flores. Longsor dimana-mana. Dan semua bergandengan tangan, saling memanjatkan doa meski dengan cara berbeda.

Di pengungsian seadanya, dibawah kemah yang berdiri dihujani rintik gerimis usai gempa, pengungsi berdesakan sambil memanjatkan doa dalam kegelapan. Listrik mati ditengah hujan dan angin. Dijalanan sepi. Semua waspada sambil memeluk keluarga rapat-rapat.

Presiden Soeharto kala itu bersama Nyonya Tien serta rombongan Jakarta terbang ke Maumere, meluangkan waktu memberi perhatian bagi para korban tsunami.

Kini sekelumit kenangan itu masih ada. Meski sudah 20 tahun berlalu. Terpatnya tanggal 12 bulan 12 tahun 2012, mendekati pukul 2 siang.

Saat ini, Rabu 12 Desemeber 2012, mendekati pukul 14.00 wita hujan lebat jatuh pun di bumi Maumere setelah berbulan-bulan kota ini disiram terik. Seakan-akan langit ikut berduka mengenang 20 tahun yang lampau.

Tak ada peristiwa mencolok dari bumi Maumere memperingati 20 tahun gempa Flores. Hanya beberapa komunitas yang ikut memberikan doa dan tabur bunga.


Misalnya para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Setda Sikka menggelar misa dan renungan untuk korban dan gempa tsunami 1992. Penaburan bunga di pesisir pantai utara oleh sejumlah komunitas dan gelar Seminar Gempa Tsunami Flores oleh para pakar di Universitas Nusa Nipa dan pegelaran pameran foto-foto gempa tsunami Flores 1992.


***

Gempa dashyat Flores telah berusia 20 tahun. Waktu terasa begitu cepat bergulir. Para ahli meramal bahwa gempa dashyat akan terulang dalam kurun waktu 25-30 tahun, maka kita tinggal menghitung hari.
Sejak tahun 1608 hingga 2008, ada 217 tsunami yang menghantam bumi Indonesia.
Selama 20 tahun pastilah telah terjadi banyak perubahan di perut bumi Flores serta pulau-pulau sekitarnya seperti Adonara, Solor, Lembata, Alor dan Pantar yang masuk dalam kawasan Cincin Api Nusantara.
Lempengan kulit bumi yang patah berderai pada 12 Desember 1992 mungkin telah membentuk calon lokasi patahan baru yang jauh lebih dasyhat.
Kita hidup di tengah Cincin Api, kawasan yang dikelilingi gunung berapi dan lempeng tektonik aktif. Kita seakan diintip teror yang terus mengintai. Semoga bumi Flores dan NTT dilindungi Sang Kuasa, dan tak ada lagi peristiwa serupa yang maha dahsyat mendatangi bumi kita. GBU Flores!

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Unipa Kembangkan Mahaler

Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere kini mengembangkan rumah halar plester (mahaler) setelah belajar dari pengalaman gempa tahun 1992 yang memporak-porandakan Flores dan pengalaman dari gempa-gempa yang pernah terjadi di daerah lain. Demikian disampaikan Siprianus W Goetha, ST, MT, dari Fakultas Teknik Unipa Maumere dalam seminar, "Refleksi 20 Tahun Gempa Flores dan Antisipasinya," di Hotel Sylvia Maumere, Rabu (12/12/2012). Seminar ini digelar Unipa Mamumere. Seminar dihadiri 225 orang dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Sikka dan daerah lainnya di Flores dan Lembata.
Seminar dibuka Rektor Unipa Maumere, Amandus Embo. Goetha yang mengupas materi bertajuk, "Membangun Masyarakat Sadar Gempa, Suatu Upaya Meminimalisir Risiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Propinsi NTT," mengatakan, "Kita jangan berusaha untuk merombak seluruhnya atau memulai sesuatu yang seluruhnya baru."
Ia menjelaskan, mahaler merupakan aplikasi regionalisme rumah berdinding halar yang diplester dan mampu bertahan terhadap gempa dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan kekinian.

Dikatakannya, pendekatan yang digunakan untuk membangun rumah dengan memanfaatkan kearifan lokal seperti mahaler, yakni menggali dan mengkaji proses perencanaan dalam sistem budaya bermukim masyarakat setempat.

Selain itu, menyatukan elemen bangunan rumah yang paling banyak diaplikasikan dalam rumah tinggal bermaterial lokal menjadi rumah berdinding tembok dengan komposisi yang kompak.

Pemateri lainnya, Prof. Dr. Benjamin Lumantarna, M.Eng, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur, mengatakan, banyak bangunan di daerah yang tidak sesuai perencanaan, bahkan tanpa perencanaan sama sekali.

Inilah yang menyebabkan bahaya jika terjadi bencana atau gempa. Untuk meminimalisir bahaya gempa, kuncinya terletak pada perencanaan.

Lumantarna mempertanyakan, "Apakah bangunan kita sekarang tahan gempa?" Ia juga menyinggung pergantian regulasi tentang peraturan gempa. Hal ini yang menyebabkan sulitnya menentukan kepastian suatu daerah yang merupakan daerah jalur gempa atau tidak.

"Indonesia sudah beberapa kali mengalami pergantian peraturan gempa, dimulai dari PMI 1970, NI-18 yang sebelumnya dipelopori oleh Teddy Boen dan Wiratman Wangsadinata. Ada juga peraturan PPTGIUG 1983, dan SNI 03-1726-2002. Banyaknya aturan inilah yang menyebabkan sulit dipastikannya suatu daerah yang merupakan jalur gempa atau tidak," tandas Lumantarna.

Pemateri Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng, Ph.D, Dipl, GCTT, Kepala Pusat Penelitian dan Dosen Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, yang membedah materi, "Membangun Rumah Tembok di Daerah Gempa," menjelaskan, kebanyakan rumah yang rusak akibat gempa berupa atap bergeser dari elemen pendukung, dinding rubuh, kegagalan di sudut-sudut bukaan, kegagalan di sudut-sudut dinding, serta beberapa tipikal kerusakan lainnya.

Djawantoro menyebut tips dasar untuk membangun rumah di daerah gempa berupa mutu bahan bangunana harus baik, mutu pengerjaan harus baik dan semua komponen bangunan dimulai dari pondasi, kolom, balok, dinding, rangka atap dan atap harus bersambung satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian, ketika digoncang gempa, bangunan bergetar sebagai satu kesatuan.

Seperti disaksikan Pos-Kupang.Com, seminar ini diisi dengan pemutaran film dokmenter tentang gempa Flores tahun 1992 dan pameran foto pasca gempa Flores.(pos kupang)
Selengkapnya...

Saturday 8 December 2012

Satu Dekade Radio Sonia FM bersama Doddie Latuharhary

Stadion Gelora Samador, 15 Desember 2012

Menyemaraki 10 tahun Radio Sonia FM Maumere, manajemen radio yang beralamat di Wairklau Maumere berencana mendatangkan artis penembang lagu-lagu cinta berbahasa Ambon Doddie Latuharhary. Artis yang memiliki sejumlah pengemar fanatik di berbagai wilayah Indonesia Timur ini didapuk menjadi bintang utama dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka memperingati Ultah Radio Sound of Nian Tana (Sonia) FM. Lucky Reyner, General Manager Radio Sonia mengatakan pegelaran bertema Konser Amal Mendukung Sikka Menuju Kabupaten Layak Anak  merupakan persembahan Radio Sonia FM, KPID NTT dan Forum Anak Sikka (FAS) bagi Soniers dan fans Doddie di Maumere.

Radio Sonia FM katanya, diusia satu dekade ini telah mengalami perjalanan panjang dengan sejumlah dinamika, namun mampu melewatinya hingga berada digaris terdepan menjadi radio legal pertama di Kabupaten Sikka. Ia mengatakan punggawa Sonia, manajemen dan Soniers merupakan kunci keberhasilan radio swasta ini bertahan hingga sekarang, bahkan menjadi satu-satunya radio yang mengudara di bumi Sikka. Untuk itu lanjutnya, kehadiran Doddie di Satu Dekade Sonia FM adalah kebanggaan bagi para Soniers yang telah bersama Sonia FM dalam 10 tahun di Maumere. Rencananya Doddie akan manggung di Stadion Samador Maumere tanggal 15 Desember 2012 dengan harga tiket masuk variatif.

