Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 26 November 2009

TIGA PIMPINAN DEWAN SIKKA DILANTIK

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Maumere PM Silalahi, di Aula Lepo Kulababong DPRD Sikka Senin (23/11/2009) pagi mengambil sumpah dan melantik tiga pimpinan DPRD Sikka, yakni Rafael Raga, S.Pi dari Partai Golongan Karya, sebagai Ketua, Drs. Alexander Longginus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Drs. Felix Wodon dari Partai Demokrad, masing – masing sebagai Wakil Ketua DPRD Sikka.
Usai pelantikan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga dalam sambutannya mengajak DPRD Sikka supaya meneladani dan mencontohi kepemimpinan Yesus Sang Raja.
Kata Raga Dewan kedepan akan menerapkan pola kepemimpinan 3A: yakni saling awas, saling asah, dan saling asuh dalam upaya memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Sikka Sosimus Mitang meminta DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sikka supaya membangun hubungan kemitraan dan relasi yang baik menjalankan roda pemerintahan dan mewujudkan pembangunan yang pro pada kepentingan masyarakat.

Hadir saat pelantikan ini, Bupati Sikka Sosimus Mitang, Wakil Bupati Sikka Wera Damianus, Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Wisnu BW, Kajari Maumere Sanadji, utusan unsur Muspida Kabupaten Sikka, Sekda Sabinus Nabu, Rohaniwan Pendamping Romo Frans Fao, Pr, para asisten dan pimpinan SKPD Sikka, dan ratusan undangan lainnya.

NOCE FERNANDEZ DILANTIK GANTIKAN MARSEL ISAK

Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga usai dilantik menjadi Ketua DPRD Sikka Defenitif, Senin (23/11/2009) di Aula Kulababong DPRD Sikka, langsung memimpin upacara pelantikan Yunus Noce Fernandez dari Partai Demokrat sebagai anggota DPRD Sikka periode 2009-2014.
Noce Fernandez dilantik Raga menggantikan posisi Marsel Isak anggota DPRD Sikka terpilih yang tidak dapat dilantik karena masalah ijasah.

Dalam sambutannya, Raga meminta Noce Fernandes yang baru dilantik untuk menjalankan tugas Dewan sesuai kewenangan dan amanat yang diberikan masyarakat

Diinformasikan Raga, bahwa berdasarkan ketentuan yang berlaku DPRD Kabupaten Sikka Masa Bhakti 2009 - 2014, terdiri atas 6 fraksi yaitu:
Fraksi Partai Golongan Karya (beranggotakan 9 orang dengan Ketua Gorgonius Nago Bapa, SE); Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (beranggotakan 4 orang dengan ketua Darius Evensius, S.Sos);
Fraksi Partai Demokrat (beranggotakan 5 orang dengan Ketua Drs. Jelalu Petrus);
Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (beranggotakan 4 orang dengan Ketua Drs. Paolus Nong Susar);
Fraksi Gabungan Nasionalis (beranggotakan 4 orang dengan Ketua Silverius Florentinus Angi); dan Fraksi Gabungan Pembaharuan (beranggotakan 4 orang dengan Ketua Ambrosius Dan) (djo)
www.inimaumere.com





www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Monday 23 November 2009

Formasi CPNSD Sikka Tahun 2009: Tenaga Guru dan Kesehatan Masih Prioritas

Demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sikka, Drs. J. A. Nong Baba, saat ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Senin (12/10/2009).
Nong Baba menjelaskan, jumlah formasi sebanyak 532 orang untuk Kabupaten Sikka tahun 2009 merupakan hasil penetapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 113F/M.PAN/7/2009, tanggal 10 Juli 2009 tentang persetujuan prinsip tambahan formasi CPNSD tahun 2009 untuk Kabupaten Sikka.
Berdasarkan SK tersebut, jelas diuraikan mengenai jumlah CPNSD yang akan diterima di Kabupaten sikka, berdasarkan tingkat dan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan. Diantaranya, 422 pelamar umum, yang terdiri dari 163 tenaga guru, 173 tenaga kesehatan, dan 86 tenaga teknik.

Dibawah ini adalah formasi yang dibuka untuk para pelamar umum dlm bentuk image.

Nong Baba menjelaskan, untuk tahun 2009 penerimaan CPNSD masih prioritas tenaga guru dan tenaga kesehatan, karena berbagai pertimbangan tentang kebutuhan di tingkat kabupaten.

"Untuk tahun ini masih diutamakan untuk mengisi tenaga guru, kesehatan dan tenaga teknis untuk jabatan fungsional tertentu dengan kualifikasi pendidikan minimal D2," jelas Nong Baba.

Nong Baba yang didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pengadaan, Portasius K., S.H, menegaskan, BKD Kabupaten Sikka telah menyampaikan rincian formasi kepada Menpan, dan sedang menunggu penetapan kembali oleh Menpan. Namun hingga saat ini belum ada informasi dari Menpan tentang penetapan rincian formasi tersebut.

