Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 18 March 2015

Azizah Lolos Menuju Gerbang KDI

Dukungan SMS warga keturunan Kabupaten Sikka di seluruh Indonesia berbuah manis ketika salah satu putrinya meraih tiket menuju Gerbang KDI (Kontes Dangdut Indonesia). Kontes Seleksi KDI yang disiarkan langsung MNC TV tadi malam, Selasa (17 Maret 2015) meloloskan dara asal Kampung Beru, Kelurahan Beru Maumere setelah mendapat poling SMS tertinggi. Azizah secara mutlak mengalahkan Nurma dan Ryanti. Sebelumnya Azizah lolos secara menyakinkan setelah para juri memberikan tiga bintang yang membawanya menuju babak selanjutnya.

Grup facebook www.inimaumere.com sekejap menjadi ramai. Postingan dan komentar para members mengalir menghiasi dinding grup. Sejak pukul 17.00 Wita dukungan sudah mulai terlihat. Ditandai dengan postingan mengajak memberi dukungan dan pemberiatahuan jadwal Azizah bersaing. Hingga pukul 02.00 Wita, dinding grup yang beranggota sementara 23 ribu orang lebih masih mengalir dengan ucapan selamat. 

Tiga juri yang memenangkan Azizah dengan tiga bintang adalah Iyet Bustami, Kriwil dan Denada. Padahal sebelumnya lima peserta secara dramatis disingkirkan para juri yang terkenal sadis dan tanpa basa basi memberi penilaian. 

Pada Konser Seleksi KDI tersebut, Azizah bersaing dengan 10 peserta yang memiliki suara bagus. Namun demikian mesti ada dua peserta yang dipilih. Azizah bersama Nurma akhirnya mendapat tiket emas dan berpeluang menjadi bintang KDI. Menurut Juri, vokal Azizah meiiliki suara berkarakter dan pantas untuk menempati panggung KDI. Ya, selamat datang di kerajaan dangdut Indonesia. Sukses buat Azizah di babak selanjutnya! 

Video Azizah yang membungkan para juri:

Azizah di MNCTv, foto: Emonk

 www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Berbagi Kasih Bersama Komunitas Interisti Maumere

Anak-anak Panti Asuhan Stella Maris Nangahure, Kabupaten Sikka Minggu (15 Maret 2015) larut bahagia. Sekelompok pemuda yang tergabung dalam kelompok Interisti Maumere berbagi kasih dan kegembiraan bersama mereka. Kelompok Ultras Inter tersebut adalah fans klub Seri A Inter Milan Maka siang itu Deddy Ado, Rio Lameng, Cherry Newar, Fritz Baim, Boni da Silva, Herry Eji , Gustavo Romero dan lainnya selain datang dan menghibur juga memberikan bantuan berupa buku-buku tulis dan pelajaran, peralatan belajar, beras, pakaian, bahan-bahan sembako dan lainnya.

Sebelum kegiatan ini, Komunitas Interisti  Maumere yang telah berumur setahun telah melakukan kegiatan sosial lainnya. Seperti Turnamen Forza Inter Cup di Wai Oti beberapa bulan lalu.. Chery Newar, Salah satu Interisti mengatakan dalam tahun ini akan ada sejumlah kegiatan sosial yang akan dilakukan para Inter Lovers di seputaran Kab. Sikka!


 www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 16 March 2015

Selamat Jalan Papache

Tembang Amang Bano ciptaan Papache dari album Mirchella 2 bikin merinding. Saat melepas kepergian sang seniman menuju tempat terakhir, lengkingan vokal Frenchis Bura membuat mata berkaca-kaca. Begitu pula ketika hymne Suryadikara yang dibawakan siswa/i SMAK Suryadikara Ende meratap ditengah ratusan pelayat. Isak tangis ditengah doa yang mengalir mewarnai pemakaman yang dibasahi rintik hujan. Akhirnya Jhon Edwin Papache meninggalkan kita semua. Seniman, kamerawan, penulis naskah, fotografer,  penyiar dan pembuat filem dokumenter, pencipta, arranger dan penyanyi lagu daerah yang dekat di hati masyarakat Sikka, hari ini, Minggu 15 Maret 2015 benar-benar pergi.

Balutan bendera Kuning putih pada peti yang diusung Alumni Syuriadikara Maumere menjadi saksi terakhir.

Kajang tak mampu menampung semua pelayat. Ratusan orang yang hendak memberikan penghormatan terakhir meluber hingga ke jalan raya. Meski tak mendapatkan tempat, semua mengikuti upacara pemakamna hingga usai yang turut disiarkan langsung oleh Radio Rogate FM ke seluruh Kabupaten Sikka.

Pemakaman yang direncanakan pukul 10.00 wita dgn misa requiem di  Katedral St. Yoseph Maumere dimajukan lebih awal pukul 08.00 Wita di rumah duka Misir Selatan, Kelurahan Nangalimang karena kondisi jenazah. 

Di antara pelayat ada yang menitikan air mata kala putranya yang masih duduk di kelas 6 SD berjanji akan meneruskan karya sang ayah yang tersimpan dalam studio mini yang brdiri dibelakang rumah.

