Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 28 October 2009

Segera, Parade Band Djarum LA Light's Bagi Kawula Muda Sikka..

Dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009 dan Hari Pahlawan Tanggal 10 November 2009, Neibers Event Organizer bekerja sama dengan Djarum LA Light’s menyelenggarakan sebuah event bagi generasi muda di Kabupaten Sikka dan Flores pada umumnya. Event dengan tema L.A Lights Community Coolbreak IT’S YOUR TIME menghadirkan konsep Parade Band, sekaligus pemilihan band favorit melalui polling. Masing-masing peserta (grup band) dapat membawakan 2 buah lagu yaitu satu lagu wajib berjudul Bendera yang dipopulerkan oleh Cokelat Band khusus untuk grup band dengan vokalis cewek dan sebuah lagu berjudul Rumah Kita (God Bless) untuk band dengan vokalis cowok. Peserta Parade Band juga diberi kesempatan untuk membawakan sebuah lagu pilihan. Untuk penentuan Juara favorit 1, 2 dan 3 dalam parade band ini, ditentukan oleh hasil polling dari penonton. Selain parade band, event ini juga akan menampilkan beberapa group dancer. Event yang akan berlangsung tanggal 14 Nopember 2009 ini sepenuhnya didukung oleh www.inimaumere.com, Radio Sonia Fm Maumere dan Harian Pos Kupang sebagai media partner. Saat event berlangsung, peserta akan mendapatkan masukan berupa saran atau pun kritik dari para komentator.

Parade Band yang akan berlangsung Sabtu 14 November 2009 dan digelar di lapangan eks kantor DPRD Sikka, Jalan Ahmad Yani Maumere bertujuan untuk menyajikan kegiatan hiburan yang positif dan baru bagi masyarakat di Kabupaten Sikka sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat khususnya bagi generasi muda untuk mengembangkan bakat dan kreativitas dalam bermusik.
Selain menggelar Parade Band, event ini juga menampilkan berbagai macam pentas seperti Pentas Group Dancer, games dan kuis serta berbagai macam doorprize bagi penonton.

Diharapkan bagi peserta, penyelenggaraan event dengan tema L.A Lights Community Coolbreak IT’S YOUR TIME ini akan menjadi sebuah ajang yang dapat secara langsung memperkenalkan band peserta dan grup dancer serta dapat dijadikan sebagai arena dalam mengembangkan kreativitas dalam bermusik dan menari.

Bagi kalian yang punya band, punya grup dancer inilah kesempatan yang tepat untuk menampilkan peforma dan kreatifitas dihadapan penonton dan para komentator yang kompeten.
Anda ingin mendaftar? Langsung saja ke Biro Surat Kabar Harian Pos Kupang , Jalan Gelora Samador Maumere. Tanggal pendaftaran di buka mulai 27 Oktober 2009 - 7 November 2009. Panitia juga membuka pendaftaran bagi band-band di luar Kabupaten Sikka.

Bagi pemenang dari event ini akan mendapatkan berbagai hadiah menarik berupa piala dan uang tunai. So, bagi kalian yang tak mau sekedar jago kandang, saatnya yang tepat untuk mebuktikan kualitas kalian, kalianlah yang punya, buktikanlah !!

Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi 0852 3773 1573 (Audy).

www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Tuesday 27 October 2009

DILUNCURKAN, BUKU SEJARAH WISUNG FATIMA LELA

Selama ini orang banyak bertanya tentang Wisung Fatima Lela, terutama sejarah kehadirannya. Akhirnya disela acara Perayaan Ekaristi pada Ziarah di Wisung Fatima Lela, buku sejarah berjudul “Maria Fatima,Dari Cova da Iria Sampai Lela”, pun diluncurkan penulisnya.
Penulis buku ini, Rm. Richard Muga Buku, Pr. sesaat sebelum meluncurkan buku ini berkisah kehadiran buku ini untuk memenuhi dan menjawab daftar tanya perhal Wisung Fatima Lela.
Buku ini berisikan sejarah kisah penampakan Bunda Maria di Coca da Iria, Fatima, Portugal kepada Lusia, Franssesco, dan Yasinta dengan pesan-pesan yang disampaikan Bunda Maria dalam rangkaian penampakan dimaksud. Kisah perjalanan Arca Maria dari Fatima yang mengunjungi Flores pada Agsutus tahun 1951. Buku ini juga mengulas sejarah berdirinya Wisung Fatima Lela yang diprakarsai Pastor Paroki Lela kala itu, P. H. Bolscher SVD, P. Van Es SVD dan Kapitan Lela saat itu, M. Kristianus da Silva.

