Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 30 March 2010

Saya Di Jaman Yesus..

Paskah sudah tiba. Paskah yang kita rayakan menggambarkan kemenangan Yesus Kristus melawan belenggu dosa dan maut. Dibawah ini adalah pengartian dari beberapa bagian yang mengikuti kisah Penyaliban Sang Juru Selamat mat Manusia...

APA ITU KERUDUNG VERONIKA? Menurut tradisi ada suatu kisah tentang seorang wanita yang menghibur Yesus ketika Ia sedang dalam perjalanan-Nya memanggul salib ke Golgota. Wanita itu memandang wajah Yesus yang penuh dengan keringat, debu dan darah. Oleh karena belas kasihan, ia melepaskan kerudungnya dan menyeka wajah Yesus. Konon ketika ia selesai menyeka wajah-Nya, gambar wajah Yesus tergambar di kerudungnya. Menurut tradisi nama wanita itu ialah "Veronica". Nama tersebut sesungguhnya berasal dari kata Latin 'vera', yang artinya "benar" dan kata Yunani 'eikon', yang artinya "gambar". Pada abad pertengahan, beberapa orang mengaku memiliki kerudung Veronika yang asli.

Tetapi hanya satu yang sangat dihormati yaitu kerudung Veronika yang ditempatkan di gereja St. Petrus di Roma. Di Italia, kerudung tersebut disebut 'Sindone'. Sindone sering dihubung-hubungkan dengan Kain Kafan Turin.
sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

APA ITU KAIN KAFAN TURIN? Sindone adalah bahasa Yunani yang artinya "kain lenan". Menurut adat orang Yahudi, tubuh seseorang yang telah meninggal dibungkus dengan kain kafan, lalu diletakkan dalam kubur. Sekarang, jika kita berbicara tentang "Kain Kafan Turin" yang kita maksudkan adalah kain lenan yang telah disimpan berabad-abad lamanya di Kapel Kain Kafan di Turin (Italia) yang memperlihatkan gambar wajah serta tubuh seseorang yang diyakini sebagai Yesus.

Kain Kafan Turin itu adalah kain lenan yang bergaris-garis (kain kepar) seperti susunan tulang ikan herring. Panjangnya 4,36 meter dan lebarnya 1,12 meter. Di salah satu sisinya tertera gambar bagian depan dan bagian belakang tubuh seseorang yang wafat karena penyaliban.

Ditemukan sekurang-kurangnya 6 persamaan antara gambar yang tercetak di kain kafan dengan yang disebutkan dalam Injil. Ayat-ayat itu adalah Yohanes 19:1-3; Markus 15:9; Yohanes 19:17; Matius 27:50; Yohanes 19:33-34; Matius 27:59-60. Perlu diingat bahwa Kain Kafan Turin juga merupakan suatu tanda yang mengingatkan semua orang Kristen akan kebenaran iman.

Kain Kafan Turin

Pada kain kafan tampak tanda-tanda luka seperti yang digambarkan dalam Injil dalam Kisah Sengsara Yesus. Ada juga bukti noda-noda darah. Pada tubuh bagian depan didapati banyak sekali luka di bagian wajah, ada suatu aliran darah yang deras di sisi kanan tubuh, serta tanda luka di bagian tangan kiri. Pada kaki kanan tampak noda darah menutupi seluruh permukaannya, sedang pada kaki kiri tidak. Itu berarti kaki kiri di taruh di atas kaki kanan waktu dipaku bersama.

Bahkan tumbuh-tumbuhan juga meninggalkan jejak yang penting. Pada kain kafan ditemukan tanda-tanda luka yang disebabkan oleh duri. Ditemukan juga bekas-bekas gaharu, rempah-rempah dan minyak-minyak lain yang digunakan untuk mengawetkan jenasah. Didapati juga berbagai jenis tepung sari tumbuh-tumbuhan yang hanya tumbuh di daerah Palestina.

Berdasarkan penelitian para ahli dapat disimpulkan bahwa gambar yang membekas pada Kain Kafan Turin adalah kain kafan yang dahulu digunakan untuk membungkus tubuh Yesus.

sumber : SINDONE Official Web Site; sindone.torino.chiesacattolica.it/en/welcome.htm

APA ITU TOMBAK LONGINUS? Ketika Yesus wafat di kayu salib, seorang prajurit Romawi hendak menguji apakah Ia sungguh sudah wafat. Ia menikam lambung Yesus dengan tombak. Pada kasus kematian akibat kekerasan, suatu cairan bening terbentuk di sekeliling hati. Ujud cairan itu seperti air. Tikaman tombak membuktikan bahwa nyawa Kristus telah berakhir seperti yang diceriterakan oleh St. Yohanes (Yoh 19:30-37).

Menurut tradisi, nama prajurit yang menikam lambung Yesus itu ialah Longinus. Dalam bahasa Yunani kata untuk “tombak” adalah “longke”. Dikisahkan bahwa di kemudian hari Longinus bertobat menjadi seorang Kristen dan wafat sebagai martir.

Tombak Longinus dibawa ke Roma dan sekarang ditempatkan di salah satu dari keempat pilar yang menyangga kubah Basilika St. Petrus. Di belakang altar yang tinggi tempat Paus merayakan Misa ditempatkan sebuah patung raksasa St. Longinus.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


Ossuary

APAKAH YESUS MEMPUNYAI SAUDARA? Beberapa waktu yang lalu tersiarlah berita bahwa sebuah peti mati batu yang kecil telah ditemukan di atau dekat Yerusalem. Peti mati batu itu disebut ossuary (atau kotak tulang). Biasanya seseorang yang telah meninggal ditempatkan dalam sebuah makam hingga tidak ada lagi yang tersisa selain tulang-belulangnya. Tulang-belulang itu kemudian ditempatkan dalam sebuah ossuary. Ossuary itu cukup besar untuk memuat bahkan tulang badan kita yang paling panjang, yaitu tulang paha.

