Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday 28 July 2010

Punker's Sikka Unjuk Aksi Tanpa Anarki

Gelar Musik Punk Semalam Suntuk


Banyak band punk yang mampu mendapat tempat di hati remaja Indonesia, mereka tidak kalah dengan band-band cengeng yang selalu merengek-rengek, bahkan sampai nangis kayak cewek untuk mendapatkan tempat di hati remaja Indonesia. Band Punk punya rasa idealis yang tinggi. Begitu pula di Maumere. Band punk tidaklah sedikit. Mereka punya komunitas. Mereka punya teriakan meski dipandang aneh dan ekstrim. Jumlah anggota komunitas ini tak begitu banyak, tapi identitas mereka bisa dijumpai ditempat-tempat terbuka di Kota Maumere. Dalam wadah FORKAM, seminggu lalu mereka bergerombol memenuhi Bukit Nilo, menyentil lingkungan dengan menanam puluhan anakan mahoni. Tujuannya satu, perang terhadap pemanasan global. Dan kali ini kembali mereka bikin aksi.

Dengan tema sedikit heboh, Sikka Bergetar. Kelompok band punk Maumere seperti Total Alarm, Bamboe Roencing, Soemana Pithoe, The Wauker’s, Senjata Pemusnah Massal, Delta, Ngerockback, The Backout’s yang bersatu dalam bendera FORKAM tampil unjuk gigi. Dan Gedung Transito Maumere jadi saksi pedih nyanyian kaum marjinal, yang menyindir dunia karena merasa ego telah menjadi tuhan dijaman ini. Teriakan mereka dalam pentas musik ini didukung penuh oleh www.inimaumere.com

Di pentas itu Senin (26-07-2010) itu, mata-mata malam melihat sesuatu yang ekstrim. Rambut mohawk ala suku Indian (rambut paku), sepatu boots, rantai dan spike (gelang berduri), body piercing (tindik), jaket kulit, celana jeans ketat, baju yang lusuh, atau t-shirt hitam, terasa ganjil, curiga dan menyeramkan. Aneh saja. Ketika lantai itu dipenuhi mereka yang bersentuh fisik, mengiringi musik ekstrim yang liar menjelajahi udara.

Menurut Eman, dedengkot punker’s Sikka yang menjadi salah satu pendiri FORKAM atau Forum Komunikasi Kaum Termarjinal, tujuan diadakan pentas musik ini dimaksud untuk menjalin kebersamaan diantara para pecinta musik punk’s di Kota Maumere.
“Anak-anak Punk’s Sikka bukanlah anak-anak rusuh. Kami hanyalah barisan seniman, yang merdeka berkarya atas dasar idealis untuk kemajuan bersama,” ujar Eman, personil Bamboe Roencing dan Soemana Pithoe Band ini.


Masing-masing band malam itu membawakan empat lagu. Tapi tetap semua band diberi ruang untuk berkoloborasi. Bebas dan lepas. Tanpa ikatan ini itu. Tanpa MC yang berdiri dipanggung. Tanpa tetek bengek yang bikin mual dan membosankan acara. Lirik lagu-lagu punk yang dibawakan mereka kebanyakan menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Para penonton yang merasa aneh dengan musik dan dandanan punkers dipersilahkan santai menikmati sajian musik dan gaya mereka. Meski musik yang dibawakan memekakkan telinga tapi semakin malam, jumlah penonton semakin banyak. Mereka tetap menikmati keadaan mereka. Musik dan nyanyian. Dandanan dan cuek. Meski sound tak begitu bagus.

Pemusik punks senior yang telah berpengelaman di panggung-panggung pentas Maumere tetap turun panggung. Sekencang teriakan mereka, sekencang itu pula musik yang dibawakan. Tanpa malu-malu dan tanpa segan menunjukan eksitensi aliran ini.

Puluhan anak punk Maumere ini boleh dibilang ada dan nyata. Dan mencenggangkan ketika melihat begitu banyak anak punk Sikka berusia belasan. Lebih dari yang dibayangkan. Satu yang pasti, mereka pandai bernyanyi, menghibur dan bermain musik dengan baik. Mereka bukan pembuat onar tapi selalu membawa bendera kedamaian.

Seperti pula punker’s cilik bernama Cepot. Masih dua belas tahun. Masih sangat muda. Tapi semangat punk’s telah merasuk dalam jiwanya. Saban hari nongkrong habiskan waktu disudut Kota Maumere. Ada duit dari ngamen. Bisa beli jajan, bisa bergaya seperti punker’s dewasa. Temannya banyak, rambutnya didandan punks setiap waktu. Ia memilih hidup nge-punk. Pilihan aneh bagi anak seusia dia. Dia ikut bernyanyi. Ikut berlari kesana kemari. Ikut menikmati musik punk yang disuguhkan rekan-rekannya. Ia tak sekolah, katanya uang tak ada. Entah apa yang ada dibenak Cepot, sekedar senang dan gembira mengikuti trend ataukah frustasi akan nasib?Ah Cepot, bisakahh kau letih berlari?

Komunitas anak Punk Sikka merupakan bagian dari kehidupan dunia underground. Mereka tidak hanya sekedar sekelompok anak muda dengan busana yang ekstrim, hidup di jalanan dan musik yang keras, tetapi yang mendasar adalah mereka mempunyai ideologi politik dan sosial. Kehadiran mereka adalah perlawanan terhadap kondisi politik, sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

”Punk not dead”. Punk tidak mati, kata mereka. Punk akan selalu hidup selama penindasan belum berakhir. Selama ada kesenjangan dalam masyarakat, ketidakadilan, pengekangan kreativitas, perampasan hak-hak, punk akan tetap ada. Inilah prinsip yang akan selalu dipegang teguh oleh para punker sejati.


Forkam

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Peserta Sail Indonesia Bertolak dari Darwin

Peserta Sail Indonesia yang menggunakan 110 armada kapal sudah bertolak dari Darwin, Australia, menuju Indonesia. "Peserta Sail Indonesia sudah berangkat dari Darwin. Kita perkirakan pada tanggal 27-28 seluruh peserta sudah tiba di Indonesia," kata Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cinta Bahari Indonesia (YCBI) Raymond T. Lesmana,Raymon Lesmana melalui pesan singkat dari Darwin, Minggu (25/7).