Harga tiket untuk konser malam tersebut dijual untuk kelas undangan VIP, VVIP dan untuk umum. Untuk kelas VIP undangan disebar dengan harga Rp 150 ribu, kelas VVIP Rp 250 ribu dan kelas umum tiket dijual dengan harga Rp 10 ribu. Penjualan tiket VVIP dan VIP terbatas sehingga jangan lewatkan kesempatan mendapatkan kenyamanan. Sedangkan tiket umum dijual pada pukul 17.00 Wita tanggal 15 Desember menjelang konser Doddie malam hari.

Untuk kelas VIP dan VVIP undangan akan berada disekitar panggung konser. Kelebihannya undangan bisa lebih dekat dengan sang maesto cinta. Tentunya sambil duduk nyaman tanpa saling berdesakan. Sedangkan penonton dengan tiket umum akan berada di bawah panggung dengan barikade pembatas tanpa kursi. Kelas festival tersebut diperkirakan akan dibanjiri para penggemar Doddie hingga memenuhi seisi lapangan stadion.
Undangan VVIP dan VIP bisa didapatkan di Studio Radio Sonia FM, Jalan Wairklau Maumere. Undangan terbatas, kata Lucky.

Dalam catatan inimaumere.com, konser Doddie Latuharhary di Maumere merupakan yang kedua. Doddie Latuharhary yang meledak dengan tembang "Dingin", "Seng Usah Lai", "Putus Di Lampu Lima" memiliki ribuan penggemar di Maumere, Flores juga NTT.

  Untuk melengkapi Konser Nyong Ambon Manise di Maumere tanggal 15 Desember 2012, Doddie Production,. manajemen dari artis Doddie akan mendukung dengan menampilkan band pengriing dan dancer. Anda pasti penasaran, bagaimana sang maestro cinta ini meledakan hati anda? Datang saja di Samador Tanggal 15 Desember 2012. Eitssss...jangan lupa pesan dulu undangannya. Langsung ke Studio Sonia FM.

Konser bertabur cinta satu dekade Sonia FM di dukung oleh: Hotel Sao Wisata, Lintas Arung Tour & Travel, Fajar Timur Motor, Apotik K-24 dan inimaumere.com. Penyelenggara event ini adalah Choin Entertainment.

 Akhir kata, Selamat Datang Bung Doddie, Happy Berthday Sonia FM....!!

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Wednesday 5 December 2012

Pantai yang Terbengkalai

Keindahan pantai berpasir putih di wilayah Kabupaten Sikka tidak kalah dibanding di daerah lain. Mulai dari pesisir pantai utara hingga pantai selatan. Keelokan dan pesona pasir putihnya telah mengundang segelintir wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Sayangnya dukungan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata belum maksimal. Mulai dari promosi hingga pengelolahannya. Bisa dikatakan pariwisata alam di Sikka belum mampu menghasilkan sesuatu bagi daerah dan masyarakat setempat. Jika dibanding daerah lain, jelas wisata Sikka tertinggal jauh. Pesonanya masih menunggu garapan dan campur tangan pemerintah lebih serius. Termasuk infrastruktur jalan misalnya. Kita lihat saja di Koka. Pantai yang sangat indah ini bahkan seolah-olah dipandang tak berharga.

Akses jalan menuju Pantai Koka dikeluhkan sebagian besar wisatawan. Jalan sepanjang 2,5 Km rusak berat. Mobil tak berani masuk dan menerrjang ruas jalan berbatu tersebut.
Kita bisa berbenah, ada pemasukan dari sektor ini jika pariwisata alam dikelolah dengan baik. Harapannya, pantai-pantai indah tersebut bisa dijadikan salah satu modal pengembangnan ekonomi rakyat. Termasuk penyerapan tenaga kerja dan promosi masing-masing wilayah. Sayangnya kita masih berdiam diri. Entah sampai kapan.
Foto dibawah ini adalah contoh dari berbagai pantai yang ada di wilayah Kabupaten Sikka:



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sumur Baluk dari Ksatria Asal Bola

Baluk diambil dari nama seorang ksatria dari Bola, dia adalah pemberani yang berperang kemana-mana.. Dona Agnes da Silva yang memerintah Kerajaan Sikka 1613-1620, mensyairkan Baluk yg bertempur kemana-mana, dalam baitan adat; “Ung Baluk raning, wi neti nora urung, neti nora urung, halo Terong Lamahala. Lobo Lau Terong, atang mole Lamahala, mole Lamahala, brau hala mate golo. Lobo ei Terong, Tau mole Lamahala, Lamahala laeng raning, poi rado laeng pasak” “Bahwa lasykar dari Bola, Baluk yang gagah berani, telah membumihanguskan Terong serta Lamahala. Kalau tidak bertahan, karena kecut, pasti kalah. Bahwa lasykar Lamahala hanya membidik dengan senjata dan belum menembak”.

Kepahlawanan dan kehebatan Baluk sampai Pantai Bola dimateraikan dengan namanya, bahkan sumur Portugis itu juga diberi nama Wair Baluk ( air Baluk) yang masih di fungsikan sampai sekarang. Wair Baluk itulah yang menyegarkan dan mengharumkan masyarakat Bola dengan syair terkenal:
Blatan Plahar, blatan plahar, Wair Baluk blatan plahar. Mi hure, Mi hure, otang Bola mi hure// Bahwa dinginnya ketawaran air baluk, dapat membuat orang suka minum dan merasa betah. Sampai dengan sekarang ini Sumur Baluk yang terletak tak jauh dr pantai Watu Cruz masih difungsikan oleh penduduk setempat..
(foto: sumur Baluk/inimaumere.com)
Selengkapnya...

Proyek Air di Sikka Rp 2,7 M Untuk Siapa?

Proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar 'digugat' warga Desa Wairhubing, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Proyek tanpa sasaran jelas itu kini mubazir karena warga Wairhubing tidak pernah menikmati air dari proyek itu. "Kami mau tanya, proyek ini dibangun untuk siapa. Kepentingan siapa. Masa bangun proyek bernilai miliaran rupiah, kami warga Wairhubing masih beli air. Padahal di desa ini ada pembangunan sarana air bersih," kata Yance Moa, warga Desa Wairhubing kepada Pos Kupang dan Kompas, Senin (26/11/2012) siang. Yance mengatakan, proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor tanpa melapor kepada pemerintah desa dan warga setempat. Makanya warga mempertanyakan untuk siapa pembangunan proyek air tersebut. "Awalnya untuk irigasi, lalu dialihkan untuk air bersih. Tetapi sampai sekarang pembangunan jaringan air bersih di Wairhubing hanya menjadi pajangan saja," ungkap Yance.

Ia mengatakan, proyek air di Desa Wairhubing itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. "Maka itu kami tanya, bangun air bersih ini untuk kepentingan siapa. Kepentingan politik atau masyarakat?" tanya Yance.
Ia merincikan ada enam bak hydrant yang dibangun dan satu bak besar di permukiman warga. "Kalau ada bak hydrant, itu pasti untuk kepentingan banyak orang. Pak lihat sendiri bak hydrant itu. Setelah dibangun dipagari warga karena bak itu berada di tanah warga. Kami tidak bisa ambil air karena pemilik tanah memagar bak itu," ujar Yance.
Senada dengan Yance, Marten Adji, warga Desa Wairhubing juga mempertanyakan kapan proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar milik pemerintah pusat yang dikerjakan kontraktor asal Semarang, Jawa Tengah, menjadi tanggung jawab P2AT di Sikka untuk kepentingan masyarakat. "Proyek ini dananya dari pusat senilai Rp 2,7 miliar. Kontraktornya dari Semarang. Proyek ini melibatkan P2AT Sikka," kata Marten, Senin (26/11/2012) siang saat dihubungi Pos Kupang per telepon.
Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, yang dihubungi Pos Kupang, Senin (26/11/2012) mengatakan, banyak proyek propinsi di Sikka tidak pernah didata secara baik oleh pemerintah daerah.
Akibatnya, tumpah tindih dan sulit diawasi oleh DPRD dan masyarakat Sikka. Oleh karena itu, DPRD Sikka meminta pemerintah mendata proyek kabupaten, propinsi dan pusat di Sikka. "Ini penting sehingga bisa diawasi masyarakat. Banyak proyek yang dikerjakan di Sikka hasilnya tidak tepat sasaran. Maka itu perlu didata dan harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah di Sikka," kata Rafael.
Proyek air bersih di Wairhubing, diakui Rafael, DPRD Sikka sudah pernah mengangkat masalah itu. Namun pihaknya akan meminta DPRD Propinsi NTT untuk meminta pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum NTT. "Saya akan hubungi anggota DPRD NTT dari Sikka agar bicara masalah air bersih di Wairhubing," ujar Rafael.
Kooordinator P2AT Sikka, Petrus Rasnan, yang dihubungi Pos Kupang per telepon tidak mengangkat handphone (HP-nya) walau ada panggilan masuk. (ris/pos kupang))
Selengkapnya...