Peluncuran buku ditandai dengan pemberian beberapa buku oleh penulis kepada Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Sekda Kabupaten Sikka Sabinus Nabu, dan Pastor Paroki Lela, Romo Laurens Noi, Pr.

Dalam buku tersebut, Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD juga memberikan kata pengantar. Antara lain Uskup mengajak umat untuk tidak saja hidup dari liturgy tetapi juga yang meneguhkan iman mereka melalui berbagai bentuk devosi (berdoa menyerahkan diri), terutama devosi kepada St. Perawan Maria.

Untuk diketahui peluncuran buku ini bertepatan dengan 60 tahun usia Wisung Fatima Lela. Wisung Fatima Lela memiliki lokasi sekitar 3 hektar lebih. Di dalam lokasi ini ditata/dibangun empat rumah kecil untuk pentahtaan Sakramen dan Bunda Maria.

Di atas lokasi ini dibangun pula stasi/perhentian untuk mengenang misteri wafat Kristus. Ada Salib besar yang dipasang di bukit/golgota yang dapat dilihat oleh siapa saja bila hendak memasuki Wisung Fatima Lela.

Keberadaan Wisung Fatima Lela semakin indah dan menawan karena di sekitar tangga menuju rumah pentahtaan Bunda Maria ditanam/hidup pelbagai bunga. Demikian juga di areal Wisung Fatima Lela bertumbuh dan hidup aneka pohon penghias dan peneduh yang melindungi peziarah dari terikan matahari. (djo)

WWW.INIMAUMERE.COM

Selengkapnya...

Tuesday 20 October 2009

Pantai Koka, Pantai Mempesona di Selatan Kabupaten Sikka





Indah dan menakjubkan. Sungguh, itulah kalimat yang pantas diungkapkan untuk melukiskan dahsyatnya panorama alam Pantai Koka. Pemandangan yang tak membosankan mata adalah kompensasi dari sebuah perjalanan yang melelahkan. Dipantai berpasir putih inilah kami melabuhkan penat kami, menyingkirkan kekesalan terhadap rute sepanjang 2,5 Km yang tergolong tak layak untuk dilalui.

Seperti dalam sebuah adegan filem The Beach, sesaat kami bermimpi seakan-akan seperti seorang Leonardo di Caprio yang bersusah payah mencapai sebuah pulau berpasir putih namun berbuah rasa takjub pada akhirnya. Begitu pula kami. Perjalanan sejauh 42 Km yang melelahkan ditambah bonus sepanjang 2,5 Km dengan ruas jalan yang rusak berat akhirnya berujung pada sebuah ‘surga’ yang kami impikan. Begitu mengasyikan tak kala menyelami keindahannya. Sampai lupa bahwa sebenarnya kami tak ada berada dalam adegan filem The Beach (hahahaha). Nyatanya kami berada disini, disebuah pantai yang panoramanya disebut-sebut memiliki kemiripan dengan sebuah pantai dalam filem yang diperani Leonardo tersebut (ceileee).

Yok, ikuti kisahnya bersama kami...





Jarum jam menunjukan kira-kira pukul satu siang tak kala rombongan kami yang berkendaraan sepeda motor bergegas meninggalkan Kota Maumere. Panasnya matahari seperti memanggang tubuh kami, serasa hangus seperti hari-hari kemarin..hehehe.. Meski cuaca panas kami tak gentar, kami yakin alam sedang merestui perjalanan kami.

Pantai Koka terletak di wilayah Kecamatan Paga. Berada di pesisir pantai selatan Flores. Dari Kota Maumere (terletak di pesisir pantai utara Flores) ke Paga berjarak 42 Km, bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau sepeda motor. Ruas jalan menuju Kecamatan Paga memiliki aspal jalan yang tergolong mulus dan bagus, maklum ruas jalan ini termasuk kategori jalan negara yang menghubungkan Kabupaten Sikka (Maumere) dengan Kabupaten Ende (Ende) disebelah barat.

Dengan ruas jalan yang bagus perjalanan menuju Pantai Koka terasa lebih nyaman namun kita harus tetap waspada, kenapa na?(kenapa seh?). Rute Maumere menuju Paga memiliki banyak jalur kelokan kiri-kanan dengan sedikit rute atau jalur jalan yang lurus, selain itu lalu lintas kendaraan juga lumayan ramai.