Saya sendiri terakhir bertemu Om Papache beberapa bulan lalu. Ketika itu dia memperlihatkan sejumlah proyek musik dan video yang sedang digarap dan hampir usai. Pada saaat itu pula dia memberikan saya hadiah sebuah album Terminal 6 yang berjudul " SAWE NAN BA'A"

Ya semua telah berkhir abang, ternyata album tersebut memang menjadi album terakhir beliau di jagat musik daerah Nian Sikka... Selamat Jalan......Selamat Jalan..SENIMAN!!
(ossrebong)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Papache Memulai Rekaman Bersama Mirchella

Tahun 1995 adalah awal dimana Papache memulai masuk dapur rekaman. Bersama Anto Theysen dan Roy Breckmans ketiganya membentuk Mirchella dan menelurkan album Mirchella I dan Mirchella II. Kebanyakan lagu-lagu tersebut merupakan ciptaan sendiri seperti Heret Inang Lau Seka, Nai One atau lagu-lagu yang didaur ulang dari lagu rakyat misalnya Tina Le (Flotim) dan Jong Bura. Saat itulah Papache memulai menciptakan lagu tanpa henti. Setiap moment, mantan penyiar Radio Pemerintah Daerah (RPD) Sikka ini mengaktualkannya didalam musik. Tak lupa video clip-nya yg mengandung unsur-unsur jenaka.

Untuk proyek rekaman yang saat itu peralatannya masih minim di Maumere, mereka mesti menyelesaikan di Ende, Untungnya ada rekan yang turut andil ketika itu. Beliau adalah Joe Bogar (Joe Roses) selaku produser yang amat antusias memberikan motivasi dan dukungan.

Proyek rekaman pita kaset tersebut juga menggandeng musisi-musisi muda seperti Jonathan Nathan, Beba, dan Mario Marcello. Tak lupa bintang tamu Frencis Bura.

 Cover album yang cukup manis dan bercorak reggae menggunakan model Lucky Reyner menjadi sampul album yang keren. Dan pastinya saat itu mereka telah mencolek pariwisata kita dengan mempromosikan pasir putih Kajuwulu sebagai latar sampul yang indah.

Seetelah Mirchella pudar ketiganya memilih jalan sendiri namun tetap bekerja sama dalam bermusik. Papache kemudian memulai proyek Album Terminal hingga saat terakhirnya. Dari situlah namanya kian dikenal luas selain sifat ramah dan humornya yang tiada habis.

Selamat Jalan Papache, Musik dan karyamu akan selalu dikenang.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Duka Flores untuk Papache

Kepergian Papache diratapi sedih sejumlah fansnya. Ratusan orang memberikan ucapan duka cita. Di kamar jenazah RS. TC. Hillers membludak pelayat yang datang. Diantaranya hanya ingin memastikan kebenaran kabar yang mengejutkan Maumere. Iring-iringan sepeda motor dan mobil mengekor panjang saat membawa jenazah ke rumah duka. Kepergian seniman serba bisa yang telah membuat banyak karya di Sikka adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia hiburan di Sikka.

Karya Papache dikenal luas dan lirik-liriknya cukup dekat dengan keseharian. Tidaklah heran lagu-lagnya disantap bak kacang goreng. Kepiwaia menulis lirik dan mencipta musik merupakan hasil ototdidak yang tidak pernah dikenal dibangku sekolah.

Alumni SMAK Syuriadikara Ende ini pernah menghebohkan jagat musik NTT setelah lagu Malam Bae meraup popularitas. Nama Papache kian mentereng namun kerendahan hatinya tetap dijaga. Ia terus menulis lagu lewat album berseri Terminal yag menelurkan sejumlah hits terkenal. Sebut saja Cungkil Matahari, Gambus Dombele, Tuhun Taha, Mas Tambah Lombok dan lainnya.

Berangkat dari band Mirchella, Papache kemudian merangkak perlahan menembus blantika musik daerah NTT. Selain bermusik, pria ramah ini merambah dunia kepenyiaran dan broadcast serta pembuatan filem dokumenter. Selain piwai sebagai MC, almarhum juga dikenal sebagai pembuat iklan radio yang handal.

Pria kelahiran 1969 ini dikenal ramah dan murah senyum serta supel dalam bergaul. Tak heran banyak yang mengenalnya secara pribadi. Kepergiannya yang mendadak membuat banyak sahabat dan penggemarnya merasa tidak percaya. Ratapan terdengar. Duka menjalar. Di grup www.inimaumere.com, ratusan orang memberikan komentar berbelasungkawa, Puluhan orang mengupload postingan duka cita.
Papache, Selamat Jalan !

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Sunday 15 March 2015

Pelantun Malam Bae Wafat

Jhon Edwin atau lebih dikenal Papache, penyanyi, pencipta dan arranger yang dikenal luas dengan sejumlah lagu daerah berlirik jenaka,  Jumat (13/3/2015) sekitar pukul 09.00 Wita menghembuskan napas terakhir. Almarhum meninggal di RSUD. T.C Hillers Maumere akibat sakit (tekanan darah tinggi). Penggemar berat Gombloh dan Doel Soembang ini dilarikan ke rumah sakit kamis sore dan masuk perawatan di ruang ICU hingga menghembuskan napas terakhirnya jumat pagi. Papache meninggalkan seorang istri dan dua anak.

Alumni SMAK Syuriadikara Ende ini memulai rekaman sejak tahun 1995. Namanya kian dikenal saat lagu MalaM Bae meledak di NTT.

Nampak dalam foto ketika peti jenazah akan dibawa ke rumah duka. Dari ruang jenazah, sekitar pukul 12.00 wita, ratusan sepeda motor mengiringi sang seniman kembali kerumahnya di Misir Selatan. 

Menurut informasi jenazah penyiar Rogate FM Maumere ini akan dikebumikan di Misir Selatan,  Kelurahan Nangalimang (rumah keluarga) pada Minggu (15 Maret 2015). Upacara  diawali misa requiem di Gereja Katedral St Yosep pukul 10.00 wita.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 03.15 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---