Sementara untuk waktu penerimaan masih menunggu keputusan Menpan. Setelah ada Keputusan Menpan, akan dikomunikasikan ke tingkat propinsi tentang waktu pelaksanaannya.

"Kalau sudah ada penetapan dari Menpan, kami akan melakukan koordinasi dengan propinsi. Karena akan dilakukan sekaligus di semua kabupaten/kota, seperti penerimaan-penerimaan tahun sebelumnya," jelas Nong Baba.

Sedangkan untuk tenaga honorer, Nong Baba menegaskan, untuk tahun 2009 tenaga honorer dan sekretaris desa (sekdes) mendapat formasi sebanyak 110 orang, yang terdiri dari 87 orang tenaga honorer dan 23 sekdes.

"Untuk tenaga honorer dan sekdes, mulai minggu depan mereka akan dipanggil untuk melengkapi persyaratan administrasinya. Namun harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk penerimaan CPNSD," pungkasnya.(Pos kupang)













www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Maumere, Bandar Lama Menuju Bumi Sang Raja

Sebelum Belanda menginjakkan kakinya di Maumere, tempat ini dikenal dengan nama Sikka Alok atau Sikka Kesik. Berdasar Sikka natar gete, ialah ibu kota kerajaan yang berada di pantai selatan.
Pada masa Raja Don Alessu, hanya dikenal pelabuhan Waidoko (yang terletak di sebelah Barat dari Maumere sekarang). Perlahan-lahan pelabuhan dibuka agak ke timur, di mana Kota Uneng sekarang yang dikenal sebagai daerah pelabuhan yang ramai. Perahu-perahu Bugis Makasar bersilang pergi datang. Lama-kelamaan tempat ini berkembang jadi sebuah pasar dengan sistem perdagangan barter. Barang-harang ditukar dengan barang-barang pedagang dari Cina, Bugis dan Makasar. Perdagangan begitu berkembang, tidak hanya secara normal tetapi juga secara negatif sebagai tempat huru-hara dan penyelundupan candu dan obat bedil.

Di pinggiran ada gubuk-gubuk orangMakasar, sebelah atasnya berdiam penduduk aseli Sikka. Mereka menyebut diri Sikka Kesik atau Sikka Alok yang lazim disebut `Alok. Raja Sikka menempatkan Noang Kurangpung dengan jabatan Commandanti, sebagai pengawas, atau Penguasa Pelabuhan dan Kepala Wilayah Utara. Sedang raja Sikka sendiri berdiam di Sikka (pantai Selatan).

Perkembangannya, kemudian Poshouder Belanda mulai mendiami Sikka Alok dengan membuka Kantor Pemerintah Belanda.

Dengan demikian, kekuasaan Komandanti perlahan dikurangi dan dibatasi sampai pelabuhan langsung diambil alih posthouder. Kegiatan ditingkatkan dengan mengukur dalamnya laut, dalamnya pelabuhan, nama¬nama teluk, tanjung, sungai serta kampung-kampung dalam wilayah untuk

dimasukkan ke dalam Peta Flores dan peta pelayaran. Banyak teluk diberii nama seperti Maunori, Mautenda, Mauwaru, Maurole, Mauponggo, Mauloo dan terakhir Maumere yang dimaksud pelabuhan Sikka Alok. Para nakhoda kapal putih berasal dari Ende hanya langsung mengenal nama Maumere.
Setelah daftar nama-nama itu dikirim ke Pusat, munculah nama Maumere untuk Sikka Alok.

Nama Maumere itulah yang terus dipakai Pemerintah Belanda misalnya untuk sebutan Onderafdeling Maumere, Controleur van Maumere. Begitu juga para pedagang yang hanya mengenal Maumere sementara orang-orang Sikka sendiri masih menggunakan Sikka Natar, Sikka Alok, Wawa Alok atau Lau Alok (sebutan bagi orang-orang Koting, Nelle, dan Ili).
Juga administrasi raja Sikka masih menggunakan istilah Sikka seperti de Radja van Sikka bukan Raja van Maumere.

Mengenai bahasa masih disebut Bahasa Sikka atau Bahasa Sikka Krowe dan bukan Bahasa Maumere. Maumere kemudian hanya dipakai untuk nama kota, kota Maumere sampai sekarang. Tetapi tahun 2000 muncul suara-suara dan masyarakat Sikka untuk menggantikan nama Maumere dengan nama lain yang lebih berbau Sikka.

Untuk lengkapnya bisa juga dibaca disini ..