Masyarakat Paga beretnis Lio, salah satu etnis besar yang ada di Kabupaten Sikka dengan sejumlah kehidupan masyarakat yang beragam serta budaya yang khas. Mengenai etnis Lio Anda bisa membacanya disini

Mencapai Paga dari Kota Maumere, kita akan melintasi sejumlah wilayah pedesaan seperti Nanga Limang, Ledalero, Nita, Key, Hepang, Nangablo dan Lekeba’i. Masing – masing wilayah pedesaan ini memiliki sisi kehidupan yang unik, kisah sejarah maupun keragaman budayanya. Misalnya di Ledalero ada sebuah museum terkenal yang berisikan peninggalan-peninggalan masa lampau baik dari jaman sejarah maupun pra sejarah. Museum ini bernama Blikon Blewut (sisa dari yang punah). Untuk berwisata ke Blikon Blewut silakan klik disini.

Sedangkan di Nita yang berhawa dingin, dahulunya pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Nita. Kerajaan Nita adalah sebuah kerajaan yang pernah ada dari 3 kerajaan besar di Kabupaten Sikka.
Untuk mengetahui Kerajaan Nita bisa dibaca disini...Sedangkan desa-desa yang lain juga memilki kekhasan budayanya masing-masing.

Seperti ibu kota kecamatan lainnya, Paga juga tergolong wilayah yang berpotensi. Ibu kotanya cukup ramai. Terdapat pula sebuah SPBU yang baru saja diresmikan, bank pemerintah dan sejumlah sekolah dari tingkat SD sampai SMU serta berbagai kantor pemerintah lainnya. Dari Polsek Paga menuju persimpangan ke Pantai Koka berjarak kira-kira 3 Km.

Nah, ketika sampai dipersimpangan menuju Pantai Koka terlihat sebuah papan informasi yang diletakan disisi sebelah kiri. Papan ini menuliskan bahwa jarak menuju pantai Koka 2,5 KM. Kita harus mengambil jalur belokan ke kiri. Jalur lurus berarti meunuju ke Kabupaten Ende.
Dengan mengambil jalur kiri berarti kita bersiap-siaplah menuju medan berat. Ada alternatif lain? Sorry, tak ada boz..

2,5 Km dengan menggunakan sepeda motor benar-benar berada dalam keadaan tersiksa. Bagaimana jika menggunakan mobil? Sama saja. Lagian lebar jalan ini juga sangat sempit, cukup satu mobil. Nah bagaimana jika berpapasan dengan mobil lain? Soryy, kami tak bsai berandai-andai, silakan dicoba..

Ruas jalan dengan kondisi buruk ini nampaknya bisa mengurungkan para wisatawan yang akan menuju pantai ini. Sekali di coba sih okey, tapi mau dicoba lagi ke Pantai Koka? Ihhhh ga ku ku... Jalan buruk gitu loh..Mungkin itu yang ada dibenak mereka. Yang jadi pertanyaan, kenapa pantai seindah ini tak tersentuh perhatian dari Dinas Pariwisata Sikka?

Setelah bersusah payah dengan berjuang melewati buruknya kondisi jalan akhirnya sampailah kami di Kawasan Pantai Koka. Takjub bergelayut dalam perasaan kami. Pasir putih mebentang lebar. Air lautnya nampak biru menyejukan perasaan. Beberapa anak-anak pantai terlihat asik berenang dan bercengkerama dengan alamnya. Pemandangan yang mengesankan tersebut langsung melenyapkan kondisi melelahkan kami. Secepatnya kami bergegas mencari lokasi beristirahat. Begitulah, kini kami berada dalam dekapan lembut Pantai Koka.

Seperti kawasan pantai selatan pada umumnya, Pantai Koka juga memiliki gelombang ombak yang cukup tinggi. Gelombang laut selatan tersebut kadang menghantam batu-batu keras yang berada disekitar bibir pantai atau dibawah tebing, buihnya menjulang tinggi dan jatuh berantakan membasahi karangnya.

Pantai berpasir putih yang indah ini nampak terbagi menjadi dua daerah yang menyejukan hati. Disisi sebelah kanan menjadi kawasan pantai dengan susunan batu-batu karang yang merata. Bukit-bukit disekitar pantai ini juga yang memiliki tebing curam yang indah. Dibawah tebingnya nampak pasir putih bertebaran memenuhi pesisir pantai. Bagi yang ingin menikmati eksotismenya, rasanya inilah tempat yang cocok. Keindahannya begitu meyejukan perasaan.