Ia mengatakan para peserta terbagi dalam dua rombongan, yakni rombongan satu berjumlah 65 armada kapal dengan menjadikan Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai pintu masuk dan sisanya menuju Banda. Khusus di Kupang, para peserta akan mengunjungi sejumlah objek wisata di Pulau Timor sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Alor, Lembata, Maumere, Ende, Ngada, dan Labuan Bajo.

Dia menambahkan, sudah membekali sejumlah peserta tentang rute perjalanan baru ke empat titik baru di wilayah NTT, yakni Sabu Raijua, Rote Ndao, Sumba Timur, dan Sumba Barat Daya. Di Pulau sabu Raijua, Sumba dan Rote, para peserta akan dipandu untuk melihat kekayaan budaya yang dimiliki daerah-daerah ini untuk diceriterakan kembali kepada para peserta lainnya.(ANT)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sunday 25 July 2010

Siswa SMA Bhaktyarsa Maumere Gelar Malam Kreasi Seni Budaya

Siswa-siswi SMAK Bhaktyarsa baru-baru ini menggelar Malam Kreasi Seni dan Budaya. Ajang ini disambut positip oleh berbagai pihak. Menampilkan berbagai macam hasil kreasi para siswa dibidang seni dan budaya, seturut misi sekolah sebagai pencipta generasi berkualitas, ajang ini dikemas menjadi atraksi hiburan dan tarian lokal yang menarik dan tak membosankan. Mengambil tempat di Aula St Theresia Avila Maumere yang berada dalam lingkungan pendidikan Bhaktyarsa, kegiatan positip ini dihadiri sejumlah orang tua/wali murid SMP dan SMAK Bhaktyarsa, Kepala Sekola SMAK Bhaktyarsa Maumere, sesepuh masyarakat Sikka Drs. Daniel Woda Palle, Kepala Dinas PPO Sikka, Yohanes Rana dan para pemerhati masalah pendidikan di Kabupaten Sikka.

Kepsek Sr.Agnes Surat Lanan, SPd berdampingan dgn Bpk Dan Woda Palle dan sejumlah Orang tua siswa yang hadir

“Kami senang bisa mengadakan kegiatan ini sehingga diharapkan siswa disekolah ini bisa mengembangkan diri secara positip dan menghindari kegiatan negatip. Di kegiatan ini dibawakan lagu-lagu nasional dan lokal serta tari-tarian daerah Sikka, pegelaran gong waning, busana tari, paduan suara, lagu nasional dan daerah” jelas Ketua OSIS SMAK Bhaktyarsa Maumere, Yoseph Gerunga.

Sedangkan menurut Penanggungjawab Malam Pentas Seni dan Budaya SMAK Bhaktyarsa, Yoseph Edangwala, tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk memoles dan mengembangkan bakat serta minat siswa di sekolah SMAK Bhaktyarsa.

Materi malam pentas seni dan budaya ini pertama adalah untuk mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa secara maksimal dan seimbang baik dibidang intrakulikuler (akademik) maupun bidang ekstrakulikuler (non akademik), kedua mewujudkan kepedulian sekolah terhadap bidang pendidikan dengan berpartisipasi memperingati Hari Pendidikan Nasioanl 2010. Ketiga, mengupayakan keseimbangan perolehan input yang diterima siswa selaku peserta didik, antara input akademik dan input pengembangan bakat dan minat siswa. Dan keempat, mempersembahkan kreatifitas siswa sekaligus tanda syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada siswa dan orang tua/wali murid yang telah berkorban membiayai pendidikan anak-anaknya.


Acara Malam Kreasi Seni dan Budaya di buka dengan instrumen dari Bhaktyarsa Band. Acara semakin meriah ketika Tarian Suguhan Siri Pinang mementaskan atraksi seni menari mereka. Acara kemudian diisi dengan Pantomin, Paduan Suara SMAK Bhaktyarsa, Drama singkat berjudul “Ada Apa Dengan Sahabatku”, Tarian Hegong Kreasi, Dancer Moderen dari Manis Manja Group, Paduan Suara Smak Bhaktyarsa dengan lagu daerah berjudul “Bengu Rele Kaju” dan Oa Elelele”, Puisi Berantai berjudul “Telur”, dan tarian Tuyul.

Bhaktyarsa Band yang tampil malam itu membawakan beberapa nomor lagu seperti I Love U Beibe, Ku cinta Kau, I’m Your,Selir Hati, Rumah Kita dan lain-lain.

Malam kreasi seni dan budaya ini dihadiri para siswa yang memenuhi aula. Ada banyak harapan dari para siswa tersebut, Seperti harapan agar pihak sekolah menggelar ajang semacam ini setiap tahun. “Semoga ajang ini menjadi agenda tahunan bagi siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan diri secara baik, terhindar dari hal-hal negatip. Kami sangat senang dengan diadakan kegiatan ini,” ungkap beberapa siswa.

***

SMAK Bhaktyarsa Maumere berdiri tahun 2000. Meski baru namun banyak prestasi yang telah ditoreh oleh sekolah katolik ini dibidang seni. Diantaranya Juara I lomba vokal group Radio Suara Sikka yang ke III serta juara I lomba cipta lagu antar sekolah se-kota Maumere 2001. Sekolah SMAK Bhaktyarsa beralamat di Jl. A. Yani No.31 Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Foto kiri: Para Guru SMAK Bhaktyarsa, Kepsek dan siswa pendukung Malam Kreasi Seni (foto kanan)


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday 24 July 2010

Hati-Hati Dengan Ponsel atau Kompie Kita..

Data File yang Dihapus pada Memori HP dan Hardisk Komputer dapat Dikembalikan

Kasus Video mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari yang menjadi pusat perhatian masyarakat sebenarnya tidak perlu terjadi kalau kita mengerti teknik dari penggunaan teknologi sekarang ini. Sudah banyak terjadi kasus setelah ponsel dijual ujung-ujungnya malah menjadi malapetaka gara-gara foto pribadi yang belum dihapus atau video 3gp pribadi yang kelupaan. Ini hal sepele yang luput dari perhatian kita. Maka berhati-hatilah sebelum menjual ponsel. Begitu pula pada saat menjual atau menservis komputer atau laptop.
Tiga artis tenar itu menerima buah dari kelalaian Ariel. Mereka bahkan dituduh sebagai perusak moral bangsa. Padahal yang mesti diperhatikan juga adalah info media yang selalu gencar memuat berita tersebut. Juga pelaku yang meng'uploadkan file video ini ke internet.

Seperti halnya dalam komputer, data di handphone yang sudah dihapus ternyata bisa dimunculkan kembali lagi. Tidak hanya file yang dihapus kemarin sore, data yang dihapus satu tahun lalu pun bisa ditarik kembali, dengan bantuan aplikasi recovery.