Yang menjadikannya berita besar adalah sebuah nama diukir disisi ossuary tersebut dalam bahasa Aram, yaitu bahasa yang dipergunakan Yesus. Tulisan itu berbunyi, “Ya'akov bar Yosef akhui di Yeshua” yang artinya, “Yakobus, anak Yusuf, saudara Yesus.” Banyak orang bertanya-tanya apakah ia adalah saudara Yesus Kristus, yang kita sembah sebagai Tuhan.

Santo Yusuf bukanlah bapa kandung Yesus, melainkan bapa asuh-Nya. Jadi, bagi orang-orang yang tidak mengetahui bahwa Ia adalah Putera Allah, Yesus dikenal sebagai putera Yusuf. Tetapi bagaimana dengan Yakobus, apakah ia saudara Yesus?

Kitab Suci memang menyebutkan bahwa Yesus mempunyai beberapa saudara dan saudari. Sebagian besar teolog Katolik berpendapat bahwa mereka adalah saudara sepupu Yesus. Pendapat tersebut berasal dari teori bahwa Bunda Maria tidak mempunyai anak-anak lain setelah melahirkan Putera Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa Yakobus adalah saudara tiri Yesus, yaitu putera Yusuf dari perkawinan sebelumnya. Sebagian lain berpendapat bahwa Yakobus adalah benar-benar saudara kandung Yesus. Tidak ada yang tahu secara pasti.

Apakah ossuary itu sungguh-sungguh pernah menjadi tempat penyimpanan tulang-belulang saudara Yesus? Yakobus, Yusuf dan Yesus, semuanya adalah nama yang umum dipergunakan pada masa itu. Mungkin juga ini suatu kebetulan.

Catatan Tambahan: Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa ossuary tersebut memang asli tetapi tulisan yang terukir di sana adalah palsu.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


Yesus dan St. Yusuf

APA MAKNA KAIN PELUH SI TUKANG KAYU? "Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung." (Yohanes 20:6-7)

Di jaman Yesus ada suatu cara bagaimana seorang tukang kayu memberitahukan kepada pemborongnya bahwa pekerjaannya telah selesai. Apakah itu berupa tanda tangan, yah simak saja tulisan berikut ini.

Bayangkanlah suatu siang yang terik di Galilea. Yesus baru saja selesai mengerjakan bagian-bagian terakhir dari pekerjaan yang telah dilakukan-Nya beberapa hari itu. Tangan-Nya yang kuat dan kekar itu kotor oleh serbuk-serbuk kayu dan keringat. Wajah-Nya mengkilat karena keringat. Ia meneguk minuman dingin dari kantong kulit-Nya. Kemudian, berdiri di samping pekerjaannya, Ia mengucurkan air ke wajah dan dada-Nya, memercikkannya ke lengan-Nya untuk membersihkan tubuh-Nya sebelum Ia pulang ke rumah. Dengan kain peluh diseka-Nya wajah dan lengan-Nya hingga kering.

Sesudah itu Yesus melipat kain peluh-Nya dengan rapi menjadi dua, lalu melipatnya lagi menjadi dua. Diletakkan handuk-Nya itu di atas pekerjaan yang telah diselesaikan-Nya dan Ia pun pergilah. Kemudian, siapa pun yang datang untuk memeriksa pekerjaan-Nya akan melihat kain peluh itu dan mengerti pesan sederhana yang disampaikannya. Pekerjaannya sudah selesai.

Murid-murid Kristus, tentu saja, mengerti kebiasaan tukang kayu ini. Pada suatu hari Minggu, tiga tahun setelah Yesus meninggalkan perkakas tukang kayu-Nya, Petrus menjenguk ke dalam makam yang kosong. Ia hanya melihat kain linen yang telah ditinggalkan Tuhan yang Bangkit.

Sebuah senyum tersungging di bibir Petrus karena kesedihan hatinya telah berganti dengan pengharapan, karena ia melihat kain peluh yang tadinya digunakan untuk menutup wajah Yesus itu kini telah tertata rapi dan diletakkan di lantai makam. Petrus mengerti. Tukang Kayu itu telah meninggalkan pesan-Nya yang sederhana. Pekerjaan-Nya sudah selesai.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

Yusuf dari Arimatea
APA YANG MENARIK DARI MAKAM YUSUF ARIMATEA? Yusuf dari Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang telah menjadi murid Yesus. Ia mempersiapkan jenasah Yesus untuk pemakaman dan membaringkannya di dalam kuburnya yang baru. Oleh karena peristiwa itu, Gereja mengangkat Yusuf sebagai santo pelindung Pemimpin Pemakaman.

Menurut tradisi, Yusuf menyimpan cawan yang digunakan Yesus pada Perjamuan Terakhir - The Holy Grail (Cawan Kudus) - dan membawanya ke Inggris. Kelak, setelah Yusuf wafat, ia dikuburkan di sebuah makam di belakang makam Yesus. KUBUR ITU PUN KEMUDIAN JUGA KOSONG!

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com



APA ITU ROTI TAK BERAGI? Pada Perjamuan Malam Terakhir Yesus merayakan hari raya bangsa Yahudi yang disebut Paskah. Perayaan tersebut untuk mengenangkan saat Musa membebaskan nenek moyang mereka. Bangsa Yahudi telah dijadikan budak di Mesir. Tuhan mengutus Musa untuk menyelamatkan mereka. Pada malam sebelum mereka meninggalkan Mesir, Musa memerintahkan mereka untuk makan dengan terburu-buru dan dalam keadaan siap untuk berangkat segera begitu ada pemberitahuan. Perjamuan Paskah itu terdiri dari anak domba panggang, roti tak beragi dan sayuran pahit.

