Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 25 November 2012

Unipa Maumere Wisuda 300 Sarjana dan Diploma

Maria Dolorosa Nenu Wea, Lulusan Terbaik Unipa 2012/2013

Universitas Nusa Nipa Maumere, Sabtu (24/11/2012) di usia yang ke-8, periode wisuda yang ke-4, mewisuda dan melantik 300 orang Sarjana dan Diploma serta 42 Ners tamatan S1 Keperawatan. Acara bahagia tersebut berlangsung di aula Hotel Silvya dihadiri  keluarga serta undanga. Dalam sambutan tertulis, Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere, Drs. Amandus Embo, M.Ed mengucapkan proficiat kepada semua wisudawan dan berharap lulusan Unipa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara serta mampu mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang telah diperoleh di Unipa ketengah masyarakat. 300 wisudawan/wati berbahagia tersebut berasal dari 11 program studi jenjang S1 dan 2 program studi D3. Jenjang Sarjana meluluskan 252 orang dan Diploma melahirkan 48 ahli madya. Kelulusan pada wisuda angkatan ke-4 tersebut menambah komunitas kelulusan Unipa menjadi 1200 orang.

258 sarjana SI pada sebelas program studi tersebut terdiri dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan yang melahirkan 105 orang sarjana, Teknik Informatika (23 sarjana), Teknik Sipil (5 Sarjana), Teknik Arsitektur (7), Agribisnis (16), Agroteknologi (11), Manajemen Sumber Daya Perairan (9), Studi Akutansi (12), Manajemen (43), Psikologi (13) dan Komunikasi 8 Sarjana. 
Untuk jenjang Diploma III, masing-masing untuk Program Studi Keperawatan melahirkan 38 ahli madya dan Bahasa Inggris yang mendulang 10 lulusan diploma. Kelulusan tahun akademik 2012/2013 juga melahirkan lulusan Terbaik pada masing-masing Fakultas. 
Pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan: Lulusan Terbaik diraih Emelinda Hopong Ngantak, dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan dengan IPK 3,43. Pada Fakultas Teknik, Ifania Wunu Resi dari Teknik Informatika menjadi teratas dengan perolehan IPK 3,30.
  Sedangkan Fakultas Kelautan dan Perikanan melahirkan lulusan terbaik yang diraih Agnes Josefine Farenheit dari Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan. Fakultas Pertanian melahirkan Maria Wihelemina Sae dengan perolehan IPK 3,67. Fakultas Sosial melahirkan lulusan terbaik yang diraih Vinsensina Kety Muku dengan perolehan IPK 3,48.  Sedangkan Fakultas Ekonomi lulusan terbaiknya diraih Magdalena Nona Frencis dengan IPK 3,76. Diprogram Studi D3 Bahasa Inggris, Maria Dolorosa Nenu Wea meraih posisi terbaik dengan perolehan IPK 3,85. 
Dari 300 orang Sarjana dan Diploma Universitas Nusa Nipa Maumere Tahun Akademik 2012/2013, Lulusan Terbaik diraih Maria Dolorosa Nenu Wea dari Prodi Bahasa Inggris dengan IPK 3,85, diikuti Maria Nona Frencis, Program Studi Akutansi (IPK 3,76) dan Maria Wihelmina Sae dari Program Studi Agribisnis dengan IPK 3,67.
Rektor menjelaskan, Unipa telah mengalami kemajuan berarti karena dalam tiga tahun terakhir 12 program studi telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di Jakarta. Selanjutnya Unipa mendapat ijin Dikti untuk menyelenggarakan program profesi Ners bagi tamatan S1 Keperawatan. Tanggal 30 Agustus 2012 lalu, Unipa memperoleh ijin resmi dari Kemendikbud RI untuk menyelenggarakan 5 program studi keguruan jenjang S1, yakni Prodi PGSD, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Biologi, Kimia dan Fisika. Dengan demikian, menurut Rektor Amandus, di tahun akademik 2012/2013 Unipa menyelenggarakan 18 program studi.
Rektor berpesan agar wisuda yang terjadi hari ini bukanlah akhir perjuangan para lulusan. Menurutnya ada tantangan yang lebih besar dan kompleks di tengah masyarakat. Oleh karena itu kata rektor, sarjana yang baik harus memiliki keterbukaan untuk terus menerus belajar, memiliki kejernihan berpikir dan menyampaikan gagasan, kedalaman komitmen dan berani untuk memperjuangkan kejujuran.
Hadir dalam kesempatan tersebut, para keluarga dan orangtua wisudawan yang berbahagia, turut pula Wakil Bupati Sikka Wera Damianus, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Koordinator Kopertis Wilayah III, Kadis Kesehatan NTT, Senat Unipa, Para Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, citivas akademi Unipa dan para awak media serta undangan lainnya.(oss)
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday 22 November 2012

Antri Panjang Gara-gara Bensin

Harga Eceran Melonjak, Warga Mengeluh
antrian bensin di SPBU Waidoko, Rabu (21/11/2012)
Antrian kendaraan bermotor dibeberapa tempat pengisian bensin (SPBU) Kota Maumere akhirnya terjadi setelah diketahui bahan bakar bensin yang ditunggu telah dipasok ke masing-masing Spbu. Sebelumnya, pengendara kesulitan mendapatkan stok bensin sejak Selasa (20/11) siang sekitar pukul 12.00 Wita. Kelangkaan bensin yang sempat membuat panik pemilik kendaraan bermotor tersebut terjadi di tiga tempat pengisian bensin SPBU di Maumere dan dua di luar kota. Hasilnya, harga eceran bensin yang dijual di pinggiran jalan mengalami kelonjakan signifikan. Kelangkaan bensin juga memantik kenaikan harga ojek motor. Kendaraan sewa tersebut mematok harga Rp 5000 sampe Rp 10.000, tergantung jarak yang ditempuh. Kelangkaan bensin juga membuat pengendara bermotor lainnya semakin hemat. Bensin perlahan mulai memperlambat aktivitas warga namun untungnya sejak pagi hari Rabu (21/11) sudah terlihat antrian dibeberapa SPBU. Pasokan bensin kembali diisi meski dibatasi.