Bagi yang terbiasa menyimpan data pribadi pada ponsel seperti nomor rekening bank, catatan pribadi, password email, sampai foto pribadi sebaiknya lebih berhati-hati. Coba bayangkan jika data-data tersebut dieksploitasi orang lain.

Solusinya antara lain dengan menghindari gonta-ganti memori eksternal. Meski anda sering berganti ponsel usahakan memori eksternal tidak ikut serta merta diganti juga. Jika mempunyai rencana menjual ponsel berikut memori eksternalnya ada baiknya anda memformat memori ekternal tersebut dengan menggunakan metode "full format" melalui PC.

Sedangkan untuk pengguna laptop atau PC, biasakan anda menggunakan pasword user dan mengaktifkan privasi document. (Share and Security document) agar file-file pribadi Anda tidak dapat dibuka oleh orang lain. Sedangkan saat menghapus file penting, usahakan menggunakan fitur "shred file". Caranya dengan mengklik kanan file yang akan dihapus.

Kenapa demikian? Karena pada saat Anda men'delete data, data tersebut tidak benar-benar dihapus, melainkan cuma ditandai kalo data itu tidak dipakai lagi. Secara teknis, data tersebut dapat dikembalikan/ditarik lagi. Malah sekarang ini sudah banyak tersedia program applikasi yang bisa digunakan untuk hal tersebut. Maka berhati-hatilah.... :-)

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Wednesday 21 July 2010

Karyawan Bank Ditemukan Tewas di Kamar Hotel

Sekitar kawasan Pasar Tingkat Kota Maumere Selasa (20/7/2010) geger. Sesosok laki-laki dewasa ditemukan tak bernyawa. Mayat tersebut diketemukan terbujur kaku dilantai kamar mandi Hotel Benggoan I Maumere. Mayat yang kemudian diketahui bernama Ignatius Mayor Bere tersebut telah tiga hari tewas dalam kamar No 1 hotel tersebut. Belum diketahui sebab-sebab kematian Ignatius. Sejumlah petugas dari Kepolisian Resort Sikka nampak berada di tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan. Sebuah ambulans juga telah disiapkan untuk membawa jenazah. Laki-laki dewasa bernama Ignatius Bere yang tewas tersebut adalah karyawan Bank NTT Kabupaten Lembata.
Hotel yang berada di Jalan Moa Toda serentak dipenuhi masyarakat. Menurut informasi yang diperoleh, polisi mendapat laporan dari pihak hotel terkait bau busuk yang keluar tajam dari kamar tersebut.
Seketika polisi melakukan penyelidikan. Dan benar saja, dikamar bernomor 1 tersebut ditemukan sesosok mayat yang kemudian diketahui bernama Ignatius Mayor Bere. Diperkirakan mayat tersebut telah 3 hari terbujur di kamar.

Informasi yang diperoleh menyebutkan kedatangan Ignatius terkait dengan pelatihan yang akan diikuti di Kupang. Pelatihan tersebut akan berlangsung di kantor pusat Bank NTT di Kupang. Namun sampai dengan hari Selasa (20/7/2010) siang Ignatius belum berada di Kupang. Kantor pusat Bank NTT kemudian melakukan kontak dengan Yosef, karyawan Bank NTT cabang Sikka. Yosep kemudian melakukan pencekkan di hotel tempat Ignastius menginap. Karyawan hotel mengatakan sudah tiga hari penghuni kamar tidak terlihat. Yang kemudian berlanjut dengan laporan ke polisi.

Kapolres Sikka, Agus Suryatno terlihat memimpin olah kejadian di tempat tersebut. Sejumlah karyawan Bank NTT Cabang Sikka pun terlihat mendatangi lokasi. Sekitar pukul 15.30 jenazah Ignastius dimasukkan ke kantong jenazah dan menggunakan ambulans dibawa menuju RS.TC Hillers untuk pemeriksaan lanjutan. Beberapa barang yang ditinggalkan korban dikamar hotel antara lain sebuah tas pakaian dan dokumen lain serta, tiket pesawat penerbangan untuk hari minggu (18/7/2010). Barang-barang tersebut akhirnya dibawa polisi sebagai barang bukti.

Sejumlah masyarakat berkumpul dan meluber didepan Hotel Benggoan. Kendaraan diparkir tak beraturan hinga menyebabkan terhambatnya arus lintasan di jalan raya. Semua ingin mengetahui peristiwa tragis yang menggemparkan warga disiang bolong.



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 19 July 2010

Potret Kecil Nian Sikka..


Saat hujan tak bertamu dimana hanya ada mentari ganas yang menaunginya. Ia bagaikan tak terelakan berdiri tegar menantang musim. Dengan gagah, seperti dahulu hingga kini. Melewati kisah nan beragam. Antara suka, duka dalam sejarahnya. Dan sepenggal tanah ini bernama Kabupaten Sikka. Beribukota Maumere. Memiliki luas wilayah 7.553,24 Km2 dengan luas daratan 1.731,91 Km2 dan luas lautan 5821,33 Km2. Juga 21 kecamatan didalamnya.
Topografi wilayahnya sebagian besar berbukit-bukit dan bergunung-gunung. Lereng-lereng curam nampak diselang-selingi lembah dan daratan yang tidak begitu luas. Dan sebagian besar terletak didaerah pantai.
17 buah pulau kecil nan indah di pesisir bagian utara menghiasi Laut Flores lebih cantik. Dan dari tandus dan dari keringnya, Tuhan menganugerahkan keindahan yang tak ternilai. Mudah untuk diselami, sejenak digeluti tanpa rasa bosan. Dan lagi, pemandangan pantai masih jadi pilihan utama. Dimanakah? :-)


Koleksi Foto : Ica Marta

Air Terjun Kembar di Poma, Kec.Tanawawo

Pantai Tanjung

Tanjung

Senja, nampak Pulau Besar

Tanjung

Pantai Pamana

Paga

Ica di Pantai Pemana



Thanks to : Ica Marta

Foto-foto lainnya bisa klik di :
Pantai Doreng
Pantai Koka
Batu Salib


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Sunday 18 July 2010

Pemkab Sikka Diminta Lengkapi Persyaratan

Pembentukan Kota Maumere

DPRD NTT menyetujui pembentukan Pemerintahan Kota (Pemkot) Maumere. Persetujuan itu diambil dalam sidang paripurna DPRD NTT yang dipimpin Ketua DPRD NTT Ibrahim Agustinus Medah. Namun, Pemkab Sikka diminta melengkapi beberapa persyaratan yang belum lengkap.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Sikka Alfridus Aeng di Maumere. Alfridus menjelaskan, keputusan itu dinilai sangat penting karena merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pemekaran suatu daerah otonom yakni harus mendapat persetujuan DPRD Provinsi.