Ragi adalah bahan yang membuat roti mengembang. Ragi berkembang dalam adonan roti yang hangat. Sementara ia berkembang, ragi mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas itulah yang membuat roti mengembang. Perlu waktu agar roti dapat mengembang. Oleh karenanya, bangsa Israel yang sedang tergesa-gesa itu membuat roti tanpa ragi. Roti tak beragi bentuknya bundar dan rasanya seperti crackers - biskuit yang tidak manis.

Bangsa Yahudi makan “crackers” tersebut pada Perjamuan Paskah mereka. Sebagian imam Yahudi menyebut biskuit itu “roti sederhana” sebab roti itu tidak mengembang seperti roti pada umumnya. Ketika kita merasa bangga atau besar kepala, sesungguhnya kita meninggikan diri kita sendiri. Komuni yang kita terima dalam Misa adalah roti tak beragi. Yesus dengan rendah hati membagikan diri-Nya kepada kita dalam rupa roti.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


APAKAH YOHANES PEMBAPTIS MAKAN SERANGGA? Yesaya bukanlah satu-satunya nabi yang menubuatkan kedatangan Sang Mesias. Yohanes Pembaptis - sepupu Yesus - juga berkhotbah tentang-Nya. Penampilan Yohanes membuat orang takjub. Dikatakan bahwa Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Kita dapat maklum Yohanes makan madu, tetapi “belalang?” Sebenarnya yang dikatakan dalam Kitab Suci adalah Yohanes makan “locusts” yang bentuknya serupa dengan belalang yang besar. Memang benar bahwa suku-suku tertentu di Afrika memakan serangga seperti semut atau pun kumbang, tetapi sungguhlah sulit membayangkan Yohanes memakannya.

Jawabannya ternyata amat sederhana. Di Timur Tengah terdapat sejenis tumbuhan yang disebut “locust bean” (kacang belalang), karena bentuknya mirip dengan locust atau belalang. Rasa manisnya amat khas. Kita menyebutnya carob. Carob digunakan sebagai coklat tiruan bagi orang yang alergi terhadap coklat. Jadi, Yohanes Pembaptis sungguh-sungguh seorang choco-holic alias gila coklat! Di Israel, kacang belalang hingga kini masih disebut sebagai “Roti St. Yohanes”.

sumber : P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com


“dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya”


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Monday 29 March 2010

Sepenggal Kisah Tentang Kapela Senhor dan Gereja Sikka

Disamping kiri dari gereja peninggalan Portugis atau yang biasa disebut Gereja Sikka ada sebuah kapela yang nampak anggun berdiri. Secara khusus Kapela ini diperuntukan bagi tempat bersemayamnya senhor (salib = bhasa portugis). Salib yang berada dikapela ini sekali setahun akan dikeluarkan untuk sebuah tradisi prosesi iman bernama Logu Senhor (menunduk dibawah salib). Sebelum dibangunnya kapela, senhor tersebut disemayamkan di sakristi gereja (tempat perlengkapan gereja). Senhor dalam catatan sejarah sangat berkaitan erat dengan masuknya ajaran katolik yang dibawa oleh Don Alessu, Raja Kerajaan Sikka yang merantau ke Malaka demi mencari sebuah kehidupan yang kekal bagi rakyatnya diawal abad 16.
Sejak 7 February 2009, kapela mungil ini digunakan pula sebagai tempat untuk kegiatan Adorasi Abadi yakni sebuah kegiatan doa tiada henti yang dilakukan oleh umat sebagai bentuk persembahan Sakramen Maha Kudus.
Dalam penelitian terhadap Senhor atau salib yang dilakukan oleh arkelog asal Portugal beberapa tahun lalu, disimpulkan bahwa Salib tersebut dibuat dari serbuk kayu. Beberapa bagian pada serbuk pada salib tersebut pernah terlepas dan kemudian ditempatkan kembali untuk menjaga keasliannya.

Kapela mungil ini rampung di bangun pada tahun 2007 lalu. Pendanaan kapela ini antara lain berasal dari umat paroki Sikka, donatur asal Sikka di perantauan dan beberapa pihak.

Gereja Sikka bernama gereja St. Ignatius Loyola Sikka. Rampung dibangun dan pertama kali diresmikan penggunaanya pada tanggal 24 Desember 1899 dimasa Pater Yohanes Engbers sebagai Pastor Paroki Gereja Sikka. Gereja yang nampak cantik dengan gaya desainnya ini mulai dikerjakan pada tahun 1887 oleh Bruder Van Leuwenberg,SJ. Arsitek gereja ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Dijknams. Gereja Sikka adalah gereja tertua di Keuskupan Maumere bahkan Keuskupan Agung Ende.

Gereja Sikka memiliki umat sebanyak 2022 . Sejak tahun 1617 hingga sekarang telah bertugas 34 pastor paroki yang setia melayani kehidupan rohani umat (Oss).

Senhor dalam Kapela

Gereja Sikka



www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Uskup Kauskupan Maumere Akan Hadiri Prosesi Logu Senhor

Uskup keuskupan Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Parera, SVD dipastikan akan menghadiri prosesi tahunan Logu Senhor pada perayaan Sesta Ferria (Jum’ad Agung) di Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Kehadiran Uskup kelahiran Lela ini sekaligus untuk memimpin upacara liturgi di Gereja Sikka sebelum dimulainya prosesi. Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Logu Senhor 2010 Thomas Aquino da Lopes kepada inimaumere.com di Pastoran Paroki Sikka Minggu (28/03/2010).
Da Lopes juga menambahkan, misa liturgi pada Jumad Agung tersebut akan dimulai pukul 15.00 Wita yang dilanjutkan dengan prosesi Logu Senhor usai misa. “Persiapan untuk Logu Senhor saat ini telah mencapai 80%. Panitia juga membatasi kendaraan yang masuk ke Kampung Sikka sampai dengan pukul 12.00 Wita,”jelasnya.