Di dalam kota, antrian terjadi di tiga SPBU yakni. Yakni SPBU Waidoko, Wai Oti dan Madawat. Antrian yang terjadi bahkan hampir mencapai dua ratus meter.
Seperti terjadi di SPBU Waidoko sejak pagi hingga siang hari. Antrian memanjang hampir mencapai Pura Hindu. Antrian terjadi dalam dua baris, kiri dan kanan. Para pengendara mengaku stok bensin kendaraan mereka telah menipis. Mau tidak mau mereka mesti ikut mengantri. Mereka tak peduli meski kendaran yang mengantri memanjang jauh.
Begitu pula yang terjadi di SPBU Madawat dan Waioti. Antrian kendaraan nampak memanjang.
Antrian kendaraan yang menunggu pasokan bensin berlangsung hingga malam hari. Di SPBU Madawat, pasokan bensin yang habis sejak siang hari, kembali dibuka pada magrib. Meski hujan turun, para pengantri tetap sabar. Hingga pukul 20.00 Wita antrian yang lumayan panjang tersebut bubar setelah diketahui stok bensin di Madawat habis.
Sedangkan di pengisian bensin SPBU Waidoko, antrian panjang sejak pukul 18.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita masih berlangsung. Diketahui, pengisian di SPBU tersebut akan berakhir pukul 24.00 wita.
Kelangkaan bensin memicu kenaikan harga eceran yang dijual di pinggiran jalan. Kenaikan tersebut membuat sejumlah warga pengguna bensin mengeluh. Soalnya harga yang dikenakan naik berkali lipat. Harga eceran setengah botol kemasan besar yang biasa dijual Rp 5.000 naik menjadi Rp 25.000.Sedangkan harga eceran satu botol kemasan penuh dijual dengan harga Rp 50 ribu.
Untuk mengatasi penimbunan dan permainan harga, pengisian bensin tidak melayani isian jerigen dan lain-lain. Sejumlah SPBU hanya melayani pengisian untuk kendaraan bermotor. Nampak pula aparat kepolisian dari Polres Sikka ikut mengamankan aktivitas pengisian bensin di beberapa SPBU.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti sebab-sebab terjadinya kelangkaan bensin di Maumere. Namun salah satu informasi yang diterima menyebutkan keterlambatan pasokam kapal menjadi alasan kelangkaan bensin yang terjadi di Kabupaten Sikka.
www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Replika Kota Betlehem, Tempat Ziarah Dipunggung Bukit

Di Paroki Nelle, Masih tahap Perampungan

Pertama kali mampir, hati telah tertancap. Tidak saja karena bukitnya yang hijau dan dikelilingi pemandangan menawan tapi juga semilir bayu sejuk yang menyelimuti Replika Kota Betlehem tersebut. Betlehem? Ya benar sekali. Kota Kudus kelahiran Jesus Kristus yang sebetulnya terletak di Palestina kini replikanya sedang dibangun. Replika tersebut terdapat di dipunggung bukit Desa Delang. Kecamatan Nelle,  Kabupaten Sikka.  Tempat yang berdiri di lahan luas, secara khusus sebagai taman doa. Kota Ziarah yang diperuntukan bagi umat kristiani. Replika Kota Betlehem kebanggaan umat Paroki Nelle memiliki beberapa stasi atau tempat perhentian, dan seratus anak tangga menuju taman Betlehem. Saat inimaumere.com berkunjung kesana pertengahan november 2012, replika kota kudus ini masih dibangun. Banyak arca yang menunggu proses pembentukan akhir, juga taman doa yang belum selesai dengan seratus anak tangganya. Secara umum, replika kota kudus tersebut masih menunggu perampungan pengerjaan.

Jadi bagi sobat yang ingin berziarah ketempat ini, mesti sedikit bersabar. Kami yakin, saatnya akan tiba dimana peziarah bisa datang, berdoa dan menjadikan tempat ini sebagai momentun pendalaman iman.
Tempat ziarah yang dibangun dari swadaya umat Paroki Nele tersebut terletak diketinggian. Dari tempat ini kita bisa menyaksikan pemandangan luas ke Kota Maumere. Disekelilingnya, hutan perkebunan hijau tampak sekali menentramkan hati. Cocok sebagai tempat doa, tempat ziarah nan damai.
Sekali lagi Replika Kota Betlehem ini masih dalam tahap pengerjaan, jika telah rampung dan dibuka untuk umat, inimaumere.com akan segera memberikan informasinya. Semoga!


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Ini Pelanggaran Hukum Terkait Oknum Perwira "Bermain" BBM

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Wilayah NTT, Meridian Dewanta Dado, SH melaporkan salah seorang perwira yang pejabat di Polres Sikka kepada Kepala Kepolisian RI (Kapolri) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT terkait dugaan tindakan "nakal" yang dilakukan pejabat itu di wilayah Polres Sikka. Pejabat yang dimaksud adalah mantan Kasat Reskrim yang saat ini menjabat sebagai Kasat Samaptha (Sabhara) Polres Sikka, AKP. MAS, SH. Terkait dengan pengaduan ini, AKP. MAS, SH yang tengah bertugas di Adonara yang baru berhasil di konfirmasi Pos Kupang dari Maumere ke Ponselnya, Senin (19/11/2012) mengatakan, silahkan yang bersangkutan buktikan atas tuduhannya itu. Apa yang disampaikannya itu, tandas MAS, merupakan tindakan pembohongan.

