Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 20 January 2009

Entete Voice,Tour Pulang Kampung....


Grup musik akustik bernama Entete Voice asal Kota Malang membuat gebrakan diawal tahun 2009. Anak-anak muda NTT ini menggelar tour musik di tanah leluhurnya sendiri. Kedatangan Entete Voice ini sekaligus menjadi obat rindu bagi penggemarnya di Kota Maumere, Ende dan Kupang. Demi konser pulang kampung tersebut para personil Entete Voice pun harus rela kehilangan kesempatan besar untuk manggung di sebuah hotel berbintang di Kuala Lumpur Malaysia. Meski kehilangan kesempatan, mereka mengaku tak kecewa. Grup musik akustik yang telah lama malang melintang disejumlah hotel berbintang ini mengakui kerinduan mereka akan kampung halaman yang telah lama mereka tinggalkan membuat mereka mengambil kesempatan ke tanah leluhurnya meski kehilangan job di luar negeri.

Grup musik ini disebut oleh Gilang Ramadhan sebagai kelompok musik akustik yang langkah dan sangat jarang ditemukan di Jakarta. Bahkan seorang Yovie (n Nuno) harus mengakui bahwa salah satu hits mereka yang dibawakan oleh Entete Voice ternyata lebih merdu dan enak didengarkan dibandingkan dengan versi aslinya.

Entete Voice bukanlah grup musik akustik sembarangan. Mereka bisa bernyanyi dalam berbagai aliran musik. Semua lagu yang dibawakan akan diaransemen ulang sesuai dengan versi Entete Voice. Dari jenis musik acapela, pop, blues, country, reggae,soul, rock n roll, jazz, keroncong dan lain-lain diterjemahkan dalam sebuah keharmonisan nada dan irama yang merdu dan indah. Dengan talenta bermain musik dan bernyanyi masing-masing personil yang luar biasa, tak salah jika kini Entete Voice berkibar dan mengusai panggung musik untuk kalangan kelas menengah ke atas didaerah Jawa Timur, Bali dan perlahan mulai merambah Jakarta.

Lalu bagaimana dengan cerita tentang konser pulang kampung Entete Voice?Ikuti Live Show bareng Entete Voice ..


MAUMERE

Kedatangan Entete Voice di Maumere merupakan ungkapan kerinduan mereka terhadap tanah kelahiran. Dari 6 personil Entete Voice, tiga diantaranya berdarah Maumere yakni Darwin, Andre dan Welly yang lahir dan besar di Kota Bajawa.

Meski kedatangan mereka ke Maumere untuk memenuhi undangan show musik disebuah pesta pernikahan namun totalitas mereka bermain musik membuat semua yang hadir dalam rangkaian acara pernikahan benar-benar merasa tidak kecewa.

Untuk mendatangkan Entete Voice dari Surabaya ke acara pernikahan, kabarnya keluarga mempelai harus rela mengeluarkan kocek Rp.50 juta. Tapi semuanya terbayarkan dengan penampilan seni bermusik dan bernyanyi mereka yang tidak saja mampu menghibur banyak orang namun mampu menunjukan kualitas masing-masing personil.

Pesta pernikahan yang biasanya berlangsung digedung terkesan monoton dengan susunan acara yang itu-itu saja. Namun kedatangan para punggawa Entete Voive yang terdiri dari Darwin (Vokal Utama,Bongo), Welly (Vokal Utama), Andre (Guitar), Yani (Guitar), Ardy (Bass), Ignatius Yudhi Herlambang (Vokal, drum) benar-benar merubah suasana tersebut. Ada pesta, ada live music.

Meski terlihat lelah karena penerbangan Surabaya-Maumere namun mereka nampak tetap memberikan yang terbaik. Kedatangan Entete Voice di Maumere juga menjadikan ajang reuni antar para alumni Malang dengan Entete Voice.

Ini untuk kesekiankalinya Entete Voice bermain di Maumere. Ditahun 2003 mereka melakukan show dan mendapatkan sambutan hangat dari warga kota Maumere. Show tersebut di promotori oleh Arema Production, sebuah wadah yang didirikan oleh para alumnus Malang di Kota Maumere.

ENDE

Setelah tampil di Maumere, Entete Voice bersiap-siap melakukan tour ke kota Ende. Jangan salah, fans di Ende pun telah menanti. Kedatangan Entete Voice ke Kota Ende di prakarsai oleh Ka’e Paskalis Lanamala, seorang yang mencintai musik, sahabat Entete Voice dan tentu saja salah seorang dari personil Los Golgota, grup vokal yang sangat tenar di Kabupaten Ende.

Di Ende, Entete Voice juga melakukan sesi wawancara di Studio Radio Gamezone FM yang dipandu oleh Tuteh, MC pada show Entete Voice.

