Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 10 December 2011

Bocah Pembawa Tali

Pelabuhan L. Say Maumere
Bocah itu memegang tali legam, sambil berdiri dimoncong perahu, ia lantas melemparkan ke dermaga. Disana beberapa pria menerima tali tersebut dan menariknya perlahan-lahan. Ia sedikit memberi komando dan lantas sekedar kode bagi sang juru mudi untuk memutar kembali arah speedboat. Dari tempat tadi mereka lalu berpindah dan berpindah lagi mengikuti arah tali kapal yang akan dikaitkan pada pelabuhan. Pemandangan ini bisa disaksikan ketika kapal-kapal besar mulai merapat ke Pelabuhan L. Say. Dari cara mereka bekerja, terkesan mereka terbiasa melakukan. Dari hasil kerja ini mereka mendapatkan uang. Mereka merasa senang karena bisa melakukan pekerjaan yang menyenangkan. Bocah-bocah laut yang terlihat trampil ini biasa bekerja dengan para pria dewasa yang berdiri didermaga dan siap menerima tali yang diberikan para bocah tersebut.

Berkulit legam, rambut kuning kusut gara-gara terendam air asin. Sambil menunggu kapal besar merapat, bersama teman-teman sebaya riang bermain sepak bola dipinggiran pelabuhan, atau bercanda dengan jernihnya laut pelabuhan.


Dibawah ini adalah galeri foto para bocah di Pelabuhan L. Say.






www.inimaumere.com
Selengkapnya...

GEMAR: Periksa Bupati Sikka!

Kejati NTT: Tidak Ada Tebang Pilih
Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemar) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT memeriksa Bupati Sikka terkait dugaan korupsi dana bansos tahun 2009 senilai Rp 10,7 miliar. Gemar menduga ada upaya untuk melindungi orang nomor satu di Sikka itu.
Desakan Gemar yang terdiri dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kupang, Kelompok Mahasiswa Maumere Sa'ate (KEMMA), Ikatan Mahasiswa Kota Maumere (IMAKOM), Kerukunan Pelajar Mahasiswa Tunbaba (KERAMAT) Kupang disampaikan ketika berorasi di Kantor Kejati NTT, Jumat (9/12/2011).
Koordinator Lapangan Gemar NTT, Gabriel Langga, saat menyampaikan aspirasi di Kantor Kejati NTT, kemarin, mempertanyakan perkembangan penanganan kasus bansos Sikka yang dinilai sangat lamban.

Menurut Langga, kasus bansos Sikka, sesuai informasi dari media, penanganannya dilakukan KPK, namun ada juga yang berpendapat ditangani Kejati NTT.
"Kami pertanyakan kasus ini. Kami minta jangan orang kecil saja yang diproses. Kami minta agar Kejati NTT periksa Bupati dan Wakil Bupati Sikka," kata Langga.

Menurut Gemar, ada upaya dari penegak hukum untuk melindungi orang nomor satu di Sikka. "Kasus ini sudah ada tersangkanya tetapi kenapa Bupati Sikka tidak diperiksa," tanya Langga.

Ino Naitio, salah satu orator, selain mendesak penuntasan korupsi bansos Sikka, juga mendesak Kejati NTT mengusut pembangunan Rumah Sakit Internasional di TTU.

***

Kajati NTT: Tidak Ada Tebang Pilih

Menanggapi desakan Gemar, Kajati NTT, Sriyono, S.H,MH melalui Plh Kasi Penerangan Hukum dan Humas, Made Sudiatmika, S.H, mengatakan, dalam penegakan hukum oleh Kejati NTT tidak pandang bulu.

"Tentang bansos Sikka, tim penyidik bekerja profesional, tidak ada istilah tebang pilih. Jika ada fakta mengarah ke siapa saja, kita akan selidiki," kata Sudiatmika.

Tentang desakan untuk memeriksa Bupati Sikka, Sudiatmika mengatakan, siapa saja oknum yang terbukti terlibat kasus bansos Sikka, Kejati NTT menyelidikinya.

"Jadi, kalau ada fakta yang mengarah kepada siapa saja, pasti kita selidiki," tegas Sudiatmika.

Informasi yang diperoleh di Kejati NTT menyebutkan, terkait adanya perssepsi dualisme penanganan kasus Bansos Sikka, Kejati NTT yang sesungguhnya menangani kasus tersebut.

Semenjak kasus bansos ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan, kata Sudiatmika, maka Kejati NTT-lah yang lebih dahulu menaikan status sehingga Kejati NTT yang melakukan penyidikan dan penanganannya.

"Kejati NTT secara profesional dan proporsional enangani kasus ini. Sedangkan KPK selaku supervisi saja. Intinya kita yang menangani kasus bansos Sikka," tegas Sudiatmika.(Pos-Kupang.com)


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Dua Tersangka Korupsi Bansos Sikka bakal Dipanggil Paksa

Kasus Bansos 2009
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) akan memanggil paksa dua tersangka korupsi dana bantuan sosial (bansos) Kabupaten Sikka jika tidak memenuhi panggilan ketiga. Korupsi bansos Sikka terjadi pada 2009 yang merugikan negara Rp10,7 miliar.
Penyidik Kejati sudah dua kali mengirim surat panggilan kepada dua tersangka. Tetapi, mereka menolak hadir untuk dimintai keterangan.
"Kita tunggu perkembangannya karena sudah dua kali mengirim surat panggilan," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati NTT Made Sudiatmika, di Kupang, Jumat (9/12). Ia pun menambahkan panggilan ketiga akan dilayangkan pekan depan.
Dua tersangka yang mangkir dari pemanggilan tersebut adalah mantan Kepala Bagian Kesra Servasius Kabu dan Mantan Bendahara Bagian Kesra Yoseph.
Sampai Jumat, keduanya masih berada di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Jika mereka tetap tidak memenuhi panggilan ketiga, penyidik mengirim petugas, menjemput mereka untuk diperiksa di Kupang.

Sementara itu, dari Maumere, dilaporkan kedua tersangka hanya bersedia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, kasus yang melibatkan keduanya telah ditangani KPK sebelum ditangani jaksa.

Desakan untuk segera menuntaskan karupsi bansos Sikka juga disampaikan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di kantor Kejati NTT. Mahasiswa meminta sejumlah kasus korupsi yang mendapat perhatian publik dituntaskan secepatnya.

Sebelumnya, Yoseph dan Servasius ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut sejak awal Oktober 2011. Tetap, keduanya tidak ditahan.

Kasus korupsi ini muncul setelah Inspektorat Sikka yang melakukan evaluasi terhadap dana bantuan sosial 2009 menemukan puluhan kuitansi pengeluaran uang bernilai miliaran rupiah. Setelah ditelusuri, dana yang seharusnya digelontorkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa tersebut ternyata tidak pernah diterima masyarakat. (PO/OL-10/Media Indonesia).

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Saturday, December 10 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---