Dari Buku Pelangi Sikka

www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Sunday 15 November 2009

Canabis Band Sabet Juara Terfavorit di Parade Band Djarum LA Lights

Canabis Band akhirnya tampil sebagai juara terfavorit pada event Parade Band Djarum LA Ligt’s yang diselenggarakan oleh Neibers Event Organize. Hasil polling ditambah nilai dari para komentator membawa band bergenre reggae tersebut menggondol hadiah uang sebesar Rp 1 juta di tambah piala tetap dan berbagai hadiah lainnya. Urutan kedua ditempati musisi beraliran punk yang tergabung dalam Sumana Pitu Band dan juara ketiga disabet oleh Nidi Band. Sedangkan The Best Player jatuh pada drumer dari Nidi Band, Rilo.
Parade Band yang berlangsung Sabtu malam 14 Nopember 2009 berlangsung aman dan sukses. Mengambil lokasi dilapangan eks Kantor DPRD jalan Ahmad Yani Maumere, event ini diselenggarakan oleh Neibers Event Organize pimpinan Audy dan didukung sepenuhnya oleh produk mi Indo Food serta www.inimaumere.com, Radio Sonia FM Maumere dan Surat Kabar Harian NTT Pos Kupang sebagai media partner.
Event yang disponsori oleh produsen rokok Djarum LA Lights diikuti oleh 25 band anak muda se-Kabupaten Sikka dengan mengambil tema L.A Lights Community Coolbreak IT’S YOUR TIME.

Ebiet, sang vokalis Canabis Band tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Kepada www.inimaumere.com yang menemuinya usai penyerahan hadiah, lelaki yang memiliki senyum manis ini mengungkapkan kebanggaannya,“Kami bangga bisa meraih juara ditengah persaingan yang begitu ketat dari berbagai band dengan masing-masing aliran musik yang berbeda. Kemenangan ini kami persembahkan bagi seluruh komunitas reggae Sikka dimana saja berada.”

Mewakili teman-temannya, Ebiet juga mengatakan bahwa kemenangan yang diperoleh ini juga dipersembahkan bagi semua insan musik yang telah mendukung berkembangnya musik ditanah Sikka.”Terima kasih buat sponsor utama dan pihak promotor penyelenggara yang telah mengadakan event ini,”ungkap Ebiet.

Event berlangsung sejak pukul 18.00 dan berakhir pada pukul 01.00 dinihari. Dalam area pertunjukan, panitia menyiapkan panggung yang cukup luas dengan dukungan sound musik yang lumayan. Event ini berhasil menyedot ribuan penonton yang datang tanpa dipungut karcis pertunjukan.

Pada ajang Parade Band kali ini, sebanyak 25 band berusaha tampil dengan maksimal dan penuh percaya diri. Sayangnya, ada beberapa band yang tampil dengan persiapan yang belum matang alias bermodal nekad, turun dengan vokal dan harmonisasi permainan yang belum layak untuk bersaing. “Tak apa-apa, semoga di lain waktu kalian bisa tampil dengan maksimal dan berkelas. Teruslah berlatih,”ujar Bung Edmond yang mengomentari band-band yang tampil dengan modal nekad.

Tim komentator yang terdiri dari Bung Edmond Bura, Bung Etlif dan Bung Minzenti Arnoldus menitikberatkan pada beberapa aspek penilaian yakni, vokal, harmonisasi permainan, performa panggung dan kostum. Dari keempat penilaian tersebut ditambah hasil polling dipilihlah sang juara yang kali ini jatuh pada Canabis Band.

Menurut Audy pimpinan Neibers Event Organize, kegiatan ini benar-benar menjadi ajang untuk menyalurkan dan pembuktian bakat serta potensi anak muda di Kabupaten Sikka.
"Kita ingin kaum muda mendapat tempat yang baik untuk menyalurkan bakatnya, salah satunya dengan kegiatan ini. Diharapkan event ini akan mengurangi kegiatan negatif di kalangan muda," ungkapnya lagi.

Sementara itu, dalam event ini juga dihadirkan berbagai macam kuis bagi para penonton dengan sejumlah hadiah menarik dari sponsor. Ajang ini juga menampilkan beberapa grup dancer disela-sela parade band. Acara ini dipandu oleh Audy dan Anton sebagai MC.

Pada Parade Band semalam setiap band dengan vokalis cowok diharuskan membawakan lagu wajib berjudul Rumah Kita dari God Bless dan sebuah lagu pilihan sendiri. Untuk band dengan cokalis cewek diwajibkan membawakan nomor lagu berjudul Bendera dari Coklat Band dan sebuh lagu pilihan.

25 Band yang tampil pada Parade Band kali ini adalah :
Atlantic Band, Aneka Band, Belkom Band, Canabis Band, Cancer Band, 23 Band, Sumana Pitu Band, d’Solois Band, The Crois Band, d’ Greens Band, Meteroit Band, Crazy Band, Mistiq Band, Rock Station Band, Nidi Band, Plur Band, Lahan Petani Band, Cocain Band, Virtual Band, Brizik Band, GeneFfo Band, Charmichel Band, Reinkarnasi Band, Tumben Band dan Mathilda Band.

Komunitas Anak Band Sikka mengaku mengharapkan ajang semacam ini terus diselenggarakan di Kabupaten Sikka.