Sunday 25 November 2012

Unipa Maumere Wisuda 300 Sarjana dan Diploma

Maria Dolorosa Nenu Wea, Lulusan Terbaik Unipa 2012/2013

Universitas Nusa Nipa Maumere, Sabtu (24/11/2012) di usia yang ke-8, periode wisuda yang ke-4, mewisuda dan melantik 300 orang Sarjana dan Diploma serta 42 Ners tamatan S1 Keperawatan. Acara bahagia tersebut berlangsung di aula Hotel Silvya dihadiri  keluarga serta undanga. Dalam sambutan tertulis, Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere, Drs. Amandus Embo, M.Ed mengucapkan proficiat kepada semua wisudawan dan berharap lulusan Unipa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara serta mampu mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang telah diperoleh di Unipa ketengah masyarakat. 300 wisudawan/wati berbahagia tersebut berasal dari 11 program studi jenjang S1 dan 2 program studi D3. Jenjang Sarjana meluluskan 252 orang dan Diploma melahirkan 48 ahli madya. Kelulusan pada wisuda angkatan ke-4 tersebut menambah komunitas kelulusan Unipa menjadi 1200 orang.

258 sarjana SI pada sebelas program studi tersebut terdiri dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan yang melahirkan 105 orang sarjana, Teknik Informatika (23 sarjana), Teknik Sipil (5 Sarjana), Teknik Arsitektur (7), Agribisnis (16), Agroteknologi (11), Manajemen Sumber Daya Perairan (9), Studi Akutansi (12), Manajemen (43), Psikologi (13) dan Komunikasi 8 Sarjana. 
Untuk jenjang Diploma III, masing-masing untuk Program Studi Keperawatan melahirkan 38 ahli madya dan Bahasa Inggris yang mendulang 10 lulusan diploma. Kelulusan tahun akademik 2012/2013 juga melahirkan lulusan Terbaik pada masing-masing Fakultas. 
Pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan: Lulusan Terbaik diraih Emelinda Hopong Ngantak, dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan dengan IPK 3,43. Pada Fakultas Teknik, Ifania Wunu Resi dari Teknik Informatika menjadi teratas dengan perolehan IPK 3,30.
  Sedangkan Fakultas Kelautan dan Perikanan melahirkan lulusan terbaik yang diraih Agnes Josefine Farenheit dari Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan. Fakultas Pertanian melahirkan Maria Wihelemina Sae dengan perolehan IPK 3,67. Fakultas Sosial melahirkan lulusan terbaik yang diraih Vinsensina Kety Muku dengan perolehan IPK 3,48.  Sedangkan Fakultas Ekonomi lulusan terbaiknya diraih Magdalena Nona Frencis dengan IPK 3,76. Diprogram Studi D3 Bahasa Inggris, Maria Dolorosa Nenu Wea meraih posisi terbaik dengan perolehan IPK 3,85. 
Dari 300 orang Sarjana dan Diploma Universitas Nusa Nipa Maumere Tahun Akademik 2012/2013, Lulusan Terbaik diraih Maria Dolorosa Nenu Wea dari Prodi Bahasa Inggris dengan IPK 3,85, diikuti Maria Nona Frencis, Program Studi Akutansi (IPK 3,76) dan Maria Wihelmina Sae dari Program Studi Agribisnis dengan IPK 3,67.
Rektor menjelaskan, Unipa telah mengalami kemajuan berarti karena dalam tiga tahun terakhir 12 program studi telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di Jakarta. Selanjutnya Unipa mendapat ijin Dikti untuk menyelenggarakan program profesi Ners bagi tamatan S1 Keperawatan. Tanggal 30 Agustus 2012 lalu, Unipa memperoleh ijin resmi dari Kemendikbud RI untuk menyelenggarakan 5 program studi keguruan jenjang S1, yakni Prodi PGSD, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Biologi, Kimia dan Fisika. Dengan demikian, menurut Rektor Amandus, di tahun akademik 2012/2013 Unipa menyelenggarakan 18 program studi.
Rektor berpesan agar wisuda yang terjadi hari ini bukanlah akhir perjuangan para lulusan. Menurutnya ada tantangan yang lebih besar dan kompleks di tengah masyarakat. Oleh karena itu kata rektor, sarjana yang baik harus memiliki keterbukaan untuk terus menerus belajar, memiliki kejernihan berpikir dan menyampaikan gagasan, kedalaman komitmen dan berani untuk memperjuangkan kejujuran.
Hadir dalam kesempatan tersebut, para keluarga dan orangtua wisudawan yang berbahagia, turut pula Wakil Bupati Sikka Wera Damianus, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Koordinator Kopertis Wilayah III, Kadis Kesehatan NTT, Senat Unipa, Para Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, citivas akademi Unipa dan para awak media serta undangan lainnya.(oss)
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday 22 November 2012

Antri Panjang Gara-gara Bensin

Harga Eceran Melonjak, Warga Mengeluh
antrian bensin di SPBU Waidoko, Rabu (21/11/2012)
Antrian kendaraan bermotor dibeberapa tempat pengisian bensin (SPBU) Kota Maumere akhirnya terjadi setelah diketahui bahan bakar bensin yang ditunggu telah dipasok ke masing-masing Spbu. Sebelumnya, pengendara kesulitan mendapatkan stok bensin sejak Selasa (20/11) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Kelangkaan bensin yang sempat membuat panik pemilik kendaraan bermotor tersebut terjadi di tiga tempat pengisian bensin SPBU di Maumere dan dua di luar kota. Hasilnya, harga eceran bensin yang dijual di pinggiran jalan mengalami kelonjakan signifikan. Kelangkaan bensin juga memantik kenaikan harga ojek motor. Kendaraan sewa tersebut mematok harga Rp 5000 sampe Rp 10.000, tergantung jarak yang ditempuh. Kelangkaan bensin juga membuat pengendara bermotor lainnya semakin hemat. Bensin perlahan mulai memperlambat aktivitas warga namun untungnya sejak pagi hari Rabu (21/11) sudah terlihat antrian dibeberapa SPBU. Pasokan bensin kembali diisi meski dibatasi.

Di dalam kota, antrian terjadi di tiga SPBU yakni. Yakni SPBU Waidoko, Wai Oti dan Madawat. Antrian yang terjadi bahkan hampir mencapai dua ratus meter.
Seperti terjadi di SPBU Waidoko sejak pagi hingga siang hari. Antrian memanjang hampir mencapai Pura Hindu. Antrian terjadi dalam dua baris, kiri dan kanan. Para pengendara mengaku stok bensin kendaraan mereka telah menipis. Mau tidak mau mereka mesti ikut mengantri. Mereka tak peduli meski kendaran yang mengantri memanjang jauh.
Begitu pula yang terjadi di SPBU Madawat dan Waioti. Antrian kendaraan nampak memanjang.
Antrian kendaraan yang menunggu pasokan bensin berlangsung hingga malam hari. Di SPBU Madawat, pasokan bensin yang habis sejak siang hari, kembali dibuka pada magrib. Meski hujan turun, para pengantri tetap sabar. Hingga pukul 20.00 Wita antrian yang lumayan panjang tersebut bubar setelah diketahui stok bensin di Madawat habis.
Sedangkan di pengisian bensin SPBU Waidoko, antrian panjang sejak pukul 18.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita masih berlangsung. Diketahui, pengisian di SPBU tersebut akan berakhir pukul 24.00 wita.
Kelangkaan bensin memicu kenaikan harga eceran yang dijual di pinggiran jalan. Kenaikan tersebut membuat sejumlah warga pengguna bensin mengeluh. Soalnya harga yang dikenakan naik berkali lipat. Harga eceran setengah botol kemasan besar yang biasa dijual Rp 5.000 naik menjadi Rp 25.000.Sedangkan harga eceran satu botol kemasan penuh dijual dengan harga Rp 50 ribu.
Untuk mengatasi penimbunan dan permainan harga, pengisian bensin tidak melayani isian jerigen dan lain-lain. Sejumlah SPBU hanya melayani pengisian untuk kendaraan bermotor. Nampak pula aparat kepolisian dari Polres Sikka ikut mengamankan aktivitas pengisian bensin di beberapa SPBU.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti sebab-sebab terjadinya kelangkaan bensin di Maumere. Namun salah satu informasi yang diterima menyebutkan keterlambatan pasokam kapal menjadi alasan kelangkaan bensin yang terjadi di Kabupaten Sikka.
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Replika Kota Betlehem, Tempat Ziarah Dipunggung Bukit