Sedangkan disisi sebelah kiri yang terpisah dengan bukit kecil di sisi sebelah kanan pemandangan alam pantainya pun tak kalah menarik. Airnya yang cukup jernih seakan menggoda bagi siapa saja yang ingin menceburkan diri kedalamnya. Lokasinya nampak seperti sebuah kolam karena begitu menjorok kedalam. Dengan keadaan seperti itu, ‘kolam’ ini seakan tak terimbas gelombang tinggi. Bebatuan karang pun nampak tak ada disini. Jadi tak usah ragu untuk bermain-main, jernihnya air laut ditawarkan secara cuma-Cuma, gratis tis tis..bagi siapa saja. Beberapa penikmat pantai lain pun nampak sedang bercanda ria menceburkan diri mereka tanpa ragu.

Dari sisi pantai ini, pemandangan alamnya bener-benar menggoda mata. Selain birunya air laut, dikejauhan nampak terlihat sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Pulau ini nampak tegar berdiri dengan gagah, melawan gelombak ombak yang bertahun-tahun menyentuh tubuhnya. Pulau kecil yang nampak menyendiri dalam alam samudera yang luas tersebut dinamakan oleh penduduk setempat dengan nama Pualu Nusa. Mmmmm....Pulau ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keindahan panorama alam Pantai Koka di Paga sejak beratus – ratus tahun yang lalu.

Sayangnya, Pantai Koka yang indah sepertinya dibiarkan begitu saja. Keindahannya cuma terdengar dari cerita mulut ke mulut. Tak ada wisatawan yang hadir, tak ada tempat penginapan, tak ada paket wisata, tak ada penjual cindera mata, tak ada warung makan, tak ada tempat beristirahat, tak ada pemandian air tawar, tak ada dan tak ada........Cuma ada Pantai Koka dengan pasir putihnya yang mempesona bersama cerita tentang akses jalan masuk sepanjang 2,5 Km dari jalan utama yang begitu buruk dan sempit .

Kisah ini sama persis dengan kisah saudaranya yang juga terletak di pesisir pantai selatan Kabupaten Sikka, Pantai Doreng.

Sayangnya kita tak sadar kalo kita berpotensi, kita cuma tau kalo kita memiliki tempat-tempat yang indah.
























Admin inimaumere.com (Oss & Boim)



Mengesankan berkelana bersama kalian, Thanks to ;
Lucky Reyner (Sonia FM), Oshy Lelo (Choin Entertainment) thanks makan malamnya di Key tuh, Maurents Endrow, Smith Marthin, A'im, Rudy'SM....dan tak lupa saudara kita Valentino yang sedang berlibur ke Maumere dari Hanover, Jerman , ganupae ba'a..


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 19 October 2009

Uskup Maumere : duka mereka adalah duka kita

Keuskupan Maumere Bantu Rp. 151 Juta untuk Padang

Maumere, Bencana adalah peringatan yang harus kita maknai lebih jauh, untuk mendapatkan arti dan pesannya. Duka dan kecemasan yang kini sedang dirasakan saudara – saudara kita di Padang, adalah juga merupakan duka dan kecemasan kita. Untuk itu, umat beriman yang ada di Kabupaten Sikka, supaya terus berdoa dan memberi dukungan agar mereka bisa lepas dari duka dan kecemasan.
Demikian pesan ini disampaikan Uskup Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD. dalam kotbahnya saat memimpin Perayaan Ekaristi pada Ziarah di Wisung Maria Fatima Lela, Selasa (13/10/2009) lalu.
Dalam khotbahnya, Uskup Maumere ini juga mengajak para peziarah yang hadir dan umat Katolik se Keuskupan Maumere untuk terus menggalang aksi solidaritas dan simpati dengan menunjukkan kepedulian dan cinta tanpa pamrih kepada para korban gempa di Padang, Sumatera Barat serta untuk daerah lainnya yang kini sedang tertimpa bencana.

Kegiatan ziarah di Wisung Maria Fatima Lela ini berlangsung sangat meriah. Kemeriahan ditandai dengan kemasan acara liturgis yang disiapkan secara baik, acara tarian, koor, dan agenda liturgis lainnya yang dibawakan petugas dengan penuh khidmat.
Ziarah di Wisung Fatima Lela, diawali dengan prosesi barisan para imam dan Uskup pemimpin misa dari Pastoran Lela menuju Wisung Fatima Lela. Rombongan Uskup dan imam ini diantar dengan tarian Sora dan Hegong oleh para penari Sanggar Jiro Jaro dan anak-anak usia sekolah setempat.

