Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 9 May 2010

Dari Bumi Watu Cruz BOLA, Nonton Bareng Dukung Nona dan Mama Lili

Nona dan Mama Lili Lagi-Lagi Masuk Zona Kritis......



Histeria pendukung Nona dan Mama Lili tak terbendung. Spontan mereka berhamburan ketengah halaman Nonton Bareng. Dengan gempita mereka menumpahkan segala macam bentuk kegembiraan karena sang bintang pujaannya, Nona dan Mama Lili lolos dari zona kritis. Disisi sebelahnya, layar yang sebelumnya menjadi perhatian utama sudah ditinggalkan, halaman Kantor Camat Bola bahkan telah berubah menjadi menjadi area dance floor bersuara sumbang penyanyi dadakan yang melantunkan lagu-lagu riang khas daerah Maumere. Dengan atap langit kelam bercahaya redup bintang dan rembulan, masyarakat Kecamatan Bola menjadi saksi berikutnya saat Nona dan Mama Lili lagi-lagi lolos mendebarkan dari zona kritis.
Bank NTT
Cabang Sikka menjadi sponsor utama “Nonton Bareng Mendukung Nona dan Mama Lili” yang diselenggarakan oleh www.inimaumere.com dan Komunitas Kampoeng Hijau. Nonton Bareng juga didukung sepenuhnya oleh Toko Buku Gramedia Maumere, Radio Sonia FM, Suara Sikka FM, Rogate FM, UD Mentari Abadi (Sound Sistem). Nonton Bareng ini berlangsung Jumad Malam 8 Mei 2010.

Bola adalah sebuah wilayah kecamatan (salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka) yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Sikka, Flores (Kota Maumere berada dipesisir utara Flores). Watu Cruz (Salib di atas Batu Karang) dan Sumur Balukh adalah salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di Bola.

Bapak Camat Bola, Barnabas SM yang didampingi istri tak dapat menyembunyikan perasaan bahagia. Dengan terharu Bapak Camat mewakili masyarakat Bola mengatakan bahwa warga Bola dan sekitarnya malam ini pantas merasa bangga atas prestasi yang telah ditorehkan Nona.
“Nona adalah Putri dari Pantai Selatan Flores yang telah berjasa mengharumkan nama Maumere, Flores dan NTT lewat suara emasnya. Kita boleh berbangga dan patut memberikan dukungan penuh bagi Nona dan Mama Lili dalam bentuk apapun,”ujar Barnabas ditengah histeria pendukung Nona. Secara garis keturunan, ayah Nona adalah putra asli dari dusun Pomat Kecamatan Bola.

Nonton Bareng di halaman Kantor Kecamatan Bola ini merupakan sebuah moment yang tepat disaat dukungan dan perhatian terhadap prestasi Nona sedang disorot oleh berbagai masyarakat.

“Sengaja kami menggelar acara Nonton Bareng ini, selain sebagai bentuk dukungan dan spirit bagi perjuangan Nona dan Mama Lili juga sebagai motivator yang diharapkan bisa melahirkan nona-nona lainnya,”ungkap Yance Moa Ketua Panitia Nonton Bareng.

Nona tampil malam itu berduet dengan penyanyi senior Audy. Keduanya cukup kompak kala berduet diatas panggung Mamamia. Tapi Nona juga menunai kritik terutama pada kostum panggung yang dikenakannya. Nona dan Mama Lili akhirnya harus berdebar karena diputuskan berada pada zona kritis.

100 Juri Vote Lock akhirnya memutuskan nilai yang dimiliki Nona tak bisa dilewati oleh Putri, konstetan dari Medan. Dengan demikian Nona dan Mama LiLI melaju ke putaran 5 Besar Mamamia Show Indosiar 2010. Kemenangan ini langsung disambut histeria pendukung Nona dan Mama Lili.

Nonton Bareng juga diwarnai dengan berbagai acara yang menghibur. Selain kuis yang dipersembahkan Bank NTT dan Toko Buku Gramedia Maumere Nonton Bareng juga diisi dengan hadirnya dua penyanyi remaja yang sedang menanjak saat ini yakni Lince Keytimu (SMP St Anthonius Kefamenanu,Timor) yang didampingi Mama Esy dan Maya (SMK Mathilda Maumere) yang didampingi Mama Yanti. Keduanya dengan luwes bergantian membawakan beberapa nomor lagu yang sedang trend di blantika musik tanah air bersama iringan Tomy di posisi Keyboard.

Acara semakin semarak karena langsung di pandu oleh MC kondang Lucky Reyner. Penyiar acara Gokil di Sonia FM ini berhasil membuat Nonton Bareng semakin hidup dan bersemangat. Semua pendukung Nona dan Mama Lili terpingkal-pingkal dengan berbagai ungkapan yang mengundang tawa. Bahkan Tadeus Talo, ayah dari Nona dan suami dari Mama Lili pun tak luput dari gojlokan Lucky. Suasana Nonton Bareng yang cukup tegang karena Nona berada pada posisi tak aman akhirnya mencair karena kebolehan Lucky “berkotbah”. Benar-benar maut.....!