Di Paroki Nelle, Masih tahap Perampungan

Pertama kali mampir, hati telah tertancap. Tidak saja karena bukitnya yang hijau dan dikelilingi pemandangan menawan tapi juga semilir bayu sejuk yang menyelimuti Replika Kota Betlehem tersebut. Betlehem? Ya benar sekali. Kota Kudus kelahiran Jesus Kristus yang sebetulnya terletak di Palestina kini replikanya sedang dibangun. Replika tersebut terdapat di dipunggung bukit Desa Delang. Kecamatan Nelle,  Kabupaten Sikka.  Tempat yang berdiri di lahan luas, secara khusus sebagai taman doa. Kota Ziarah yang diperuntukan bagi umat kristiani. Replika Kota Betlehem kebanggaan umat Paroki Nelle memiliki beberapa stasi atau tempat perhentian, dan seratus anak tangga menuju taman Betlehem. Saat inimaumere.com berkunjung kesana pertengahan november 2012, replika kota kudus ini masih dibangun. Banyak arca yang menunggu proses pembentukan akhir, juga taman doa yang belum selesai dengan seratus anak tangganya. Secara umum, replika kota kudus tersebut masih menunggu perampungan pengerjaan.

Jadi bagi sobat yang ingin berziarah ketempat ini, mesti sedikit bersabar. Kami yakin, saatnya akan tiba dimana peziarah bisa datang, berdoa dan menjadikan tempat ini sebagai momentun pendalaman iman.
Tempat ziarah yang dibangun dari swadaya umat Paroki Nele tersebut terletak diketinggian. Dari tempat ini kita bisa menyaksikan pemandangan luas ke Kota Maumere. Disekelilingnya, hutan perkebunan hijau tampak sekali menentramkan hati. Cocok sebagai tempat doa, tempat ziarah nan damai.
Sekali lagi Replika Kota Betlehem ini masih dalam tahap pengerjaan, jika telah rampung dan dibuka untuk umat, inimaumere.com akan segera memberikan informasinya. Semoga!


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Ini Pelanggaran Hukum Terkait Oknum Perwira "Bermain" BBM

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Wilayah NTT, Meridian Dewanta Dado, SH melaporkan salah seorang perwira yang pejabat di Polres Sikka kepada Kepala Kepolisian RI (Kapolri) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT terkait dugaan tindakan "nakal" yang dilakukan pejabat itu di wilayah Polres Sikka. Pejabat yang dimaksud adalah mantan Kasat Reskrim yang saat ini menjabat sebagai Kasat Samaptha (Sabhara) Polres Sikka, AKP. MAS, SH. Terkait dengan pengaduan ini, AKP. MAS, SH yang tengah bertugas di Adonara yang baru berhasil di konfirmasi Pos Kupang dari Maumere ke Ponselnya, Senin (19/11/2012) mengatakan, silahkan yang bersangkutan buktikan atas tuduhannya itu. Apa yang disampaikannya itu, tandas MAS, merupakan tindakan pembohongan.

Dado menegaskan, kegiatan pengangkutan (mungkin juga Penyimpanan) dan memperdagangkan (niaga) Solar tersebut jelaslah merupakan Tindak Pidana Migas sesuai Undang-Undang RI Nomer 22 Tahun 2001, yaitu Pasal 53 huruf (b) : "Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasai 23 tanpa Izin Usaha Pengangkutan dipidana denganpidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling tinggi Rp. 40.000.000.000,00 (empat puluh miliar rupiah)", sementara Pasal 53 huruf (c), lanjut Dado, berbunyi :"Penyimpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 tanpa lzin Usaha Penyimpanan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)". Selanjutnya Pasal 53 huruf (d) mendalilkan : "Niaga sebagaimana dimaksud dalam Pasai 23 tanpa lzin Usaha Niaga dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)".
Bahkan, Dado mengungkapkan, tindak-tanduk yang diduga kuat dilakukan oleh oknum Polisi tersebut dapat dikategorikan sebagai Tindak Pidana Migas sesuai Pasal 55 Undang-Undang RI Nomer 22 Tahun 2001 tentang MIGAS yang berbunyi : "Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi Rp. 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah)".
Dado mengatakan, Dengan adanya indikasi-indikasi Tindak Pidana Migas yang di duga kuat dilakukan oleh oknum Polisi itu, maka dirinya sudah menyurati KAPOLRI dan KAPOLDA NTT untuk mendesak Bapak KAPOLRI dan Bapak KAPOLDA NTT ataupun Pejabat Polri yang berwenang lainnya agar m enurunkan Tim PROPAM Polri guna mengusut dan melakukan penangkapan terhadap oknum Polisi yang bersangkutan yang diduga kuat terlibat dalam Tindak Pidana MIGAS sebagaimana terurai diatas;
Berikutnya, lanjut Dado, Menggelar pemeriksaan internal Polri (Persidangan Disiplin) terhadap yang bersangkutan terkait Dugaan Tindak Pidana MIGAS di atas, termasuk bisa dilakukan penuntutan melalui Peradilan Umum manakala segenap alat bukti sudah mencukupi.
Hal penting lainnya, tandas Dado, Segera mencopot atau memutasikan oknum polisi tersebut dari jabatannya saat ini dan memindahkan yang bersangkutan agar tidak lagi berada di Maumere, Kabupaten Sikka demi menghindari pengulangan kejahatan atau perilaku tercela lainnya. (Pos Kupang/oma)
Selengkapnya...

Monday 12 November 2012

"Surya Soundphoria" Memang Meriah

Pesta Musik di Lapangan Kota Baru Maumere

Pecinta musik Kota Maumere, malam minggu, Sabtu (10/11/12) memadati Lapangan Kota Baru Maumere menyaksikan pegelaran musik bertema "Surya Soundphoria". Choin Entertainment selaku penyelenggara event dengan dukungan sponsor Surya 12 menyajikan pesta musik dengan lighting panggung menawan. Sebanyak lima band termasuk rapper daerah Xelont MC ikut menyemarakan pesta musik yang dihelat gratis bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Selain penampilan grup band papan atas Maumere, pegelaran semakin panas dengan atraksi dancer dari tiga kelompok dancer remaja. Tak ketinggalan koloborasi band rock Koma band bersama violis muda Ays Lasar. Oshy Lelo selaku penyelenggara dari Choin Entetainment mengatakan perhelatan Surya Soundpohoria merupakan persembahan terhadap insan musik di Maumere. Penyelenggaran ini menurutnya bertujuan menghibur warga Maumere dan mengajak anak-anak muda berekpresi secara positip dibidang musik. Acara yang di pandu MC Lucky Reyner dan Desi asal Kota Ende menguncang panggung musik takala kelompok hardcore Jet Coaster diberi kesempatan pertama meraung..

Garang! Diatas panggung tersebut, sang vokalis Max beraksi. Dibidani gitaris Ahmil, Bassis Fajrin, Additionil Drumer Rilo Nidi, keempatnya mencabik panggung dengan musik memekakan telinga. Empat lagu dilibas bertutut-turut dibeking Amril dan Fajrin. Tercatat No More Right dari South Borneo Squad, Bloodness (Massacre Conspirasi), Ambisi (Eveng The Fate) di geber tanpa putus.