Suasana liturgis semakin kental tatkala koor gabungan frater Tahun Orientasi Rohani (TOR) Seminari Tinggi Ritapiret, Akper dan SPK Lela, dan muda-mudi/umat Paroki Lela pimpinan Frater Yakobus Hubertus membawakan lagu-lagu dengan penuh semangat dan membawa ribuan peziarah berada dalam sikap penyerahan diri yang total pada kehendak Allah.

Keuskupan Maumere Bantu Rp. 151 Juta untuk Padang

Keuskupan Maumere akan memberikan sumbangan bantuan dana senilau Rp. 151 Juta lebih, untuk korban bencana gempa bumi di Padang Sumatera Barat. Total dana yang dikumpulkan ini bersumber dari aksi dana solidaritas yang dilakukan selama sepekan, aksi berlangsung di tempat-tempat umum sebanyak Rp 83.658.200, sumbangan dari paroki-paroki sebanyak Rp 25.018.000, sumbangan dari komunitas religius sebanyak Rp 18.832.000, dan sumbangan dari sekolah-sekolah, asrama dan lembaga sebesar Rp 23.652.000.

“Kami memastikan bahwa dana yang dikumpulkan dari aksi solidaritas ini tidak dipotong sesen pun. Semuanya dikirim kepada Caritas Keuskupan Padang melalui Uskup Padang Mgr.Martinus Dogma Situmorang, OFM Cap untuk selanjutnya diteruskan kepada korban gempa,” kata Uskup Kheru.

Uskup mengaku, selain dalam bentuk dana, beberapa orang umat dan OSIS sebuah sekolah mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan kepada para korban gempa.

Uskup menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pihak dan semua elemen masyarakat Sikka : tukang ojek, ibu-ibu/bapak-bapak yang berjualan di pasar, pedagang, pegawai, Caritas Keuskupan Maumere, Seminari Tinggi, Pastor Paroki, Komunitas Religius, Para Mahasiswa, Lembaga Sekolah Dan Para Guru, Pemkab, Manajemen Pos Kupang, Flores Pos, Radio Suara Sikka (RSPD), Sonia FM, dan Radio Rogate FM, yang dengan ikhlas hati mendukung aksi solidaritas dan memberikan bantuan dari kemiskinannya untuk para korban gempa.

Secara khusus, Uskup menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sikka yang telah mendukung aksi solidaritas ini dengan memberikan rekomendasi kepada Caritas Keuskupan Maumere untuk mengumpulkan dana di tempat-tempat umum di Kota Maumere dan sekitarnya.
“Salam dan berkat kami untuk panitia dan semua umat yang telah mengambil bagian dalam aksi solidaritas ini,” kata Uskup. (djo)

www.inimaumere.com

Foto Suasana Misa Di Wisung Fatima Lela ;















www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Sunday 18 October 2009

Konser Amal Sparky Band & Re - Band di Lembata

Dalam rangka Konser Amal Bagi Pembangunan Gereja Katedral Baneoux Lembata tak tanggung-tanggung OMK Santa Maria Imaculata Walakeam mengundang duo band papan atas asal Maumere, Sparky Band dan Re-Band. Kedua band ini masing-masing turun dengan personil lengkap dan membawakan sebagian besar lagu-lagu ciptaan mereka sendiri yang terdapat dalam format Album Kompilasi Sparky Band & Re – Band yang baru saja diluncurkan.
Konser yang berlangsung tanggal 10 Oktober 2009 lalu sekaligus juga dijadikan ajang promosi bagi Album Kompilasi kedua band tersebut. Konser Amal untuk Pembangunan Gereja Katedral Baneoux Lembata ini disponsori oleh Raja Jaya Motor Lembata dan didukung sepenuhnya oleh www.inimaumere.com, Radio Sonia Fm Maumere, Radio Rally Pelangi Lembata dan Mariano Studio Lembata.

Selain lagu-lagu ciptaan sendiri, Sparky Band dan Re – Band juga membawakan beberapa nomor lagu beraliran top 40. Suasana di Aula Dekenat, Lewoleba semakin memanas ketika Re-Band mulai menghipnotis penonton dengan hentakan musik rock dengan balutan hip – hop. Beberapa kali audiens histeris saat rapper dari group band ini turun dari stage dan mengajak penonton bernyanyi bersama. Di akhir acara di adakan jumpa fans dan foto bersama semua personil Sparky Band & Re-Band.