Dado menegaskan, kegiatan pengangkutan (mungkin juga Penyimpanan) dan memperdagangkan (niaga) Solar tersebut jelaslah merupakan Tindak Pidana Migas sesuai Undang-Undang RI Nomer 22 Tahun 2001, yaitu Pasal 53 huruf (b) : "Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasai 23 tanpa Izin Usaha Pengangkutan dipidana denganpidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling tinggi Rp. 40.000.000.000,00 (empat puluh miliar rupiah)", sementara Pasal 53 huruf (c), lanjut Dado, berbunyi :"Penyimpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 tanpa lzin Usaha Penyimpanan dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)". Selanjutnya Pasal 53 huruf (d) mendalilkan : "Niaga sebagaimana dimaksud dalam Pasai 23 tanpa lzin Usaha Niaga dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling tinggi Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)".
Bahkan, Dado mengungkapkan, tindak-tanduk yang diduga kuat dilakukan oleh oknum Polisi tersebut dapat dikategorikan sebagai Tindak Pidana Migas sesuai Pasal 55 Undang-Undang RI Nomer 22 Tahun 2001 tentang MIGAS yang berbunyi : "Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi Rp. 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah)".
Dado mengatakan, Dengan adanya indikasi-indikasi Tindak Pidana Migas yang di duga kuat dilakukan oleh oknum Polisi itu, maka dirinya sudah menyurati KAPOLRI dan KAPOLDA NTT untuk mendesak Bapak KAPOLRI dan Bapak KAPOLDA NTT ataupun Pejabat Polri yang berwenang lainnya agar m enurunkan Tim PROPAM Polri guna mengusut dan melakukan penangkapan terhadap oknum Polisi yang bersangkutan yang diduga kuat terlibat dalam Tindak Pidana MIGAS sebagaimana terurai diatas;
Berikutnya, lanjut Dado, Menggelar pemeriksaan internal Polri (Persidangan Disiplin) terhadap yang bersangkutan terkait Dugaan Tindak Pidana MIGAS di atas, termasuk bisa dilakukan penuntutan melalui Peradilan Umum manakala segenap alat bukti sudah mencukupi.
Hal penting lainnya, tandas Dado, Segera mencopot atau memutasikan oknum polisi tersebut dari jabatannya saat ini dan memindahkan yang bersangkutan agar tidak lagi berada di Maumere, Kabupaten Sikka demi menghindari pengulangan kejahatan atau perilaku tercela lainnya. (Pos Kupang/oma)
Selengkapnya...

Monday 12 November 2012

"Surya Soundphoria" Memang Meriah

Pesta Musik di Lapangan Kota Baru Maumere

Pecinta musik Kota Maumere, malam minggu, Sabtu (10/11/12) memadati Lapangan Kota Baru Maumere menyaksikan pegelaran musik bertema "Surya Soundphoria". Choin Entertainment selaku penyelenggara event dengan dukungan sponsor Surya 12 menyajikan pesta musik dengan lighting panggung menawan. Sebanyak lima band termasuk rapper daerah Xelont MC ikut menyemarakan pesta musik yang dihelat gratis bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Selain penampilan grup band papan atas Maumere, pegelaran semakin panas dengan atraksi dancer dari tiga kelompok dancer remaja. Tak ketinggalan koloborasi band rock Koma band bersama violis muda Ays Lasar. Oshy Lelo selaku penyelenggara dari Choin Entetainment mengatakan perhelatan Surya Soundpohoria merupakan persembahan terhadap insan musik di Maumere. Penyelenggaran ini menurutnya bertujuan menghibur warga Maumere dan mengajak anak-anak muda berekpresi secara positip dibidang musik. Acara yang di pandu MC Lucky Reyner dan Desi asal Kota Ende menguncang panggung musik takala kelompok hardcore Jet Coaster diberi kesempatan pertama meraung..

Garang! Diatas panggung tersebut, sang vokalis Max beraksi. Dibidani gitaris Ahmil, Bassis Fajrin, Additionil Drumer Rilo Nidi, keempatnya mencabik panggung dengan musik memekakan telinga. Empat lagu dilibas bertutut-turut dibeking Amril dan Fajrin. Tercatat No More Right dari South Borneo Squad, Bloodness (Massacre Conspirasi), Ambisi (Eveng The Fate) di geber tanpa putus.

Sebentar saja jedah, panggung sudah diisi  grup band D'Solois. Grup band yang mengusung genre pop rock mengaku baru pertama kali tampil di Kota Maumere. D'solois digawangi anak-anak muda asal kampung Habi dan sempat berkarier di Jakarta. Mereka membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri dan mendapat sambutan hangat.

aksi Max n Amril (Jet Coaster) dan D'solois Band



Kembali di panggung, rapper asal Maumere berdarah Bola Xelont MC tampil membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri. Ia mendapat dukungan penonton yang dibatasi barikade panggung ketika lagu karyanya Nona Sikka dilempar. Xelont didampingi dua raper tampak meyakinkan generasi rapper Maumere yang masih menunjukan eksitensi di blantika musik.