Sebentar saja jedah, panggung sudah diisi  grup band D'Solois. Grup band yang mengusung genre pop rock mengaku baru pertama kali tampil di Kota Maumere. D'solois digawangi anak-anak muda asal kampung Habi dan sempat berkarier di Jakarta. Mereka membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri dan mendapat sambutan hangat.

aksi Max n Amril (Jet Coaster) dan D'solois Band



Kembali di panggung, rapper asal Maumere berdarah Bola Xelont MC tampil membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri. Ia mendapat dukungan penonton yang dibatasi barikade panggung ketika lagu karyanya Nona Sikka dilempar. Xelont didampingi dua raper tampak meyakinkan generasi rapper Maumere yang masih menunjukan eksitensi di blantika musik.

Usai Xelont, grup band Sparky tampil berikutnya. Sepertinya tak perlu disangsikan lagi. Penampikan mereka selalu meyakinkan dengan penggemarnya yang senantiasa setia hadir. Dipanggung, mereka mengusung sejumlah lagu dari grup-grup band nasional dan berkoloborasi dengan rapper Frengky asal Kota Uneng  serta vokalis cewek, IN.





Malam perhelatan Surya Soundphoria yang didominasi musisi senior ini semakin mematrikan nama Maumere diblantika panggung music di Pulau Flores. Hal ini tak lepas dari pihak penyelenggara Choin Entertainment yang terus menggebrak. Dengan mengandeng pihak sponsor, Choin semakin eksis dranah hiburan. Musisi Maumere dan Flores umumnya semakin mendapat kesempatan tampil dan menunjukan eksitensi. Beberapa kali pula musisi nasional turut diundang menyemarakan gempita panggung hiburan di Maumere.

Kembali ke panggung, pegelaran Surya Soundphoria yang dipadati penggemar musik diakhiri penampilan band rock Koma Band. Menjadi menarik ketika grup band yang digawangi Rino (vokal), Arie Riberu (Guitar), Jack (Bass), Erick (Keyboard) dan Nollye (drum) mengajak violis Arys Lasar ikut berkoloborasi. Arys Lasar yang sebentar lagi menimba ilmu di sekolah musik Jogja, nampak tak canggung. Beberapa nomor lagu yang dibawakan apik oleh vokalis Rino disantapnya dengan manis. Begitu juga akhir koloborasi menawan dengan suguhan gesekan biola pada nomor I'll Be There for U milik Bon Jovi.

Koma Band feat Ays Lasar dan Desi feat Lucky, pemandu pegelaran Surya Soundphoria



Ditengah pencahayan panggung warna warni yang khusus didatangkan dari Jakarta, terbersit harapan dan rasa terima kasih atas perhelatan yang memberi ruang bagi musisi Maumere di panggung.
Oshy Lelo
Menilik dari besarnya animo masyarakat terhadap pegelaran musik, tak salah kalau panggung hiburan masih menjadi santapan utama penggemar musik di Pulau Flores. /rif Band beberapa bulan lalu benar-benar fantastis memuaskan dahaga pecinta musik. Choin Entertainment yang telah lama piwai dalam urusan penyelenggaraan musik masih menjadi tumpuan insan musik di Nusa Bunga dengan dukungan pihak sponsor Kita tentunya berharap, gebrakan besar kembali mendatangkan artis nasional ke bumi Maumere menjadi kenyataan. Angkat topi buat penyelenggaraan musik yang tak pernah surut di bumi Maumere.


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sunday 11 November 2012

50 Ibu Rumah Tangga Penderita HIV/Aids di Sikka

Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Sikka yang terdeteksi menderita penyakit HIV/AIDS cukup tinggi. Data yang ada dari 263 orang penderita HIV/Aids di Kabupaten Sikka, terdapat 50 orang IRT tertular penyakit maut ini, dibandingkan dengan kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kasusnya berjumlah 15 orang. Jumlah IRT penderita penyakit ini, dibawah satu tingkat dari kategori swasta yang teridentifikasi paling tinggi sebanyak 63 orang pengidap. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Sikka, Yan Siga kepada Pos Kupang di Maumere, Rabu (7/11/2012) menjelaskan, data perkembangan penyakit HIV/Aids di Kabupaten Sikka sampai bulan September 2012 berjumlah 263 penderita. Jumlah ini terdiri dari HIV sebanyak 75 penderita, dan Aids sebanyak 188 kasus. Siga melanjutkan, dari total penderita -kasus tersebut sebanyak 105 orang telah meninggal, sedangkan yang masih hidup sebanyak 158 orang.

Menurut Siga, total penderita HIV/Aids itu tersebar hampir disemua wilayah di Kabupaten Sikka. Siga merincikan, kecamatan Alok lah memiliki jumlah kasus tertinggi atau ada 30 kasus, kemudian disusul Kecamatan Nita sebanyak 28 kasus, selanjutnya Kecamatan Alok Barat dan Kewapante yang masing-masing. Ada 25 kasus dan diikuti Kecamatan Alok Timur sebanyak 23 kasus. Kecamatan lainnya, berkisar belasan hingga 1 kasus. Sementara yang belum ada laporan dari Mapitara.
"Itu di lihat dari wilayah, sedangkan jenis kelamin, yaitu penderita laki-laki lebih banyak. Laki-laki ada 174 orang dan perempuan 89 orang. Kalau dari segi usia dibawah 1 tahun ada 5 orang, umur 1-14 tahun ada 7 orang, umur 15-19 tahun ada 3 orang, umur 20-24 tahun ada 27 orang, umur 25-49 tahun ada 211 orang, dan usia di atas 50 tahun ada 10 orang,"tambah Siga.
Untuk kategori pekerjaan, Siga menyebutkan, selain swasta dan IRT yang paling tinggi, juga ada petani sebanyak 30 orang, buruh 26 orang, sopir 19 orang, Pekerja Seks Komersial (PSK) ada 15 orang, kategori PNS/TNI/Polri ada 3 orang, Ojek 6 orang, Waria 6 orang.
Menurut Siga, untuk kasus yang dialami IRT ini, biasanya terkenah dari pasangan seksnya.
Siga menjelaskan, Penanggulangan selama ini yang dilakukan oleh pihaknya, lebih banyak menggunakan pendekatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Hal ini untuk membuka cakrawala masyarakat mengenai penyakit tersebut.
Siga menandaskan, pihaknya gencar melakukan penyuluhan kepada kelompok populasi kunci, seperti waria, psk. Sementara bagi penderita, kata Siga, dilakukan pengobatan gratis di Clinic Visity RSUD TC Hillers. Di Clinic itu disiapkan obat ARV (anti Retroviral). Obat ini untuk mengendalikan virus dalam tubuh supaya jangan berkembang.
"Penderita harus memanfaatkan pengobatan yang ada, karena obatnya harga mahal. Obat ini biasanya dibantu Pemerintah Pusat,"jelas Siga.(pos kupang)
Selengkapnya...

Thursday 8 November 2012

10 Meja Judi Bola Guling Disita Polisi di Maumere

Sebanyak 10 meja judi bola guling (BG) yang sering dipakai oknum warga bermain judi sudah disita polisi Polsek Alok di tempat duka alias orang meninggal dunia sejak satu bulan lalu. Penyitaan meja BG ini dilakukan guna memberantas perjudian di Kota Maumere yang sudah sering membuat warga resah. "Sejak ada surat perintah dari Kapolres Sikka,kami sudah sita 10 meja BG. Kami setiap hari akan operasi terus menerus biar perjudian di Kota Mamere," kata Kapolres Sikka, AKBP.Drs.Ghiri Prawijaya melalui Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, Senin (5/11/2012) siang di Mapolsek Alok.

Untuk tahap sekarang, lanjutnya, polisi masih melakukan penertiban dengan meminta para Bandar BG yang sering beroperasi di tempat duka jangan bermain judi. "Yang bermain BG di tempat duka kami bubar dan mejanya kami disita," kata Aritonang.
Polisi, paparnya, akan terus membangun koordinasi dengan para tokoh di Sikka guna mendukung langkah kepolisian memberantas perjudian.
"Kami minta dukungan masyarakat. Masyarakat yang mengetahui adanya perjudian bisa melapor ke Polsek Alok," ujar Aritonang.
Sebagai warga negara baik, paparnya, polisi mengharapkan ada kesadaran warga sehingga polisi tidak bekerja sia-sia.
"Kalau masyarakat dukung silahkan lapor saja kepada kami dan akan diselidik. Siapa pun pelakunya pasti kita akan beri pengertian," tegas Aritonang.
"Lapor saja ke Polsel Alok.Informasi anda benar polisi akan tertibkan," papar Aritonang.
Ia menambahkan, pelaku perjudian yang ditangkap polisi akan tetap diproses secara ketentuan hukum yang berlaku.(pos-kupang.com)
Selengkapnya...

