Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 27 October 2010

Juma: Mereka Kedinginan dan Ketakutan...

Delapan Korban Masih Belum Ditemukan

Tenggelamnya KM Tersanjung menyisahkan banyak cerita. Dari tenggelamnya kapal tersebut, pencarian, evakuasi, indentifikasi dan pengembalian jenazah. Beberapa keluarga korban berteriak histeris didepan kamar jenazah setelah tahu dan yakin bahwa salah satu korban tersebut adalah keluarga mereka. Dihalaman, perempuan-perempuan menangis menyayat hati. Sampai dengan pukul 20.00 malam ini,Selasa (26/10/2010) pencarian 8 korban tenggelamnya KM Tersanjung tidak menemukan hasil. Dari 22 korban yang hilng 14 korban tak bernyawa telah ditemukan dan telah dibawah oleh anggota keluarganya masing-masing. Tim gabungan pemerintah dan nelayan terus melanjutkan pencarian korban rabu besok.

Sedangkan malam ini di Posko Bencana KM Tersanjung, beberapa petugas posko terlihat sedang duduk-duduk santai tapi selalu dalam keadaan waspada. “ Sampai sekarang belum ada laporan penemuan 8 korban tersebut,” ujar salah satu petugas. Beberapa sopir ambulans juga terlihat santai. Ada yang duduk bercerita ada pula yang yang sibuk dengan HP-nya masing-masing. Ditangan para sopir ini, evakuasi dari Pantai Ndondo berlangsung cepat. “Kami sudah biasa dalam bekerja mengangkut jenazah tapi baru kali, mengangkut jenazah yang sudah tak utuh lagi dan mulai membusuk,” ujar salah satu sopir.

Kapal Motor Tersanjung berangkat dari Palu’e sekitar pukul 11 pagi, 22 oktober 2010. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 13.05 mendung pekat tiba-tiba menaungi mereka. Hujan sebesar biji jagung yang terasa sakit menyentuh kulit, turun membasahi laut. Ombak sangat besar dan tak beraturan. Kapal tiba-tiba terguncang dan kemudian tenggelam. Semua korban berteriak histeris. Dan berusaha mencari cara untuk bertahan hidup.

Beberapa informasi dilapangan yang coba dikkumpulkan oleh inimaumere.com memberitakan bahwa ada empat dugaan yang membuat KM Tersanjung tenggelam. Pertama, ada dugaan bahwa yang membawa kapal tersebut adalah bukan sang juru mudi, kedua muatan kapal memenuhi kapasitas, ketiga KM Tersanjung diduga sudah tak layak untuk beroperasi, keempat KM Tersanjung melewati jalur tak biasa.

Kini sang nahkoda telah diperiksa secara intensif oleh Polres Sikka.

Ada banyak cerita saat para korban bertarung mempertahankan hidup mereka. Alfon Langga, seorang Polisi asal Palu’e berhasil selamat dengan anak bayinya (1 tahun) dan istrinya. Istrinya dengan ketat memeluknya dan anak bayinya di pegang dengan satu tangannya. “Jika ombak datang, saya akan menaikan tangan saya setinggi mungkin untuk menghindar dari ombak, jika ombak turun, saya kembalikan ke pelukan saya,” cerita Alfons.

Alfons juga melihat dengan mata kepala sendiri saat, Om Linus Senda berpisah dari anaknya Marlin. Om Linus yang bekerja di Bandara Frans Seda belum ditemukan hingg saat ini bersama 8 korban lainnya. “Om Linus mencium anaknya Marlin kemudian tenggelam, Marlin berteriak histeris dan saya bertteriak menenangkan Marlin,” cerita Alfons.

Menurut kesaksian Alfons, Om Linus banyak membantu para penumpang lainnya untuk diselamatkan. “Mungkin setelah menolong kesana kemari, Om Linus lemas dan kecapekan. Makanya dia mendekati Marlin dan memberi ciuman perpisahan,” lanjut Alfons.

Juma, salah satu nelayan Wuruing yang pertama kali menyelamatkan korban bercerita. Ia merasa sangat terkejut ketika melihat lambaian pakaian. Perahu dibalik arahnya kembali dan mendekati korban yang ternyata adalah anggota DPRD Sikka Frans Sinde dan salah satu ABK kapal. “Dari mereka barulah penyelamatan saya lakukan bersama ponakan saya Kurniawan dan saudara saya Aco,” ujar Juma.

“Satu persatu korban kami angkat ke kapal. Bahkan ada yang sudah tak berpakaian lagi, ada yang hanya pakaian alas dan bra. Kasihan sekali, akhirnya saya membuka pakaian saya yg lain dan memberikan pada mereka. Saudara saya juga melakukan demikian. Mereka kedinginan dan sangat ketakutan,” kata Juma.

Semua korban didaratkan di Pantai Ndondo. Dari situlah penyelamatan dan pencarian dilakukan. Bupati Ende tiba di Pantai Ndondo dan segera memberikan pertolongan bersama warga Ndondo. Hingga saat ini 14 jenazah telah dibawah pulang keluarga masing-masing.

Saat pemulangan jenazah dari kamar mayat, Wakil Bupati Wera Damianus mendapat sindiran dan cibiran. Sindiran ini dilakukan karena keluarga merasa kecewa dan kesal dengan tak adanya dukungan serta perhatian bagi keluarga korban saat kejadian na’as tersebut.

“Bupati Ende saja berada didekat kami, memeluk kami dan menguatkan kami, tapi dukungan seperti itu tak ada dari pejabat kita, mereka muncul saat jenazah korban mulai ditemukan, mereka seperti pahlawan kesiangan” ungkap salah satu keluarga korban.

Dua jenazah terakir yang ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita, di dua lokasi berbeda di antara perairan Langawaju dan Mausambi. Setelah diidentifikasi tim dokter di kamar jenazah RSUD TC Hillers Maumere, keduanya dikenali bernama Selestina Selfina dan Hendrika Heret dan telah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing.l

Kedua korban ditemukan dalam posisi terapung di tengah laut. Seorang korban ditemukan kapal Koremap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka dan seorang lagi ditemukan oleh kapal nelayan warga Palue yang ikut dalam pencarian itu. Pencarian 8 korban tersisa akan terus dilanjutkan...

14 Korban yang Teridentifikasi:

1.Agustina Wio
2.Angelina Angela
3.Rudolfus Cory, S.H
4.Theresia Nerti
5.Maria Piada
6.Maria Novianti
7.Paulina Pisen
8.Philipus Api
9.Tekla Bolor
10.Yohanes Bulianto
11.Kristina Surijila
12.Maria Ermalinda
13. Selestina Selfina
14. Hendrika Heret

Sumber: RSUD TC Hillers Maumere

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, October 27 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---