Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 27 August 2008

Kabupaten Sikka Selayang Pandang


Kabupaten Sikka adalah salah satu kabupaten dari 16 kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Secara administrasi,Kabupaten Sikka terdiri dari 22 kecamatan,147 desa dan 13 kelurahan,dengan batas wilayah sebelah utara dengan laut Flores dan sebelah barat dengan Kabupaten Ende.Kabupaten Sikka berada pada posisi strategis untuk masuk kewilayah NTT dan Flores pada khususnya sebagai gerbang utama yang didukung oleh tersedianya prasarana dan sarana transportasi yang memadai baik darat,laut maupun udara.

Sejarah perjalanan Kabupaten Sikka berawal dari pemerintahan lokal Kerajaan Sikka yang mulai berkiprah sejak abad ke 16.Penduduk lokal Sikka Krowe yang mendiami wilayah ini pada masa lampau menyebut daerah ini dengan nama "Nuhang Ular Tana Lorang",karena letaknya berada dibagian tengah Pulau Flores.


Perjalanan pemerintahan kerajaan Sikka lebih banyak dipengaruhi oleh kehadiran bangsa portugis dengan expedisi terkenal Cabo da Flora yang menyinggahi pulau Flores dan sekitarnya.
Peletak dasar pengaruh portugis di Kabupaten Sikka adalah Raja Sikka Moang Alessu adalah dengan melakukan perjalanan mencari Tana Moret atau Hidup Abadi di Malaka serta membawahi misionaris Portugis Gustinho da Gama untuk menyebarkan agama Khatolik diwilayah ini.
Sejarah perintisan gemilang ini membawa pengaruh yang kuat dan mendalam dari budaya Portugis dalam bidang sosial budaya,agama dan kesenian bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Sikka sampai sekarang.

Penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan hasil sensus tahun 2007 berjumlah 275.075 orang dengan mata pencaharian utama bertani dan nelayan disamping mata pencaharian lain seperti berdagang dan sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Secara umum Kabupaten Sikka dihuni oleh 5 kelompok etnis,yaituh :

1. Sikka Krowe; kelompok etnis yang mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Sikka yang terdiri dari sub etnis Sikka-Lela,Nita-Koting,Nele-Balulele,Habi-Ili-Wetakara,Bola-Wolonwalu,Dorang-halehebing.
Kelompok Etnis Sikka Krowe menggunakan bahasa Sikka.

2. Sikka Nuhan; Kelompok etnis Tana Ai yang mendiami wilayah sekitar Kringa dan Werang.Umumnya etnis Tana Ai menganut sistim kekerabatan matrilinear yang mana seluruh hak waris diturunkan pada kaum perempuan.
Etnis Tana Ai menggunakan bahasa Nuhan.

3. Nuhan; Masyarakat etnis Nuhan mendiami bagian timur Kabupaten Sikka sekitar wilayah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur.Etnis Nuhan menggunakan bahasa Nuhan.

4. Lio; Masyarakat etnis Lio mendiami bagian barat Kabupaten Sikka dan terdiri dari beberapa sub etnis seperti Mbengu,Mego,Nualolo dan Bu.
Kelompok etnis Lio memiliki budaya tersendiri yaituh budaya Lio.Mereka menggunakan bahasa Lio.

5. Palue; Kelompok masyarakat yang mendiami pulau Palue.Etnis Palue menggunakan bahasa Palue.

6. Tidung-Bajo; Kelompok etnis Tidung Bajo berasal dari Sulawesi Selatan yang mendiami pulau-pulau sekitar Teluk Maumere dan sepanjang Pantai Utara Kabupaten Sikka.Mereka menggunakan bahasa Bajo.

Sementara kelompok etnis Tionghoa mendiami kota Maumere dan menyebar keseluruh kecamatan.

Secara Klimatologis Kabupaten Sikka beriklim tropis dengan dua musim yaituh musim kemarau dan musim hujan.Musim kemarau berkisar dari bulan April sampai Oktober dan musim hujan dari bulan November sampai Maret.Temperatur udara berkisar antara 27-33 derajad Celcius.

Penduduk Kabupaten Sikka dan etnis Tionghoa mayoritas memeluk agama Khatolik Roma sementara orang-orang Bajo memeluk agama Islam.Jumlah penganut Khatolik di Kabupaten Sikka terbesar karena pengaruh Portugis dahulu kala diwilayah ini sekaligus membawa perubahan dan pengaruh pada bidang sosial budaya,kesenian dan agama hingga saat ini.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, August 27 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---