Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday, 21 April 2013

Dari Jalanan, Berbagi Peduli Pengungsi Rokatenda

Lanjut Malam ini, 21 April Galang Dana di Lapangan Katedra Maumere

Ngumpul amal bagi pengungsi korban letusan Gunung Rokatenda Palue yang berlangsung hari Sabtu (20/4) berlangsung cukup sukses. Kegiatan terjun langsung "jemput bola" ketengah masyarakat mendapat sambutan lumayan. Meski tidak semua pengendara ikut menyumbang, dana yang terkumpul berada diatas nilai satu juta. Kegiatan berlangsung sabtu sore hingga pukul 18.30 wita di pertigaan strategis Stadion Samador. Kegiatan ini dikoordinasi "Sikka Bergerak", sebuah komunitas anak muda Maumere peduli pengungsi. Sikka Bergerak didukung 3 orang adik keturunan Palue yang berasal dari asrama putri Kakosta Wairklau serta sikecil Jean yang masih berusia 9 tahun. Ditengah deruh kendaraan, debu dan keringat mereka mengetuk perhatian pelintas jalan. Harapannya agar ada sumbangan yang diberikan. Willy, Patrick dan Geroge Wora, dari Sikka Bergerak ikut dalam ngamen amal tersebut. Mereka memberi apresiasi postitip terhadap empat orang adik perempuan.

Hasilnya lumayan. Ngamen Amal tersebut berhasil menghimpun sumbangan warga Maumere sebesar Rp 1.110.500. Hasil ini telah dikumpulkan bersama dana sumbangan lainnya. Begitu pula bantuan dalam bentuk barang seperti Mi Instan dan Air Mineral, akan diserahkan kepada para pengungsi Palue yang saat ini bermukim sementara di Gedung Transito, Jalan Eltari Maumere, demikian Willy mengatakan.

Kegiatan Amal akan terus berjalan. Misalnya, malam ini. Tepat di Hari Kartini 21 April 2013, sebuah gerakan amal akan berlangsung di Lapangan Latedral St Yosep, Keuskupan Maumere, Jalan Soegiyopranoto. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya menarik dukungan dari masyarakat Maumere terhadap warga pengungsi Rokatenda.

Panggung akan diisi dengan berbagai aksi, seperti pementasan musik, puisi dan lainnya. Sikka Bergerak, mengundang semua warga Maumere untuk turut hadir dalam aksi galang dana tersebut.

Kotak-kotak amal akan disebarkan dengan harapan akan ada sumbangan dana bagi para pengungsi.

Sikka Bergerak dikoordinasi oleh Willy, Hiller, Patrick dan Semut.

Didukung penuh oleh www.inimaumere.com, Radio Sonia FM, Choin Record, Tik Sikka, Dewata Sound dan Nyong Franco, Papache, George Wora, Wayan, Yoga, Satria, Santi Sima, anak-anak Punk serta musisi-musisi lainnya.

 Bagi yang ingin mengisi acara, sangat diharapkan menghubungi teman-teman dilapangan..ayo kita bisa :)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

SEGURAT OPINI TENTANG SOSOK KARTINI.

Oleh: Santi Sima

Dalam usia yang masih terbilang muda, 25 tahun, Kartini perempuan asal kota Jepara akhirnya harus menutup mata bersama mimpi-mimpinya tentang masa depan perempuan Indonesia. Namun, perjuangannya tak pernah berhenti. Dalam surat-suratnya yang dibukukan oleh sahabatnya di negeri Belanda "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang diterbitkan tahun 1911 menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan Indonesia di zaman ini. Kartini menjadi cikal bakal apa yang kemudian dikenal sebagai emansipasi wanita. Kartini mengungkapkan semua keprihatinannya lewat goresan pena. Surat-surat itu ibarat pisau bermata dua; satu menghujam penjajahan kolonial, dan satunya menusuk penjajah pribumi yaitu kaum priyayiyang hidup dalam kenyamanan di tengah penjajahan. Sosok Kartini di mata Presiden Soekarno sangat luar biasa sebagai sosok pencerah dalam dunia pendidikan perempuan Indonesia.


Pada tahun 1964 Presiden Soekarno menetapkan R.A.Kartini sebagai Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 April bertepatan hari lahirnya. Soekarno menetapkan Hari Kartini secara khusus karena di matanya melihat sebuah cita-cita, tekad, dan pemikirannya menentang diskriminasi terhadap hak-hak perempuan Indonesia masa itu yg selalu tertindas.

Kartini pun telah memberi kepada banyak perempuan di dunia, salah satunya istri presiden AS, Eleanor Roosevelt. Ibu negara AS ini terkesan setelah membaca terjemahan kumpulan surat-surat Kartini. Bagi Eleanor, gagasan-gagasan yang tertuang dalam surat itu sangat menggugah hati nuraninya.

Bagaimana makna hari Kartini bagi kita perempuan Sikka pada saat ini?

Apakah kita hanya sekedar mengenakan baju kebaya dalam memperingatinya?

Bukan, bukan hal ini yang dicita-citakan Kartini. 

Merayakan hari Kartini berarti "merayakan sebuah kegigihan dalam menegakkan keadilan dan memerangi kemiskinan melalui dunia pendidikan anak dan kaum perempuan." Anak dan perempuan itu adalah tiang negeri. "Peduli pada anak berarti peduli pada masa depan ibu pertiwi dan Peduli pada perempuan berarti peduli pada kualitas hidup manusia di negeri ini.".


SELAMAT HARI KARTINI KE - 49 BAGI SEMUA KAUMKU YANG MERAYAKANNYA...

Disarikan dari 3 buah opini yang telah dimuat dalam media 20 April 2013 " 
1. Majalah Kana Malang : "Kartini, Inspirasi Wanita Indonesia" 
2. Flores Pos : "Perempuan Jangan Sekedar Memakai Kebaya" 
3. Suara Flores : "Bangkitlah Perempuan Sikka"

Salam Penulis, Santisima Gama

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, April 21 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---