Jejak Setapak di Gua Alam Patiahu

Merana Ditengah Rimbun Pepohonan

Entah sejak kapan akses menuju gua alam ini tak terbekas. Maka sejak itu, lokasi gua ini bagai hilang. Akses jalan mulai ditutupi semak dan dedaunan kering. Tak terdengar lagi cerita destinasi wisata yang terkenal dengan berbagai kelelawar dan eloknya matahari terbenam. Ia bagai lenyap seperti redup Pantai Wairterang. Keberadaanya tak jauh dari jalan raya. Ia tersembunyi ditengah rimbunan pepohonan. Kondisinya benar-benar memprihatinkan. Seperempat dari tinggi gua kini bahkan tertimbun tanah tebal. Sehingga terlihat tak layak dimasuki. Sayang sekali, destinasi wisata alam ini kurang mendapat perhatian.

Seperti destinasi lainnya, Kecamatan Waigete maupun Talibura, dimana diperbatasan keduanya lokasi gua ini berada, banyak keelokan wisata lain yang tak kalah menarik. Sebut saja wisata bahari Teluk Maumere, penyelaman kapal karam milik serdadu Jepang diperairan Wairterang, Pasir Putih Tanjung Darat, Air Terjun Waiblama, Air Panas Blidit, Hutan Lindung, bahkan Puncak Gunung Berapi Egon. Namun keleokannya tak diurus dengan maksimal.

Warisan budaya setempat yang bernilai tinggi hanya dinikmati segelintir orang. Pesona yang terlupakan kah?Padahal tubuh ini menggiurkan. Jika  pengelolahan ini dilakukan serius akan banyak hal postip yang diperoleh. Baik bagi masyarakat setempat juga pendapatan daerah.
Pintu gua hampir tertutup tanah

Untuk mencapai lokasi Gua Alam Patiahu, Anda mesti berjalan kaki sejauh kurang lebih 150 meter.  Dari jalan raya Patiahu jalur Maumere-Larantuka treking ini dimulai.
Patiahu berada diwilayah bagian timur Kabupaten Sikka. Dari Kota Maumere menuju Patiahu menempuh waktu sekitar 40 menit perjalanan dengan kendaraan.

Tanggal 28 Oktober 2012, inimaumere.com melakukan perjalanan ke Gua Patiahu. Sekitar pukul 16.00, kami memasuki hutan kering ini. Semak dan kotoran sapi memenuhi lintasan treking. Banyak batu karang yang berserakan di tanah. Sunyi dan sangat sepi. Hanya sesekali terdengar kicauan burung-burung hutan.

Pir yang menjadi penuntun saya, menceritakan kalau Gua Alam Patiahu kini sudah sepi dari kunjungan wisatawan. Ia membandingkan dengan beberapa tahun yang lalu ketika destinasi alam ini masih dicari-cari pelancong.

Karena telah lama sepi dan ia tak mengantar wisatawan, Lamber sedikit bingung mencari jalan. Ia mengaku hanya menandai satu pohon rimba disekitar gua. Katanya, pohon rimba tersebut menjadi tanda keberadaan gua tersebut.

Sekitar setengah jam akhirnya kami tiba dibawah gundukan. Sedikit keatas. Lamber menunjukan keberadaan gua. Kami merangkak pelan keatas. Nampak Pohon rimba berdiri tegar disamping gua. Ia seakan menceritakan kesetiaannya menjaga Gua Patiahu dalam sekian waktu.

Lamber lantas mengeluarkan moke (minuman tradisional Sikka) yang tersimpan dalam botol plastik. Ia sengaja menyiapkannya. Diatas batu kecil yang dijadikan mahe, Lamber lantas menyiraminya. Ia juga mengeluarkan dua batang rokok. Dibakarnya dan diletakan sedemikian rupa diatas bekas cairan moke. Lantas sedikit dia terdiam. Lalu berdiri dan mengajak saya mendekati gua.

Saya mempercayai apa yang dilakukan Lamber. Sapaan secara adat ini mengandung arti penting dalam kehidupan masyarakat Flores khususnya di Kabupaten Sikka.

Ada benang merah hubungan antar manusia dan roh yang dipercayai menjaga suatu tempat. Dengan melakukan ritual tersebut, artinya kita memberitahu kepada Alam agar dibukakan jalan.  Harapan agar aktivitas kita dapat berjalan mulus hingga selesai. Ritual seperti nini sudah biasa dilakukan diwilayah Kabupaten Sikka, Flores.

Lantas kami menuju gua tersebut. Pir terdiam. Begitu pula saya. Ia memandang sekeliling. Matanya seakan bercerita kemasa lalu dimana tempat tersebut biasa dikunjungi.

Disekeliling dari gua tersebut banyak pohon. Nampak pula pohon rimba disisi sebelah kanan dari gua.

Yang memilukan adalah ketika kami yang telah lelah berjalan akhirnya hanya bisa bertenger di depan gua. Timbunan tanah memenuhi hampir seperempat pintu masuk. Dan niat kami memasuki gua tersebut akhirnya terhadang.

Didalam gua, timbunan tanah sekali lagi telah menyentuh langit gua. Alhasil kami pun hanya bisa menatapnya sambil menikmati angin senja dan samudera laut diutaranya.

Menurut cerita, gua alam ini memiliki tiga pintu didalamnya. Akses Pintu pertama kita akan dibawa menuju Egon, pintu kedua menuju selatan dan pintu ketiga menuju utara, yakni pantai utara yang tak jauh dari lokasi gua alam tersebut. Cerita ini telah mengalir diatara masyarakat yang mendiami wilayah ini. Mereka mmpercayainya. Dan kita perlu membuktikannya.

Ada lagi yang menyebutkan gua ini pernah menjadi tempat berlindung para serdadu Jepang ketika pasukan Nipon  terlibat bentrok melamawan pasukan Sekutu dijaman kemerdekaan.

Didalam gua, timbunan tanah menyentuh langit gua
Om Rofinus, Pendidik pada salah satu sekolah di Waigete, kepada inimaumere.com yang menemuinya di Waigete usai menjelajah gua alam menceritakan tentang keadaan didalam gua. Ia pernah masuk kedalam gua hingga beberapa ratus meter. Katanya didalam gua tersebut banyak dijumpai sarang walet dan tentu saja ribuan kelelawar. Ia juga menceritakan pernah bertemu ular besar didalam gua. Ular tersebut hanya terdiam tanpa melakukan gerakan apapun katanya.

Beberapa pengunjung lain juga pernah menceritakan suasana didalamnya. Mereka mengungkapkan kekagumannya. Tentang ribuan kelelawar yang berterbangan keluar gua. Juga pemandangan luar biasa ketika sunset senja turun dibatas samudera. Kita bisa menyaksikan bola mentari yang sangat indah dengan leluasa.

Keberadaan gua alam ini nyatanya belum dikelolah, dirawat, dan dijual untuk kepentingan industri wisata Waigete. Entah kenapa. Sejauh ini, Waigete atau Talibura hanya dikenal sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Sebagai wilayah eksotik dengan bentangan pariwisatanya, Waigete menunggu campur tangan berbagai pihak baik pemerintah dan swasta sebagai investor.

Dari perairan lautnya hingga puncak Egon, jika dikelolah dengan baik, dibangun infrastruktur pendukung, Waigete plus Talibura akan menjadi salah satu aset pendapatan PAD sektor pariwisata. Peluang yang manggiurkan ini patut dibuka. Masyarakat setempat diajari bagaimana merawat dan belajar mengolah alam indah ini menjadi nilai yang menguntungkan.

Penyelaman Kapal Karam Nipon Maru, pemandangan sunset tepi pantai, air panas, Gua ALam Pati ahu, Hutan Lindung, dan treking ke puncak Egon, Pogon, dan masih banyak lagi bisa menjadi paket wisata menarik. Selain itu tentu saja, kekayaan ritual budaya setempat dan berbagai tenun ikat khas daerah yang dipelihara ditengah kearifan lokal.

