Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 29 November 2011

Maumere Setelah Satu Tahun

Semenjak kepergian saya ke Maumere 1 tahun yang lalu, alam Flores yang masih 'membumi' terus memanggil manggil saya untuk kembali mengunjungi pulau ini.
Begitu saya tiba di Maumere, saya merasa ini lah rumah ketiga bagi saya. (Jakarta yang pertama, Melbourne yang kedua ^_^)
Saya sangat banyak mendapat pelajaran berharga dari perjalanan ini. Yaitu pelajaran untuk menghargai kehidupan dan mensyukurinya di dalam keadaan kekurangan sekalipun. Saya dan mereka pada dasarnya sama, sama-sama hidup dalam kemiskinan namun dalam bentuk yang berbeda. Mungkin mereka miskin beruntung dalam hal ekonomi, tapi secara spiritual mereka jauh lebih kaya dari saya.Ketika kami tiba di Maumere, cuaca sedikit sejuk dikarenakan hujan. Saya masih ingat dengan jelas kondisi Maumere pada kunjungan pertama saya. Waktu itu, udara sangatlah panas, sungai-sungai kering dan dapat terlihat kondisi tanah yang merekah karena kemarau berkepanjangan.

Kali ini, pemandangan yang saya lihat sedikit berbeda. Lebih hijau dan lebih berair. Dimana-mana dapat terlihat kebun jagung yang berumur satu-dua bulan. Kalau curah hujan tetap tinggi untuk beberapa minggu (atau bulan) ke depan, tanaman itu dapat segera berbunga dan kemudian menghasilkan panen. Dulu, kebun-kebun jagung itu hanyalah merupakan lahan kosong yang kering.

Perjalanan dari bandara menuju biara Karmel, tempat dimana kami menginap, memakan waktu sekitar 20 menit, melalui pusat kota Maumere yang sudah banyak terjadi pembangunan dimana-mana dalam satu tahun terakhir. Sudah ada sebuah 'mall' (jangan bayangkan gedung 3-5 lantai yang mewah nan megah seperti mall-mall di Jakarta) yang terlihat lumayan OK, namun kosong tidak ada pengunjung karena pada dasarnya penduduk setempat tidak memiliki daya beli.

Di tengah perjalanan, saya sempat menengok sebuah sungai besar yang melintasi kota Maumere, yang tahun lalu tidak berair sama sekali (lihat foto di samping). Ternyata di sana sudah dapat terlihat sedikit aliran air walaupun masih tergolong sedikit sekali karena masih ada timbunan tanah di badan sungai tersebut yang menjadi tempat untuk kambing merumput. Perjalanan menuju biara tidak terasa karena saya terkesima melihat banyak pemandangan baru semenjak kunjungan saya sebelumnya.

Perjalanan ke Flores selalu memberi makna tersendiri bagi saya. Kali ini, saya mendapat kesempatan untuk "bermain bersama anak-anak PAUD", dan juga melihat 'the real' Flores yaitu ketika saya ke Bajawa (6-8 jam dari kota Maumere dengan kendaraan melalui jalan pegunungan yang berliku-liku). Pemandangan yang belum pernah saya lihat sebelumnya selama hidup saya, dan yang akan selalu terekam dalam pikiran saya.

Sebenarnya, tidak hanya pemandangan alam, pegunungan, sawah, danau, taman laut, air terjun, dan pemandian mata air panas saja yang memikat saya. Melainkan, adalah berkenalan dengan penduduk setempat yang bersahabat, ikut merasakan hidup mereka yang sederhana, terlepas dari kebisingan kota, memberikan saya sebuah perasaan kagum, salut, dan juga malu terhadap diri sendiri.

Di tengah kesederhanaan mereka, mereka tidak mengeluh, mereka hidup apa adanya dan tidak pernah merasa "terlalu sibuk" untuk meluangkan waktu beribadah.

Menjadi sebuah hal yang biasa bagi mereka, memakan beras 'raskin' - beras miskin - yang capnya saja sudah tidak enak didengar oleh telinga.

Ketika saya tanya seorang bapak "apakah beras masih sulit didapat?" jawabnya, "yaah,... kami mendapat jatah raskin yang biasanya sudah habis sebelum jatah berikutnya tiba." dengan nada bicara yang 'biasa' dan senyuman.