Keputusan tersebut, lanjutnya, sejalan dengan harapan masyarakat Kabupaten Sikka melalui wakilnya di DPRD Sikka yang sebelumnya juga telah memberikan dukungan politik serupa dengan keputusan DPRD Sikka. "Keputusan ini sebagai suatu langkah maju karena sesungguhnya sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Sikka dimana salah satu persyaratanya harus mendapat persetujuan dari DPRD Provinsi," ujar Alfridus.

Anggota Dewan dua periode ini mengatakan, keputusan DPRD NTT tersebut terdapat tiga hal penting yakni menyetujui pembentukan calon Pemkot Maumere sebagai daerah otonom, menyetujui pemberian dana untuk penyelenggaraan Pemkot selama dua tahun berturut-turut setelah pemekaran dan menyetujui pemberian dana dalam pelaksanaan Pemilukada Pemkot Maumere. "Tiga keputusan ini telah ditetapkan secara resmi dalam sidang paripurna DPRD NTT di Kupang," tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Alfridus, DPRD Sikka sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada DPRD NTT yang telah memberikan legitimasi politik untuk pembentukan Pemkot Maumere. "Legitimasi politik ini juga merupakan bentuk dukungan politik dari masyarakat NTT melalui wakilnya di DPRD NTT," tambahnya.

Alfridus mengharapkan bupati Sikka segera menindaklanjuti dan melengkapi seluruh dokumen dan persyaratan yang belum diselesaikan agar segera diteruskan ke pemerintah pusat. Dengan demikian harapan masyarakat akan adanya Pemkot dapat terealisasir dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan demikian pendekatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, khususnya dalam wilayah kota yang meliputi lima kecamatan yaitu Kecamatan Alok Barat, Alok, Alok Timur, Nele dan Kecamatan Kangae dapat segera terwujud.

"Yang kita harapkan pemerintah segera menyelesaikan semua dokumen yang berkaitan dengan pembentukan pemerintahan kota dan segera dikirim ke pemerintah pusat agar dibahas di DPR RI untuk selanjutnya dapat ditetapkan," kata Alfridus. (Timorexpress/kr5)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday 15 July 2010

Wings Air Buka Rute ke Maumere

Juga Layani Wilayah NTT Lainnya..
Maskapai penerbangan Wings Air membuka rute penerbangan baru Jakarta-Maumere PP (via Denpasar). Kehadiran Wings Air di bumi Don Alessu ditandai dengan pendaratan perdana pesawat Wings Air ATR- 72 sekitar pukul 15.00, sabtu (10/07/2010) dibandara Wai Oti Maumere. Dengan dibukanya rute ini, menambah satu lagi maskapai penerbangan yang masuk di Flores. Beberapa waktu lalu Batavia Air telah melebarkan sayapnya dengan membuka rute penerbangan Jakarta-Maumere PP. Saat mendarat di Maumere, rombongan Wings Air diterima dengan meriah. Bupati Sikka Drs. Sosimus Mitang, Wakil Bupati Wera Damianus dan sejumlah pejabat teras Kabupaten Sikka terlihat menyambut rombongan Wings Air.

Rombongan Wings Air tiba bersama Komisaris Utama Lion Wings, Yusuf Manggaberani. Kehadiran maskapai ini menjadi catatatn sendiri bagi dunia penerbangan komersil di Flores umumnya dan Kabupaten Sikka khususnya. Transportasi udara semakin marak dan berwarna. Dan masyarakat akan memperoleh keuntungan lewat daya saing pelayanan dan harga tiket yang semakin terbuka.

Beberapa harian lokal NTT sebelumnya telah memberitakan rencana kehadiran Wings Air di wilayah NTT. Dalam pemberitaan menyebutkan, selain Maumere ada beberapa daerah lain di NTT yang menjadi rute operasi pelayanan komersil Wings. Diberitakan, Wings Air akan terbang setiap hari, yakni untuk Senin, Rabu, Jumat dan Minggu, akan melayani rute Kupang-Maumere-Denpasar sedangkan untuk hari Selasa, Kamis dan Sabtu akan melayani rute Kupang - Ende - Labuan Bajo - Denpasar - Tambolaka.

Dengan masuknya Wing Air ke NTT, maka masyarakat NTT semakin terbantu dan tidak lagi mengalami kesulitan dalam bidang transportasi. Wilayah NTT yang memiliki banyak pulau, daerah yang terpisahkan jarak dan secara geografis tak mudah dilalui dengan berkendaraan darat, semakin terbantukan. Kita berharap, semoga makin banyak maskapai penerbangan yang melebarkan sayapnya. Dengan demikinan daerah ini semakin maju dalam banyak hal dan tak ketinggalan dalam bidang transportasi udara. Semoga.(Ajl)

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Monday 12 July 2010

Spanyol Juara Dunia, Pendukung Belanda di Maumere Berbesar Hati..

Sejumlah Tempat Gelar Nonton Bareng

Ketegangan menyaksikan Piala Dunia Afsel 2010 selama sebulan akhirnya berakhir. Dengan susah payah, Spanyol akhirnya keluar sebagai juara dunia setelah mendepak Belanda lewat gol tunggal Iniesta dibabak perpanjangan waktu. Ini adalah gelar pertama Spanyol di ajang sepak bola paling bergengsi tersebut. Namun siapa sangkah, kekalahan Belanda juga diratapi sedih oleh pendukungnya di Kota Maumere. Sejumlah pendukung Belanda terdiam ditengah sorak sorai para pendukung Spanyol. Moment ini terjadi disemua tempat yang menggelar nonton bareng di Kota Maumere. Namun demikian mereka berbesar hati menerima kekalahan. Disisi lain, ramalan Paul si Gurita dan Dedy Corbuizer lagi-lagi tepat. Kedua peramal ini menjadi salah satu pernak-pernik kegembiraan dan kehebohan pesta masayarakat dunia diajang piala dunia sepak bola Africa Selatan..
“Kurang ajar si Paul, mending bikin lauk saja dia..,” ujar beberapa pendukung Belanda yang kecewa dengan ramalan Paul Gurita yang memilih Spanyol.