Romo Quin Galmun,Pr yang mendampingi da Lopes mengatakan agar umat yang akan mengikuti Logu Senhor diharap mendaftar pada paroki. Sedangkan persiapan drama kisah sengsara Yesus yang diperankan oleh Orang Muda Katolik Sikka telah rampung. “OMK akan memerankan kisah sengsara Yesus seperti tahun-tahun sebelumnya, tetap menggunaka kostum yang dirancang sedemikian rupa agar terlihat seperti saat kisah itu terjadi,”ujar Romo Paroki Sikka tersebut.

Logu Senhor adalah sebuah tradisi prosesi untuk menghayati kisah sengsara Yesus yang dilakukan setiap tahun di Kampung Sikka. Dalam prosesi ini juga dilakukan logu (bahasa Sikka = menunduk) dibawah Senhor (Salib = bahasa Portugis). Salib tersebut adalah sebuah salib yang dibawah Don Alessu Raja Sikka ketika pulang mengembara mencari Tanah Yang Kekal di Malaka. Di Malaka Alessu mengenal ajaran Katolik lewat bangsa Portugis dan membawa ajaran tersebut bagi rakyatnya di Sikka bersama beberapa hadiah dari Raja Portugis yang salah satunya adalah Salib Senhor.

Logu Senhor sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Prosesi iman ini pernah vakum dalam waktu yang lama yakni ditahun 1834 sampai tahun 1891 akibat satu dan lain hal.
Saat ini Prosesi Logu Senhor telah dikemas sedemikian rupa agar menjadi sebuah tradisi iman tahunan yang menarik. Prosesi tahun ini direncanakan akan melakukan 7 kali Logu Senhor (menunduk dibawa salib). Logu pertama akan dimulai dari dalam gereja lalu diteruskan di 5 irmida (perhentian sementara). Prosesi Logu Senhor akan berakhir di dalam gereja kembali. Disetiap irmida akan dimainkan sanndiwara kisah sengsara hingga penyaliban Yesus.

Untuk menghadiri Logu Senhor setiap umat harus mendaftar terlebih dulu sebagai peserta Logu. Setiap peserta yang memiliki atensi atau devosi khusus seperti permohonan mendapatkan keturunan, peyembuhan dari sakit atau apa saja akan berdoa saat melakukan logu (menunduk) dibawah salib (senhor) tersebut sambil membawa lilin bernyala. Logu Senhor bagai sebuah teater rakyat yang dimainkan secara massal dengan dialog-dialog batiniah.


Senhor saat prosesi dlm irmida tahun 2009 lalu


www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Friday 26 March 2010

Orang Muda Katolik Perumnas Peduli Sesama..

Sebagai wujud berbagi terhadap sesama, Orang Muda Khatolik (OMK) Stasi St. Maria Perumnas Kota Maumere baru-baru ini mengadakan kegiatan sosial dengan tema “OMK Peduli Sesama”. Kegiatan yang diisi dengan bazar amal dan berbagai bentuk permainan anak-anak tersebut berlangsung di halaman Gereja Stasi St. Maria yang berlokasi di Komplek Perumnas Kota Maumere.
Dari hasil bazar tersebut, pada pada minggu 21 Maret 2010 lalu OMK Stasi St. Maria Perumnas mengunjungi Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat St. Dymphna Susteran CIJ. Di Panti yang beralamat di Jalan Wairklau, Kelurahan Kota Uneng Maumere tersebut OMK memberikan sumbangan dalam bentuk materi seperti sembako dan pakaian bekas layak pakai.
Kehadiran 15 Orang Muda Khatolik ini didampingi 2 pastor Katedral St Yhosep Maumere Rm. Wilfrid Valiance, Pr dan Rm. Leksi Luna, Pr. Mereka diterima oleh Suster Hermina CIJ.

Rangkaian kegiatan sosial ini diawali dengan sambutan sederhana dari Suster Hermina,CIJ. Suster Hermina mengatakan pencarian dana yang dikumpulkan dari berbagai donatur guna membiayai kegiatan operasional panti sudah dilakukan sejak 7 tahun lalu.

Acara diisi pula dengan hiburan dan nyanyi bersama penghuni panti. Ditengah acara, seorang ibu penghuni panti yang merasa terharu dengan kunjungan OMK ini sempat meneteskan air mata. Sekitar 30 orang ditampung di panti yang pernah dikunjungi Delon Idol ditahun 2008 tersebut. Mereka terdiri dari anak cacat, bisu-tuli dan ada juga yang mengalami gangguan jiwa.

Elvin pora selaku Wakil ketua OMK dalam sambutannya mengatakan bahwa OMK Perumnas peduli dengan sesama dan ingin berbagai kasih dengan penghuni panti, “Jangan dilihat besar kecilnya sumbangan tapi keikhlasan hatilah yang membawa OMK sampai kesini “katanya singkat.

“MujizatT uhan Sungguh terjadi “ demikian kata Romo Moderator OMK Katedral, Rm. Wilfrid Valiance,Pr.

OMK melakukan kegiatan ini atas dasar kasih dan merupakan kegiatan orang muda katolik yang positif, menjadi contoh nyata dan motivasi bagi orang muda katolik yang lain, tidak hanya hura-hura dan pesta, tutur Romo Wilfrid.

Rangkaian kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan doa bersama.

Penghuni Panti

Rm.Wilfird,Sr.Hermin & Pengurus OMK

Aksi Anak-anak Panti



OMK Stasi St. Maria - Perumnas Maumere


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Wednesday 24 March 2010

Sentuhan Musik Sora pada Jingel www.inimaumere.com

Lahir Dari Sebuah Persahabatan Mengenalkan Sikka....
Wawancara langsung www.inimaumere.com dengan Lucky Reyner, Oshy Lelo dan Nyong Franco..