Menjelang jam 8 malam tanggal 12 januari 2009 gedung Aula Gereja Paroki St.Joseph di jalan Gatot Soebroto, Mautapaga perlahan-lahan mulai dipadati oleh para pecinta Entete Voice.

Grup akustik yang sering tampil bareng artis-artis papan atas ini langsung menggbrak dengan sejumlah lagu berirama cepat.Diantaranya lagu Can’t take my eyes yang diaransemen ulang sesuai versi mereka.

Entete Voice juga memenuhi permintaan para penonton untuk menyanyikan beberapa lagu milik ABBA maupun Bee Gees juga lagu-lagu lain berirama rock n roll.

Bagi warga Ende yang merayakan Natal, Entete Voice membawakan Santa Claus Is Coming To Town yang dibawakan secara sempurna, manis, enerjik meski tanpa instrumen musik alias acapela. Sekitar 20 lagu dibawakan Entete Voice nonstop dan cukup membuat kota Ende di malam hari seakan lebih hidup dibandingkan dengan hari biasanya.

Sedangkan dihari kedua lebih meriah. Konser malam kedua ini juga mengundang banyak penonton. Dipenampilan tersebut, Entete Voice membuat kejutan dengan tampil berkoloborasi dibeberapa lagu bersama Los Golgota.
Tak ayal, penonton memberikan aplaus panjang buat kejutan ini.

Los Golgota yang tampil sebagai pembuka dalam show malam kedua cukup menghibur penonton. Ini terlihat saat mereka membawakan beberapa lagu daerah berbahasa Lio yang sedang populer saat ini di Ende.

Sedangkan Entete Voice malam itu lebih banyak membawakan lagu-lagu berirama slow. Vokal Darwin yang serak namun berkualitas terlihat saat ia membawakan lagu Unchained Melody dan Terima Kasih Cinta (Joy Tobing). Kedua lagu tersebut menjadi sangat manis karena di latari oleh vokal personil Entete Voice lainnya.
Terima Kasih Cinta dan Unchained Melody yang dibawakan memenuhi permintaan para gadis yang sangat antusias dengan penampilan Entete Voice.

Ada lagi kejutan saat Entete Voice membawakan lagu I Saw Standing There (The Beatles).
Disetiap awal bait syair mereka menggantikan vokal secara bergilir,jadi setiap personil tersebut bergantian bernyanyi. Kelebihan inilah yang menjadi Entete Voice begitu unik. Setiap personil Entete Voice adalah vokalis.

Bahkan penonton semakin terkesima saat Ardy (bass) tampil sebagai vokal utama untuk lagu Hard To Say I’m Sorry dengan vokal latar personil lainnya. Ardy sang bassis juga tampil sebagai vokal utama untuk beberapa nomor acapela.

Welly,vokalis utama yang memiliki karakter suara dengan power yang kuat terlihat sempurna saat membawakan lagu Coccaine milik Eric Clapton dan nomor-nomor lagu berat lainnya.

Sedangkan Andre (gitaris) memukau dibeberapa nomor country denagn tampil sebagai vokal utama. Sambil bermain musik mereka bernyanyi,sambil bernyanyi mereka bermain alat musik dan menjaga kekompakan suara dalam sebuah nada dan irama yang indah, sungguh sulit dilakukan namun Entete Voice mampu melakukan, maklum mereka lahir dari bumi NTT.

Satu lagi yang berkesan adalah saat mereka membawakan lagu Flobamora dengan balutan irama musik blues, membagi suara dalam irama yang merdu hingga membuat merinding bagi yang mendengarkannya. 

Mereka sungguh luar biasa dan tak salah jika Entete Voice di jadikan kado istimewa Kepala Staf Angkatan Laut bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Presiden menghadiri penutupan Latihan Penyelaman yang diadakan di Kepulauan Seribu tanggal 28 Desember 2008.

Ya, Entete Voice yang berangkat dari pemusik ‘kaki lima’ dan merambah ke panggung musik bintang lima telah membawa harum nama Flobamora ke panggung nasional.

Dari blog ini juga Entete Voice mengucapkan salam dan terima kasih kepada Jimmy Jalo dan Melly Kuki yang baru saja melangsungkan pernikahan di Maumere, Keluarga besar kedua mempelai, Ricky Mane Parera bersama istri Yane, Om Minggus Konay, Keluarga Besar Alumni Malang di Maumere dan tentu saja www.ini maumere.com yang tetap selalu mensuport mereka.

Untuk Ende, Entete Voice juga mengucapkan salam dan terima kasih bagi Ka’e Paskalis Lanamala beserta keluarga besar di daerah Kali Mati Ende, Ka’e Leo Lanamala beserta istri, Hery Sigasare beserta istri mbak Yo, Gamezone FM, Los Golgota dan Keluarga Besar Alumni Malang di Ende serta semua pecintanya.

