Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 3 May 2014

Menjamah NUSA KUTU

Adventure Magepanda!
Alkisah, dahulu kala ada sebuah perkampungan di sekitar Pantai Tanjung tepatnya di pesisir pantura  Laut Flores. Ditengah kehidupan masyarakat yang senantiasa rukun, terjadilah sebuah petaka. Tiba-tiba saja warganya mengalami kebutaan total. Kebutaan yang membuat panik warga setempat terjadi akibat melanggar pantang yang telah diwariskan nenek moyang, yakni melarang berbicara dengan binatang. Kejadian berawal ketika dua perempuan buta usai mengumpulkan kayu bakar memanggil anjing seolah berbicara dengan manusia. Akibatnya semua warga di kampung tersebut mengalami kebutaan. Selanjutnya, hujan terus menerus turun berhari-hari. Air laut kemudian naik dan akhirnya menutupi kampung tersebut. Wilayah tersebut sekarang dikenal dengan nama Teluk Kolisia.
****
Laju mobil membawa kami menembus jalur Pantura Flores, tepatnya ke pesisir bagian barat dari Kota Maumere. Wilayah tujuan ini berada dalam lingkup Kecamatan Magepanda. Sekali lagi, pesisir ini menampakan panorama lepas pantai yang indah. Bukit tandus seolah tembok China yang berdiri kokoh sepanjang pantura.

Masyarakat pantura didiami empat etnis yakni etnis Sikka, Lio, Palue dan Tidung. Ketiga etnis hidup berbaur secara rukun. Keramahan penduduk yang hidup sederhana dipesisir senantiasa menjadi cerita menarik ditengah adventure para petualang.

Hingga sungai Kolisia yang membelah jantung jalan, Ferly Adi Irwanto, sahabat yang memicu andrenalin dengan oto offroadnya membanting setir ke kanan. Kami memasuki jalan tanah yang tak rata ditengah suara aliran sungai yang terdengar bak simponi orkestra. Beberapa orang kampung menyapa ramah. Jalur ini merupakan akses menuju Waer Nokerua yang melegenda.

Nampak beberapa kerbau dan sapi melepas penat disungai. Burung-burung menghirup cerahnya udara. Suasana yang mahal dan telah luntur diperkotaan ini kami nikmati sepuasnya. Kami merasa beruntung.

Dengan cekatan, cengkereman ban oto menembus dan terus menelusuri tubuh sungai yang meliuk erotis. Beberapa pemandangan yang dirasa sensasional kami dokumentasikan. Indah, Ya, inilah treking berikutnya menuju Pulau Nusa Kutu!

Dalam peta admisnistrasi Kabupaten Sikka, pulau ini tidak ada. Namun bagi masyarakat setempat mereka tetap menyebutnya pulau kecil yang menawan. Saking kecilnya, pulau yang akan kami datangi ini pun disebut pulau kutu, Nusa Kutu!

Setelah meliuk mengikuti aliran sungainya, kami bertemu ladang penduduk, persawahan. Mobil akhirnya berhenti. Alhasil kami terpaku sejenak. Didepan kami nampak persawahan yang sangat luas. Daerah Magepanda memang terkenal sebagai salah satu lumbung padi Kabupaten Sikka.

Sambil mencari tahu siapa tahu bertemu warga kampung. Entah dari mana, tiba-tiba sosok orang tua
bersama dua orang anaknya muncul dari rimbunan hutan yang berjejer disepanjang aliran sungai. Ia memperkenalkan dirinya Mo'at Sogun. Lelaki ini menunjuk kami sebuah akses jalan. Kami akhirnya mengekor beliau. Hingga akhirnya bertemu sepotong jalur yang bisa ditembus yang bisa menghindari persawahan warga. Saya pun turun dan mebiarkan Ferly memperkosanya. Dan, si putih pun lolos. Trek berikutnya, melindas perkebunan warga. Ha??!!

Lantas bersama Mo'at Sogun dan kedua anaknya kami dibawa kerumah salah satu warga. Rumah renta tersebut sepertinya dihuni oleh keluarga kecil yang ramah. Dipekarangan beliau yang akhirnya kami kenal bernama Mo'at Bena, ada sejumlah sayuran. Dan ironisnya kami mesti melewatinya. Tentu saja karena tak ada akses lain ke pantai selain melewati pekarangan ini.

Mo'at Bena dan istrinya dengan senyum ramah mempersilakan kami melewati halaman rumahnya. Ya tentu saja kami mesti melewati sayuran itu. Tak mengapa karena kebun sayuran sudah dipanen.

Dan pekarangan rumahnya yang ditumbuhi sayuran yang telah tua dilindas. Dengan senang hati, Ferly kemudian melewati pagar keluar yang telah dibuka paksa oleh pemilknya!