Lantas bagaimana dengan keberadaan gua alam ini yang kini tertimbun tanah? Apa perlu dibiarkan merana ditengah kicauan burung-burung? Prihatin, jika dibiarkan saja tanpa urus, mungkin tidak lama lagi keberadaannya tinggal cerita kenangan. Ia akan hilang ditutup gundukan tanah akibat proses alam karena tidak adanya perhatian.

Akankah kita membiarkannya? Jika demikian adanya, sungguh memperihatinkan. Hal ini menambah catatan panjang tentang lemahnya pengelolahan destinasi wisata di Kabupaten Sikka.






www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Tuesday 6 November 2012

Secuil Waigete

Wisata Alam masih Terbenam

Ini dia salah satu tempat favorit untuk menyakasikan matahari terbenam. Kilauan cahaya kuning keemasannya mampu membuat mata terpana. Hahahaha lebay. Selain dikenal sebagai daerah perkebunan, wilayah Waigete menawarkan sejumlah lokasi wisata alam eksotik namun terbenam dalam promosi. Misalnya Gua Alam Patiahu, Air Panas Blidit, Puncak Gunung Egon, Hutan Lindung, Wilayah penyelaman Teluk Maumere, Kapal Karam Nipon Maru dan Bola Mentari yang tenggelam serta masih banyak lagi. Ada pula ritual-ritual adat yang biasa dilaksanakan ketika kita akan memasuki sebuah wilayah wisata tertentu. Ritual ini berhubungan dengan alam dan leluhur. Tempat-tempat wisata di wilayah ini masih sangat alamiah. Bahkan untuk mencapainya membutuhkan tenaga ekstra. Satu hal lagi bahwa disebagian besar wilayah ini masih dipercaya memiliki para "penghuni". Sehingga ritual 'permisi' tersebut kadang dilakukan sebagai bentuk sapaan antara kita dan para 'penguasa wilayah'.

Dimusim kemarau ini berdampak pada sebagian besar wilayah Waigete. Kekeringan yang melanda berpengaruh pada kehidupan. Misalnya kekurangan air akibat sungai-sungai kering. Dan standart kehidupan yang masih dibawah rata-rata.
Pengelolahan wisata di wilayah ini mesti terus digiatkan. Tak perlu hanya mengandalkan wisata penyelaman saja. Karena jujur saja, wisata alam lain masih menunggu sentuhan dan promosi. 
Satu paket wisata alam Waigete bisa anda nikmati mulai dari penyelaman kapal karam Jepang, Gua Patiahu, Air panas Blidit, Air terjun, Pundak Egon. Anda juga bisa menyaksikan berbagai ritual budaya dibawah kaki Egon. Memacu Adrenalin? MunGkin!!
Ada lagi! Berlibur kepulau berpasir putih Pangabatang yang berada tak jauh dari pesisir ini. Oya, pulau mungil ini juga masih belum dikelolah baik. Jadi kalo kesana mesti siapkan bekal. Mesti sewa perahu motor yang bikin jantung berdetak cepat. Dinas Pariwisata didaerah ini masih belum mengembangkan tempat-tempat wisata alam secara baik. Promosinya lemah. Bahkan infrastruktur dan sarana masih minim. Lantas apa tawaranya? Jelas eksotiksme alam wisatanya. Bukan saja bawah laut Teluk Maumere, Pasir putih dan beningnya air laut. Bahkan pemandangan lainnya  yang mampu menciptakan lirik hati nan damai.(Oss)


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 5 November 2012

Keindahan Teluk Maumere yang Terabaikan

FRANS Seda (alm), ekonom dan mantan menteri tiga periode, memiliki visi luar biasa tentang industri pariwisata di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Keindahan Taman Laut Teluk Maumere menjadi andalan, selain obyek wisata lain. Ia pun membangun obyek wisata di pesisir itu, yakni Sao Wisata, untuk mempromosikan Teluk Maumere. Namun sayang, keindahan teluk itu sampai hari ini tidak dikelola baik oleh pemkab setempat. Seda saat masih hidup (1927-2011) tidak hanya berbicara tentang pariwisata Maumere. Putra Sikka ini membuktikan langsung di lapangan dengan mendirikan pusat wisata bahari di pesisir Teluk Maumere, diberi nama Sao Wisata, dalam bahasa Sikka-Lio artinya rumah wisata. Kawasan ini memiliki luas 7,5 hektar, di antaranya 2,5 hektar untuk bangunan dan sisanya menjadi daya dukung lingkungan agar tetap sejuk dan hijau.

Manajer Sao Wisata, Heribertus Ajo, di lokasi Sao Wisata, 9 kilometer dari pusat Kota Maumere, Kamis (30/8/2012), mengatakan, Sao Wisata didirikan Seda tahun 1985 dan beroperasi pada 1987. Kompleks wisata yang dibangun hanya 2,5 hektar untuk kamar penginapan, restoran, aula, mes karyawan, tempat peristirahatan, kolam renang, dan tempat rekreasi.
”Pada awalnya Sao Wisata dibangun tanpa perhitungan profit, terpenting mempromosikan keindahan Teluk Maumere pada khususnya dan Sikka pada umumnya kepada turis mancanegara. Waktu itu Bapak Frans Seda menginvestasi cukup besar di bidang pembangunan listrik dan jaringan telepon sepanjang 9 kilometer dari pusat kota menuju Sao Wisata. Kami tanam tiang-tiang listrik dan telepon dan menyediakan sarana dan prasarana lain dengan biaya sendiri,” kata Ajo.
Tidak hanya itu, Seda mencarter pesawat khusus Merpati tiga kali dalam satu pekan selama dua tahun berturut-turut, membawa sejumlah turis asing ke Teluk Maumere. Manajemen Sao Wisata sejak saat itu terus mempromosikan keindahan Teluk Maumere melalui internet, sejumlah majalah pariwisata, dan flight magazine.
Kerang mutiara Taman Laut Teluk Maumere mengandung sejumlah keindahan, antara lain terumbu karang, beraneka ragam tumbuhan laut, berbagai jenis kerang seperti kerang mutiara (Pinctada margaritifera), udang jarak (Panulirus polyphagus), kima raksasa/kima raja (Tridacna gigas), tiram batu (Spondylus ducalis), dan berbagai jenis ikan.
Tiga tahun berturut-turut (1994-1997) Seda mengadakan lomba foto bawah laut Teluk Maumere yang diikuti 50 fotografer dan turis asing dari 24 negara. Ia menyediakan hadiah 50.000 dollar AS bagi juara 1 hingga 3. Sao Wisata juga mengundang travel writer dari Japan Airlines, Malaysia Airlines, Garuda Indonesia, dan Merpati Nusantara Airline. Mereka tinggal di Sao Wisata hampir tiga bulan untuk menulis tentang Teluk Maumere.
”Kami ini pioneer operator pariwisata di Sikka. Awalnya kami tidak mengejar keuntungan, yang penting Maumere dan Sikka dikenal di berbagai mancanegara melalui keindahan taman lautnya,” kata Ajo. Namun, sejumlah promosi Sao Wisata tidak ditopang kebijakan Pemkab Sikka yang tepat. Keindahan Teluk Maumere juga tidak terjual karena tidak didukung promosi dan kerja sama dari pemda setempat. Padahal, Teluk Maumere begitu strategis dan menyimpan keanekaragaman hayati laut yang sangat unik dan khas.
Akibatnya, promosi wisata yang disponsori Sao Wisata tidak membawa dampak besar. Sejumlah turis asing tiba di Bandara Maumere justru langsung melanjutkan perjalanan ke Moni, kemudian menuju Danau Kelimutu, sekitar 85 kilometer arah barat Kota Maumere.
Direktur Yayasan Aksi Cinta Kehidupan Lamber Dore Purek mengatakan, jika taman laut Teluk Maumere ditata lebih baik, turis asing akan lebih lama berada di Sao Wisata. Penataan itu menyangkut pengadaan kapal pesiar, pelestarian terumbu karang, dan perlindungan sejumlah biota laut. Di sini banyak turis asing melakukan kegiatan diving, tetapi promosi masih sangat terbatas. Jika taman laut ditata, kapal-kapal milik operator pariwisata bisa difungsikan. Para turis pun lebih lama menetap untuk diving.
Destinasi pendukung selain taman laut antara lain Seminari Tinggi Ledalero, tradisi Jumat Agung peninggalan Portugis di Desa Sikka, Museum Bikon Blewut, dan tradisi membuat gerabah tradisional di Wolokoli. (KORNELIS KEWA AMA/travel.kompas)
Selengkapnya...

