Dua awak Radio Gerok FM atau Gema Rokatenda FM, Charles dan Nelis mengajak warga Palue yang masih bertahan di Zona Merah agar segera meninggalkan wilayah tersebut. Keduanya merupakan relawan pada Posko Gabungan untuk Bencana Rokatenda. Dalam kegiatannya, Posko Bencana Rokatenda dikoordiniR oleh Romo Yan dan Camat Palue L. Reggi.
Saat letusan dahsyat tanggal 10 2013 Agustus lalu, Nelis bersama tim relawan lainnya membantu
warga yang mengalami kesulitan. Anak muda yang masih menyandang status mahasiswa ini pun ikut dalam gerakan mengevakuasi warga
Palue yang dipimpin Bupati Ansar kala itu. Sedangkan Charles mengumpulkan fakta dan melaporkan kembali lewat siaran udara Gerok FM.
Keduanya bekerja bahu membahu mengajak warga keluar dari zona merah. Dimana tetes-tetes kesedihan itu masih membekas ditanah mereka. Keduanya membantu memberitahu kepada masyarakat Palue bahwa ada tempat-tempat aman jika terjadi situasi darurat.
Minggu (2/9/2013) malam, Charles dan Nelis secara sederhana mengudara lewat Radio Suara Sikka FM. Muncul dari Palue, didepan corong stasiun radio yg beralamat di Jalan Don Thomas Maumere ini, mereka menceritakan situasi terakhir serta suka duka Gerok FM merambah belantara Palue. Lewat corong Suara Sikka FM, mereka juga menyapa warga Palue yang berada di Maumere dengan bahasa daerah mereka, Palue.
Keduanya mengatakan hingga saat ini (2/9/2013) jumlah pengungsi yang bertahan di zona merah berjumlah 1.020 orang. Kata Charles,
mereka berada di tiga desa yang dikatakan berbahaya. Sudah berkali mengajak agar mengungsi ke zona aman. Namun nampaknya tidak mudah. Mulai dari keterikatan adat, menjaga rumah dan lain-lain.
Kerja keras relawan dan pemerintahan kecamatan dalam sosialisasi persuasif terhadap warga yang masih bertahan di zona merah masih berlangsung.
Kerja keras relawan dan pemerintahan kecamatan dalam sosialisasi persuasif terhadap warga yang masih bertahan di zona merah masih berlangsung.
Tiga desa masih dihuni warga dan masuk dalam zona merah. Ketiga desa tersebut adalah Tuanggeo, Ladolaka dan Desa Kesokoja. Sedangkan desa-desa lainnya yang terkena dampak seperti Lidi, Rokirole, Nitung Lea dan lainnya sudah ditinggalkan meski belum
total 100%.
Keduanya hari ini berharap agar warga Palue bisa kembali ceria menyongsong hari esok. Hari esok penuh harapan entah dimana saja mereka berada. Kepada saudara-saudata mereka yang berada di zona merah, keduanya menghimbau agar bisa meninggalkan wilayah tersebut.
www.inimaumere.com