Beberapa penonton mengaku terkagum – kagum dengan aksi panggung yang di tampilkan Sparky Band & Re-Band, maklum di Lembata sendiri hiburan band dengan format live concert masih jarang digelar. Mereka berharap konser – konser semacam ini lebih banyak dihadirkan untuk menghibur masyarakat di Lembata. Harapan ini tentu saja mendapat sambutan. Sparky Band dan Re- band sendiri mengaku bisa mengulang kembali penampilan mereka di Lembata. Selain Kabupaten Lembata, duo band yang memiliki hubungan sangat dekat ini juga pernah tampil dibeberapa kota di Nusa Tenggara Timur seperti Kupang, Ende dan Larantuka.


Bagi yang belum mengenal Sparky Band dan Re-Band bisa membacanya sambil mendengarkan lagu atau melihat videonya. Caranya? klik disini

Foto-foto :
Aksi Azhar, Vokalis Re- Band..
Arie, Gitaris Re-Band
Crstih Tomaho bersama Sparky Band
Bareng fans diakhir konser..www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Friday 16 October 2009

Sanggar Bentara Zaman (Benza) Go to Batam Expo 2009

Audisi Penari Untuk Atraksi Sanggar Benza di Batam 12 November 2009

Mengenalkan Kabupaten Sikka tidak hanya melalui media informasi. Banyak cara yang dilakukan bahkan dengan melakukan atraksi seni kebudayaan yang dipentaskan di berbagai daerah di luar Kabupaten Sikka. Keragaman seni budaya Nian Sikka memang dikenal begitu beragam. Untuk itu diperlukan orang- orang yang memiliki kepedulian dengan cita rasa sebagai manusia Sikka yang mau bekerja dan serius dalam mengenalkan indentitas sebagai orang Sikka yang bermartabat dan berbudaya.

Sanggar Benza, salah satu kelompok sanggar tarian tradisional yang memiliki nama cukup beken di Kabupaten Sikka Jumad 16 Oktober 2009 mengadakan sesi audisi. Sesi audisi ini dimaksud untuk menjaring beberapa penari professional yang akan diikutsertakan dalam atraksi seni budaya yang akan berlangsung di Batam tanggal 12 November 2009, dalam ajang Batam Expo 2009. Meski memiliki banyak penari berkualiatas dengan sederet prestasi namun Sanggar Benza tetap membuka kesempatan bagi para penari atau peserta luar yang ingin ikut serta bergabung dalam pementasan di Batam.
Sanggar Benza yang memiliki nama lengkap Sanggar Bentara Zaman didirikan tahun 2003 lalu dan telah malang melintang dalam berbagai ajang pementasan kebudayaan baik dalam lingkup Kabupaten Sikka maupun porvinsi atau pun nasional. Berbagai prestasi telah diraih dan kini telah menjadi salah satu pioner pengembangan kebudayaan tetarian Sikka bersama kelompok sanggar lainnya seperti Blutuk Lunung Ha pimpinan Thomas Aquino Parera ataupun Sanggar Kibo Libok pimpinan Indah Mandalangi.

Nyok ngintip kegiatan audisi mereka…

Audisi ini berlangsung di aula Sonia FM Jalan Wairklau No 1 Maumere dan dimulai pukul 17.30 Wita. Peserta audisi berjumla 23 orang dengan peserta laki-laki berjumlah 13 dan peserta perempuan berjumlah 10 orang. Audisi ini mengikuti sertakan tiga juri sebagai penilai yakni Nyong Franco, Yani Newar dan Oshy Lelo. Ketiganya merupakan salah satu pendiri dari Kelompok Sanggar Bentara Zaman.

Audisi ini juga melibatkan beberapa senior dari Sanggar Benza seperti Bapak Philipus Wora yang dalam sesi audisi tersebut mengharapkan agar peserta yang terpilih akan menjadi duta kesenian yang dapat diandalkan membawa harum nama Kabupaten Sikka di pentas dunia.

Audisi ini berlangsung dalam tiga kriteria yakni interview atau wawancara, performa dan olah tubuh serta kepekaan rasa terhadap irama.
Menurut Nyong Franco dengan diadakan audisi ini diharapkan dapat menciptakan satu tim kesenian yang professional dan solid untuk pementasan budaya di Batam nantinya.

