Disamping kiri dari gereja peninggalan Portugis atau yang biasa disebut Gereja Sikka ada sebuah kapela yang nampak anggun berdiri. Secara khusus Kapela ini diperuntukan bagi tempat bersemayamnya senhor (salib = bhasa portugis). Salib yang berada dikapela ini sekali setahun akan dikeluarkan untuk sebuah tradisi prosesi iman bernama Logu Senhor (menunduk dibawah salib). Sebelum dibangunnya kapela, senhor tersebut disemayamkan di sakristi gereja (tempat perlengkapan gereja). Senhor dalam catatan sejarah sangat berkaitan erat dengan masuknya ajaran katolik yang dibawa oleh Don Alessu, Raja Kerajaan Sikka yang merantau ke Malaka demi mencari sebuah kehidupan yang kekal bagi rakyatnya diawal abad 16.
Sejak 7 February 2009, kapela mungil ini digunakan pula sebagai tempat untuk kegiatan Adorasi Abadi yakni sebuah kegiatan doa tiada henti yang dilakukan oleh umat sebagai bentuk persembahan Sakramen Maha Kudus.
Dalam penelitian terhadap Senhor atau salib yang dilakukan oleh arkelog asal Portugal beberapa tahun lalu, disimpulkan bahwa Salib tersebut dibuat dari serbuk kayu. Beberapa bagian pada serbuk pada salib tersebut pernah terlepas dan kemudian ditempatkan kembali untuk menjaga keasliannya.
Sejak 7 February 2009, kapela mungil ini digunakan pula sebagai tempat untuk kegiatan Adorasi Abadi yakni sebuah kegiatan doa tiada henti yang dilakukan oleh umat sebagai bentuk persembahan Sakramen Maha Kudus.
Dalam penelitian terhadap Senhor atau salib yang dilakukan oleh arkelog asal Portugal beberapa tahun lalu, disimpulkan bahwa Salib tersebut dibuat dari serbuk kayu. Beberapa bagian pada serbuk pada salib tersebut pernah terlepas dan kemudian ditempatkan kembali untuk menjaga keasliannya.
Kapela mungil ini rampung di bangun pada tahun 2007 lalu. Pendanaan kapela ini antara lain berasal dari umat paroki Sikka, donatur asal Sikka di perantauan dan beberapa pihak.
Gereja Sikka bernama gereja St. Ignatius Loyola Sikka. Rampung dibangun dan pertama kali diresmikan penggunaanya pada tanggal 24 Desember 1899 dimasa Pater Yohanes Engbers sebagai Pastor Paroki Gereja Sikka. Gereja yang nampak cantik dengan gaya desainnya ini mulai dikerjakan pada tahun 1887 oleh Bruder Van Leuwenberg,SJ. Arsitek gereja ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Dijknams. Gereja Sikka adalah gereja tertua di Keuskupan Maumere bahkan Keuskupan Agung Ende.
Gereja Sikka memiliki umat sebanyak 2022 . Sejak tahun 1617 hingga sekarang telah bertugas 34 pastor paroki yang setia melayani kehidupan rohani umat (Oss).
|
www.inimaumere.com