Harga Ikan Melambung
Angin kencang dan gelombang tinggi diperairan Teluk Maumere sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan sejumlah nelayan tak melaut. Perahu-perahu dan kapal motor diparkir di pingir pantai. Para nelayan cuma bisa pasrah sambil memperbaiki perahu dan jaring yang digunakan untuk menangkap ikan. Seperti yang terlihat di pantai Beru dan Wairbubuk, Selasa (11/01/2011) Di kedua kawasan yang berdekatan tersebut, beberapa nelayan melakukan kegiatan memperbaiki perahu. Tinus, salah seorang nelayan di Wairbubuk bersama beberapa rekannya dengan cekatan meminggirkan perahu mereka. “Kalaupun melaut, kami hanya mencari dilokasi yang berdekatan dengan pantai. Kalau lebih ketengah sangat susah karena gelombang dan angin yang besar,” jelasnya. Akibat cuaca buruk Pelabuhan L.Say terlihat lebih lenggang. Dan sejak beberapa hari lalu harga ikan di Maumere naik tak menentu.
Harga ikan disejumlah pasar tradisional di Kota Maumere beberapa hari terakhir ini melonjak. Untuk mencari ikan yang berharga sesuai standar sungguh susah. Beberapa warga mengeluhkan hal tersebut. Ikan Selar yang menjadi santapan sehari-hari di Maumere tetap berharga Rp 10 ribu namun dengan jumlah ikan yang lebih sedikit. Jenis lain pun naik. Sedangkan ikan lempeng (irisan) yang biasanya dijual dengan harga Rp 10 ribu naik menjadi Rp 15 ribu sampai Rp.20 ribu.
Melonjanknya harga ikan segar berpengaruh juga terhadap kenaikan ikan-ikan bakar yang dijajakan di pinggiran jalan. Ikan bakar ukuran kecil yang biasanya dijual seharga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu naik menjadi Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Meski mengeluh, para konsumen ikan menerima keadaan ini. Menurut mereka setiap akhir tahun dan awal tahun adalah musim barat dan harga ikan pasti tak menentu.
“ini kan su menjadi tradisi, kalau su musim begini pasti te harga ikan pasti naik. Nanti juga kembali normal kalau keadaan su baik,” kata Minggus, konsumen ikan bakar yang kebetulan antri menunggu ikan bakar di Kabor.
Cuaca buruk di perairan Teluk Maumere yang berada di kawasan pantai utara Flores hingga kini belum diketahui kapan berakhir. “Kami sudah tida melaut sekitar satu minggu. Semoga cuaca bisa kembali normal dan kehidupan kami mencari ikan bisa segera berjalan. Pemasukan macet kalau cuaca terus begini,” kata nelayan di Wairbubuk.
www.inimaumere.com