Maju terus Musisi Muda Kabupaten Sikka.

www.inimaumere.com

Beberapa foto Parade Band :

Lahan Petani Band

Mathilda Band

Sumana Pitu Band

Nidi Band

Atlantik Band

Crazy Band

Komentator

Audy ke 2 dr kanan,foto bareng para juara


Oss & Boim
www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Friday 13 November 2009

Rumput Laut Koja Doi Harus Mulai Dibudidayakan

Selain memiliki panorama alam yang mempesona dan layak menjadi obyek wisata yang patut untuk dikunjungi, gugusan pulau yang ada di Teluk Maumere Laut Flores juga menyimpan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dimanfaatkan dan kelolah secara baik.
Rumput laut Pulau Koja Doi dan beberapa pulau yang ada disekitanya merupakan asset sumber daya alam yang patut kita andalkan. Sebab, petani rumput laut yang ada disana sudah menjadi contoh dibidang budidaya rumput laut bagi daerah lain yang ada di Indonesia.

Karenanya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, Sabtu beberapa waktu lalu menggelar Sosialisasi Penyadaran Budidaya Rumput Laut bagi petani rumput laut yang ada di Desa Koja Gete, Desa Koja Doi dan Desa Permaan di Gudang Rumput Laut Koja Doi.
Sosialisasi yang dilakukan sehari ini bertujuan untuk membangkitkan kembali niat para petani yang ada di Wilayah Teluk Maumere supaya terus mengembangkan dan melakukan budidaya rumput di daerah tersebut.

Sebab selama dua tahun belakangan, para petani rumput laut yang ada di Kepulauan Teluk Maumere tidak lagi melakukan aktivitas bertani rumput laut akibat gagal panen.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Pesisir dan Pulau – pulau Kecil pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sikka, Malik Bakhtiar, S.Pi. gagal panen yang dialami oleh para petani rumput merupakan dampak dari perubahan iklim secara global dan ulah dari para petani rumput laut itu sendiri.

“ Gagal panen rumput laut merupakan bencana. Dan bencana harus dilihat sebagai rahmat dari Allah, yang harus kita maknai secara baik. Untuk itu, masyarakat perlu membangun kesadarannya untuk membudidayakan rumput laut kembali “ harap Bakhtiar.

Dengan membudidaya rumput laut, kondisi perekonomian dalam rumah dapat terbantu. Tinggal bagaimana para petani melakukan kontrol dan memanajemen keuangan yang ada sebagai hasil dari penjualan rumput laut secara baik.

Dikatakan Bakhtiar, hasil penjualan rumput laut supaya dapat dimanfaatkan untuk keperluan dalam rumah, sedang sebagian diupayakan untuk disimpan sebagai modal usaha. Sehingga kegiatan petani rumput laut dalam mengolah dan membudidaya rumput laut terus berkelanjutan.

Selain itu, masyarakat diharapkan untuk tidak menggunakan bahan kimia seperti pupuk secara berlebihan dan diluar aturan penggunaan yang ada, serta masyarakat dihimbau untuk menghindari penggunaan bom dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Agar laut tidak tercemar dan menyebabkan rumput laut terserang berbagai penyakit, sehingga petani mengalami gagal panen.

Sementara itu Kepala Seksi Sarana Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sikka, Yosep Klau Berek saat sosialisasi menjelaskan Daerah Kepulauan yang ada di Teluk Maumere merupakan wilayah yang terkenal dengan rumput bahkan menjadi contoh bagi daerah lain di seluruh pelosok Indonesia dalam hal pengelolahan dan budidaya rumput laut.

Untuk itu masyarakat perlu membangun kembali kesadaran dan niat untuk mengembangkan kembali rumput laut, karena hanya dengan kesadaran dan niat upaya untuk meraih kembali masa kejayaan dapat tercapai.
“ Kita harusnya malu, karena secara nasional petani rumput laut yang ada di Koja Doi dan pulau sekitarnya menjadi pusat contoh dan pembelajaran bagi petani rumput laut yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimatan dan Bali serta daerah lainnya di Indonesia sementara saat ini budidaya rumput laut di Koja Doi sudah tidak berlangsung” jelas Berek.

Hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat petani rumput laut, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa dari Desa Koja Gete, Desa Koja Doi dan Desa Permaan. Sementara dari dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka Ibu Merry Simbolon, Flomeska Juang, Jhoni Lodo, Yohanis Xaverius dan Wenses Maring. (djo)


Pemandangan pantai di sebuah sudut Koja Doi


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

EMPAT PULUH TIGA JEMAAH SIKKA BERANGKAT KE ARAB

Maumere, Sebanyak 43 calon jemaah haji asal Kabupaten Sikka telah diberangkatkan ke Arab melalui Bandar Udara Juanda Surabaya Sabtu (07/11/2009) siang. Sebelumnya ke 43 jemaah asal Kabupaten Sikka dilepas Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang di Ruang Kerja Bupati Sikka Jl. A. Yani Maumere, Rabu (04/11/2009.
Abdurrachman, S.Ag yang adalah Plt. Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji Kantor Departemen Agama Kabupaten Sikka, dalam laporannya menjelaskan bahwa dari Quota 46 Jamaah calon haji, hanya 43 calon Jemaah yang dapat diberangkatkan setelah memenuhi sejumlah persyaratan antara lain : sehat Rohani dan jasmani serta memenihi persyaratan administrasi.
Ke 43 calon jemaah haji itu telah mengikuti 14 kali kegiatan Monasi Haji sejak tanggal 12 – 29 Oktober 2009.