Nonbar alias nonton bareng final piala dunia di Kota Maumere digelar dibeberapa tempat terbuka. Hampir semua tempat yang menggelar nonbar dipadati para penonton. Selain nonbar dengan layar raksasa, nonbar juga di menggunakan media TV yang diletakan di teras atau halaman rumah. Beberapa tempat yang mengelar nonbar antara lain di Roxxi Swalayan, Kantor PLN, Dealer Yamaha Yes juga beberapa tempat lainnya. Dalam skala kecil, nonbar juga digelar disejumlah halaman rumah pecinta bola namun menggunakan layar raksasa.


Bahkan jika diamati, sepanjang Jalan Nong Meak di wilayah Kabor menjelang final tersebut terlihat ramai dan hidup. Ini dikarenakan masyarakat pecinta bola sedang bersiap-siap meyambut pesta final piala dunia. Meski nonbarnya jam 3 pagi buta. Lalu lalang kendaraan, warga yang berkelompok (geke gole) dalam jumlah kecil nampak dibeberapa tempat. Dan menjelang kick off, jalanan tiba-tiba sepi. Semua berkumpul dan terkosentrasi pada pertandingan. Setiap ada moment jangan heran, tiba-tiba saja terdengar suara gaduh, ada teriakan gembira, geram dan hujatan. Ini semua hanyalah sebuah warna yang nyata, dimana piala dunia telah menjadi magnet yang bisa menarik emosi jutaan manusia di muka bumi.

Dilain tempat, nonbar pendukung Belanda lainnya digelar sendiri. Nonbar ini berlangsung dihalaman rumah Moat Ricky Pareira. Lumayan ramai meski akhirnya Belanda kalah. Tapi ada satu moment yang indah, kala si kecil bernama Karenina Pareira memilih mendukung Spanyol ketimbang Belanda yang didukung puluhan penonton. Memakai kostum Spanyol bernomor 7 (David Villa), Karenina tenang menatap layar. Saat Spanyol menang ia tersenyum sambil memukul tinjunya ke udara. Saat bersamaan, pendukung Belanda terpekur, duduk diam melihat kegembiraan Karenina dan belasan pendukung Spanyol.

Tak seperti kota lain, hampir sepanjang pertandingan di piala dunia tak pernah ada kekacauan antar pendukung kesebelasan. Kedamaianan menjadi satu-satunya alasan bagi orang Maumere untuk hidup tenang. Piala dunia hanyalah obat penenang, hiburan dan penghilang stres, tak lebih dari itu.



Selamat buat SPANYOL dan salam hangat untuk BELANDA. Kalian telah menampilkan sepakboola yang menawan..!!

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Sunday 11 July 2010

Romo Poly, Selamat Bertugas di Paroki St Yoseph..

Apresiasi istimewa dari umatnya untuk Sang Romo
Maumere, 10 July 2010. Romo Poly nampak bahagia. Mengenakan kaos merah, langkah tegasnya perlahan-lahan bergerak. Ratusan umat lain mendampinginya. Menembus keramaian lalulintas sore, menembus pekatnya debu jalan Kota Maumere. Ada ibu-ibu dan para gadis yang menari-nari hegong. Ada pukulan berirama musik gong waning (musik etnik sikka) dari anak-anak kecil yang duduk berdesakan diatas oto. Ada tatapan ingin tahu dari pengendara disepanjang jalan. Ada pula senyum dan lambaian tangan dari umat ditepi jalan. Dan ratusan umat yang mengiringinya berbauran antara laki-laki, perempuan, tua dan muda dan juga anak-anak kecil. Mereka berasal dari umat Paroki Spirito Sancto Misir, Keuskupan Maumere. Dengan berjalan kaki dalam warna yang gembira, umatnya mengiringi Sang Romo Poly, Pastor Paroki mereka yang mendapat tugas baru di Katedral Keuskupan Maumere.

Romo Polycarpos Sola, Pr kelahiran Kota Bajawa ini pastilah sangat dekat dengan umatnya. Lihatlah, umat yang mengantarnya sampai pendopo Paroki Katedral, membuktikan rasa kecintaan mendalam pada gembalanya. Air mata yang jatuh dari umatnya dan tatapan haru gembalanya menjadi saksi betapa hubungan ini begitu dekat.

Atraksi Tarian Hegong tak hanya dipangung jalanan, bahkan sampai di pendopo Paroki St Yoseph. Romo Jhon Ewo Toa,Pr yang menerima rombongan pengiring ini terkesima. Dan semua yang hadir disitu, Bagaimanapun Sang Romo Poly telah mendapat apresiasi istimewa dari umatnya. Perjalanan mengantar Romo Poly sejauh 4 KM dari kawasan Misir sampai halaman Paroki St Yoseph sudah selesai. Bekas gembala umat Paroki Spirirto Sancto Misir didekati. Satu persatu mereka menciumi tangan sang gembala. Lalu berlalu untuk pulang kembali ketempat tinggal mereka di Misir. Ketika malam mulai datang, titik keringat yang melekat di kulit legam bekas umatnya sudah seperti permata bagi gembalanya.

“Kami tidak tahu harus berterima kasih seperti apa, tapi mungkin hanya inilah yang bisa kami lakukan,” ungkap Mama Emy sambil menghapus air matanya. "Selamat bertugas Romo," tambah Mama Emy.
“Romo Poly sudah kami anggap seperti saudara sendiri, dia terlalu baik bagi kami,” ujar umat yang lain.

Romo Poly lengkapnya Rm. Policarpus Sola,Pr adalah romo kelahiran Bajawa. Lelaki kelahiran 1973 ini sudah delapan tahun melayani umatnya sebagai imam KATOLIK. Ia lulus dari Seminari Kisol, Manggarai dan ditahbiskan menjadi pastor di kampung halamannya sendiri Mangulewa, Ngada 8 tahun lalu. Di Gereja Paroki Misir, Romo Poly telah mengabdi selama 3 tahun.

Romo yang murah senyum ini, pernah pula menulis untuk inimaumere.com tentang sejarah Patung Fatima di Kecamatan Lela,Kabupaten Sikka.

Kepada inimaumere.com, Romo Poly mengakui hubungannya dengan umatnya begitu dekat. Program-program gereja semua begitu didukung dengan antusias oleh umat.