Akhirnya rampung sudah proses penggarapan briliant jingel www.inimaumere.com. Proses penggarapan yang mengusung musik SORA SIKKA ini memakan waktu 3 hari dan sepenuhnya ditangani langsung oleh Nyong Franco dan Oshy Lelo. Jingle inimaumere.com ini merupakan dedikasi dan penghargaan dari hubungan persahabatan dan kerja antara Lucky Reyner (Radio Sonia FM Maumere), Oshy Lelo (Choin Record Maumere) dan Nyong Franco (Sanggar Bentara Zaman (Benza)) Maumere dengan www.inimaumere.com. Buah karya anak Maumere ini bisa didengarkan di jeda komersial Radio Sonia FM Maumere dan di halaman web www.inimaumere.com. Jingle SORA SIKKA berdurasi 2:09 menit dan bisa didownload dengan bebas disini.


Ide pembuatan jingel www.inimaumere.com bermula dari ide kreatif Lucky Reyner. Si Gimbal yang selalu tampil Rock n Roll kemudian menghubungi Oshy Lelo dan Nyong Franco. Oshy Lelo meyambut baik gagasan tersebut. Lelaki pemilik Choin Event Organizer ini kemudian menyediakan STUDIO CHOIN RECORD untuk proses penggarapan dan rekaman musik. Proses pembuatan jingel diserahkan sepenuhnya pada arranger sekaligus musisi yang cukup berpengelaman, Nyong Franco.

Pentolan One Feel Band dan Music Director Sanggar Benza Maumere ini kemudian menterjemahkan www.inimaumere.com dalam sebuah alunan nada-nada musik beretnik Sora Sikka dengan balutan string. Sedangkan proses mixing dan mastering dibagian akhir penggarapan jingel ditangani langsung oleh Oshy Lelo. Perpaduan yang serasi dari tiga pentolan yang memiliki ide-ide kreatif akhirnya menelurkan musik etnik berkelas dengan harmonisasi nada-nada istimewa Sora Sikka. Yap, jingel ini sungguh luar biasa, karena lahir dari sebuah persahabatan dengan cara sederhana mengenalkan SIKKA.

Proses Penggarapan

Sebagai arranger pada proses penggarapan jingel inimaumere.com, Nyong Franco sengaja memasukan unsur musik tradisional bernama SORA. Sora adalah musik tradisonal Kabupaten Sikka- Flores dan biasanya dimainkan dengan menggunakan gendang kecil yang terbuat dari kulit rusa. Shell (tabung gendang) instrumen ini menggunakan batang pinang. Saat ini beberapa kampung di Kabupaten Sikka seperti Nita, Koting, Nele dan Palue masih memelihara dan memainkan jenis musik Sora ini. Bahkan di Koting ada sebuah grup sora yang masih eksis bernama Grup Wutik.

Pada proses ini, Nyong Franco juga menggunakan instrumen gendang biasa dan bukan alat musik Sora asli. Sedangkan vokal ini jingel ini diisi oleh Nyong Franco, Teresa Archer, Popy dan Alfred Gare.

Wawancara

Berikut petikan wawancara antara www.inimaumere.com dengan tiga pencetus dan perancang lahirnya jingel inimaumere.com. Mereka adalah PhotobucketLucky Reyner,PhotobucketOshy Lelo serta PhotobucketNyong Franco. Lucky sebagai otak lahirnya jingel inimaumere.com dan pemberi dukungan lahirnya jingel inimaumere.com, Nyong Franco sebagai arranger sekaligus pencipta musik pada jingel inimaumere.com dan Oshy Lelo adalah rekan yang menyediakan secara cuma-cuma Studio Choin Record untuk penggarapan jingel inimaumere.com sekaligus sosok penting yang menangani mixing dan mastering pada pembuatan jingel inimaumere.com

**************************************************************************************
Inimaumere.com : Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih dengan terciptanya jingel inimaumere.com. Garapan musiknya sangat bagus derong...

PhotobucketNyong Franco : hahaha..sama-sama derong..


Inimaumere.com (IM) : Dalam proses penggarapan jingel inimaumere.com mengapa tidak menggunakan instrumen musik Sora yang asli?

PhotobucketNyong Franco (NF): Betul sekali. Ini merupakan sebuah proses kesengajaan yang kami kehendaki.

IM : Artinya bahwa disini kalian menggunakan instrumen pengganti? Bisa dijelaskan?

PhotobucketNF : Betul, proses penggarapannya kami menggunakan sebuah instrumen gendang pengganti yang lebih besar. Tujuannya agar tercipta sebuah karakter sound yang berbeda namun tetap dalam irama sora

IM : Maksudnya?

PhotobucketNF : Dengan menggunakan gendang yang lebih besar, karakter sound yang dihasilkan bisa menjadi lebih lebar, ini sesuai dengan karakter musik yang diinginkan dalam proses penggarapan jingle inimaumere.com

IM : Tapi bagaimana dengan irama SORA yang dikehendaki? Apakah akan tercipta irama yang berbeda dengan Sora asli mengingat terjadinya pergeseran penggunaan instrumen musiknya?

PhotobucketNF : Sama sekali tidak. Irama SORA yang dihasilkan tetap sama sesuai dengan harapan kami. Kami hanya menginginkan pergeseran karakter sound ke bunyi yang lebih lebar, alasannya jika menggunakan gendang sora yang kecil karakter sound terkesan sempit. Ini maksud kami menggunakan gendang pengganti dengan diameter yang lebih besar agar bisa combine dengan latar string, tapi Irama Sora yang dihasilkan tetap irama yang asli.

IM : Bisa dijelaskan latar belakang pemilihan musik pada jingel inimaumere.com?