Dirincikannya, para Calon Jemaah Haji itu berasal dari kalangan Nelayan, Pengusaha, Pedagang, PNS dan BUMN, dan berasal dari berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Sikka, dengan rincian 25 orang dari kelurahan Wuring, 1 orang dari pulau Pemana, 2 Jemaah dari Pulau Permaan, 1 dari Pangabatang 1 dari Magepanda, 3 dari Kewapante dan 10 orang jamaah dari Maumere.
Rombongan jemaah asal Sikka ini diketuai Haji Musdi Sidik. Kepada para calon jemaah, Sidik mengingatkan agar para jemaah senantiasa siap.


JADILAH PANUTAN DAN GURU

Sementera itu Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang berharap agar Para calon Jemaah Haji dapat menjadi Tokoh Panutan dan Guru Imam setelah kembali menunaikan ibadah Haji di tanah Suci Mekah,
“ Menjadi haji adalah sebuah peningkatan status hidup yang harus disertai perubahan perilaku sehingga bisa menjadi panutan baik dalam keluarga maupun masyarakat.” harap Mitang.

Pada acara pelepasan Sosimus didampingi Wakil Bupati Sikka dr. Wera Damianus MM. menurut Bupati pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka menyatakan rasa bangga atas keberangkatan para calon jemaah hajike tanah suci. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kaum keluarga yang telah merestui salah seorang anggota keluarganya untuk turut serta pada musim haji tahun ini.

Kepada segenap anggota keluarga Sosimus menyampaikan agar senantiasa mendoakan para jemaah haji sehingga tetap sehat sejak pemberangkatan sampai dengan tiba kembali ditengah keluarga. (djo)

www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Monday 9 November 2009

DBC & Cipi, Enjoy Bersama Sonia FM Maumere..

Radio Sonia Fm Maumere yang lahir 5 Desember 2002 saat ini menjadi satu-satunya radio penyiaran legal untuk daratan Flores dan Lembata yang di akui secara resmi oleh Komisi Penyiaran Daerah. Radio yang di komandani oleh Lucky Reyner tersebut kini juga bisa didengarkan diseluruh dunia lewat jaringan internet (kreasi oleh www.inimaumere.com). Diakui oleh Lucky, beberapa poin kemajuan ini tak lepas dari usaha dan kerja keras semua awak Radio Sonia FM. Awak Sonia Fm yang menjadi salah satu tulang punggung kelangsungan penyiaran berjumlah 12 orang penyiar. Kualitas penyiaran dalam format yang lebih hidup dan menghibur menjadi salah satu titik penting yang terus diperhatikan oleh jajaran pengurus Sonia FM. Dari penyiar yang berjumlah 12 personil tersebut, terdapat 5 penyiar perempuan. Mereka adalah DBC, Cipi, Rere, Pibi dan Teresia Archer , perempuan asal Inggris yang dipanggil secara akrab dalam sapaan Maumere yang khas, Kaka’ Tress.
Nah kali ini, www.inimaumere.com ingin mengajak Anda mengenal lebih dekat dua orang penyiar muda bernama udara DBC dan Cipi. Nama udara kedua wanita yang sok imut bisa kita jumpai dalam program acara siaran Sonia seperti Mules (Musik Lepas Siang), Es Campur, Minggu Ceria, Sirumisu, dan lain-lain.

Yok ...


Kedua wanita manis ini bergabung dengan Sonia FM sejak tahun 2007. Sebelumnya mereka adalah Soniers sejati yang kerap kali bergabung dalam beberapa acara siaran Sonia FM. DBC, gadis kelahiran Maumere berdarah campuran Makasar dan Semarang ini adalah gadis lulusan SMAN 2 Maumere. Sedangkan Cipi atau cha-cha adalah gadis lulusan SMK Kristen Kupang. Ditemui disela waktu istirahat penyiaran, kedua wanita ini tak sungkan bercerita kepada www.inimaumere.com tentang asiknya menjalani profesi sebagai penyiar di Radio Sonia FM. “Asikk banget, lagian disini suasananya menyenangkan,”kata keduanya sambil menghabiskan rujak manis yang tersisa.

DBC yang lahir dan besar di Maumere adalah salah satu penyiar yang memiliki massa soniers yang cukup banyak. Suara manisnya bisa didengarkan didengarkan disetiap hari rabu dan jumad untuk program acara siaran Mules dan hari minggu untuk program siaran Minggu Ceria.

