Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Monday 23 November 2009

Formasi CPNSD Sikka Tahun 2009: Tenaga Guru dan Kesehatan Masih Prioritas

Demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sikka, Drs. J. A. Nong Baba, saat ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Senin (12/10/2009).
Nong Baba menjelaskan, jumlah formasi sebanyak 532 orang untuk Kabupaten Sikka tahun 2009 merupakan hasil penetapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 113F/M.PAN/7/2009, tanggal 10 Juli 2009 tentang persetujuan prinsip tambahan formasi CPNSD tahun 2009 untuk Kabupaten Sikka.
Berdasarkan SK tersebut, jelas diuraikan mengenai jumlah CPNSD yang akan diterima di Kabupaten sikka, berdasarkan tingkat dan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan. Diantaranya, 422 pelamar umum, yang terdiri dari 163 tenaga guru, 173 tenaga kesehatan, dan 86 tenaga teknik.

Dibawah ini adalah formasi yang dibuka untuk para pelamar umum dlm bentuk image.

Nong Baba menjelaskan, untuk tahun 2009 penerimaan CPNSD masih prioritas tenaga guru dan tenaga kesehatan, karena berbagai pertimbangan tentang kebutuhan di tingkat kabupaten.

"Untuk tahun ini masih diutamakan untuk mengisi tenaga guru, kesehatan dan tenaga teknis untuk jabatan fungsional tertentu dengan kualifikasi pendidikan minimal D2," jelas Nong Baba.

Nong Baba yang didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pengadaan, Portasius K., S.H, menegaskan, BKD Kabupaten Sikka telah menyampaikan rincian formasi kepada Menpan, dan sedang menunggu penetapan kembali oleh Menpan. Namun hingga saat ini belum ada informasi dari Menpan tentang penetapan rincian formasi tersebut.

Sementara untuk waktu penerimaan masih menunggu keputusan Menpan. Setelah ada Keputusan Menpan, akan dikomunikasikan ke tingkat propinsi tentang waktu pelaksanaannya.

"Kalau sudah ada penetapan dari Menpan, kami akan melakukan koordinasi dengan propinsi. Karena akan dilakukan sekaligus di semua kabupaten/kota, seperti penerimaan-penerimaan tahun sebelumnya," jelas Nong Baba.

Sedangkan untuk tenaga honorer, Nong Baba menegaskan, untuk tahun 2009 tenaga honorer dan sekretaris desa (sekdes) mendapat formasi sebanyak 110 orang, yang terdiri dari 87 orang tenaga honorer dan 23 sekdes.

"Untuk tenaga honorer dan sekdes, mulai minggu depan mereka akan dipanggil untuk melengkapi persyaratan administrasinya. Namun harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk penerimaan CPNSD," pungkasnya.(Pos kupang)













www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Maumere, Bandar Lama Menuju Bumi Sang Raja

Sebelum Belanda menginjakkan kakinya di Maumere, tempat ini dikenal dengan nama Sikka Alok atau Sikka Kesik. Berdasar Sikka natar gete, ialah ibu kota kerajaan yang berada di pantai selatan.
Pada masa Raja Don Alessu, hanya dikenal pelabuhan Waidoko (yang terletak di sebelah Barat dari Maumere sekarang). Perlahan-lahan pelabuhan dibuka agak ke timur, di mana Kota Uneng sekarang yang dikenal sebagai daerah pelabuhan yang ramai. Perahu-perahu Bugis Makasar bersilang pergi datang. Lama-kelamaan tempat ini berkembang jadi sebuah pasar dengan sistem perdagangan barter. Barang-harang ditukar dengan barang-barang pedagang dari Cina, Bugis dan Makasar. Perdagangan begitu berkembang, tidak hanya secara normal tetapi juga secara negatif sebagai tempat huru-hara dan penyelundupan candu dan obat bedil.

Di pinggiran ada gubuk-gubuk orangMakasar, sebelah atasnya berdiam penduduk aseli Sikka. Mereka menyebut diri Sikka Kesik atau Sikka Alok yang lazim disebut `Alok. Raja Sikka menempatkan Noang Kurangpung dengan jabatan Commandanti, sebagai pengawas, atau Penguasa Pelabuhan dan Kepala Wilayah Utara. Sedang raja Sikka sendiri berdiam di Sikka (pantai Selatan).

Perkembangannya, kemudian Poshouder Belanda mulai mendiami Sikka Alok dengan membuka Kantor Pemerintah Belanda.

Dengan demikian, kekuasaan Komandanti perlahan dikurangi dan dibatasi sampai pelabuhan langsung diambil alih posthouder. Kegiatan ditingkatkan dengan mengukur dalamnya laut, dalamnya pelabuhan, nama¬nama teluk, tanjung, sungai serta kampung-kampung dalam wilayah untuk

dimasukkan ke dalam Peta Flores dan peta pelayaran. Banyak teluk diberii nama seperti Maunori, Mautenda, Mauwaru, Maurole, Mauponggo, Mauloo dan terakhir Maumere yang dimaksud pelabuhan Sikka Alok. Para nakhoda kapal putih berasal dari Ende hanya langsung mengenal nama Maumere.
Setelah daftar nama-nama itu dikirim ke Pusat, munculah nama Maumere untuk Sikka Alok.

Nama Maumere itulah yang terus dipakai Pemerintah Belanda misalnya untuk sebutan Onderafdeling Maumere, Controleur van Maumere. Begitu juga para pedagang yang hanya mengenal Maumere sementara orang-orang Sikka sendiri masih menggunakan Sikka Natar, Sikka Alok, Wawa Alok atau Lau Alok (sebutan bagi orang-orang Koting, Nelle, dan Ili).
Juga administrasi raja Sikka masih menggunakan istilah Sikka seperti de Radja van Sikka bukan Raja van Maumere.

Mengenai bahasa masih disebut Bahasa Sikka atau Bahasa Sikka Krowe dan bukan Bahasa Maumere. Maumere kemudian hanya dipakai untuk nama kota, kota Maumere sampai sekarang. Tetapi tahun 2000 muncul suara-suara dan masyarakat Sikka untuk menggantikan nama Maumere dengan nama lain yang lebih berbau Sikka.

Untuk lengkapnya bisa juga dibaca disini ..

Dari Buku Pelangi Sikka

www.inimaumere.com



Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Monday, November 23 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---