Ibadah Jumad Agung berlangsung khusyuk
Salah satu adegan Prosesi Jalan Salib di depan Katefral St. Yoseph
Umat Katolik Paroki St Yosep selama empat jam lebih setia mengikuti prosesi Jalan Salib dengan khusyuk dan terus bersemangat hingga kisah penyaliban di Gereja Katedral St. Yoseph. Prosesi Jalan Salib (via dolorosa) untuk mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus di prakarsai Orang Muda Katolik (OMK) Katedral St. Yoseph bekerja sama dengan Dewan Paroki Katedral dan umat setempat. Dalam cuaca cerah, pementasan fragmen selama 14 Perhentian (stasi) berpuncak saat kisah haru penyaliban di Bukit Gogota yang dipentaskan di halaman Gereja Katedral Maumere. Ribuan umat Katolik khidmat mengikuti prosesi yang dimulai dari stasi pertama di Gereja Perumnas yang kemudian melewati 13 stasi berikutnya yang berada di Jalan Anggrek Perumnas, Nong Meak di Kampung Kabor dan stasi terakhir (stasi 14) di Gereja Katedral. Pementasan fragmen yang dimulai dari jam 08.00 hingga 12.00 wita diperankan dengan baik oleh pelakon dari Orang Muda Katolik Katedral St Yosep.
Hendrik Jhon dan Julian dari OMK Katedral mengatakan pementasan kisah sengsara Tuhan Yesus yang dilakukan kali ini adalah yang pertama kali oleh OMK Katedral. Untuk itu OMK Katedral yang bergandengan dengan umat paroki memiliki beberapa rencana kedepan berkaitan dengan perayaan Tri Hari Suci Paskah.
“Rencana pementasan ini tidak selamanya berpusat di Katedral. Tahun depan kami berencana untuk melakukan prosesi dengan mengambil latar akhir pementasan di lingkungan lain dalam Paroki Katedral,” jelas Jhon.
Sedangkan Julian berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam pementasan hingga akhir prosesi. Ia dan teman-temannya bersyukur bahwa prosesi bisa berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positip dari umat paroki.
Pada prosesi itu, para pelakon melakukan refleksi dimana seseorang berperan sebagai Yesus, sedang memikul kayu salib , diikuti oleh tentara-tentara Romawi dengan pakaian khasnya. Sepanjang jalan, masyarakat menyaksikan dengan penuh khidmat. Iringan prosesi terlihat panjang mengikuti kisah pementasan.
Pada prosesi itu juga dipentaskan bentuk penyiksaan yang dilakukan tentara Romawi kepada Yesus, serta diikuti oleh imam-imam besar yang selalu menolak kehadiran Yesus.
Kisah Penyaliban yang mengundang rasa haru, stasi 14 berakhir di dalam gereja
Kemudian ada juga murid-murid Tuhan Yesus, Maria ibu Yesus, perempuan-perempuan Yerusalem serta seluruh warga Israel yang menyaksikan penderitaan Yesus hingga mati dan bangkit pada hari ketiga ketika goa kuburan terbuka.
Prosesi Jalan salib yang dilakukan umat Paroki Katedral St Yosep ini, dilakukan untuk mengenang kisah sengsara dan pengorbanan Yesus untuk menebus dosa manusia. Dari pentas ini diharapkan pula umat mampu mengimplementasikan ajaran kasih kepada sesama manusia.
Cium Salib
Usai pementasan jalan salib, sore harinya ribuan umat katolik memenuhi gereja-gereja di Kota Maumere. Ibadah Jumad Agung yang digelar serentak mulai pukul 15.00 Wita diikuti dengan khusyuk oleh seluruh umat. Hampir semua gereja katolik tak mampu menampung umatnya. Akibatnya umat meluber hingga keluar gereja.
Dalam ibadah kali ini dilakukan pula prosesi cium salib sebagai tanda hormat akan penderitaan Kristus yang wafat di salib hina demi keselamatan umat manusia. Penciuman salib yang diikuti dengan tertib dihayati sebagai suatu ekspresi syukur yang keluar dari hati dan kasih kepada Yesus yang terlebih dahulu mengasihi umatnya.
Ibadah berlangsung selama 3 jam. Kota Maumere terlihat langgeng dan sepi. Toko-toko dan beberapa tempat usaha lain meliburkan diri. Sehingga kota terlihat seperti kota mati.
Selain gereja Katolik, sejumlah gereja lain dari umat kristen di Kota Maumere seperti Gereja Protestan, Bethel, Pantekosta dan beberapa lainnya juga dibanjiri jemaatnya. Ibadah Jumad Agung di Maumere berjalan aman, tertib dan khusyuk.
Prosesi Jalan salib yang dilakukan umat Paroki Katedral St Yosep ini, dilakukan untuk mengenang kisah sengsara dan pengorbanan Yesus untuk menebus dosa manusia. Dari pentas ini diharapkan pula umat mampu mengimplementasikan ajaran kasih kepada sesama manusia.
Cium Salib
Usai pementasan jalan salib, sore harinya ribuan umat katolik memenuhi gereja-gereja di Kota Maumere. Ibadah Jumad Agung yang digelar serentak mulai pukul 15.00 Wita diikuti dengan khusyuk oleh seluruh umat. Hampir semua gereja katolik tak mampu menampung umatnya. Akibatnya umat meluber hingga keluar gereja.
Dalam ibadah kali ini dilakukan pula prosesi cium salib sebagai tanda hormat akan penderitaan Kristus yang wafat di salib hina demi keselamatan umat manusia. Penciuman salib yang diikuti dengan tertib dihayati sebagai suatu ekspresi syukur yang keluar dari hati dan kasih kepada Yesus yang terlebih dahulu mengasihi umatnya.
Ibadah berlangsung selama 3 jam. Kota Maumere terlihat langgeng dan sepi. Toko-toko dan beberapa tempat usaha lain meliburkan diri. Sehingga kota terlihat seperti kota mati.
Selain gereja Katolik, sejumlah gereja lain dari umat kristen di Kota Maumere seperti Gereja Protestan, Bethel, Pantekosta dan beberapa lainnya juga dibanjiri jemaatnya. Ibadah Jumad Agung di Maumere berjalan aman, tertib dan khusyuk.
Tradisi Cium Salib di Ibadah Jumad Agung dan umat yang membanjiri Gereja Katedral
www.inimaumere.com