Es Campur adalah program siaran pertama yang dipandu oleh DBC saat menjalani profesi sebagai penyiar di Sonia FM. Berpasangan dengan Klein, penyiar pria yang kini menimba ilmu di Jogja, Es Campur dalam siaran pertamanya tersebut menjadi kenangan yang tak pernah dilupakan olehnya.
“Inilah awal saya menjadi penyiar di sebuah radio yang dikelolah secara profesional oleh anak-anak muda. Dan saya merasa bangga telah menjadi bagian dari keluarga besar Sonia Fm,”kata gadis kelahiran 1987 yang mengidolakan Nina Tamam, penyanyi sekaligus penyiar radio tersebut.

Anak bungsu dari empat bersaudara ini juga pernah menjalani profesi sebagai seorang Master of Ceremony. Sekarang ini sedang asiknya-asiknya terjangkit virus FB mania..uhhhhhh.. Kepada semua pendengar setianya, DBC berterima kasih dan terus akan memberikan yang terbaik, menerima kritik demi kemajuannya dalam berkreasi di Nian Tana tercinta ini.

Lain halnya dengan DBC, Cipi sebenarnya adalah bendahara Sonia Fm. Pekerjaan dengan tanggung jawab besar ini diembannya untuk menggantikan almahrum Mona Pale yang meninggal beberapa bulan lalu. Apakah Cipi juga merangkap tugas sebagai penyiar? Dara manis ini menjawab, “Menjadi penyiar sebenarnya untuk mengisi kekosongan jam siaran jika ada yang berhalangan hadir” kata gadis berdarah Rote kelahiran Kupang ini dengan senyum menawan (ooooh..begitu ka?).
Cipi yang punya hobi baca, tidur dan nonton (beler deh..hihihihi) mengakui mengawali profesi penyiar dengan langkah coba-coba namun dengan kemauan dan usaha yang tak mau mundur kini ia merasa sangat enjoy bergabung dengan Sonia Fm.
Gadis penggemar masakan babi guling ini merasakan suasana di lingkungan studio Sonia Fm bisa membantunya meredakan suasana hatinya yang kadang bete dengan segala rutinitas. Anak ke-5 dari tujuh bersaudara kelahiran 1987 ini ternyata mengidolakan Lucky Reyner, penyiar senior sekaligus MC kawakan di daratan Flores sebagai penyiar favoritnya.

Cipi mengawali siaran pertama ditahun 2007 bersama DBC dalam siaran Mules (musik lepas siang). Sejak kepindahannya dari Kupang ke Maumere di tahun 2007, wanita yang juga terkena penyakit FB-mania ini merasa betah mengarungi hari-harinya di kota panas Maumere.

Ketika ditanya siapakah pasangan yang cocok buat siaran bareng?? Cipi dengan malu-malu namun mantap menjawab, “Lule....”.

Oya, siapa seh Lule? Mhhh..Lule adalah salah satu penyiar Sonia FM, suara laki-laki bujang ini bisa didengarkan dalam siaran Mules, Siaran Mandarin dan lain-lain.
Kini wanita yang masih lajang ini sering mengisi siaran di program acara Mules dan Sirumisu (musik, informasi dan tips).

Setelah bete ditanya melulu oleh www.inimaumere.com, diakhir pertemuan keduanya berbagi tips untuk penyiar pemula. Mereka punya pendapat sendiri. Menurut DBC dan Cipi setiap penyiar pemula biasanya telah memiliki basic yang benar-benar fresh, tinggal dibentuk karakternya. “Emang seh semuanya terlihat muda, modal bicara dan tentunya nyambung dengan pendengar. Semua penyiar pasti memiliki patokan style atau gaya penyiar favoritnya. Tapi seiring dengan waktu akan tercipta kepribadian sendiri (karakter) sebagai seorang penyiar,” begitu kata DBC yang diamini Cipi.

“So, tunjukan karakter pribadi kalian..” lanjut kedua wanita ini yang kemudian tenggelam dalam dunia Facebook. Kalo udah kayak gini artinya ga bisa di ganggu...hihihihi.

Yup, kalo mau mengenal n berteman dengan dua dara manis ini di Facebook bisa saja lewat Dbc dan Cipi.





www.inimaumere.com



Selengkapnya...

People Power Dunia Maya Untuk Bibit - Chandra

Jika masyarakat sudah tidak percaya dengan keadaan saat ini, Parlemen Online menjadi media untuk menumpahkan segala macam keluh kesah !!

Aksi solidaritas masyarakat mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus digalang. Hampir diseluruh penjuru negeri ini, masyarakat bergerak dan terus bergerak memberikan dukungan. “Saya Cecak”, menjadi simbol kalimat perlawanan terhadap ketidakadilan yang sedang dirasakan. Dukungan terhadap KPK tersebut secara nyata menggambarkan rasa kepedulian masyarakat terhadap carut marutnya sistem hukum dinegeri ini yang dipertontonkan secara gamblang diberbagai media akhir-akhir ini. Keadilan telah mati, negara tanpa hukum, demikian kata Bimbim Slank di Metro TV.
Gerakan menentang para ‘tuan-tuan keadilan’ ini telah bergaung kencang. Di depan mata perselingkuhan antara pemberi upeti dan penerima upeti ditelanjangi secata gamblang, menjadi tontonan utama penduduk negeri ini. 100 hari pertama pemerintahan SBY – Boediono akhirnya dihadiahi pertarungan dahsyat akhir tahun bertitel ‘ Cecak Vs Buaya’.

