Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 1 April 2009

Desa Sikka, Jejak Portugis Yang Tertinggal

Bicara tentang Desa Sikka tidak ada habisnya. Desa kecil yang berada di selatan Kabupaten Sikka dan secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Lela memiliki banyak potensi yang layak di jual sebagai aset pariwisata di Kabupaten Sikka. Sebut Desa Sikka tentu tak akan lepas dari nama Lela, Sikka-Lela. Dua desa bertetangga dan cenderung dikaitan satu sama lain. Disinilah nuansa Portugis bisa kita temui, disinilah jejak-jejak bangsanya pesepakbola terkenal Cristiano Ronaldo itu bisa ditelusuri. Disini juga sebuah agama besar di dunia yakni Khatolik disebarluaskan oleh Portugis, sebelum akhirnya Portugis ditendang keluar oleh Belanda dan akhirnya bermukim di Timor-Timur saat itu (sekarang Timor Leste). Memang bukan hanya di Desa Sikka saja Portugis menancapkan pengaruhnya tapi hampir diseluruh wilayah Kabupaten Sikka (juga tentu saja Flores dan NTT) bisa ditemui pengaruh yang kuat dari bangsa tersebut.Namun di Desa Sikka inilah aroma itu terasa masih membekas dan bisa ditemui sisa peninggalan Bangsa Portugis tersebut.


Dilarang Mengkorankan Artikel dan Foto tanpa persetujuan dari kami !!

Desa Sikka terletak di belahan selatan Pulau Flores dan menghadap Laut Sawu. Desa ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Sejarah yang mengental tertinggal lewat jejak Portugis yang begitu kuat dan bisa dilihat dari beberapa peninggalan tetarian yang sangat terkenal di Sikka, salah satunya adalah tarian Toja Bobu. Ada pula gereja tua, artefak meriam, rumah pastoran dengan gaya tempo doleloe.

Nama keluarga suku Sikka juga terlihat sangat kental dengan pengaruh Portugis. Nama-nama seperti da Gomez, da Lopez, da Cunha, da Gama, da Silva, Ximenez da Silva, Conterius, Carwayu, Fernandez, Pareira, da Rato, Carvalho, de Ornay, dan lain-lain adalah satu hal yang khas di Kampung Sikka-Lela.

Nama-nama orang seperti Juang, Diogo, Prinsipin, Prisenja, Dona, Pranza dan lain-lain dan nama-nama hari seperti Secunda, Tersa, Quarta ,Qinta dan lain-lain.

Juga istilah-istilah yang baku dalam kehidupan sehari-hari yang lazim juga dipakai oleh seuruh masyarakat di Kabupaten Sikka seperti seu, kontas, rosario, kadera, serdadu, nyora, kantar, seja dan masih banyak lagi dikutip dari bahasa Portugal.

Tentu saja jejak-jejak Bangsa Portugis di tanah Kabupaten Sikka tersebut masih banyak. Karena keterbatasan data kami hanya bisa menampilkan sebagian saja. Kami masih terus mengumpulkan data tentang sejarah Portugis di Kabupaten Sikka. Semoga bermanfaat.

SEDIKIT TENTANG TOJA BOBU

TOJA BOBU adalah sebuah tetarian yang terdapat di Desa Sikka, sebuah budaya peninggalan Portugis yang menyajikan tentang kisah cinta yang romantis. TOJA BOBU bercerita tentang perjuangan beberapa pemuda yang ingin menikahi seorang putri bernama Prisenja. Tetarian ini sangat menunjukkan pengaruh budaya Portugis yang kuat dan diterima dalam budaya lokal.

TOJA BOBU telah berjalan sejak abad 16 dan tarian ini biasa dilangsungkan setiap tanggal 26 Desember setiap tahun setelah perayaan Natal. Mau menyaksikannya? Datang saja ke Desa Sikka.

Tarian Toja Bobu di Sikka

Gereja Sikka

Dilarang Mengkorankan Artikel dan foto ini tanpa persetujuan dari kami !!
www.inimaumere.com



Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, April 01 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---