Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday, 11 September 2014

Kampung Wuring, Kampung Suku Bajo

Kampung Wuring dikenal warga Maumere sebagai sebuah wilayah penghasil ikan. Di pesisir ini terdapat sebuah pasar ikan yang dibuka saat senja. Berbagai jenis ikan dijual dengan harga terjangkau. Kampung ini juga terkenal memiliki deretan rumah panggung di atas laut. Rumah panggung diatas laut berhubungan erat dengan etnis Bajo yang menguasai sebagian besar wilayah pesisir di Indonesia. Wilayah yang berjarak sekitar 3 Km arah barat Kota Maumere ini dikenal dengan penghuninya yang rata-raa adalah warga etnis Bajo. Sejak kapan etnis ini mendiami wilayah Kabupaten Sikka?

Raja Sikka, Don Thomas yang memindahkan ibunegeri kerajaan Sikka ke Maumere memberi tempat khusus bagi warga sulawesi dan tionghoa bermukim di pesisir pantai Maumere.
Artinya, dua etnis itu sudah bermukim di Maumere sebelum tahun 1900. Mungkin sejak awal abad 18 suku pelaut ini sudah menyinggahi pelabuhan Alok. Raja Sikka Don Cosmo Semao da Silva menugaskan Moang Juang Korung da Cunha sebagai penjaga pelabuhan Alok dengan jabatan Syahbandar atau Comandanti.

Sebagai pelaut ulung, suku Bajo tentu saja melirik setiap pelabuhan yang potensial untuk kepentingan perdagangan; pelabuhan Alok mungkin satu diantara pelabuhan di kawasan timur yang disinggahi suku Bajo.

Asal-usul suku Bajo berasal dari pulau Sulawesi. Selain menguasai bahasa daerah sikka, mereka juga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Bajo, serumpun dengan bahasa Bugis – Sulawesi Selatan. Dalam khazana budaya Kab. Sikka, etnis ini termasuk salah satu etnis yg ada di Nian Sikka yg dikenal sbg etnis Tidung Bajo.

Di Pulau Flores, suku ini terpusat di pulau Babi. Selain itu di pulau Pemana, Parumaan, Sukun dan bisa dijumpai hampir di setiap pesisir pantai utara hingga Labuan Bajo – kabupaten Manggarai Barat.
Suku Bajo diidetifikasi dari bahasa yang digunakan. Di daerah lain mereka tidak menyebut diri suku Bajo, tetapi suku Bugis atau Makassar atau Buton.

foto: deretan rumah panggung di pesisir Kampung Wuring

www.iimaumere.com
Selengkapnya...

Dua Kampus di Maumere Laksanakan OSMB

Dua kampus di Kota Maumere yakni Universitas Nusa Nipa dan IKIP Muhamadiyah awal september melaksanakan Orientasi Mahasiswa Baru. Kedua Kampus juga mengundang beberapa pembicara yang memaparkan materi. Wakil Bupati Sikka, Drs pada Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) 2013-2014 di Kampus Universitas Nusa Nipa Maumere memberi materi tentang Narkoba dan HIV/Aids tadi pagi, Kamis (4/8/2014). Wakil Bupati mengajak mereka untuk selalu berlaku hidup sehat dan memanafaatkan teknologi yang berkembang saat ini untuk pendidikan yang positip dan terarah.
Kampus Unipa dalam tiga hari (4-6 september) mengadakan OSMB kepada 685 mahasiswa baru dari 7 fakultas yakni Fakultas Ilmu2 Kesehatan, Teknik, Ekonomi, Sosial, Pertanian, Kelautan dan Perikanan dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan..

Usai Nusa Nipa, OSMB dilaksanakan di Kampus IKIP Muhamadiyah di Kelurahan WAI oTI. Pada kesempatan tersebut hadir Bupati Sikka, Drs. Ansar Rera. Beliau memaparkan materi tentang visi misi pembangunan lima tahun pemerintah kepada para mahasiswa. OSMB di kampus yang berdiri 2012 diikuti 340 mahasiswa dari dua jurusan yakni MIPA serta Ilmus Sosial dan Humaniora.

foto: Wakil Bupati Sikka, Drs Paolus Nong Susar menyalami mahasiswi Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) 2013-2014 di Kampus Universitas Nusa Nipa Maumere usai memberi materi tentang Narkoba dan HIV/Aids, Kamis (4/8/2014).
inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Thursday, September 11 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---