Ternyata Perkedel Ikan Pemicu Keracunan di Maumere

Hasil pendataan dan identifikasi Tim Polres dan Dinas Kesehatan Sikka menyebutkan warga Pemana yang keracunan pada pesta nikah Rizal dan Ani Mawarni karena diduga mengonsumsi perkedel ikan. Sementara jumlah korban keracunan bertambah dari 61 orang menjadi 84 orang. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka, AKBP Drs. Ghiri Prawijaya, melalui Kasat Reskrim, Iptu Ahmad, S.H, menyampaikan hal itu saat dihubungi Pos Kupang dari Maumere ke Pemana, Kamis (1/11/2012) siang. Ahmad menjelaskan, menjelang pagi hari sekitar pukul 01.00 Wita, Kamis (1/11/2012) dini hari, para korban keracunan memenuhi ruangan Puskesmas Gunung Sari. Pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari 76 orang, Pustu Pemana dua orang, enam orang lainnya di rumah warga. Para pasien yang dirawat di puskesmas, pustu dan rumah warga sudah mulai membaik setelah mendapat perawatan Tim Dinkes Sikka yang terjun ke lokasi.
Hingga pukul 12.00 Wita, Kamis (1/11/2012), masih ada empat pasien yang belum membaik dan masih menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari.
Ahmad menjelaskan, warga Pemana yang keracunan setelah makan makanan di tempat pesta pengantin pria, Rizal. Pagi itu, tutur Ahmad, usai acara pernikahan di masjid, keluarga dan tamu berkumpul di rumah pengantin pria. Mereka memberikan selamat dan ingin mengantar pengantin pria ke rumah pengantin wanita agar menetap di sana.
"Di rumah pengantin pria ada acara makan bersama sekitar pukul 10.00 Wita. Habis makan para korban muntah-muntah dan badan mereka lemas. Itu terjadi sekitar pukul 14.00-15.00 Wita dan korban dibawa ke Puskesmas Gunung Sari," jelas Ahmad.

Ambil Sampel
Menu apa saja yang disajikan di rumah pengantin pria, Ahmad menyebut mie dan perkedel ikan. "Sampelnya sudah kami ambil. Para korban mengaku banyak mengonsumsi perkedel ikan. Untuk memastikan apakah karena perkedel ikan, tim Dinkes Sikka akan memeriksanya di laboratorium," kata Ahmad.
Ahmad dan Tim Dinkes Sikka juga menelusuri bagaimana cara pengelohan perkedel ikan itu. Bumbu-bumbu apa yang digunakan, jangan sampai sudah kadaluwarsa. "Dari informasi itu baru kami cari tahu siapa yang memasak dan membeli bumbu-bumbu tersebut, serta di kios mana dibeli. Polisi kerja pakai bukti dan fakta agar jelas," tegas Ahmad.
Sebelumnya diberitakan, 61 warga Desa Pemana, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, yang menghadiri pesta pernikahan Rizal dan Ani Mawarni di desa itu keracunan makanan di tempat pesta. Para korban yang keracunan muntah-muntah dan lemah usai makanan di tempat pesta, Rabu (31/10/2012) pagi. Mereka yang muntah dan lemas kini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari. (ris/pos-kupang))
Selengkapnya...

Sunday 21 October 2012

Nyala Terang dari Bumi Watu Cruz Bola

Jumpa Orang Muda Katolik Se-Keuskupan Maumere
Minggu, 14 Oktober 2012 menjadi momen berharga bagi  Orang Muda Katolik se-Keuskupan Maumere. Utusan dari tiap paroki se Keuskupan Maumere berarak dari parokinya masing-masing menuju Ili untuk memulai perjalanan ke Paroki St. Martinus Bola. Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat mereka. Keringat yang menitik tetes demi tetes menandakan hasrat yang membara untuk berpadu bersama rekan-rekan orang muda se-Keuskupan Maumere. Sekitar pukul 13.00 wita, rombongan Orang Muda Katolik menggunakan kendaraan masing-masing berarak perlahan menuju Tadat, tempat penjemputan pertama. Barisan kendaraan motor roda dua dan empat seakan membentuk barisan semut yang tak pernah putus. Sepanjang perjalanan, semua orang disapa dengan sapaan yang khas untuk menunjukkan identitas masing-masing. Seru!

Kontingen OMK Paroki Lei menuju Tenda Utama

Sesampainya di Tadat, dimana dibangun gapura selamat datang, setiap ketua OMK diturunkan dari kendaraan masing-masing dan bergabung dalam barisan para ketua OMK. Diawali tarian penjemputan, barisan kontingen orang muda berarak bersama menuju Kantor Camat Bola. Disertai dengan bunyi-bunyian yang dibuat secara kreatif oleh masing-masing orang muda seakan menambah keriuhan perjalanan.
Di Kantor Camat Bola, setiap kontingen yang masuk pelataran dijemput dengan seruan khas dan lagu daerah menurut asal paroki masing-masing. Orang muda turun dari kendaraannya  dan berbaris rapi menurut papan nama yang dibawa oleh siswa-siswi SMA Negeri Bola. Di depan barisan, drum band dari sisaw siswi SMPK Yapenthom II mengiringi perjalanan kaum muda menuju gereja St. Martinus Bola.
Di sepanjang kiri dan kanan sisi jalan, umat Bola sudah menunggu seakan menjadi pagar ayu dan pagar bagus bagi barisan orang muda yang sedang berarak. Seruan dan lagu yang dikumandangkan setiap kontingen menjadi pesona yang menyemarakkan dan meriuhrendahkan Bola dan sekitarnya.
Di pertigaan menuju gerbang Gereja St. Martinus Bola, rombongan dijemput dengan tarian papak dan hegong. Di depan Patung St. martinus yang merupakan ikonnya umat Bola, setiap Ketua OMK mendapat kaluungan selendang oleh Orang Muda Katolik TPAPT (Tim Pastoral Antar Paroki Tetangga) WAKHAB (Watublapi, Kloangpopot, Halehebing dan Bola). Dengan berpakaian daerah menurut suku yang ada di wilayah Kabupaten Sikka, pasangan kaum muda OMK WAKHAB menyambut teman-temannya dari paroki-paroki se Keuskupan Maumere.
Setelah semua kontingen masuk dan menempati tenda utama yang dibangun di depan Gereja St. Martinus Bola, salib yang akan dibawa oleh utusan orang muda Katolik Keuskupan Maumere menuju Sanggau, Kalimantan Timur diarak masuk diiringi dengan lagu salib yang dikumandangkan oleh orang muda katolik Paroki Thomas Morus dan Spiritus Sancto Misir. Semua peserta diarahkan untuk menatap Yesus yang tersalib yang telah memberikan keselamatan kepada semua umatNya.
Penyambutan dilanjutkan dengan ucapan selamat datang oleh Pastor Paroki St. Martinus Bola, Rm Arnold Pr. Keterbukaan umat Bola menjadi pijakan awal kaum muda untuk masuk dan tinggal bersama umat Bola selama 4 (empat) hari dan senyuman yang merekah menjadi simbol kesiapan umat Bola menyambut tamunya.
Untuk lebih mempererat persaudaraan di antara sesama orang muda Katolik, Tim Komisi Kepemudaan Keuskupan Maumere mengajak semua orang muda untuk larut dalam suasana yang lebih gembira. Dalam kesempatan penjemputan tersebut, hadir pula Bupati Sikka Sosimus Mitang dan Ketua DPRD Kabupaten Sikka. Hadir pula Bapa Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Kherubim Pareira, SVD. Setelah penjemputan, setiap paroki dibagi menuju penginapannya masing-masing dan dijemput langsung oleh para ketua KUB di lingkungan-lingkungan seputar Gereja St. Martinus Bola.(H.jon)
Penjemputan rombongan OMK di Desa Tadat

Pengalungan selendang kepada Para Ketua OMK se Keuskupan Maumere

Dinamika Kelompok oleh Tim Komkep Keuskupan Maumere

SELAMAT BUAT KEGIATAN JUMPA OMK KEUSKUPAN MAUMERE

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 2012 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---