Nonton Bareng Mendukung Nona dan Mama LiLI yang digelar di Halaman Kantor Camat Kecamatan Bola selain mengundang sebagian besar masyarakat Bola juga dihadiri oleh pejabat dari Bank NTT Cabang Sikka Unit Kewapante, pimpinan Toko Buku Gramedia Maumere dan Bapak Camat, Ibu Camat serta staf Kantor Kecamatan Bola.

Dukungan doa dan berbagai bentuk dukungan lainnya sangat diharapkan agar Nona dan Mama Lili tetap memberikan yang terbaik. Salam Dukungan Bagi Nona dan Mama Lili, Satu hati untuk Maumere Manise, satu hati untuk Flobamora. Ita Di Norang....!


Video di Ajang 6 Besar Mamamia Show Indosiar 2010






MC-nya Lucky Reyner

Menangkan Kuis Bank NTT



Oss & Boim

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Model dari Maumere di Uang Kertas Tahun 1952


Blikon Blewut artinya sisa dari yang punah. Museum ini terletak sekomplek dengan Sekolah Tinggi Filsafat Khatolik (STFK) Ledalero. Berjarak sekitar 6 Km dari Kota Maumere selintasan menuju Kabupaten Ende. Di museum ini kita bisa menggali beberapa peninggalan baik dari jaman pra sejarah hingga sejarah yang dikumpulkan dari berbagai belahan dunia. Namun menjadi menarik ketika diketahui bahwa dari sekian peninggalan itu ada selembar uang kertas kuno bernilai Rp.2,5 yang didalamnya memuat model asli asal Maumere bernama Moat Noeng. Bapa Tua yang sehari-hari berjualan kelapa seharga Rp.2,5 itu didapuk oleh Soekarno, Presiden RI kala itu untuk segera diabadikan dalam selembar uang.

Ahhh, ada-ada saja Bung Karno ini.....yukkkk intip ceritanya...

Menarik sekali ketika melihat selembar uang kertas kuno yang tertata rapi bersama uang kertas kuno lainnya. Uang kuno ini berada dalam sebuah bingkai kaca yang melekat di dinding museum.
Uang kertas yang menarik perhatian tersebut adalah uang kertas yang memiliki nilai seharga Rp.2,5.

Sedikit terkejut namun ada terbersit rasa bangga juga bahwa museum ini menyimpan uang kertas kuno yang gambarnya adalah model asli dari Kabupaten Sikka. Menjadi menarik ketika tahu bahwa uang tersebut memuat wajah bapa tua nan lugu bernama Moat Noeng asal Kampung Wolohuler, sebuah desa yang berdekatan dengan Desa Nele. (Mo'at adalah panggilan khas untuk lelaki Maumere).

Mengapa Bapa Noeng bisa menjadi model uang kertas yang berlaku dari tahun 1952-1956 tersebut?

Ceritanya, saat berjualan kelapa muda (kabor kelut) di pinggiran jalan raya menuju Bandara Wai Oti yang sekarang telah berganti nama menjadi Bandara Frans Seda (4 Km dari pusat Kota Maumere) sosok petani miskin ini rupanya menarik perhatian Sang Proklamator Indonesia, Mo'at Soekarno (Bung Karno).

Bung Karno saat itu bersama rombongan transit di Maumere. Bung Karno lalu meminta memberhentikan mobil dan menanyakan harga beberapa butir kelapa muda yang di jual Moat Noeng. Oleh Moat Noeng dijawab dengan harga Rp.2,5 untuk sebutir kelapa. Terjadilah tegur sapa (kula babong) antara Sang Proklamator dengan Mo'at Noeng.

Adalah yang membuat terkejut Sang Proklamator bahwa Moat Noeng dengan sosok kampung, berwajah polos dan lugu ini kok bisa berbahasa Indonesia dengan baik.

Melihat sosok lugu dengan senyum tulus bersahaja namun pintar berbahasa Indonesia tersebut, Bung karno pun tertarik. Sang Proklamator tersebut lantas memerintahkan stafnya untuk segera memotret Moat Noeng. Gambar dalam uang kertas itu adalah hasil dari foto yang diambil di pinggir jalan raya menuju Bandara Wai Oti (Bandara Frans Seda). Dan harga sebutir kelapa yang dijual Bapa Noeng pun akhirnya dijadikan nilai uang tersebut. Uang tersebut berlaku dari tahun 1952 hingga 1956.

Cerita diatas disampaikan oleh penjaga museum Blikon Blewut kepada www.inimaumere.com ketika kami menapaki sejarah masa silam di Museum Blikon Blewut.

Senyum khas lelaki kampung bersahaja seperti juga senyum –senyum khas tanpa basa-basi nan tulus menjadi cermin senyum dari hati yang dalam. Kita bisa menjumpai dan menikmati senyum tulus ini di hampir seluruh kampung-kampung di Kabupaten Sikka dan Flores pada umumnya.

Sayang sosok pemimpin yang tegas, berani dan mampu merangkul semua kalangan masyarakat Indonesia seperti Bung Karno telah jarang ditemukan dimasa kini...

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, May 09 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---