PhotobucketNF : Begini, pemilihan syair dan lagu pada awal proses penggarapan memang disesuaikan dengan profil dan latar belakang dari web www.inimaumere.com. Dari situlah kami menggarap jingel ini dengan mengedepankan ciri khas seni budaya Sikka dengan ramuan unsur-unsur musik global yang bertujuan agar musik ini bisa didengar dan diterima oleh seluruh pendengar.

IM : Sebagai arranger, bisa dijelaskan warna musik yang dipilih dalam proses pembuatan jingel inimaumere.com?

PhotobucketNyong Franco (NF) : Untuk proses penggarapan musiknya kami memilih corak musik SORA asli Sikka dengan lagu OAMBELE sebagai backing utama sedangkan String dipilih sebagai blocking pada harmonisasi acordnya.

IM : Apa sih sebenarnya Syair OAMBELE?

PhotobucketNF : OAMBELE adalah lagu asli rakyat Kabupaten Sikka dan merupakan warisan nenek moyang. Lagu tradisional ini sering dinyanyikan saat upacara-upacara adat tertentu, seperti pada upacara panggil hujan dan lain-lain.

IM : Pada jingel inimaumere.com ada sebuah alunan syair yang berucap ITA DI NORANG, bisa dijelaskan?

PhotobucketNF : ITA DI NORANG berbahasa Sikka artinya KAMI ADA dalam bahasa Indonesia. Ini menggambarkan keinginan dari pendiri websitenya Orang Maumere www.inimaumere.com yang hendak mewujudkan eksitensi kehadiran Kabupaten Sikka pada dunia.

IM : Sedangkan Syair WE ARE FLORES?

PhotobucketNF : Artinya KITA ADALAH ORANG FLORES. Sebagai orang Flores pantaslah kita bangga dihadapan dunia, dan jangan malu menyebut diri kita ini adalah orang Flores. Kita tetap optimis bahwa lewat kerja sama ini terutama lewat diangkatnya Nian Tana kedunia maya akan lebih banyak lagi orang yang semakin tahu tentang daerah kita.


Berikut petikan wawancara dengan Oshy Lelo

Choin Record adalah divisi Music & Recording dari Choin Entertainment . Oshy Lelo disini adalah sebagai Pemilik dan Chief Engineer. Dalam penggarapan jingel www.inimaumere.com Oshy menangani mixing dan mastering jingel.

Inimaumere.com : Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih dengan terciptanya jingel yang kalian bertiga hasilkan...

PhotobucketOshy Lelo : sama-sama bos..

IM : Apa peran Anda dalam pembuatan jingle ini?

PhotobucketOshy Lelo : Selain menyediakan fasilitas studio untuk proses penggarapan jingel inimaumere.com, tugas saya adalah menghasilkan sound yang baik dan berkualitas, dalam hal ini saya selalu berdiskusi dengan Musisi (Nyong Franco), ini adalah bagian yang sangat penting.

IM : Bisa diceritakan sedikit tentang Musik Sora yang Anda ketahui?

PhotobucketOshy Lelo : Saya sendiri sudah cukup akrab dengan irama Sora karena sudah biasa mendengarkan musik ini sewaktu masa kecil saya di kampong (di Kampung Key, 15 Km dari Maumere,red). Karakter sound asli sora sendiri sangat khas, terutama karena shell (tabung gendang) yang keras yang terbuat dari batang pinang.

IM : Selain itu?

PhotobucketOshy Lelo : Karena tugas saya merekam dan manampilkan sound yang baik, saya berbicara sedikit teknis. Kami melakukan beberapa kali take untuk track gendang sora dengan berbagai macam teknik miking. Tujuannya agar terdengar seperti dimainkan oleh banyak orang dan banyak perkusi....eiittts sebenarnya ini rahasia dibalik rekaman tetapi khusus inimaumere.com kami memberikan bocoran hehehe....
Begitupun pada saat mixing & editing, terutama pada track gendang (8 track), kami melakukan editing yang cukup signifikan sehingga hasilnya seperti yang terdengar seperti sekarang.

IM : Bagaimana dengan Sound, apakah sesuai dengan yang diinginkan?

PhotobucketOshy Lelo: Dengan karakter gendang yang lebih lebar akan terdengar lebih megah dalam balutan bayang-bayang String, kurang lebih seperti itulah sound yang kami inginkan.

IM : Apa ada kendala dalam kerjasama dengan Nyong Franco sebagai musisi/ arranger?

PhotobucketOshy Lelo: Hamper tidak ada kendala, semuanya bisa dikomunikasikan dengan baik. Sekali lagi karena selain sahabat, saya sudah sering bekerja sama dengan musisi/arranger Nyong Franco baik di studio maupun di live musik sehingga proses penggarapannya lebih mulus.

IM : Benarkah ada ide untuk menggarap jingel ini ke dalam format klip video?

PhotobucketOshy Lelo : Memang ada ide untuk menggarap klip dari jingle ini.
Konsepnya tetap menampilkan kekhasan budaya Sikka-Flores dan kreativitas anak mudanya.
Belum ada jadwal khusus untuk proses produksinya, sudah ada beberapa diskusi kecil. Saya sendiri sambil mulai merancang storyboardnya disela –sela kesibukan saya. Mudah mudahan dapat terealisasi dalam waktu dekat.


Berikut Petikan wawancara dengan Lucky Reyner.

Inimaumere.com : Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih dengan terciptanya jingel inimaumere.com. Kalian bertiga sungguh luar biasa....

PhotobucketLucky Reyner (LR) : sama-sama men...

IM : bisa dijelaskan latar belakang ide pembuatan jingle inimaumere.com?