Bukan itu saja, bersama dua anak lelaki, mereka menuntun kami perlahan menuju bibir pantai yang tinggal beberapa ratus meter. AMAZING!

Asik Benar! Dan akhirnya kami tiba dengan selamat di pantai yang memiliki pemandangan menakjubkan. Lantas dimanakah Sang Pulau? Tidak Nampak.

Ferly Memarkirkan mobil. Lantas kami mencoba melewati tebing cadas tepat dipinggir pantai. Dengan cara perlahan namun pasti, kami melihat bahwa air pasang tidak memungkinkan kami untuk menembus daerah pesisir yang terjal.

Kami kembali. Dan disitu, Mo'at Sogun bersama Mo'at Bena memberikan alternatip. Kami mengekor
mereka. Anak-anak lain pun antusias mendampingi. Treking yang cukup menantang karena kami diminta untuk menembus bukit. Tentu saja dengan embel-embel mendaki. Gila Benar!

Wow! Bukit berbatu dan ditumbuhi rerumputan menghadang pandangana kami. Pendakian yang berbahaya. Tanpa peralatan pendakian, kami mencoba menembus sang bukit yang katanya memiliki pemandangan spektakuler. Namun sayang, terjalnya lereng bukit dan angin yang cukup kencang menghalangi treking ini. Kami mengurungkan niat karena tak mau ambil resiko.!

Secara perlahan kami kembali. Sambil melepas lelah dibawah beberapa pohon asam nan rindang, kami mengumpulkan energi untuk mencoba melewati pesisir dibawah tebing-tebing terjal. Dengan catatan menunggu air surut. Ada perasaan menyesal ketika sadar kami tak membawa bekal seperti ikan dan pisang buat bakar-bakar.

Agak lama, tiba-tiba Mo'at Nelis berteriak, Ayo air sudah surut. Beramai-ramai bak kelompok Pramuka kami lantas bergegas. Deburan ombak yang kian melemah menandakan air telah turun. Dipesisir ini sangat sepi, hanya kelompok kami yang terlihat.

Lantas dengan hari-hati karena melewati berbagai hadangan karang dan bebatuan hingga akhirnya sang pulau yang kami cita-citakan untuk menjamahnya terlihat juga. Beruntungnya kami, karena menjadi saksi kesekian kecantikan yang dianugerahi Tuhan bagi Nian Sikka.

Nusa Kutu. Seperti yang diceritakan diatas, bahwa dalam peta administrasi Kabupaten Sikka Pulau Nusa Kutu tidak termasuk dalam daftar 17 buah pulau di kabupaten ini.

Uniknya pulau ini, jika air surut ia akan menampakan bebatuan kecil yang tersusun rapi bak jembatan. Batu-batu tersebut sebagai jalan penghubung antara daratan dan sang pulau. Ketika air pasang maka jembatan bebatuan ini akan hilang dan tinggalah sang pulau berdiam sendiri.

Perjalanan yang tak sia-sia ini akhirnya tercapai juga. Kami memuaskan diri dengan mendokumentasikan semuanya yang ada dipuau ini. Apalagi katanya Sunset bisa disaksikan dengan indah dari Nusa Kutu. Dari si mungil ini pula, pandangan kita akan bertemu berbagai panorama cantik yang tersaji di daratan Flores. Mulai dari pegunungan savana sampai deretan pesisir yang terkenal dikalangan wisatawan domestik dengan sebutan Tanjung Satu.

Bahkan pesisir kajuwulu dan pantainya bisa disaksikan. Dari tempat eksotis Nusa Kutu ini pula Teluk Kolisia menjadi bagian yang menghadirkan berbagai kesejukan. Siapa sangka, dahulunya merupakan hamparan perkampungan yang ramai sebelum bencana datang akibat pantangan yang dilanggar.

Menjelang senja, sebelum mentari pamit dari hadapan bumi, kami bergegas meninggalkan Nusa Kutu. Pulau mungl ini yang memiliki pasir karang putih dan beberapa tanaman bakau serta makam yang entah milik siapa.

Mobil putih akhirnya melaju menembus pesisir. Jalan ulang akhirnya kami lewati kembali. Moat Sogun, Bena dan Nelis serta anak-anak melambai tangan sambil berteriak agar kami kembali lagi.

Kami tiba di Maumere usai hujan membasahi kota ini. Selamat Malam Kota Maumere. Sepenggal kisah treking ini semoga menjadi perjalanan wisata alternatip yang dilirik pemerintah untuk dikelolah!

Jika dikemas akan menjadi salah satu aset wisata yang cukup berpotensi karena berada dalam jalur pariwisata yang sama-sama belum dikelolah. Yakni, Waernokerua, Tanjung, Kajuwulu dan Bukit Kolisia. Semoga! (Ossrebong)







SAMPE JUMPA DI ADVENTURE BERIKUTNYA!
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Saturday, May 03 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---