“Waktu tugas Pertama kali, Paroki Spirito Sancto Misir adalah paroki baru, saat itu saya mulai bertugas tahun 2007. Hubungan kami di paroki begitu dekat. Bahkan kalo sakit mereka merasa begitu kehilangan sekali, begitu pula kalau ada umat yang mempunyai masalah. Kami sudah seperti saudara sendiri. Jadi saya sangat mengerti dengan apresiasi yang mereka berikan tadi. Selain itu umat Paroki Miisir juga sangat mendukung program-program yang dilakukan gereja. Kerja sama kami begitu baik, dan ini membuat saya sulit melupakan kenangan kami” ujar Romo Poly.

Romo Poly akan bertugas di Paroki Katedral St Yoseph Maumere sebagai Pastor Paroki St Yoseph. Ia menggantikan Rm. Jhon Ewo, Pr yang mendapat jabatan baru sebagai Direktur Puspar Keuskupan Maumere.

VIDEO Cuplikan perarakan Sang Romo


Selamat bertugas Romo Poly..!

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday 10 July 2010

Mahasiswa Asal Maumere di Jakarta Bentuk PMMJ

Mahasiswa asal Kabupaten Sikka yang sedang menimba ilmu di Kota Jakarta baru-baru ini membentuk sebuah wadah pemersatu. Perhimpunan ini dibentuk 10 April 2010 lalu dan diberi nama Perhimpunan Mahasiswa Maumere Jakarta atau di singkat PMMJ. 

Salah satu alasan dibentuknya PMMJ berasal dari adanya rasa keprihatinan para mahasiswa karena selama ini tidak ada satu wadah yang menghimpun keberadaan mereka. 

Setelah PMMJ dibentuk, para mahasiswa kemudian melakukan beberapa kegiatan untuk pensosialisasian. Salah satunya dengan melakukan Deklarasi PMMJ yang dilanjutkan dengan Talk Show. 

Talk Show yang bertemakan “Membangkitkan Kembali Generasi Handal Tanah Maumere Yang Lama Tenggelam” menghadirkan beberapa narasumber, seperti Kris Siner Keytimu, Frans Meak, Hery Soba, Romo Yohanes Kristo Tara,OFM dan Enjels Solapung dengan moderator Arnoldus Yanzen Da Gomez. Deklarasi PMMJ bertempat di Kampus Unika Atmajaya Jakarta, Senin ( 5/07/2010).

Pendeklarasian diawali dengan proses arakan penyambutan para pengurus PMMJ periode 2010-2011. Seremoni pembukaan ini erat dengan budaya Sikka, dimana mereka disambut dengan Huler Wair dan Tarian Hegong (tarian tradisional Kabupaten Sikka). 

 “PMMJ merasa perlu menggali potensi dan kebudayaan lokal Kabupaten Sikka agar kita sebagai generasi muda bisa menunjukan jati diri sebagai orang Maumere dengan terus melestarikan kebudayaan lokal yang ada,” ujar Ketua terpilih PMMJ, Yanci Da Rato. 

Pengukuhan Ketua PMMJ Yanci Da Rato dilakukan oleh sesepuh Maumere di Jakarta sekaligus Ketua Dewan Penasehat PMMJ, Kris Siner Key Timu. 

Acara pengukuhan juga diisi dengan Penandatanganan Berita Acara Deklarasi oleh Kris Siner Key Timu ( Ketua Dewan Penasehat PMMJ ), Romo Yohanes Kristo Tara,OFM ( Moderator PMMJ ),Yanci Da Rato, Ketua PMMJ. 

Sebelumnya dilakukan pelantikan Pengurus PMMJ Periode 2010-2011 oleh Ketuanya, Yanci da Rato. Para nara sumber yang hadir dalam TalkShow banyak memberikan masukan dan harapan terhadap PMMJ. Seperti Heri Soba wartawan yang berbicara mewakili generasi muda Maumere berharap agar jangan sampai Perhimpunan Mahasiswa Maumere Jakarta ( PMMJ ) ini hanya bertahan tiga sampai empat tahun saja. 

“Pengelaman saya saat berorganisasi banyak sekali melihat organisasi lokal yang dibentuk tapi tidak bertahan lama, saya berharap agar PMMJ bisa eksis selamanya,” ujar lulusan IPB Bogor ini. 

 Romo Yohanes Kristo Tara,OFM berharap PMMJ dapat menjadi pelopor dalam menggerakan seluruh organisasi lokal NTT yang ada di Jakarta agar bisa duduk dan bekerja bersama untuk perubahan NTT kedepan khususnya di Flores. 

 Dilain kesempatan, Kris Siner Key Timu menegaskan dan berharap kepada semua mahasiswa agar jangan pernah mengidolakan seseorang tokoh. 
Menurutnya pengidolaan ini akan membuat terjadinya sebuah kultus individu. 

“Kita telah belajar dari masa lalu, ini sangat tak baik,” ujarnya. 

 Pembentukan PMMJ ini disambut positip banyak pihak, terutama kalangan mahasiswa asal Kabupaten Sikka di Jakarta. 

Seperti diketahui, mahasiswa asal Kabupaten Sikka menyebar di hampir seluruh kampus-kampus di Jakarta. Sayangnya, sampai dengan PMMJ dibentuk belum pernah ada organisasi yang menaungi keberadaan mereka. 

Hadirnya PMMJ diharap mampu merangkul semua kalangan mahasiswa Sikka di Jakarta dan bekerja bersama-sama dalam bingkai kekeluargaan dan budaya orang Maumere. R

angkaian acara ini ditutup dengan ramah tamah antar keluarga besar Maumere dan diakhiri dengan Soka Toja.

huler wair da tarian hegong di awal acara www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Friday 9 July 2010

Kita Masih Punya Komodo, Vote It..!

Langkah-Langkah memberikan Vote di New7wonders.com

Pulau Komodo masuk dalam persaingan di kategori New Seven Wonders of NaturE, kita semua su tau. Tapi sayang, posisinya riskan karena belum berada pada zona 7 besar. Untuk membantu Pulau Komodo terpilih sebagai salah satu keajaiban dunia diperlukan dukungan serius dari semua pihak. Karena hasil akhir memang ditentukan dari voting yang diadakan di internet dan telpon. Aduh e, jangan sampe ooo Candi Borobudur tak ada gantinya lagi. Karena kita tak ingin. Tak mau. Orang Indonesia (terutama kita orang Flores - NTT) yang punya kebanggaan atas Komodo jadi penonton, tak masuk dalam keunikan dunia.
Eh, bagimana caranya kasih vote untuk komodo? Nah ini dia, caranya adalah :

01.Klik saja www.new7wonders.com

02.Klik vote now for the 7 wonders

03.Pilih 7 finalis dengan Komodo berada pada urutan 1 (harus!!) dan 6 finalis lainnya pilih dengan posisi rangking terbawah.
(Rangking terbawa bisa dilihat di latest rangking, link-nya dipojok kiri atas)

04.Klik submit to step 2,
Jika sukses Anda akan diminta untuk mendaftarkan diri Anda dengan mengisi form, isikan data pada nomor 1 s/d 11. (Yup, kita isikan data-data seperti diminta).

