Namanya Liberius Langsinus. Biasa disapa Bung. Sering dalam nada guyon, ia berceloteh: “hanya ada tiga bung di Indonesia, Bung Karno, Bung Kanis, dan Bung Langsinus”, hahahaaaa…. Pria lajang kelahiran Maumere, Flores NTT pada 12 Desember 1976 ini, sedang dalam rute perjalanan panjang mengelilingi Indonesia dengan naskah Pancasila berbingkai melekat di dadanya.
Bung Langsinus akan mengelilingi Nusantara, mulai dari Ende, Flores, NTT, sampai ke Aceh (Sabang), (Sabang) – Batam – Kalimantan – Sulawesi (Miangas) – Maluku – Halmahera – Papua – Timor – Rote – dan berakhir di Flores.
Entah pikiran seperti apa yang mendorong pemuda asal Maumere, NTT ini mau melakukan long march. Tetapi yang terbaca dari es-em-es berantainya kepada semua orang yang mengenalnya, Bung Langsinus menulis demikian: “Di dalam jiwaku yang kecil, tubuhku yang hina dan rapuh ini, tersayat hati dan batinku melihat penderitaan rakyat kecil yang kelaparan, dan perilaku pejabat-pejabat yang korup di ini Republik. Celakalah engkau jika di dadamu tertancap simbol Burung Garuda Pancasila yang anggun dan wibawa tetapi sikap dan perilakumu menjijikkan karena jiwamu kerdil dan rapuh…! Wahai saudara saudari sebangsa dan setanah air Indonesia, marilah kita tegakkan nilai-nilai luhur Pancasila secara murni dan konsekuen."
Bung Langsinus akan mengelilingi Nusantara, mulai dari Ende, Flores, NTT, sampai ke Aceh (Sabang), (Sabang) – Batam – Kalimantan – Sulawesi (Miangas) – Maluku – Halmahera – Papua – Timor – Rote – dan berakhir di Flores.
Entah pikiran seperti apa yang mendorong pemuda asal Maumere, NTT ini mau melakukan long march. Tetapi yang terbaca dari es-em-es berantainya kepada semua orang yang mengenalnya, Bung Langsinus menulis demikian: “Di dalam jiwaku yang kecil, tubuhku yang hina dan rapuh ini, tersayat hati dan batinku melihat penderitaan rakyat kecil yang kelaparan, dan perilaku pejabat-pejabat yang korup di ini Republik. Celakalah engkau jika di dadamu tertancap simbol Burung Garuda Pancasila yang anggun dan wibawa tetapi sikap dan perilakumu menjijikkan karena jiwamu kerdil dan rapuh…! Wahai saudara saudari sebangsa dan setanah air Indonesia, marilah kita tegakkan nilai-nilai luhur Pancasila secara murni dan konsekuen."
Sejarah lahirnya Pancasila, Bung Karno mendapat ilham Pancasila di Ende. Ini adalah intisari tema Perjalanan Keliling Indonesia dengan start awal tanggal 1 Oktober 2011 dari Ende, Flores, NTT dengan Sepeda Motor Supra Fit X, Nomer Polisi: DH 2557 ZA”.
Saat ini Bung Langsinus sedang berada di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta. Seperti informasi yang dikirim melalui pesan singkatnya, dari Ende, Flores, Bung Langsinus menempuh rute: Sumbawa – Mataram (Lombok) – Denpasar (Bali) – Banyuwangi – Situbondo – Probolinggo – Pasuruan – Porong – Sidoarjo – Surabaya – Mojokerto – Jombang – Batu – Malang – Blitar – Kediri – Nganjuk – Ngawi – Solo – Klaten – Jogjakarta – Magelang – Semarang – Cirebon – Bandung – Cianjur - Bogor, dan sekarang berada di Jakarta.
Melalui Face Book (FB)-nya dan layanan pesan singkat, Bung Langsinus menulis demikian: “Acara pelepasan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara Indonesia oleh Bupati Ende dan Komandan Kodim Ende berlangsung hikmat dan sukses di lapangan Pancasila Ende, 1 Oktober 2011. Dasar NKRI, Pancasila telah dikhianati”.
Tanggal 28 Oktober 2011, Bung Langsinus mengirim lagi pesan singkat ke mana-mana. Berikut isi pesan singkatnya: “Masa depan bangsa adalah kewajiban kita anak bangsa yang siap dan rela berkorban untuk memperjuangkan cita-cita luhur Bangsa Indonesia. Mari kita mendoakan jasa-jasa para Pahlawan Bangsa Indonesia dengan mengucapkan Sila Pertama Pancasila tiga kali. Mari kita merayakan Hari Sumpah Pemuda 28-10-2011 dengan mengheningkan cipta cukup 1 menit. Dari jalan Matraman Raya, Jakarta, Bung Langsinus – Relawan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara Indonesia. Salam MERDEKA”.
Pada tanggal 03 Nopember 2011, Bung Langsinus mengirim pesan singkat berikut ini: “Pada tanggal 1/11/2011, Bung memberi ceramah Pancasila Sakti bersama siswa-siswi SD Amir Hamzah Menteng Jakarta Pusat, bertempat di Monumen Tugu Proklamasi, setelah selesai wawancara dengan wartawan Media Indonesia. Bung sangat terharu ketika beberapa dari anak-anak SD menangis… dan anak-anak ini minta mau ikut Bung keliling Nusantara Indonesia”.
Bung Langsinus bersama anak-anak SD Amir Hamzah Menteng, Jakarta Pusat, di lokasi Monumen Tugu Proklamasi.
Wah, Bung Langsinus, semangatmu luar biasa! Mudah-mudahan ide long march-mu ini bisa membawa perubahan bagi seisi Nusantara dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Para wakil kita di Senayan juga saat ini sedang ke mana-mana, ke seluruh penjuru Nusantara dalam rangka pemasyarakatan empat pilar kebangsaan. Anda juga sedang mengambil peran itu untuk pemasyarakatan salah satu pilar, Pancasila.
Berjalanlah sampai tujuan, kampanyekan seisinya, dan berkorbanlah sehabisnya. Minimal satu orang bisa berubah, dan yang pasti, kiprah dan semangat juangmu sudah tercatat di kitab tua!(Fritz Berkanis/Kompasiana)
foto/fritz berkanis: Bung Langsinus, saat pelepasan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara oleh Bupati Ende, pada Upacara Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 1 Oktober 2011 di Lapangan Pancasila, Ende
www.inimaumere.com