Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 14 July 2011

Neibers Gelar Festival Band Akustik

Gratis, 23 Juli 2011 Lapangan Umum Kota Baru
Kabar gembira bagi band-band kamu. Neibers Event Organizer kembali menggelar pentas festival musik di Kota Maumere. Persembahan bertema Festival Band Akustik "New Heartbeat Compilation" menggandeng sponsor utama rokok NUu Mild. Festival akan berlangsung pekan depan, 23 Juli 2011 di Lapangan Umum Kota Baru Maumere. Selain musik, ajang juga menampilkan hiburan menarik dari duo deejay dan sexy dancer. Audy dari Neibers Event Organizer mengatakan pentas festival musik akustik bertujuan memberikan wadah berkreasi dan berekspresi bagi kelompok band lokal yang jumlahnya cukup banyak namun jarang tampil karena minimnya iven. “Selain totalitas berekspresi, bermain dan bersaing dalam kompetisi musik akustik akan menjadi tantangan bagi band mereka. Siapa yang terbaik akan menggondol hadiah menarik,” jelas Audy. Nah, bagi band-band yang ingin tampil pendaftaran telah dibuka dari tanggal 1 Juli 2011 dan akan ditutup 20 Juli 2011. Pendaftaran bisa dilakukan di Radio Sonia Fm dan Toko Buku Gramedia Maumere dengan biaya Rp 100 ribu/band. Panitia mensyaratkan peserta berusia 17 hingga 40 tahun dengan personil 3-6 orang dalam satu band.
Sudah siap?

Audy menjelaskan, untuk memenangkan persaingan setiap band akustik diwajibkan membawa lagu “Laskar Pelangi” (Nidji Band) dan beberapa lagu pilihan yang disiapkan panitia.
Lagu-lagu pilihan tersebut adalah “Kuyakin Cinta” (D’Cinnamons), “Jangan Menyerah” (D’Massive), "Janjiku" (Gigi), “Pelangi” (Boomerang), To Be With You (Mr. Big), “Hotel California” (The Eagles). Peserta diberi kebebasan untuk mengaransemen lagu-lagu tersebut secara akustik.

Tambah Audy, semua peralatan band akustik disiapkan panitia kecuali instrumen keyboard. Tapi panitia tidak membatasi jika ada kelompok akustik yang ingin mengunakan peralatan musik sendiri. "Boleh, jika ada kelompok band yang ingin tampil dengan peralatan band sendiri. Tapi panitia tetap mempersiapkan peralatan akustik di panggung," jelasnya.

Jadi tampilkan performa band kamu sebaik mungkin, soalnya hadiah yang ditawarkan cukup lumayan. Misalnya, untuk hadiah pertama panitia menyiapkan hadiah uang sebesar Rp 1,5 juta. Juara kedua Rp 1,25 juta dan juara ketiga Rp 1 juta.

Selain sebagai ajang musik akustik, festival yang di dukung penuh Transnusa Air Service ini akan dimeriahkan beberapa sajian menarik. DJ (disc jockey) Axelia dan DJ Vicky dari Kupang direncanakan akan unjuk kebolehan meramu musik dan lagu sekaligus menghibur penonton dan peserta di Lapangan Kota Baru.

Selain kedua deejay, hiburan menarik lainnya adalah tampilnya grup dancers lokal. “Kami inginkan sesuatu yang berbeda dan jarang diadakan disini. Musik deejay dan sexy dancer ditengah kompetisi musik akustik. Selain sebagai sarana berkespresi, festival ini juga untuk menghibur masyarakat Maumere,” ujar Audy.

Bagi yang ingin menghibur diri, menyaksikan dan mendukung peforma band-band sahabat kamu di Festival Musik Akustik “Heartbeat Compelation” datang saja di Lapangan Kota Baru, 23 Juli 2011. Festival bernilai positif ini sama sekali tak dipungut tiket masuk bagi penonton. Jadi serba gratis.

Neibers Event Organizer sebelumnya pernah menyelenggarakan Parade Band beberapa waktu lalu di Maumere. Saat itu, Canabis Band keluar sebagai pemenang favorit.

So, yang di Maumere jangan berdiam diri lagi. Siapkan personil yang mumpuni. Daftar band kamu sekarang. Kompetisi siap berjalan. Jangan sampai dilewatkan.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

KPK Sudah Lama Incar Bansos

Juru bicara (jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi mengatakan, KPK sudah lama mengincar kasus dugaan penyimpangan dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 10,7 miliar tahun 2009 di Kabupaten Sikka. Dugaan penyimpangan dana bansos itu hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTT. Namun baru Rabu (13/7/2011), KPK menerima laporan resmi dari DPRD Sikka. "Sudah lama kami lirik kasus ini (bansos). Tetapi selama ini tidak ada laporannya. Ini kasus korupsi pertama dari NTT. Selama ini kami juga heran kok NTT mulus-mulus saja. tidak ada laporan kasus korupsi," kata Johan Budi, kepada utusan DPRD Sikka sebagaimana dituturkan Ambros Dan, yang ikut mengantar rekomendasikan kasus dugaan penyimpangan dana bansos ke kantor KPK, Rabu (13/7/2011) siang. Utusan DPRD Sikka mengantar rekomendasi DPRD yakni enam orang anggota pansus DPRD menyetujui kasus dana bansos ditangani KPK, sedangkan tiga anggota pansus tidak setuju.

Dua anggota DPRD Sikka yang ikut adalah Ketua Fraksi Gabungan Nasionalis, Siflan Angi dan Ketua Fraksi Demokrat, Piet Jelalu. Pertemuan dengan Jubir KPK berlangsung selama 45 menit mulai pukul 14.00 Wib.

Ambros dihubungi Flores Star Rabu (13/7/2011) malam melukiskan suasana pertemuan sangat dinamis. Jubir KPK mendengarkan penjelasan mengenai latar belakang sampai muncul kasus bansos, permasalahan dan fakta-fakta yang ditemukan selama pansus DPRD. Semua hal disampaikan Drs. Landoaldus Mekeng, diminta anggota lainnya sebagai wakil DPRD.

"Kami jalan tanpa didampingi pimpinan DPRD Sikka, sehingga kami berinisiatif sendiri meminta Pak Landoaldus Mekeng, menyampaikan masalah ini. Tidak tahu apa alasaannya, tidak ada pimpinan yang ikut," keluh Ambros.

Jubir KPK, kata Ambros, menyatakan menerima laporan resmi DPRD Sikka akan ditelaah selama 30 hari. KPK akan menghubungi tim DPRD mengklarifikasinya. "Mereka akan menghubungi DPRD untuk melakukan klarifikasi," kata Lando.

Dugaan penyimpangan dana bansos tahun 2009 di Bagian Kesra Setda Sikka, terkuak dan menjadi buah bibir seluruh warga Sikka setelah temuan BPK Perwakilan NTT dipublikasikan gencar media massa lokal. Tekanan dilaksanakan pansus DPRD Sikka menyelidiki kasus ini dan mendorong dibawa ke KPK. DPRD Sikka menerima laporan pansus DPRD merekomendasikan kasus ini di tangani KPK.

Dugaan korupsi terbesar dalam sejarah pemerintahan di Sikka menurut rekomendasi DPRD menyeret sejumlah pejabat elit pemerintahan di Sikka yang kelak berurusan dengan aparat hukum.(ius/floresstar)
www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Thursday, July 14 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---