Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 23 June 2010

Piala Dunia Vs Ariel "Peterporn"

Dan Maumere pun Tak Ketinggalan
Adeus dan Thomas bukanlah pria-pria terkenal. Tapi kalau bicara bola mereka sepertinya lebih pintar dari semua komentator sepak bola. Kedua laki-laki ini ditemui saat asik menikmati suguhan nonton bareng sepak bola piala dunia yang digelar di halaman depan Gelora Samador Maumere, baru-baru ini. Duduk santai dibawah pohon beralaskan rerumputan kering, mata mereka tak berkedip, terpaku pada layar raksasa. “Para komentator di TV su macam jago saja, capek dengar mereka omong,” ujar Adeus.
“Cerewet ngeri kalo bicara bola,” sambung Thomas. Adeus dan Thomas serta jutaan bola mania sebulan ini disihir oleh aksi-aksi para dewa sepak bola. “Kau tau tida, menyaksikan bola kaki tiap malam adalah hadiah terbesar yang pernah saya peroleh," tambah Adeus. “Dari inimaumere.com ka? Tolong catat, kami pegang Portugal..,” sahut Thomas.
“Goooollllllllllll....” Tiba-tiba Adeus dan Thomas bersama ratusan penonton lain berteriak kegirangan. Sebuah sepakan pelan dari Raul Meireles berhasil mengelabui kiper Korea Utara.

“Belanda dan Portugal idola saya, merekalah calon juara piala dunia kali ini..,” teriak Thomas keras-keras.

“Jangan lupa Messi dan Argentina derong (teman)...”sambung Adeus tak mau kalah.

“Tapi kami pegang Ariel Om....” nyeletuk salah satu penonton dari belakang kami. Kami saling tertawa, Wah, Ariel...

Hampir dua minggu sudah perhelatan akbar Piala Dunia di Africa Selatan berlangsung. Gaungnya bahkan terdengar sampai Kota Maumere. Semua perhatian dan energi para bola mania tertuju pada ajang paling bergengsi tersebut. Jadwal dan waktu tontonan di Indonesia khususnya di Maumere yang berlangsung setiap malam hingga pagi buta tak menyurutkan niat untuk mete (begadang) sampai pagi. Di mana saja semua bicara bola. Bersaing ketat dengan pembicaraan tentang video porno trio bintang yang diduga mirip Areil-Luna Maya-Cut Tari.

Yang mengasikkan lagi bagi pecandu bola, di Kota Maumere setiap malam digelar nonbar alias nonton bareng diberbagai tempat. Dari lapangan terbuka hingga menggunakan pekarangan rumah dan pinggiran jalan. Banyak yang mengaku terhibur dan berterima kasih dengan diadakannya nonton bareng. Maklum, penggila bola disini juga kesulitan mendapatkan tayangan di televisi.

Dari pengamatan, ketika tim-tim besar seperti Argentina, Brazil, Belanda atau Jerman bermain jalanan di Kota Maumere sedikit lebih sepi, tak banyak anak-anak muda yang nongkrong dipinggir jalan. Tim-tim besar tersebut pecintanya memang paling banyak, apalagi menyangkut Brazil dan Argentina. Saat negara-negara jagoan bola tersebut bertarung, semua lebih memilih berada di rumah bersama keluarga atau teman-teman. Perhelatan akbar ini juga membuat warna tontonan televisi semakin berbeda.

“Capek tiap hari lihat para politisi berkelahi dan saling menyalahkan. Mana bicara kasus demi kasus juga tak pernah ada ujung pangkalnya,” ujar Hendra kepada inimaumere.com. Saat itu Hendra bersama teman-temannya menyaksikan liukan Messi cs lewat layar kaca di ruang keluarga.
“ Kalau kami disini lebih mendukung Argentina untuk keluar sebagai juara dunia, yang lain lewaaaat, “ujar Yudhai, teman Hendra.
Diruang yang tak begitu besar, inimaumere.com menyaksikan keasikan mereka tenggelam dalam irama akrobatik para pesepak bola dunia.

Adeus, Thomas, Hendra, Yudhai dan beberapa teman lain seperti pula para bola mania diseluruh bumi, lebih memilih piala dunia ketimbang memikirkan yang berat-berat apalagi bicara perkara yang merugikan negara tapi nyatanya pelakunya tak pernah dipenjarakan.

Memang, dunia yang indah dalam sebulan berada dalam dekapan pecandu bola. Apalagi 3 hari sebelum piala dunia dihelat, aksi panas trio bintang Indonesia mirip Ariel-Luna dan Tari lebih dulu disuguhkan.

“Kami hanya bisa menerimama, ibaratnya kau kasih kami ambil,” ujar Carlos, pegawai swasta di Maumere sambil ketawa. Disinggung tentang kasus video porno Ariel dia mengatakan, “Maunya polisi segera menuntaskan permasalahan ini, agar masyarakat tenang. Pemerintah juga lebih giat melakukan pemblokiran terhadap situs-situ porno,”ujarnya dengan serius.
Carlos merasa prihatin dengan maraknya video porno yang akhir-akhir ini meresahkan warga kebanyakan. Ia bahkan menduga kalangan generasi muda di Maumere menyimpan video-video tak pantas. “Kalau di periksa saya yakin anak-anak SMU di Maumere memiliki koleksi video Ariel,”katanya.