Untuk lebih jelasnya berikut isian nomer 1 s/d 11:

1. Pilih username sesuka Anda.

2. Isikan password

3. Isikan kembali password pada nomer 2

4. Isikan email

5. Isikan Nama Depan Anda

6. Isikan Nama Belakang Anda

7. Pilih jenis kelamin

8. Isikan tanggal lahir

9. Pilih Negara Anda

10. Berikan ‘tick’ pada Terms & Conditions

11. Ketikan 2 kata dan dipisahkan dengan spasi yang muncul pada CAPTCHA. Klik continue to step 3

05.Masuk ke e-mailmu, akan dikirim mail dari panitia 7 wonders

06.Klik linknya, agar vote kamu terhitung.

Yap, votemu sudah terhitung.. :-)


Selamat Mendukung Komodo!


www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Tuesday 6 July 2010

Tenun Alami Nusa Bunga

Merawat dan Mengabadikan Tenun Alami Nusa Tenggara Timur


Catatan Ahmad Yunus

TIGA perempuan tengah menumbuk akar dan kulit pohon dengan sebilah gelondong kayu. Suara tumbukan terdengar ritmis dan berirama. Keringat peluh terlihat mengucur pada wajah ketiga perempuan itu. Mereka menghaluskan akar dan kulit dari berbagai tumbuhan itu hingga menjadi serbuk.
Ini bahan ramuan utama untuk pewarnaan alami benang. Ada 17 jenis tumbuhan yang bisa menghasilkan warna alami. Nangka. Kapuk Randu. Mangga. Mengkudu. Kemiri. Kacang-kacangan. Hingga tumbuhan lokal seperti Waher, Tener, Dadap, Nila dan Pohon Susu. Tumbuhan ini tumbuh subur di daratan Flores hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Mengkudu bisa menghasilkan warna merah dasar. Pohon Nila menghasilkan warna biru. Tumbuhan berbiji belah bisa menghasilkan warna coklat. Pengetahuan membuat ramuan ini mereka dapatkan secara turun temurun dari nenek moyangnya.

“Dua hari rendam dengan air sampai dapat endapan warnanya,” kata Daniel David.

Ia menunjuk pada sebuah gubuk kecil di belakang rumahnya. Ada beberapa ember terlihat penuh dengan air rendaman. Proses perendaman makan waktu dua hingga lima hari untuk mendapatkan warna yang berkualitas.

“Harus telaten. Tidak bisa buru-buru. Ini namanya proses alam,” katanya.

Pewarnaan alami punya beberapa manfaat. Pertama, tidak membawa efek buruk bagi kesehatan bagi si pengrajin tenun. Kedua, ramah lingkungan karena tidak terbuat dari bahan kimia pabrikan. Bahan-bahan ini mereka dapatkan dari tumbuhan di sekitar rumah maupun hutan yang ada di Flores ini.

Namun, kini mereka juga menanam diperkebunannya. Tanaman Menkudu, misalnya. Akarnya bisa digunakan untuk bahan pewarnaan. Namun, tumbuhan ini bisa dipanen setelah berumur lima tahun.

Beberapa contoh benang hasil pewarnaan menggantung di bilik dinding rumahnya. Ada yang berwarna biru tua, muda, merah, putih dan coklat. Suara tumbukan masih terdengar nyaring. Sesekali terdengar gelak tawa dari perempuan itu. Di pojok ruang keluarga terlihat satu perempuan tengah menjahit tenun dengan tangan. Sambil menemani satu bocah kecil yang tengah menonton televisi.

David membawa beberapa contoh kain tenun dari kamarnya. Kain tenun terasa tebal. Bau akar masih terasa nempel pada lembaran kain tenun itu. Warna alami terlihat redup dan tidak mengkilap. Setiap motif kain tenun punya makna dan cerita. Juga fungsinya, baik untuk kalangan orang tua, ketua adat maupun anak muda. Untuk kebutuhan ritual adat, perkawinan hingga sehari-hari.

“Ada pengaruh animisme, dinamisme, katolik, portugis, hingga india,” katanya.

Menurutnya, setiap klan atau suku di Nusa Tenggara Timur punya karakter motif sendiri. Mulai dari Labuanbajo di Manggarai, Ende, Sumba Timur, Atambua di Timor, hingga kepulauan Alor. Namun ada beberapa daerah ditemukan dengan karakter motif yang hampir serupa. Ia memperkirakan ratusan motif tenun tradisional yang berada di Nusa Tenggara Timur. Satu daerah saja bisa punya 40 macam motif. Misalnya di daerah Iwanggete dan Palue.

Motif-motif ini biasanya muncul dengan menampilkan simbol tertentu. Misalnya legenda naga yang bisa ditemukan di Bajawa, Ende dan Sikka. Naga menjadi simbol kesuburan. Sementara di Alor muncul motif gajah. Simbol ini diperkirakan pengaruh dari India. Ketika masa perdagangan rempah-rempah pada abad ke 16 hingga 18 silam berlangsung di kepulauan Nusantara ini. Selain itu ada motif bunga hingga binatang macam tokek, ikan, gurita dan kura-kura.

“Tak banyak yang tahu mengenai cerita dan legenda dari kain tenun tradisional. Saya riset untuk mempelajari penyebaran dan makna dibalik setiap motif itu,” katanya sambil membakar rokok kreteknya.

Kecintaan David terhadap kain tenun berawal dari 10 tahun yang lalu. Orang tuanya pernah mengingatkan agar ia mencintai budayanya sendiri. Ia melihat banyak perempuan dikampungnya, Watublapi yang menjadi pengrajin tenun.

Kampung Watublapi sekitar 10 kilometer arah timur dari Maumere, Kabupaten Sikka. Banyak pengrajin tenun sudah menggunakan bahan kimia untuk proses pewarnaan. Mereka meninggalkan keterampilan dan pengetahuannya tentang penggunaan bahan-bahan alami.