Usai Xelont, grup band Sparky tampil berikutnya. Sepertinya tak perlu disangsikan lagi. Penampikan mereka selalu meyakinkan dengan penggemarnya yang senantiasa setia hadir. Dipanggung, mereka mengusung sejumlah lagu dari grup-grup band nasional dan berkoloborasi dengan rapper Frengky asal Kota Uneng  serta vokalis cewek, IN.





Malam perhelatan Surya Soundphoria yang didominasi musisi senior ini semakin mematrikan nama Maumere diblantika panggung music di Pulau Flores. Hal ini tak lepas dari pihak penyelenggara Choin Entertainment yang terus menggebrak. Dengan mengandeng pihak sponsor, Choin semakin eksis dranah hiburan. Musisi Maumere dan Flores umumnya semakin mendapat kesempatan tampil dan menunjukan eksitensi. Beberapa kali pula musisi nasional turut diundang menyemarakan gempita panggung hiburan di Maumere.

Kembali ke panggung, pegelaran Surya Soundphoria yang dipadati penggemar musik diakhiri penampilan band rock Koma Band. Menjadi menarik ketika grup band yang digawangi Rino (vokal), Arie Riberu (Guitar), Jack (Bass), Erick (Keyboard) dan Nollye (drum) mengajak violis Arys Lasar ikut berkoloborasi. Arys Lasar yang sebentar lagi menimba ilmu di sekolah musik Jogja, nampak tak canggung. Beberapa nomor lagu yang dibawakan apik oleh vokalis Rino disantapnya dengan manis. Begitu juga akhir koloborasi menawan dengan suguhan gesekan biola pada nomor I'll Be There for U milik Bon Jovi.

Koma Band feat Ays Lasar dan Desi feat Lucky, pemandu pegelaran Surya Soundphoria



Ditengah pencahayan panggung warna warni yang khusus didatangkan dari Jakarta, terbersit harapan dan rasa terima kasih atas perhelatan yang memberi ruang bagi musisi Maumere di panggung.
Oshy Lelo
Menilik dari besarnya animo masyarakat terhadap pegelaran musik, tak salah kalau panggung hiburan masih menjadi santapan utama penggemar musik di Pulau Flores. /rif Band beberapa bulan lalu benar-benar fantastis memuaskan dahaga pecinta musik. Choin Entertainment yang telah lama piwai dalam urusan penyelenggaraan musik masih menjadi tumpuan insan musik di Nusa Bunga dengan dukungan pihak sponsor Kita tentunya berharap, gebrakan besar kembali mendatangkan artis nasional ke bumi Maumere menjadi kenyataan. Angkat topi buat penyelenggaraan musik yang tak pernah surut di bumi Maumere.


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sunday 11 November 2012

50 Ibu Rumah Tangga Penderita HIV/Aids di Sikka

Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Sikka yang terdeteksi menderita penyakit HIV/AIDS cukup tinggi. Data yang ada dari 263 orang penderita HIV/Aids di Kabupaten Sikka, terdapat 50 orang IRT tertular penyakit maut ini, dibandingkan dengan kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kasusnya berjumlah 15 orang. Jumlah IRT penderita penyakit ini, dibawah satu tingkat dari kategori swasta yang teridentifikasi paling tinggi sebanyak 63 orang pengidap. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Sikka, Yan Siga kepada Pos Kupang di Maumere, Rabu (7/11/2012) menjelaskan, data perkembangan penyakit HIV/Aids di Kabupaten Sikka sampai bulan September 2012 berjumlah 263 penderita. Jumlah ini terdiri dari HIV sebanyak 75 penderita, dan Aids sebanyak 188 kasus. Siga melanjutkan, dari total penderita -kasus tersebut sebanyak 105 orang telah meninggal, sedangkan yang masih hidup sebanyak 158 orang.

Menurut Siga, total penderita HIV/Aids itu tersebar hampir disemua wilayah di Kabupaten Sikka. Siga merincikan, kecamatan Alok lah memiliki jumlah kasus tertinggi atau ada 30 kasus, kemudian disusul Kecamatan Nita sebanyak 28 kasus, selanjutnya Kecamatan Alok Barat dan Kewapante yang masing-masing. Ada 25 kasus dan diikuti Kecamatan Alok Timur sebanyak 23 kasus. Kecamatan lainnya, berkisar belasan hingga 1 kasus. Sementara yang belum ada laporan dari Mapitara.
"Itu di lihat dari wilayah, sedangkan jenis kelamin, yaitu penderita laki-laki lebih banyak. Laki-laki ada 174 orang dan perempuan 89 orang. Kalau dari segi usia dibawah 1 tahun ada 5 orang, umur 1-14 tahun ada 7 orang, umur 15-19 tahun ada 3 orang, umur 20-24 tahun ada 27 orang, umur 25-49 tahun ada 211 orang, dan usia di atas 50 tahun ada 10 orang,"tambah Siga.
Untuk kategori pekerjaan, Siga menyebutkan, selain swasta dan IRT yang paling tinggi, juga ada petani sebanyak 30 orang, buruh 26 orang, sopir 19 orang, Pekerja Seks Komersial (PSK) ada 15 orang, kategori PNS/TNI/Polri ada 3 orang, Ojek 6 orang, Waria 6 orang.
Menurut Siga, untuk kasus yang dialami IRT ini, biasanya terkenah dari pasangan seksnya.
Siga menjelaskan, Penanggulangan selama ini yang dilakukan oleh pihaknya, lebih banyak menggunakan pendekatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Hal ini untuk membuka cakrawala masyarakat mengenai penyakit tersebut.
Siga menandaskan, pihaknya gencar melakukan penyuluhan kepada kelompok populasi kunci, seperti waria, psk. Sementara bagi penderita, kata Siga, dilakukan pengobatan gratis di Clinic Visity RSUD TC Hillers. Di Clinic itu disiapkan obat ARV (anti Retroviral). Obat ini untuk mengendalikan virus dalam tubuh supaya jangan berkembang.
"Penderita harus memanfaatkan pengobatan yang ada, karena obatnya harga mahal. Obat ini biasanya dibantu Pemerintah Pusat,"jelas Siga.(pos kupang)
Selengkapnya...