Dari pengamatan inimaumere.com, video yang diduga mirip Ariel, Luna dan Tari akhir-akhir ini hebohnya mulai meredup, mungkin ditutupi oleh gemerlapnya Piala Dunia. Tapi saat awal peluncurannya, Maumere pun tersengat. Setiap menit hanya menerima pertanyaan, apa kau punya video Ariel? Eh, kau su dengar Ariel main film porno dengan Luna dan Cut Tari? Atau dimana kita bisa mendapatkan videonya? Ah, itu cerita basi, video itu tak asli ,itu rekayasa. Dan Maumere, kota kecil nan tenang ini pun tak mau ketinggalan. Segalanya terlihat mudah meski itu tak gampang.

Begitulah, piala dunia dan Ariel Peter Porn (meminjam istilah di twitter) minggu-minggu ini menyita perhatian semua penggemarnya. Antara gengsi negara-negara yang bertarung dengan hebatnya para artis Indonesia memamerkan kebolehannya. Semuanya menjadi tontonan yang tak mau dilewatkan, dan Maumere berjalan seirama peristiwa tersebut.

Kata Iwan Fals dalam sebuah lagunya, ‘Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau....”
**
“Kau punya video Ariel dan Aura Kasih ka?,”bisik Adeus perlahan.
“Hahahahaha....”
www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Polisi Temukan Purel Di Bawah Umur

Moke Juga di Razia..

Aparat Polres Sikka yang melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat) menemukan lima purel yang bekerja di Shinta Pub Maumare masih di bawah umur. Hari Senin (23/6/2010) mereka dibawa ke Polres Sikka. Meski mengaku telah berusia dewasa, polisi tetap meminta keterangan.
Di antara purel itu ada yang baru bekerja seminggu dan ada yang telah beberapa bulan bekerja di pub. Angel Cikaboy (18), asal Oebufu, Kota Kupang mengaku baru seminggu bekerja di Maumere.
Angel dibawa seorang "Om" yang menjanjikan kerja di Maumere. Namun, tak disebut di mana dia akan diperkerjakan. Angel terkejut ternyata kerja di pub melayani dan menemani tamu minum.
Pekerja lainnya Febryanto Tuke (18), asal Kupang, Selian Irma (15), Indri (19), Saran (19) dan Nona (20) yang berasal dari Makassar. Mereka melakukan tugas serupa. Melayani minuman dan menemani tamu minum.

Tempat hiburan malam yang dirazia anggota Polres Sikka di antaranya Pub Flamboyan, Sinta Pub, Bintang Pub, Stevani Pub, Belang Beach, Playboy Pub dan sebuah rumah penampungan wanita pekerja seks komersial di Kali Mati, Kelurahan Kota Baru-Maumere. Di semua lokasi tersebut, semua pekerja diperiksa identitasnya. Dua PSK di Belang Beach diketahui tidak punya identitas.

Kepala Polres Sikka, AKBP Drs. Agus Suryatno melalui Kasat Reskrim, AKP Samuel Sumihar Simbolon, S.H, menegaskan polisi akan terus merazia semua lokasi penjualan miras dan tempat hiburan malam di Kota Maumere.

"Polisi akan rutin razia. Banyak kasus kriminal di Kota Maumere semua karena moke. Tempat penjualan moke akan kita imbau supaya ditertibkan sehingga mengurangi penjualan moke," kata Simbolon, Senin siang.

Operasi pekat kemarin juga dilakukan terhadap Toko Go, Swalayan Roxi, UD Cristal dan Toko Murni menjual minuman keras (miras). Polisi memeriksa surat izin penjualan alkohol, surat izin tempat usaha (SITU) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP). Keempat lokasi ini punya SIUP dan SITU, namun Toko Murni menjual anggur tanpa izin. Polisi membawa beberapa botol anggur untuk dijadikan barang bukti.

Razia Moke
Anggota Polres Sikka juga merazia penjual moke di Pasar Alok dan sejumlah kios, Senin (21/6/2010) siang. Kedatangan polisi ke pasar dalam operasi pekat sempat menimbulkan protes dari penjual. Mereka keberatan moke disita dan dibawa kantor polisi.
Kasat Reskrim Polres Sikka, AKP Drs. Samuel Simbolon yang memimpin operasi ini menyita puluhan liter moke untuk dijadikan barang bukti dan sampel pemeriksaan di laboratorium.

"Kami sudah jual moke dari tahun ke tahun di Maumere. Ini warisan nenek moyang. Kami sudah kerja dari dulu. Kami sudah kasih sekolah anak dari moke," keluh penjual moke di Pasar Alok.

Kasat Reskrim mendengar keluhan itu menyampaikan penjelasan kepada penjual. Ia mengatakan berbagai tindak pidana kejahatan berawal dari minum moke. "Kalau keberatan silakan ke kantor polisi hari Jumat (25/6/2010) pagi. Kami akan dengar keluhan bapak dan ibu. Kami tidak melarang, kami hanya mau kurangi peredaran miras. Kami hanya ambil lima liter mau dijadikan sampel. Mulai sekarang bapak jual moke jangan terlalu banyak," pinta Simbolon, kepada penjual moke, Yosef Ante.

Penjual lainnya, Isabela, Yasintha Jija, Frans Lino, dan Theresia Dalima pasrah ketika polisi mengambil beberapa jerigen moke miliknya. Mereka mengatakan, moke yang dijual tidak ada izin dari dulu. Jual moke sudah menjadi pekerjaan yang telah ditekuni sejak lama. Yasinta Jija protes kepada polisi yang mengambil satu jerigen moke. Protesnya tak dihiraukan.

Selain di Pasar Alok, kios di sepanjang jalan
Maumere-Magepanda, tak luput dirazia polisi.Di Kampung Wuring, polisi memeriksa kios moke dan mengamankan 10 liter minuman keras buatan petani di Sikka tersebut. Kios tersebut jadi langganan minum para buruh sehabis kerja. (Poskupang.com/ris)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, June 23 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---