Apa sih yang sedang terjadi? Mengapa yang telah memiliki gaji bulanan dengan segala macam fasilitas yang diberikan negara masih saja rakus menerima jatah? Tak malukah kau ketika uang hasil tilep, hasil korupsi, hasil kongkalikong diberikan pada seluruh keluarga untuk membiayai keseharian hidupnya? Aneh sekali, mereka telah memiliki gaji tetap bulanan dari negara tapi tetap saja rakus untuk mencuri. Kadang-kadang satu kue hasil jarahan dibagi-bagi tanpa malu.. Hati-hati, oknum-oknum seperti ini masih berada disekitar kita..!! Aneh tapi inilah Indonesia. Presiden telah berbuat banyak, tapi masih saja terus di hadang oleh oknum-oknum yang merasa terancam nasibnya.

Gerakan mendukung Bibit – Chandra bahkan merambah dunia maya. Lewat group Facebook bernama Gerakan Sejuta Facebookers Mendukung Bibit – Chandra untuk sementara anggotanya telah mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Gerakan massa didunia maya tersebut merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga parlemen sebenarnya. Di Group ini segala unek-unek ditumpahkan, segala yang tersumbat dilepaskan. Maka tak salah jika salah satu televisi terkemuka di Indonesia pun mendukung gerakan massa di group facebook ini dengan mengatakan gerakan ini sebagai People Power Dunia Maya untuk Bibit – Chandra.
Anda belum bergabung? Segeralah menjadi anggotanya dengan bergabung disini
Syaratnya sudah daftar di Facebook ya....

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 2 November 2009

Javres Band Luncurkan Album Reggae Etnik Sikka

Setelah menanti cukup lama akhirnya muncul juga album reggae perdana dari kelompok musik Javres Band. Javres Band, grup asal Jakarta yang berangotakan Nong-Q, Rian dan Hendrik baru-baru ini mengunjungi Kota Maumere dalam serangkaian kegiatan promosi. Javres Perjuangan, demikian judul dari album perdana kelompok musik ini yang mengusung enam lagu reggae dalam format video musik. Tembang reggae berjudul Wolon Kubang I menjadi lagu jagoan dari anak-anak Javres. Album yang baru saja diluncurkan ini sekaligus menunjukan eksitensi band mereka dalam peta persaingan musik nasional khususnya yang beraliran reggae.

Javres sendiri adalah gabungan dari kata JAwa dan FloRES. Maksudnya, para personilnya yang tergabung dalam kelompok ini terdiri dari suku Jawa dan Suku Flores (Maumere). Mereka bersatu dalam naungan sebuah band reggae demi sebuah perdamaian yang menjadi roh dari musik reggae yang sebenarnya. Band ini berdomisili didaerah Jakarta Timur.

Javres yang telah lama malang melintang di dunia hiburan musik Jakarta telah mengalami beberapa kali bongkar pasang personil. Kini dalam kelompok mereka cuma terdiri dari 3 personil tetap yakni Non-Q, Rian dan Hendrik. Dalam album Perjuangan ini Javres Band dibantu oleh beberapa musisi tamu seperti; Agustinus Selvi Raja, Yanto, Ridwan dan lain-lain. Album ini diproduksi oleh Selvi Raja Enterprise & Javres.

Javres Band dalam album ini tak hanya menggeber dari sisi komersial saja tapi juga menyentuh sisi etnik dibeberapa lagu mereka. Variasi pukulan Gong Sikka, salah satu instrumen penting dalam musik tradisional di Kabupaten Sikka (Flores) di suguhkan dalam 4 buah lagu. Ke-4 lagu yang mengangkat sisi etnik tersebut dapat didengar dalam lagu Wolon Kubang (berbahasa Sikka), Zaman Edan, Sadarlah Koncoku dan Eling.

Selain ke -4 lagu dengan musik bernuansa etnik, Javres Band yang lahir dan besar di Jakarta juga menyuguhkan 2 lagu lainnya berjudul Ku Suka Padamu dan Jatuh Cinta. Pengambilan video klip berlangsung di Kampung Sawah Jakarta.

Menurut Manajer Javres Band Agustinus Selvi Raja, beberapa lagu yang sengaja mengangkat musik etnik Sikka tersebut hanyalah bagian dari kecintaan pada tanah leluhur sekaligus ikut andil mempromosikan musik Sikka di pentas hiburan nasional. “Javres bangga sebagai bagian dari masyarakat Sikka,”tambahnya.