PhotobucketLR : Begini men, sebenarnya saya begitu tertarik dengan semboyan Ita Di Noran dan visi misi rekan-rekan inimaumere yang saya rasa tidak jauh berbeda dengan Radio Sonia FM. Selain itu www.inimaumere merupakan media mitranya Sonia FM yang sangat rajin mempromosikan radio Sonia FM di blognya dengan salah satunya membangun streaming radio, dengan dibangunnya streaming tersebut maka Radio Sonia FM Maumere menjadi satu-satunya radio di NTT yang bisa didengarkan diseluruh dunia lewat akses internet. Suatu hal yang sangat inovatif dan luar biasa bagi Sonia FM. Ide membuat jingel tersebut juga muncul karena ada keinginan agar blog inimaumere.com dipromosikan di Sonia FM. Salah satu cara ya dengan menciptakan spot iklan yg bagus dan menarik.

IM : Oya, mengapa Anda menggandeng Oshy dan Nyong?

PhotobucketLR : Perlu diakui bahwa kedua orang ini memiliki kapasitas dibidang bermusik yang tak perlu diragukan lagi. Dan kebetulan Oshy dan Nyong adalah sahabat kental saya, lagi pula mereka berdua dekat dengan www.inimaumere.com, tentu saja kekuatan inilah yang menjadi daya tarik pembuatan jingel inimaumere.com. Sudah sejak lama saya bekerja sama dengan mereka. Saya tak perlu lagi meragukan kapasitas mereka dalam bermusik yang salah satunya mengangkat tema-tema budaya Sikka.

IM : Bagaimana perasan Anda ketika pertama kali mendengar jingle inimaumere.com yang telah jadi?

PhotobucketLR : Luar biasa, orang Maumere bilang gagah ngeriiiii diiiii…. Nuansa Sikka terasa begitu sangat kental dan membuat saya bangga sebagai orang Maumere. Semua jempol buat Nyong dan Choin deh. Kamu dua pemain inti sudah hehehehe.

IM : Apakah sebelumnya sudah mendengar tentang jingle inimaumere.com yang masih dalam proses?

PhotobucketLR : Sudah donk……..Dan ketika pertama kali mendengar saya akui unsur mistisnya terasa banget bahkan membuat merinding, bulu kuduk berdiri tapi bulu kuduk doang jangan tambah-tambah eee hahahaeeee

IM : Dengar-dengar ada ide untuk memvisualisasikan jingel ini kedalam bentuk clip video?

PhotobucketLR : Hehehe mau tau aza lu…..ma geraaaaa (emang gue pikirin, red) ! uda deh saya kasih dikit bocorannya ya. Memang ide untuk memvisualkan jingle tersebut sudah saya lemparkan ke Oshy dan Nyonk tapi masih dalam proses diskusi jadi tunggu aza ya kejutan selanjutnya.

IM : Oya, bisa dijelaskan mengapa ada ide pembuatan video ini.

PhotobucketLR : Gini men… jingle tersebut sangat bagus sekali garapannya, sangat disayangkan kalo tidak dibikin visualnya biar komplet promo di webnya inimaumere.com. Maksudnya sambil mendengar jingle promo visual juga berjalan. Yang pasti visualnya juga akan menampilkan nuansa yang cukup kental tentang Maumere dalam bungkusan kreativitas inimaumere.com. Wuah makin bocor nih. Baa sai odi ele seru!(cukup sudah, nanti tak seru lagi, red..)

IM : Wah terima kasih sekali neh.., Oya, adakah harapan-harapan kedepan dengan terlibatnya www.inimaumere.com, Lucky Rener DARI Sonia FM, Oshy Lelo dari Coin Record serta Nyong Franco, musisi, Arranger , sekaligus Music Director Sanggar Benza?

PhotobucketLR : Semoga dengan kreativitas dan semangat yang ada dari Sonia FM, Choin Record, Nyong Franko juga inimaumere.com juga semua yang bersimpati bisa mengangkat dan mengenalkan Maumere ke muka dunia. Ayo maju terus derong “ ITA DI NORAN”
Bau sai oss amang lopa ane kageng sai a’u ga’i tena iklan iwa walong hehehe(cukup sudah oss jangan ganggu lagi, saya mau kerja iklan yg lain dulu, red).




Terima Kasih Buat Lucky Reyner, Oshy Lelo dan Nyong Franco atas terciptanya jingel inimaumere.com. Vokal diisi oleh Nyong Franco,Teresa Archer, Popy dan Alfred Gare, Thanks all..

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 22 March 2010

Logu Senhor Menjelang Hari Raya Paskah..

Tradisi Khatolik di Kampung Sikka.....
Di Kampung Sikka Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka ada sebuah tradisi unik peninggalan Portugis. Tradisi ini adalah sebuah tradisi memperingati kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus yang biasa dilakukan menjelang hari raya paskah. Kisah ini mirip dengan Prosesi yang melegenda di Kota Reinha Larantuka, Flores Timur. Namun di Kampung Sikka yang berjarak 28 Km dari Kota Maumere Prosesi ini disebut Logu Senhor atau Menunduk di bawah Salib Tuhan. Prosesi ini melibatkan warga Kampung Sikka dan warga Kecamatan Lela umumnya serta para peziarah yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Sikka maupun diluar Flores..
Seminggu sebelum prosesi ini berlangsung, masyarakat di Kampung Sikka telah melakukan persiapan-persiapan penting agar prosesi tersebut bisa berlangsung dengan sukses. Bagiamana Tradisi ini berlangsung?

Tradisi prosesi ini berlangsung hari Jum'ad Agung dan dalam bahasa Portugis disebut dengan nama Sesta Feria. Saat prosesi ini, di setiap Irmida-irmida (perhentian) biasa dinyanyikan sebuah lagu penuh ratapan berjudul Ovos Omnes. Lagu ini penuh dengan penghayatan, kadang terdengar seperti sebuah ratapan yang mengharukan sehingga membawa kita kedalam suasana yang khusuk. Sesudah Ovos Omnes baru di langsungkan Logu Senhor.

