Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 11 November 2012

50 Ibu Rumah Tangga Penderita HIV/Aids di Sikka

Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Sikka yang terdeteksi menderita penyakit HIV/AIDS cukup tinggi. Data yang ada dari 263 orang penderita HIV/Aids di Kabupaten Sikka, terdapat 50 orang IRT tertular penyakit maut ini, dibandingkan dengan kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kasusnya berjumlah 15 orang. Jumlah IRT penderita penyakit ini, dibawah satu tingkat dari kategori swasta yang teridentifikasi paling tinggi sebanyak 63 orang pengidap. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Sikka, Yan Siga kepada Pos Kupang di Maumere, Rabu (7/11/2012) menjelaskan, data perkembangan penyakit HIV/Aids di Kabupaten Sikka sampai bulan September 2012 berjumlah 263 penderita. Jumlah ini terdiri dari HIV sebanyak 75 penderita, dan Aids sebanyak 188 kasus. Siga melanjutkan, dari total penderita -kasus tersebut sebanyak 105 orang telah meninggal, sedangkan yang masih hidup sebanyak 158 orang.

Menurut Siga, total penderita HIV/Aids itu tersebar hampir disemua wilayah di Kabupaten Sikka. Siga merincikan, kecamatan Alok lah memiliki jumlah kasus tertinggi atau ada 30 kasus, kemudian disusul Kecamatan Nita sebanyak 28 kasus, selanjutnya Kecamatan Alok Barat dan Kewapante yang masing-masing. Ada 25 kasus dan diikuti Kecamatan Alok Timur sebanyak 23 kasus. Kecamatan lainnya, berkisar belasan hingga 1 kasus. Sementara yang belum ada laporan dari Mapitara.
"Itu di lihat dari wilayah, sedangkan jenis kelamin, yaitu penderita laki-laki lebih banyak. Laki-laki ada 174 orang dan perempuan 89 orang. Kalau dari segi usia dibawah 1 tahun ada 5 orang, umur 1-14 tahun ada 7 orang, umur 15-19 tahun ada 3 orang, umur 20-24 tahun ada 27 orang, umur 25-49 tahun ada 211 orang, dan usia di atas 50 tahun ada 10 orang,"tambah Siga.
Untuk kategori pekerjaan, Siga menyebutkan, selain swasta dan IRT yang paling tinggi, juga ada petani sebanyak 30 orang, buruh 26 orang, sopir 19 orang, Pekerja Seks Komersial (PSK) ada 15 orang, kategori PNS/TNI/Polri ada 3 orang, Ojek 6 orang, Waria 6 orang.
Menurut Siga, untuk kasus yang dialami IRT ini, biasanya terkenah dari pasangan seksnya.
Siga menjelaskan, Penanggulangan selama ini yang dilakukan oleh pihaknya, lebih banyak menggunakan pendekatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Hal ini untuk membuka cakrawala masyarakat mengenai penyakit tersebut.
Siga menandaskan, pihaknya gencar melakukan penyuluhan kepada kelompok populasi kunci, seperti waria, psk. Sementara bagi penderita, kata Siga, dilakukan pengobatan gratis di Clinic Visity RSUD TC Hillers. Di Clinic itu disiapkan obat ARV (anti Retroviral). Obat ini untuk mengendalikan virus dalam tubuh supaya jangan berkembang.
"Penderita harus memanfaatkan pengobatan yang ada, karena obatnya harga mahal. Obat ini biasanya dibantu Pemerintah Pusat,"jelas Siga.(pos kupang)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, November 11 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---