Thursday 8 November 2012

10 Meja Judi Bola Guling Disita Polisi di Maumere

Sebanyak 10 meja judi bola guling (BG) yang sering dipakai oknum warga bermain judi sudah disita polisi Polsek Alok di tempat duka alias orang meninggal dunia sejak satu bulan lalu. Penyitaan meja BG ini dilakukan guna memberantas perjudian di Kota Maumere yang sudah sering membuat warga resah. "Sejak ada surat perintah dari Kapolres Sikka,kami sudah sita 10 meja BG. Kami setiap hari akan operasi terus menerus biar perjudian di Kota Mamere," kata Kapolres Sikka, AKBP.Drs.Ghiri Prawijaya melalui Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, Senin (5/11/2012) siang di Mapolsek Alok.

Untuk tahap sekarang, lanjutnya, polisi masih melakukan penertiban dengan meminta para Bandar BG yang sering beroperasi di tempat duka jangan bermain judi. "Yang bermain BG di tempat duka kami bubar dan mejanya kami disita," kata Aritonang.
Polisi, paparnya, akan terus membangun koordinasi dengan para tokoh di Sikka guna mendukung langkah kepolisian memberantas perjudian.
"Kami minta dukungan masyarakat. Masyarakat yang mengetahui adanya perjudian bisa melapor ke Polsek Alok," ujar Aritonang.
Sebagai warga negara baik, paparnya, polisi mengharapkan ada kesadaran warga sehingga polisi tidak bekerja sia-sia.
"Kalau masyarakat dukung silahkan lapor saja kepada kami dan akan diselidik. Siapa pun pelakunya pasti kita akan beri pengertian," tegas Aritonang.
"Lapor saja ke Polsel Alok.Informasi anda benar polisi akan tertibkan," papar Aritonang.
Ia menambahkan, pelaku perjudian yang ditangkap polisi akan tetap diproses secara ketentuan hukum yang berlaku.(pos-kupang.com)
Selengkapnya...

Jejak Setapak di Gua Alam Patiahu

Merana Ditengah Rimbun Pepohonan

Entah sejak kapan akses menuju gua alam ini tak terbekas. Maka sejak itu, lokasi gua ini bagai hilang. Akses jalan mulai ditutupi semak dan dedaunan kering. Tak terdengar lagi cerita destinasi wisata yang terkenal dengan berbagai kelelawar dan eloknya matahari terbenam. Ia bagai lenyap seperti redup Pantai Wairterang. Keberadaanya tak jauh dari jalan raya. Ia tersembunyi ditengah rimbunan pepohonan. Kondisinya benar-benar memprihatinkan. Seperempat dari tinggi gua kini bahkan tertimbun tanah tebal. Sehingga terlihat tak layak dimasuki. Sayang sekali, destinasi wisata alam ini kurang mendapat perhatian.

Seperti destinasi lainnya, Kecamatan Waigete maupun Talibura, dimana diperbatasan keduanya lokasi gua ini berada, banyak keelokan wisata lain yang tak kalah menarik. Sebut saja wisata bahari Teluk Maumere, penyelaman kapal karam milik serdadu Jepang diperairan Wairterang, Pasir Putih Tanjung Darat, Air Terjun Waiblama, Air Panas Blidit, Hutan Lindung, bahkan Puncak Gunung Berapi Egon. Namun keleokannya tak diurus dengan maksimal.

Warisan budaya setempat yang bernilai tinggi hanya dinikmati segelintir orang. Pesona yang terlupakan kah?Padahal tubuh ini menggiurkan. Jika  pengelolahan ini dilakukan serius akan banyak hal postip yang diperoleh. Baik bagi masyarakat setempat juga pendapatan daerah.
Pintu gua hampir tertutup tanah

Untuk mencapai lokasi Gua Alam Patiahu, Anda mesti berjalan kaki sejauh kurang lebih 150 meter.  Dari jalan raya Patiahu jalur Maumere-Larantuka treking ini dimulai.
Patiahu berada diwilayah bagian timur Kabupaten Sikka. Dari Kota Maumere menuju Patiahu menempuh waktu sekitar 40 menit perjalanan dengan kendaraan.

Tanggal 28 Oktober 2012, inimaumere.com melakukan perjalanan ke Gua Patiahu. Sekitar pukul 16.00, kami memasuki hutan kering ini. Semak dan kotoran sapi memenuhi lintasan treking. Banyak batu karang yang berserakan di tanah. Sunyi dan sangat sepi. Hanya sesekali terdengar kicauan burung-burung hutan.

Pir yang menjadi penuntun saya, menceritakan kalau Gua Alam Patiahu kini sudah sepi dari kunjungan wisatawan. Ia membandingkan dengan beberapa tahun yang lalu ketika destinasi alam ini masih dicari-cari pelancong.

Karena telah lama sepi dan ia tak mengantar wisatawan, Lamber sedikit bingung mencari jalan. Ia mengaku hanya menandai satu pohon rimba disekitar gua. Katanya, pohon rimba tersebut menjadi tanda keberadaan gua tersebut.

