Maumere_ Dari dulu sampah masih merupakan masalah bagi Kota Maumere, sampah bak jerawat yang terus tumbuh di wajah seorang gadis yang bernama Maumere. Di kota yang pernah ditapaki Paus Yohanes Paulus II ini, sampah bertebaran dimana – mana.
Ditepi jalan, selokan air, got hingga halaman pekarangan pun penuh dengan sampah. Tiap hari, bulan dan tahun, pemerintah terus berupaya untuk menangani masalah sampah. Namun, usaha pemerintah ini tak membuahkan hasil yang berarti. Keinginan masyarakat agar pemerintah membangun tempat sampah di depan gang dipenuhi pemerintah, tapi tetap saja ada yang memanfaatkan got sebagai tempat peristirahatan terakhir sampah.
Gadis mana yang tak mau merias wajahnya, menghilangkan jerawat dari wajahnya dan menata wajahnya dengan olesan kosmetik yang ada. Tidak dengan Maumere, sampah masih merupakan masalah bagi si Gadis Maumere. Kesadaran masyarakat untuk membersihkan halaman, jalan, got dan saluran air dari sampah masih sangat rendah. Bahkan mungkin nyaris tak ada kesadaran sama sekali, apakah waktu membuang sampah mereka menutup mata ???
Ditepi jalan, selokan air, got hingga halaman pekarangan pun penuh dengan sampah. Tiap hari, bulan dan tahun, pemerintah terus berupaya untuk menangani masalah sampah. Namun, usaha pemerintah ini tak membuahkan hasil yang berarti. Keinginan masyarakat agar pemerintah membangun tempat sampah di depan gang dipenuhi pemerintah, tapi tetap saja ada yang memanfaatkan got sebagai tempat peristirahatan terakhir sampah.
Gadis mana yang tak mau merias wajahnya, menghilangkan jerawat dari wajahnya dan menata wajahnya dengan olesan kosmetik yang ada. Tidak dengan Maumere, sampah masih merupakan masalah bagi si Gadis Maumere. Kesadaran masyarakat untuk membersihkan halaman, jalan, got dan saluran air dari sampah masih sangat rendah. Bahkan mungkin nyaris tak ada kesadaran sama sekali, apakah waktu membuang sampah mereka menutup mata ???
Lihat saja di Pusat Perbelanjaan Kota Maumere, para pemilik toko dan kios sama sekali tidak peduli dengan saluran got yang sudah disesaki dengan sampah. Seolah – seolah masalah sampah di wajah Maumere adalah masalah bagi segelintir orang di Kabupaten Sikka.

Yang bikin Maumere berjerawat sebenarnya adalah kita, maka buanglah sampah pada tempatnya, ya ditempat sampah. Disana sampah akan merasa nyaman dan kita akan merasa tenang, tidak terganggu oleh bau yang tidak sedap dan dari pemandangan yang kurang pas.
Sampah di Kota Maumere tidak saja sebagai pengusik, namun lebih dari itu sampah juga menjadi rumah bagi biang penyakit, sarang nyamuk dan penyebab banjir di musim hujan. Walau setiap hari selalu ada orang yang kritis karena sakit diare, malaria dan jenis penyakit lainnya oleh sampah, namun kesadaran masyarakat akan bahaya sampah masih rendah. [djo]

www.inimaumere.com