Konser Malam Pertama Di Ende










Konser Malam Kedua

Entete Voice

los Golgota

Los Golgolgota

Entete Ft Los Golgota
Entete Voice Ft L.Golgota


Donlod lagu-lagu Entete Voice yang dinyanyikan secara live dalam sebuah show

eNTeTe - I Feel Fine.mp3

eNTeTe - The Midnigh.mp3

eNTeTe - Proud Mary.mp3

eNTeTe - Coccaine.mp3

eNTeTe - Besi Bhero.mp3

eNTeTe - Burung Kaka.mp3

Usai Konser

Ka'e Kalis Lanamala








KOTA ENDE DALAM SETITIK CERITA

Kabupaten Ende adalah sebuah kabupaten di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luas kabupaten ini ialah 2.046,6 km² dan populasi ±250.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Ende.

ENDE adalah kota yang terletak di pantai selatan pulau Flores. Jika melihat panjangnya, maka kota ini kira-kira terletak di tengah. Kota Ende menghadap ke pantai Selatan, tapi tak seluruh landscape-nya didominasi dataran landai. Kota tersebut didirikan di atas kawasan perbukitan di pantai selatan pulau Flores.

Ende berjarak sekitar 135 KM dari kota Maumere. Untuk ke Ende bisa menggunakan angkutan darat dan udara. Rute darat Maumere-Ende tergolong rute yang cukup berbahaya. Sering terjadi longsor dibeberapa titik dijalur-jalur rawan seperti di jalur Wolowaru, Watuneso dan beberapa lokasi lainnya. Jalur Maumere-Ende merupakan jalur
yang penuh kelokan kiri kanan yang sempit. Kita harus berhati-hati jika melewati jalur ini,pastikan bahwa kita tidak mengantuk jika tak ingin masuk jurang atau ketabrak.

Memasuki kota Ende kita langsung disambut dengan keramaian lalulintas kendaraan. Kota Ende terletak di pesisir pantai selatan namun disisi lain dikelilingi bukit dan pegunungan. Dan keadaaan topografi kota Ende memang tidak rata sehingga harus berhati-hati jika berkendaraan.

Namun dari kota ini disebut-sebut bahwa ide tentang Pancasila ( dasar negara RI) yang ditulis oleh Bung Karno lahir. Bung Karno sang Proklamator memang pernah hidup di kota Ende dalam sebuah pengasingan dijaman kemerdekakaan oleh Belanda.

Disebuah sudut kota Ende juga terdapat rumah pengasingan Bung Karno yang masih dirawat sampai sekarang. Ada cerita saat gempa Flores '92, semua barang-barang yang bukan peninggalan Bung Karno hancur sedangan barang-barang milik Bung Karno sedikitpun tak lecet.

Sedangkan ide tentang Pancasila lahir ketika Soekarno menghabiskan waktu senggangnya dengan berteduh dibawah pohon sukun yang terletak tidak begitu jauh dari pantai. Setiap kali jika ada waktu senggang Soekarno berjalan dari rumah pengasingan dan beristirahat dibawah pohon sukun tersebut. Udara yang sejuk dengan angin semilir yang mendayu-dayu membuat sang proklamator betah. Ditempat itulah Pancasila lahir.

Dilokasi bersejarah yang dekat dengan lapangan Pancasila (dulu lapangan PERSE) berdiri patung Bung Karno untuk mengenang sang proklamator yang pernah hadir di kota Ende. Didepan patung tersebut terdapat pohon sukun yang cukup rindang.
Pohon sukun tempat Bung Karno merenung tentang nilai-nilai Pancasila yang kini menyatuan seluruh bangsa Indonesia.
Uniknya pohon sukun tersebut bercabang lima!! Lima sesuai dengan kelima sila Pancasila.

Ya,pohon sukun yang ditanam Rahmahwat, putri Soekarno untuk menggantikan pohon sukun tua yang telah mati ketika berkunjung ke Ende tersebut bercabang lima. Cuma kebetulan?? Silakan Anda berasumsi, yang jelas filosofi itu lahir dari sini, Pancasila.

Kota Ende juga memilki sebuah sekolah tua yang berkualitas bernama SMAK Suryadikara yang telah melahiran banyak putera daerah Flores yang sukses baik ditingkat lokal maupun pusat. Juga terdapat patung Marilonga, seorang Pahlawan Ende yang sangat dihormati oleh masyarakat Ende.
Selain itu masih terdapat banyak hal yang lain baik tentang adat istiadat ataupun budaya yang unik.

Rumah Bung Karno


Pohon Sukun Dan Patung Soekarno

Pohon Sukun Bercabang Lima

SMAK Suryadikara


www.inimaumere.com/oss
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Tuesday, January 20 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---