Sekitar setengah jam akhirnya kami tiba dibawah gundukan. Sedikit keatas. Lamber menunjukan keberadaan gua. Kami merangkak pelan keatas. Nampak Pohon rimba berdiri tegar disamping gua. Ia seakan menceritakan kesetiaannya menjaga Gua Patiahu dalam sekian waktu.

Lamber lantas mengeluarkan moke (minuman tradisional Sikka) yang tersimpan dalam botol plastik. Ia sengaja menyiapkannya. Diatas batu kecil yang dijadikan mahe, Lamber lantas menyiraminya. Ia juga mengeluarkan dua batang rokok. Dibakarnya dan diletakan sedemikian rupa diatas bekas cairan moke. Lantas sedikit dia terdiam. Lalu berdiri dan mengajak saya mendekati gua.

Saya mempercayai apa yang dilakukan Lamber. Sapaan secara adat ini mengandung arti penting dalam kehidupan masyarakat Flores khususnya di Kabupaten Sikka.

Ada benang merah hubungan antar manusia dan roh yang dipercayai menjaga suatu tempat. Dengan melakukan ritual tersebut, artinya kita memberitahu kepada Alam agar dibukakan jalan.  Harapan agar aktivitas kita dapat berjalan mulus hingga selesai. Ritual seperti nini sudah biasa dilakukan diwilayah Kabupaten Sikka, Flores.

Lantas kami menuju gua tersebut. Pir terdiam. Begitu pula saya. Ia memandang sekeliling. Matanya seakan bercerita kemasa lalu dimana tempat tersebut biasa dikunjungi.

Disekeliling dari gua tersebut banyak pohon. Nampak pula pohon rimba disisi sebelah kanan dari gua.

Yang memilukan adalah ketika kami yang telah lelah berjalan akhirnya hanya bisa bertenger di depan gua. Timbunan tanah memenuhi hampir seperempat pintu masuk. Dan niat kami memasuki gua tersebut akhirnya terhadang.

Didalam gua, timbunan tanah sekali lagi telah menyentuh langit gua. Alhasil kami pun hanya bisa menatapnya sambil menikmati angin senja dan samudera laut diutaranya.

Menurut cerita, gua alam ini memiliki tiga pintu didalamnya. Akses Pintu pertama kita akan dibawa menuju Egon, pintu kedua menuju selatan dan pintu ketiga menuju utara, yakni pantai utara yang tak jauh dari lokasi gua alam tersebut. Cerita ini telah mengalir diatara masyarakat yang mendiami wilayah ini. Mereka mmpercayainya. Dan kita perlu membuktikannya.

Ada lagi yang menyebutkan gua ini pernah menjadi tempat berlindung para serdadu Jepang ketika pasukan Nipon  terlibat bentrok melamawan pasukan Sekutu dijaman kemerdekaan.

Didalam gua, timbunan tanah menyentuh langit gua
Om Rofinus, Pendidik pada salah satu sekolah di Waigete, kepada inimaumere.com yang menemuinya di Waigete usai menjelajah gua alam menceritakan tentang keadaan didalam gua. Ia pernah masuk kedalam gua hingga beberapa ratus meter. Katanya didalam gua tersebut banyak dijumpai sarang walet dan tentu saja ribuan kelelawar. Ia juga menceritakan pernah bertemu ular besar didalam gua. Ular tersebut hanya terdiam tanpa melakukan gerakan apapun katanya.

Beberapa pengunjung lain juga pernah menceritakan suasana didalamnya. Mereka mengungkapkan kekagumannya. Tentang ribuan kelelawar yang berterbangan keluar gua. Juga pemandangan luar biasa ketika sunset senja turun dibatas samudera. Kita bisa menyaksikan bola mentari yang sangat indah dengan leluasa.

Keberadaan gua alam ini nyatanya belum dikelolah, dirawat, dan dijual untuk kepentingan industri wisata Waigete. Entah kenapa. Sejauh ini, Waigete atau Talibura hanya dikenal sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Sebagai wilayah eksotik dengan bentangan pariwisatanya, Waigete menunggu campur tangan berbagai pihak baik pemerintah dan swasta sebagai investor.

Dari perairan lautnya hingga puncak Egon, jika dikelolah dengan baik, dibangun infrastruktur pendukung, Waigete plus Talibura akan menjadi salah satu aset pendapatan PAD sektor pariwisata. Peluang yang manggiurkan ini patut dibuka. Masyarakat setempat diajari bagaimana merawat dan belajar mengolah alam indah ini menjadi nilai yang menguntungkan.

Penyelaman Kapal Karam Nipon Maru, pemandangan sunset tepi pantai, air panas, Gua ALam Pati ahu, Hutan Lindung, dan treking ke puncak Egon, Pogon, dan masih banyak lagi bisa menjadi paket wisata menarik. Selain itu tentu saja, kekayaan ritual budaya setempat dan berbagai tenun ikat khas daerah yang dipelihara ditengah kearifan lokal.

Lantas bagaimana dengan keberadaan gua alam ini yang kini tertimbun tanah? Apa perlu dibiarkan merana ditengah kicauan burung-burung? Prihatin, jika dibiarkan saja tanpa urus, mungkin tidak lama lagi keberadaannya tinggal cerita kenangan. Ia akan hilang ditutup gundukan tanah akibat proses alam karena tidak adanya perhatian.