Sedangkan menurut Oshy Lelo ajang audisi ini juga merupakan sebuah wadah bagi para peserta di luar Sanggar Benza untuk unjuk kebolehan serta sebagai ajang pembelajaran bagi para generasi muda Sikka.
“Selain itu tentunya hasil dari ajang audisi para peserta yang terpilih diharapkan dapat membawa misi promosi budaya dan mengenalkan Kabupaten Sikka kepada semua pecinta seni dan budaya di dunia,” demikian Ungkap Oshy Lelo.

Ajang audisi sore ini akhirnya menghasilkan 4 peserta yang terpilih. Empat penari yang terpilih dalam ajang audisi ini akan melengkapi 5 penari dari Sanggar Benza. Dengan demikian dalam lawatan ke Batam nanti Sanggar Benza akan membawa 9 penari dengan 4 penari yang terpilih dari ajang audisi.

Selain penari, Sanggar Benza juga akan membawa 4 orang penabuh gong waning (musik tradisional Sikka), dengan satu orang pendamping.

Lawatan ke Batam, Sanggar Benza juga akan membawakan beberapa nomor pementasan antara lain, Tari Tota Seu Lape Pitu ( arti secara umum adalah tarian ini menggambarkan pencarian kebahagiaan oleh manusia yang selalu merasa tidak pernah puas), Komedi Teatrikal khas Sikka, Tarian Raka Natar (tarian yang menggambarkan keberanian dan kepahlawanan nenek moyang dalam membuka pemukiman untuk memperluas wilayah), tarian ini menjadi salah satu ikon dari berbagai tarian hasil kreasi Sanggar Benza.

Apresiasi khusus layak diberikan bagi Bapak Herman Yoseph yang telah menciptakan ketiga tarian di atas. Bapak Herman Yosep adalah Ketua Umum sekaligus salah satu pendiri Kelompok Sanggar Bentara Zaman, juga adalah salah satu pemerhati seni dan budaya yang ada di Nusa Tengara Timur.

Selama persiapan, Tim Kesenian Sanggar Benza berada dibawah bimbingan Koreografer Bapak Herman Yoseph, Penata Musik Nyong Franco, Penata Artistik Oshy Lelo, Asissten Koreografer Yani Newar, Penata Rias Geor. Semuanya berada dalam satu tim kesenian dan budaya dalam lawatan ke Batam.

So, bagi saudara-saudara yang bertempat tinggal di Batam, jangan lupa untuk turut memberikan dukungan bagi Duta Kesenian Budaya Kabupaten Sikka, Sanggar Benza…..
Ingat eee..tanggal 12 November 2009 di Batam…..Lopa Hulir iaaaaaaaaaaaaa…… (jangan lupa yaaaaaa).

Foto-foto Audisi by Oss :

Wawancara

Wawancara



Mereka yang terpilih

Juri Penilai ; Oshy Lelo, Yani Newar & Nyong Franco

Peserta Audisi



www.inimaumere.com



Selengkapnya...

Thursday 15 October 2009

SETITIK NILA UNTUK PADANG

Bencana itu bukan hukuman, tapi sebuah peringatan. Dan harus kita sadari bahwa, minggu-minggu ini Padang menjadi cerita panjang dan sangat membutuhkan setitik nila untuk mewarnai perubahan di Padang setelah mendapat peringatan dari Yang Esa.
Uluran tangan, doa dan harapan sangat dibutuhkan sesama kita di Padang. Setitik Nila Kasih sangat menjadi kebutuhan untuk mereka. Hari ini mereka mendapatkan peringatan itu, sesaat lagi, nanti atau akan datang kita juga akan mendapatkan peringatan itu….

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT yang ada di Kabupaten Sikka bersama Shahabat Lingkungan (Shalink) Tana Pu’ang Maumere, sejak hari Selasa (6/10) hingga Minggu (11/10/2009), melakukan aksi penggalangan dana untuk Korban Gempa di Padang Sumatera Barat. Sebelumnya Walhi NTT di Maumere juga membuka posko penggalangan bantuan bagi korban gempa Sumatera Barat, beralamat di Kantor Walhi NTT, Lorong Dinas Koperasi, Kelurahan Madawat Maumere.


Aksi penggalangan dana untuk Padang Sumbar ini, Walhi dan Shalink menggelar beberapa kegiatan antara lain ngamen dan orasi. Aksi penggalangan dana ini dilakukan dibeberapa lokasi antara lain di Pusat Perbelanjaan, Pertokoan dan beberapa Ruko serta pelabuhan dan lokasi padat pengunjung lainnya yang ada di Kota Maumere. Seperti yang disaksikan inimaumere.com, aksi anak – anak Sikka ini juga berlanjut di Roxy Swalayan Maumere, Sabtu (10/10/2009) malam minggu kemarin.