“Mereka bilang ini sudah modern. Kalau alami itu masa nenek moyang,” katanya.

David mengajak agar pengrajin tenun dikampungya tetap mempertahankan tadisi alami. Namun tak mudah karena pengrajin ini sudah terbiasa menggunakan bahan pewarna kimia. Alasannya karena lebih praktis dan gampang.

Menurutnya, penggunaan kimia justru tidak menguntungkan bagi si pengrajin. Ia khawatir kimia punya dampak buruk terhadap kesehatan warga dan lingkungan. Pengrajin justru menambah beban sendiri dengan mengeluarkan uang tambahan untuk membeli bahan warna kimia ini. Satu botol pewarna kimia dipasaran sekitar 70 ribu rupiah. Belum lagi untuk membeli bantal benang sekitar 50 ribu rupiah.

“Satu tenun butuh waktu pengerjaan sekitar dua bulan. Kalau dijual pun tidak untung. Ongkos tenaga kerja tidak dihitung,” katanya. Rata-rata harga untuk tenun dalam bentuk selendang sekitar 50 ribu rupiah. Dan untuk sarung antara 200 ribu hingga 300 ribu rupiah.

Ia menunjukkan bahwa tenun yang menggunakan bahan alami justru punya nilai tambah yang lebih. Rata-rata harga satu lembar tenun selendang sebesar 100 hingga 250 ribu rupiah. Dan untuk sarung maupun lembaran yang lebih besar bisa mencapai satu hingga dua juta rupiah.

Kain tenun alami banyak diburu oleh kolektor dan pecinta kain tradisional dari luar daerah Flores. Diantaranya dari Bali dan Jakarta. Pesanan juga banyak untuk kebutuhan penjualan ke negara luar seperti Amerika, Jerman, Singapura dan Jepang. Kain tenun tradisional alami ini kerapkali untuk mengisi kebutuhan galeri dan museum-museum. Penjualan kain tradisional yang masuk kategori antik bisa mencapai 25 juta hingga 80 juta rupiah.

Ia melihat peluang bisnis penjualan tenun bisa menguntungkan. Namun perlu tenaga dan waktu untuk terus mempromosikan keberadaan tenun alami tradisional ini. Mulai dari riset, sejarah, karakteristik motif, pengemasan hingga untuk kebutuhan pendidikan budaya tradisi.

Sampai sekarang ia melihat tak ada upaya yang serius dari pemerintah lokal untuk melestarikan budaya ini. Seringkali pendekatan pemerintah dalam bentuk proyek hingga promosi pameran.

“Mereka jarang bawa pengrajinnya untuk mengikuti pameran,” katanya.

Pemerintah tidak melakukan pendekatan yang lebih merakyat untuk mendorong pemberdayaan. Sehingga keberadaan produk budaya ini bisa memberikan manfaat pada perekonomian warga. Selain untuk melestarikan kekayaan budaya dan pariwisata di Nusa Tenggara Timur.

Setiap daerah punya motif sendiri. Namun sayang, pemerintah daerah tidak mengemas ini dengan ciamik. Kain-kain tradisional ini dijual secara eceran di lapak-lapak dan pasar. Tidak ada satu kawasan khusus yang menjual benda-benda seni. Sehingga bisa terlihat lebih rapi.

“Pasar lokal masih sulit berkembang. Orang awam sulit untuk membedakan mana tenun yang berkualitas mana yang tidak. Kalau yang ada dipasaran, itu semua menggunakan kimia. Cirinya lebih mengkilap,” katanya.

Di Watublapi ia bersama warga kemudian membentuk kelompok Bliran Sina. Artinya, sangat sejuk atau teduh. Kelompok ini mempromosikan budaya, musik dan tenun tradisional Sikka. Termasuk penggunaan bahan alami untuk proses pewarnaan tenun. Kelompok ini juga membentuk usaha keuangan mikro berupa simpan pinjam.

Usaha ini ternyata membawa berkah bagi kampungnya. Apalagi saat itu warga tengah terpuruk akibat gagal panen kokoa. Usaha tenun alami lambat laun bisa mendongkrak kehidupan di Watublapi. Kampung ini lambat laun dapat kunjungan dari wisatawan luar.

Warga juga tidak keberatan menyelenggarakan acara budaya seperti pertunjukkan musik dan tarian tradisional. Saat ini kelompok Bliran Sina sudah memiliki kerjasama dengan travel dan agen-agen wisata yang berbasis di Bali.

“Penjualan langsung dalam satu hari bisa sampai 250 juta,” katanya.

Pengrajin dan pembeli bisa membeli langsung dan berdialog. Masyarakat senang dengan sistem pasar seperti ini. Karena lebih terbuka dan manusiawi. Setiap bulannya pengiriman tenun alami tradisional ke Bali dan Jakarta sekitar 20 hingga 40 lembar. Dengan proses seleksi agar kualitasnya tetap terjaga.

Pengembangan dari tenun ini belum berkembang. Masyarakat lokal belum mampu untuk merancang dalam bentuk lain seperti tas, sepatu, gorden, taplak meja makan hingga gaun. Modifikasi juga masih sulit karena kain tenun terlalu tebal. Alternatif lain pernah coba dengan menggunakan benang sutera. Hasilnya halus. Harga tinggi. Namun bahan dan pengerjaan masih terlampau sulit.

“Kita sering bicara masalah paten. Namun belum bisa. Banyak kain tenun di rumah adat yang sudah banyak hilang. Tidak jelas kemana rimbanya,” katanya sedih.

Sudah lima tahun sudah ia keliling kampung di kepulauan Nusa Bunga ini. Ia terus mencari dan mendalami makna dari setiap motif kain tenun ini. Ia percaya bahwa produk budaya ini bisa memberikan dampak pada perekonomian warga. Kain tenun juga sudah melekat dengan kehidupan warga. Mulai dari aktifitas berkebun hingga ke pasar.

“Kelak saya ingin punya museum tenun tradisional. Mulai dari contoh kain hingga peralatan tenun yang tua. Supaya orang bisa belajar dan melestarikan tenun-tenun itu,” katanya.

Pertengahan tahun ini ia menargetkan agar proyek duplikasi 40 motif Sikka bisa kelar. Termasuk sebuah galeri seni yang bisa menjadi episentrum penjualan kain tenun alami tradisional itu.(Ahmad Yunus /The AHMAD Institute).

info ttg tenun ikat, klik saja : www.alfonsadeflores.com

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 07.10 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---