Kedatangan Javres ke Maumere selain dalam kegiatan promosi juga sebagai ajang melepas kangen pada tahah leluhur orang tua. Pasalnya Nong-Q sang vokalis, meski berdarah Maumere, baru kali ini dan untuk yang pertama kali menyinggahi kampungnya Maumere.

Untuk mengetahui tentang Javres Band silakan mengklik di blog pribadi band mereka di alamat ini.
CD Album Javres Band di Kota Maumere bisa didapatkan Hany Disc dan Fanny Disc di Lokasi Pasar Tingkat Maumere.

Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya bisa memesannya lewat Kontak HP : 0852 8754 1182 (Agustinus Selvi Raja).

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Sosimus : Selamatkan Bayi Kita

Maumere_ Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sikka boleh dikatakan sudah sangat memadai, namun masih banyak bayi yang meninggal akibat keterlambatan pelayanan dan sebab lainnya. Untuk itu, kita patut membangun kesadaran dan terus berupaya untuk menyelamatkan bayi kita.
Demikian ajakan ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekertaris Daerah Kabupaten Sikka, Drs. Sabinus Nabu, ketika membuka Seminar Lokakarya Menyelamatkan Tunas Bangsa, di Aula Hotel Mai Wali Maumere, beberapa waktu lalu.
Meningkatnya angka kematian bayi ini akibat empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. Selain itu kematian bayi juga disebabkan karena tiga terlambat, yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Padahal di Kabupaten Sikka, fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah boleh dikatakan sudah cukup memadai. Namun akibat empat terlalu dan tiga terlambat inilah, banyak bayi yang tidak terselamatkan “ jelas Sabinus.

Masalah kematian ibu dan bayi merupakan salah satu permasalahan yang kini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Sehingga sumber daya manusia, terutaman orang tua perlu ditingkatkan. Karena masih banyak ibu – ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang alami dan dianggap tidak perlu adanya pemeriksaan dan perawatan. Dan tanpa mereka sadari bahwa ibu hamil masuk dalam daftar kelompok dengan resiko kematian yang tinggi.

Menyikapi berbagai permasalahan yang menjadi penyebab kematian ibu dan bayi, perlu dibangun suatu strategi yang tepat untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu strategi adalah dengan memantapkan dan mengimplementasikan secara baik program Desa Siaga.

Sementara itu Ketua Yayasan Melati – Jakarta , Ny . Dr. Gayati Suryaningsih,M.PH. menjelaskan tingginya angka kematian bayi lebih pada rendahnya perhatian dan pengawasan terhadap bayi. Untuk itu pihak – pihak yang berkompeten antara lain dokter, perawat, bidan dan LSM supaya meningkatkan pelayanan dan perhatian kesehatan terhadap ibu dan bayi, selain peningkatan perhatian oleh ibu dan bapak bayi.

“ Kita hendaknya mencintai bayi – bayi yang ada disekitar kita, berikan kasih sayang dan perhatian kesehatannya serta jangan biarkan mereka meninggal. Karena dengan menyelamatkan bayi, berarti kita menyelematkan tunas – tunas bangsa “ jelas Suryaningsih.

Dilain pihak Koordinator Program AIPMNH Kabupaten Sikka, dr. Edward Hutabarat dalam sambutan singkatnya mengatakan masalah kematian bayi merupakan masalah kita semua. untuk mengatasi masalah ini, semua pihak dituntut supaya terus memberikan perhatian, memperluas wawasan dan tetap memperhatikan empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. Selain itu kematian bayi juga disebabkan karena tiga terlambat, yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan kegiatan Seminar Lokakarya Menyelamatkan Tunas Bangsa ini, merupakan kerjasama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sikka dengan Yayasan Melati dan AIPMNH Kabupaten Sikka.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Sikka, Irma Tibuludji, S.IP dalam laporan panitia yang disampaikan Fitrinita Ladapase, mengatakan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah kesehatan neonatal, sehingga didapatkan kesepakatan tentang upaya pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam mengasuh bayi baru lahir sebagai upaya berkesinambungan untuk kelangsungan hidup bayi baru lahir.

Kegiatan ini diikuti 50 orang peserta yang teridiri para dokter, perawat, dan bidan serta pihak lain yang mempunyai peran dalam menyelamatkan ibu dan bayi. Juga menghadirkan sejumlah nara sumber yang telah sekian lama bercimpung dalam dunia pelayanan kesehatan ibu dan bayi, antara lain Dr. Gayatri Suryaningsi, MPH. Plt. Drs. Ade Srilestari Yuwon, MA. dan Ny. Koesharti Dibiyo,S.H. serta Dra. Ade Iva Wicaksono,MSc.

Hadir pada kesempatan tersebut Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali, Sekertaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sikka Muh. Daeng Bakir dan Dir. Puspas Keuskupan Maumere, Rm, Sirilus.(djo)


WWW.INIMAUMERE.COM


Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 11.09 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---