Sekretaris Shalink Egito Sida Butar melalui Manajer Program Walhi NTT Hery Naif mengatakan acara yang dikemas secara baik oleh Walhi dan Shalink ini disambut positif oleh warga sekitar.

“ Tak heran, warga, termasuk pengojek, dan penjual sayur rela memberikan sumbangan ala kadarnya untuk para korban gempa Sumatera Barat “ jelas Hery.

Manajer Program Walhi NTT, Hery Naif, Kamis (8/10) juga menjelaskan bahwa aksi kemanusiaan yang digelar selama sepekan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban bencana Sumatera Barat, membangkitkan sikap siaga bencana, dan membuat pendidikan kebencanaan melalui orasi-orasi yang digelar.

“Aksi ini juga sebagai bentuk kampanye publik bagi rakyat Sikka bahwa bencana adalah sesuatu kejadian yang kapan saja bisa terjadi dan di mana saja karena Indonesia merupakan ‘supermarket bencana’” kata Hery.

Hery mengimbau warga Kota Maumere untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa di Sumatera, baik berupa bantuan uang, pakaian, makanan, maupun jenis bantuan lainnya. Dukungan semua pihak sangat kami butuhkan.

Seperti yang disaksikan inimaumere.com tak hanya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT yang ada di Kabupaten Sikka bersama Shahabat Lingkungan (Shalink) Tana Pu’ang Maumere, namun Kelompok Caritas ikut membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berbagi nila kasih buat Padang.

Sementara itu, sebagai wujud kepedulian terhadap korban gempa Padang, Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang memberikan bantuan dana senilai Rp 50 juta lebih.

Ini disampaikan Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang didampingi Wakil Bupati dr. Wera Damianus, M.M. di Lantai II Kantor Bupati, Rabu (7/10) saat menggelar pertemuan dengan Ikatan Keluarga Besar Minang-Padang Sumatera Barat yang berada di Kota Maumere. Tujuan pertemuan untuk menggalang dana dan kepedulian kemanusiaan terkait gempa yang menelan korban nyawa ratusan warga Padang dan memporakporandakan bangunan.

“ Sumbangan dan kepedulian paguyuban Padang di Maumere juga sangat penting untuk meringankan penderitaan keluarga korban gempa,” kata Mitang.

Bupati Sosi pada kesempatan ini menyampaikan rasa duka dan kepedulian Pemkab dan warga Kabupaten Sikka atas musibah gempa yang mengorbankan ratusan orang dan meluluhlantakkan ribuan bangunan.

Wakil Bupati Wera Damianus pada kesempatan ini, juga meminta paguyuban Minang-Padang di Maumere memberikan dukungan material, moril, dan doa bagi keluarga besar korban gempa.

Secara khusus Wakil Bupati memberikan gambaran soal penyaluran bantuan, di mana dana yang terkumpul dari Ikatan Paguyunan Keluarga Minang-Padang di Maumere akan diserahkan melalui Pemkab Sikka.

”Bantuan yang ada dan sudah terkumpul akan diantar oleh utusan Pemkab dan utusan Paguyuban ke Padang,” kata Damianus.

Ketua Paguyuban Minang-Padang di Maumere, Amrizal yang didampingi Wakil Ketua Herman dan Sekretaris Harmen kepada wartawan usai pertemuan dengan Bupati Sikka mengaku gembira atas kepedulian Pemkab Sikka terhadap musibah gempa yang melanda Sumatera Barat.

Amrizal juga menyambut positif atas masukan Bupati dan Wakil Bupati yang terus memotivasi warga Minang- Padang di Kota Maumere untuk memberikan sumbangan/bantuan kepada keluarga korban gempa di Padang .

“Keluarga Minang-Padang di Maumere siap berikan sumbangan. Bila sudah terkumpul, sumbangan yang ada akan kami serahkan ke Pemkab Sikka untuk selanjutnya diteruskan ke Padang ,” kata Amrizal.

Hadir dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sikka Gregorius Rehi, Kabag Humas Setda Sikka Markus Welung, Kabag Kesra Setda Sikka Servasius Kabu, Ketua Paguyuban Minang-Padang di Maumere, Amrizal, Wakil Ketua Paguyuban Herman, Sekretaris Paguyuban Harmen, dan puluhan anggota paguyuban. (djo)

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 10.09 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---