Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Friday 5 November 2010

Gunung Egon Alami 125 Kali Gempa

Situasi Aman Hingga Saat ini
Semakin banyak saja, gunung api yang aktif. Di perbatasan Kecamatan Mapitara dan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) Gunung Api Egon, meningkat sejak dua hari terakhir.
Dikemukakan petugas pemantau Gunung Egon Hendra S Supratman, pada Jumat (05/11) gunung tersebut mengalami 125 kali gempa, tiga kali di antaranya gempa tektonik jauh dan 122 kali gempa hembusan.
Selain itu terjadi pula delapan kali gempa swarm dan satu kali getaran banjir. "Aktivitas Egon memang meningkat tetapi belum ada sinar api," kata dia.
Dari pemantauan visual, Hendra mengatakan Gunung Egon juga mengeluarkan asap putih tipis berjarak 10 hingga 25 meter dari bibir kawah. "Itu asap solfatara yang biasa keluar dari gunung api dan tidak berbahaya," tambahnya.

Peningkatan aktivitas itu membuat tiga petugas di Pos Pengamatan Gunung Egon di Kecamatan Waigete terus memantau aktivitas gunung selama 24 jam.

Hendra menegaskan peningkatkan aktivitas gempa permukaan dan asap tipis tersebut bukan menandakan aktivitas gunung Egon mulai meningkat dan berbahaya. Saat ini, status Egon yang meletus terakhir pada 2008 itu masih waspada. "Belum ada peningkatan status," jelasnya.

Meski gempa 125 kali, di Maumere tak ada kepanikan karena memang getarannya sangat kecil yang sama sekali tak terasa.(zel/yk)

Baca juga : Status Waspada Untuk Gunung Egon

Gunung Egon tertutup awan, terlihat dari Pelabuhan L.Say di Maumere.
foto by Sandra da Silva, Jum'ad 05/11/2010 jam 17.00 wita

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Status Waspada untuk Gunung Egon

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Timur Bria Yohanes mengatakan ancaman bahaya dari gunung berapi di wilayah ini sebaiknya jangan diremehkan atau disepelekan meski aktivitas erupsi sudah menurun atau dalam status waspada (level II).
"Apapun aktivitas dan status dari gunung berapi seperti Egon di Maumere, Lewotobi di Flores Timur dan Rokatenda di Palue Kabupaten Sikka tidak boleh disepelekan oleh masyarakat, karena sangat berbahaya bagi nyawa dan lingkungan sekitar," katanya di Kupang, Jumat (5/10).
Kadistamben Bria menyatakan hal ini menanggapi aktivitas kegempaan tiga dari 17 gunung merapi di Nusa Tenggara Timur, terutama gunung berapi Egon yang hingga saat ini dalam status waspada setelah pada April 2010.

Laporan rutin bulanan dari pihak pos pengamatan gunung api Egon, Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan secara visual angin bertiup dari arah barat laut/tenggara kecepatan melemah hingga sedang dan terjadi hujan disekitar, serta hembusan asap kawah putih dengan ketinggian berkisar antara 10-25 meter dari puncak.

Sementara secara seismik, katanya, vulkanik A berdasarkan hasil pengamatan, vulkanis B 16 kejadian, hembusan lahar atau lainnya sebanyak 300 kejadian, tektonik lokal tiga kejadian, tektonik jauh 77 kejadian, swarm 719 kejadian dan Amaks Tremor antara 05-S.

"Gempa-gempa lainnya mengalami peningkatan/penurunan yang begitu signifikan. Dan dengan kondisi aktivitas seperti itu, maka status kegiatan gunung egon masih tetap "waspada".

Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur terus mengepulkan asap dan memancarkan sinar api dari kawahnya sebagai tanda bahwa aktivitas gunung merapi itu terus meningkat dengan intensitas kegempaan tinggi.

Pada Rabu (3/11), katanya, kawah gunung Egon tertutup kabut sehingga cukup mengkhawatirkan penduduk sekitar.

"Mereka yang bermukim di lereng gunung api aktif itu diminta untuk tidak mendekati kawah," tambahnya.

Ia mengatakan dalam sehari intensitas kegempaan Gunung Egon meningkat antara 5-10 kali dalam sehari.

"Dalam kondisi aktif normal intensitas gempa di gunung dengan tinggi sekitar 1.703 di atas permukaan laut itu hanya berkisar antara 1-4 kali, tetapi sekarang intensitas kegempaannya terus meningkat, sehingga harus diwaspadai," katanya.(ant/yan)

Baca juga : Gunung Egon Alami 125 Kali Gempa

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Friday, November 05 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---