Akankah kita membiarkannya? Jika demikian adanya, sungguh memperihatinkan. Hal ini menambah catatan panjang tentang lemahnya pengelolahan destinasi wisata di Kabupaten Sikka.






www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Tuesday 6 November 2012

Secuil Waigete

Wisata Alam masih Terbenam

Ini dia salah satu tempat favorit untuk menyakasikan matahari terbenam. Kilauan cahaya kuning keemasannya mampu membuat mata terpana. Hahahaha lebay. Selain dikenal sebagai daerah perkebunan, wilayah Waigete menawarkan sejumlah lokasi wisata alam eksotik namun terbenam dalam promosi. Misalnya Gua Alam Patiahu, Air Panas Blidit, Puncak Gunung Egon, Hutan Lindung, Wilayah penyelaman Teluk Maumere, Kapal Karam Nipon Maru dan Bola Mentari yang tenggelam serta masih banyak lagi. Ada pula ritual-ritual adat yang biasa dilaksanakan ketika kita akan memasuki sebuah wilayah wisata tertentu. Ritual ini berhubungan dengan alam dan leluhur. Tempat-tempat wisata di wilayah ini masih sangat alamiah. Bahkan untuk mencapainya membutuhkan tenaga ekstra. Satu hal lagi bahwa disebagian besar wilayah ini masih dipercaya memiliki para "penghuni". Sehingga ritual 'permisi' tersebut kadang dilakukan sebagai bentuk sapaan antara kita dan para 'penguasa wilayah'.

Dimusim kemarau ini berdampak pada sebagian besar wilayah Waigete. Kekeringan yang melanda berpengaruh pada kehidupan. Misalnya kekurangan air akibat sungai-sungai kering. Dan standart kehidupan yang masih dibawah rata-rata.
Pengelolahan wisata di wilayah ini mesti terus digiatkan. Tak perlu hanya mengandalkan wisata penyelaman saja. Karena jujur saja, wisata alam lain masih menunggu sentuhan dan promosi. 
Satu paket wisata alam Waigete bisa anda nikmati mulai dari penyelaman kapal karam Jepang, Gua Patiahu, Air panas Blidit, Air terjun, Pundak Egon. Anda juga bisa menyaksikan berbagai ritual budaya dibawah kaki Egon. Memacu Adrenalin? MunGkin!!
Ada lagi! Berlibur kepulau berpasir putih Pangabatang yang berada tak jauh dari pesisir ini. Oya, pulau mungil ini juga masih belum dikelolah baik. Jadi kalo kesana mesti siapkan bekal. Mesti sewa perahu motor yang bikin jantung berdetak cepat. Dinas Pariwisata didaerah ini masih belum mengembangkan tempat-tempat wisata alam secara baik. Promosinya lemah. Bahkan infrastruktur dan sarana masih minim. Lantas apa tawaranya? Jelas eksotiksme alam wisatanya. Bukan saja bawah laut Teluk Maumere, Pasir putih dan beningnya air laut. Bahkan pemandangan lainnya  yang mampu menciptakan lirik hati nan damai.(Oss)


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 5 November 2012

Keindahan Teluk Maumere yang Terabaikan

FRANS Seda (alm), ekonom dan mantan menteri tiga periode, memiliki visi luar biasa tentang industri pariwisata di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Keindahan Taman Laut Teluk Maumere menjadi andalan, selain obyek wisata lain. Ia pun membangun obyek wisata di pesisir itu, yakni Sao Wisata, untuk mempromosikan Teluk Maumere. Namun sayang, keindahan teluk itu sampai hari ini tidak dikelola baik oleh pemkab setempat. Seda saat masih hidup (1927-2011) tidak hanya berbicara tentang pariwisata Maumere. Putra Sikka ini membuktikan langsung di lapangan dengan mendirikan pusat wisata bahari di pesisir Teluk Maumere, diberi nama Sao Wisata, dalam bahasa Sikka-Lio artinya rumah wisata. Kawasan ini memiliki luas 7,5 hektar, di antaranya 2,5 hektar untuk bangunan dan sisanya menjadi daya dukung lingkungan agar tetap sejuk dan hijau.