Salib Tuhan (Senhor) didalam sejarah masuknya khatolik di Sikka abad 16 berawal dari perjalanan mencari Tanah Moret (Tanah Hidup) oleh Don Alessu ke Malaka. Dari Malaka itulah Don Alessu dihadiahi sebuah kenangan indah berahmat yakni sebuah salib yang dikenal dengan nama Senhor yang artinya Tuhan. Selain itu sebuah patung kecil yang disebut Meninho (Kanak-Kanak Yesus-Sang Raja) untuk dibawah pulang ke Sikka (Sumber ; NLS Mendiang Opa Edmundus Parera-2006). Nah untuk sejarah kedatangan Meninho dan Salib Senhor bisa dibaca di sini.

Prosesi dimulai dengan Ibadah Jumad Agung yang berlangsung di Gereja Sikka, sebuah gereja peninggalan Portugis. Setelah Misa selesai prosesi pun siap diadakan. Lagu Benedikto E Lovado Seja dan doa Oretio Portugis serta berkat umat dengan Salib Senhor merupakan bagian pertama dimulainya prosesi Logu Senhor.

Untuk mengikuti Logu Senhor atau menunduk dibawah Salib Tuhan diwajibkan mendaftar terlebih dahulu sebagai peserta. Peserta Logu Senhor harus memiliki devosi dalam ujud atau atensi tertentu atau permohonan-permohonan. Misalnya kita memohon kesembuhan dari sakit atau penyakit kronis, mohon mendapatkan keturunan, mohon keluar dari permasalahan hidup dan permohonan lainnya.

Peserta harus membungkuk masuk dibawah usungan Salib Senhor dalam sikap hormat sambil membawakan lilin bernyala. Inilah yang dinamakan Logu Senhor atau menunduk dibawah Salib Tuhan. Peserta Logu Senhor secara khidmat harus memasrahkan diri pada Senhor Yesus dengan berjanji dalam batasan waktu tertentu, entah setahun, dua tahun, tiga tahun atau lebih akan datang dan setia mengikuti prosesi Logu Senhor.

Tradisi agama ini telah berlangsung dari jaman dulu hingga sekarang. Setiap tahun selalu ramai dikunjungi peziarah meski belum banyak yang mengetahuinya.

Sesudah misa di Gereja tadi selesai selanjutnya dilakukan perarakan menuju Irmida atau stasi pertama dalam prosesi jalan salib. Dalam perarakan yang mengelilingi Kampung Sikka tersebut dibagian depan adalah para ajuda pembawa lilin dan salib,diikuti barisan umat, peserta Logu Senhor, usungan Senhor, barisan imam dan seterusnya. Di Irmida pertama juga dilangsungkan adegan pertama ketika Yesus dihadapkan ke Pilatus, Barabas dibebaskan, Yesus diserahkan pada algojo-algojo. Adegan-adegan ini diperankan oleh anak-anak muda Kampung Sikka yang tergabung dalam Mudika Paroki Sikka.

Disetiap irmida atau perhentian biasanya dilantunkan puisi atau kleteng latarjuga lagu yang meratapi Yesus berjudul Ovos Omnus. Lagu ini dinyanyikan oleh perempuan berbaju hitam dan berkerudung hitam sambil perlahan-lahan membuka selubung yang menutupi gambar Yesus.

Disetiap Irmida atau stasi (4 stasi) prosesi tadi diulang tapi dengan lagu yang berbeda baik berbahasa Sikka maupun Portugis, lagu ratapan (Ovos) juga berganti disetiap Irmida. Misalnya di Irmida satu dinyanyikan lagu ratapan Ovos Omnes, Irmida 2 E Miue di irmida 3 dengan lagu Bahasa Sikka Kasih Ora dan di irmida 4 dengan lagu Portu O senhor Yesus, adegan-adegan pun dilanjutkan dan Logu Senhor tetap dilakukan.

Prosesi Sesta Feria dan Logu Senhor yang mengitari Kampung Sikka tersebut biasanya berakhir di halaman samping Pastoran Sikka. Ditempat ini biasa dilangsungkan adegan terakhir, penyaliban terhadap Yesus hingga Yesus wafat dan akhir dari pada prosesi Logu Senhor.

Prosesi dilanjutkan menuju ke dalam Gereja Sikka. Dimana saat itu dilantunkan doa penyerahan kepada Senhor, berkat umat dengan Salib Senhor dengan diiringi lagu berbahasa Portugis Lovado Sedja. Acara prosesi dan Logu Senhor berakhir ketika Salib Senhor di usung menuju tempatnya kembali yakni di kapela yang berada persis di samping gereja.

Sebelumnya prosesi juga melewati patung Meninho yang sengaja diletakan di teras rumah Bapak Hugo da Silva, dua barang peninggalan masa lampau dan menjadi saksi sejarah masuknya agama Khatolik ke Sikka terlihat didepan mata. Prosesi juga melewati Lepo Gete, rumah raja peninggalan masa lampau.

Disepanjang jalan mengitari Kampung Sikka, nyala-nyala lilin yang ditaruh di sepanjang bilahan bambur pinggir jalan menambah kekhusukan doa dan permohonan.
Tradisi ini juga melibatkan anak-anak Sekolah Dasar yang disepanjang perhentian memerankan kisah dan drama sengsara Yesus. Disetiap rumah-rumah yang dilewati umat juga menerima dengan membakar lilin dan memajang gambar-gambar kudus. Rasa kidmat memang terasa, bagaimana disebuah daerah bernama Kampung Sikka ini masih ada sebuah tradisi iman warisan Portugis dengan iman khatolik yang begitu kental.





www.inimaumere.com


Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 03.10 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---