Manajer Sao Wisata, Heribertus Ajo, di lokasi Sao Wisata, 9 kilometer dari pusat Kota Maumere, Kamis (30/8/2012), mengatakan, Sao Wisata didirikan Seda tahun 1985 dan beroperasi pada 1987. Kompleks wisata yang dibangun hanya 2,5 hektar untuk kamar penginapan, restoran, aula, mes karyawan, tempat peristirahatan, kolam renang, dan tempat rekreasi.
”Pada awalnya Sao Wisata dibangun tanpa perhitungan profit, terpenting mempromosikan keindahan Teluk Maumere pada khususnya dan Sikka pada umumnya kepada turis mancanegara. Waktu itu Bapak Frans Seda menginvestasi cukup besar di bidang pembangunan listrik dan jaringan telepon sepanjang 9 kilometer dari pusat kota menuju Sao Wisata. Kami tanam tiang-tiang listrik dan telepon dan menyediakan sarana dan prasarana lain dengan biaya sendiri,” kata Ajo.
Tidak hanya itu, Seda mencarter pesawat khusus Merpati tiga kali dalam satu pekan selama dua tahun berturut-turut, membawa sejumlah turis asing ke Teluk Maumere. Manajemen Sao Wisata sejak saat itu terus mempromosikan keindahan Teluk Maumere melalui internet, sejumlah majalah pariwisata, dan flight magazine.
Kerang mutiara Taman Laut Teluk Maumere mengandung sejumlah keindahan, antara lain terumbu karang, beraneka ragam tumbuhan laut, berbagai jenis kerang seperti kerang mutiara (Pinctada margaritifera), udang jarak (Panulirus polyphagus), kima raksasa/kima raja (Tridacna gigas), tiram batu (Spondylus ducalis), dan berbagai jenis ikan.
Tiga tahun berturut-turut (1994-1997) Seda mengadakan lomba foto bawah laut Teluk Maumere yang diikuti 50 fotografer dan turis asing dari 24 negara. Ia menyediakan hadiah 50.000 dollar AS bagi juara 1 hingga 3. Sao Wisata juga mengundang travel writer dari Japan Airlines, Malaysia Airlines, Garuda Indonesia, dan Merpati Nusantara Airline. Mereka tinggal di Sao Wisata hampir tiga bulan untuk menulis tentang Teluk Maumere.
”Kami ini pioneer operator pariwisata di Sikka. Awalnya kami tidak mengejar keuntungan, yang penting Maumere dan Sikka dikenal di berbagai mancanegara melalui keindahan taman lautnya,” kata Ajo. Namun, sejumlah promosi Sao Wisata tidak ditopang kebijakan Pemkab Sikka yang tepat. Keindahan Teluk Maumere juga tidak terjual karena tidak didukung promosi dan kerja sama dari pemda setempat. Padahal, Teluk Maumere begitu strategis dan menyimpan keanekaragaman hayati laut yang sangat unik dan khas.
Akibatnya, promosi wisata yang disponsori Sao Wisata tidak membawa dampak besar. Sejumlah turis asing tiba di Bandara Maumere justru langsung melanjutkan perjalanan ke Moni, kemudian menuju Danau Kelimutu, sekitar 85 kilometer arah barat Kota Maumere.
Direktur Yayasan Aksi Cinta Kehidupan Lamber Dore Purek mengatakan, jika taman laut Teluk Maumere ditata lebih baik, turis asing akan lebih lama berada di Sao Wisata. Penataan itu menyangkut pengadaan kapal pesiar, pelestarian terumbu karang, dan perlindungan sejumlah biota laut. Di sini banyak turis asing melakukan kegiatan diving, tetapi promosi masih sangat terbatas. Jika taman laut ditata, kapal-kapal milik operator pariwisata bisa difungsikan. Para turis pun lebih lama menetap untuk diving.
Destinasi pendukung selain taman laut antara lain Seminari Tinggi Ledalero, tradisi Jumat Agung peninggalan Portugis di Desa Sikka, Museum Bikon Blewut, dan tradisi membuat gerabah tradisional di Wolokoli. (KORNELIS KEWA AMA/travel.kompas)
Selengkapnya...

Ternyata Perkedel Ikan Pemicu Keracunan di Maumere

Hasil pendataan dan identifikasi Tim Polres dan Dinas Kesehatan Sikka menyebutkan warga Pemana yang keracunan pada pesta nikah Rizal dan Ani Mawarni karena diduga mengonsumsi perkedel ikan. Sementara jumlah korban keracunan bertambah dari 61 orang menjadi 84 orang. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka, AKBP Drs. Ghiri Prawijaya, melalui Kasat Reskrim, Iptu Ahmad, S.H, menyampaikan hal itu saat dihubungi Pos Kupang dari Maumere ke Pemana, Kamis (1/11/2012) siang. Ahmad menjelaskan, menjelang pagi hari sekitar pukul 01.00 Wita, Kamis (1/11/2012) dini hari, para korban keracunan memenuhi ruangan Puskesmas Gunung Sari. Pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari 76 orang, Pustu Pemana dua orang, enam orang lainnya di rumah warga. Para pasien yang dirawat di puskesmas, pustu dan rumah warga sudah mulai membaik setelah mendapat perawatan Tim Dinkes Sikka yang terjun ke lokasi.
Hingga pukul 12.00 Wita, Kamis (1/11/2012), masih ada empat pasien yang belum membaik dan masih menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari.
Ahmad menjelaskan, warga Pemana yang keracunan setelah makan makanan di tempat pesta pengantin pria, Rizal. Pagi itu, tutur Ahmad, usai acara pernikahan di masjid, keluarga dan tamu berkumpul di rumah pengantin pria. Mereka memberikan selamat dan ingin mengantar pengantin pria ke rumah pengantin wanita agar menetap di sana.
"Di rumah pengantin pria ada acara makan bersama sekitar pukul 10.00 Wita. Habis makan para korban muntah-muntah dan badan mereka lemas. Itu terjadi sekitar pukul 14.00-15.00 Wita dan korban dibawa ke Puskesmas Gunung Sari," jelas Ahmad.

Ambil Sampel
Menu apa saja yang disajikan di rumah pengantin pria, Ahmad menyebut mie dan perkedel ikan. "Sampelnya sudah kami ambil. Para korban mengaku banyak mengonsumsi perkedel ikan. Untuk memastikan apakah karena perkedel ikan, tim Dinkes Sikka akan memeriksanya di laboratorium," kata Ahmad.
Ahmad dan Tim Dinkes Sikka juga menelusuri bagaimana cara pengelohan perkedel ikan itu. Bumbu-bumbu apa yang digunakan, jangan sampai sudah kadaluwarsa. "Dari informasi itu baru kami cari tahu siapa yang memasak dan membeli bumbu-bumbu tersebut, serta di kios mana dibeli. Polisi kerja pakai bukti dan fakta agar jelas," tegas Ahmad.
Sebelumnya diberitakan, 61 warga Desa Pemana, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, yang menghadiri pesta pernikahan Rizal dan Ani Mawarni di desa itu keracunan makanan di tempat pesta. Para korban yang keracunan muntah-muntah dan lemah usai makanan di tempat pesta, Rabu (31/10/2012) pagi. Mereka yang muntah dan lemas kini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Gunung Sari. (ris/pos-kupang))
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 11.12 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---