Ketika bermain dengan anak-anak PAUD, lagi-lagi saya terenyuh melihat mereka yang dengan riang gembira, tanpa beban, datang ke sekolah dengan sepatu yang sol-nya sudah tidak ada. Di sekolah pun, mainan bekas yang menurut saya tampak usang pun menjadi sangat berarti bagi mereka.

Pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal, terutama menunjukkan saya indahnya sisi lain dari kehidupan yang tidak serba komersil, dan memberi saya semangat baru untuk kembali melanjutkan kesibukan saya di Melbourne. Saya merasa apa yang saya punya ini memang selayaknya dibagikan untuk mereka yang lebih membutuhkan.

Apa yang dapat saya kerjakan adalah bagian saya, apa yang mereka kerjakan adalah bagian mereka, dan bersama-sama kami adalah satu karena kami saling melengkapi.(diceritakan oleh Elsa di http://ribbon-of-love.blogspot.com)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Siswa di Maumere Gelisah Usai Nonton Film Porno

Tim Relawan untuk Kemanusian Flores atau yang sering disebut TRuK F menemukan sejumlah pengakuan siswa SMP dan SMA di Kota Maumere yang sering mencari situs porno di warnet-warnet yang ada di kota ini. Berdasarkan pengakuan para pelajar di Kota Maumere selesai menonton film porno yang dicari di internet mereka gelisah usai menonton adegan panas tersebut.
Mereka juga mengaku sering ke warnet karena ada tugas dari guru di sekolah dan berada di warnet 1-3 jam lamanya.
"Kami dari TRuK F Maumere pada tahun ini ada kegiatan sosialisasi tentang kekerasan seksual di beberapa sekolah di Kota Maumere baik SMP dan SMA.Dalam sosialisasi itu ada hal-hal yang kami angkat bagaimana mencegah agar tidak adanya kekerasan seksual. Salah satu yang kami angkat yakni masalah situs porno yang sering dicari pelajar saat berada di warnet.

Saat sosialiasi kami tanya bagaimana perasaan adik-adik habis nonton film porno. Mereka semua jawab kami gelisah," kata Heni Hungan, staf TRuK F yang didampingi rekannya Ice Fernandes, di Kantor TRuK F Maumere, Senin (28/11/2011) siang.

Pengakuan dan penjelasan para siswa saat mengikuti sosialiasi, kata Heni, sungguh membuat TRuK F prihatin. Pasalnya, berdasarkan pengakuan para pelajar mereka ke warnet mencari tugas tanpa didampingi guru mereka.

"Menyuruh anak ke warnet lalu mencari ilmu adalah hal yang sungguh merugikan anak. Anak dididik untuk menjadi manusia instant. Kenapa tidak suruh anak baca buku dari cari buku di perpustakaan atau di toko buku. Jangan suruh ke warnet ini kan sangat merugikan masa depan anak. Anak selesai mencari tugas pasti mencari film porno tanpa mereka diawasi," kata Heni.

Menyikapi masalah itu, lanjutnya, pihaknya menyarankan kepada sekolah agar mendampingi anak saat ia berada di warnet. Jika di sekolah ada warnet maka jangan biarkan anak ke warnet lain sehingga tidak diawasi.(Pos-kupang.com)

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday 26 November 2011

PORKAB Sikka 2011 Dimulai

Talibura dan Magepanda Sabet Emas Atletik

Atlet putri Valentina Bertha yang memperkuat Kecamatan Talibura bersama atlet putra Saman Rajaleu dari Kecamatan Magepanda tampil sebagai kampiun dengan meraih emas pertama cabang olahraga Altletik 5000 Meter putri dan putra yang dipertandingkan sore tadi, Sabtu (26/11/2011) di lintasan atletik Gelora Samador Da Cunha Maumere. Valentina Bertha meninggalkan pesaingnya Maria Stevania dari Kecamatan Lela yang meraih medali perak dan Gensiana Gen dari Kecamatan Talibura yang meraih perunggu. Sedangkan Saman Rajaleu menyudahi perlawanan alot atlet Yoseph Xaverius yang memperkuat Kecamatan Lela yang meraih perak dan Wihelmus Wajong yang meraih perunggu. Lomba lari 5000 meter merupakan salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan dalam Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) Sikka 2011 yang akan berlangsung dari tanggal 26 November hingga 3 Desember 2011. Pelepasan balon dan sejumlah burung merpati oleh Wakil Bupati Sikka Wera Damianus menandai dimulainya PORKAB Sikka 2011.

Porkab Sikka 2011 merupakan ajang untuk menjaring bibit atlet berbakat dari sejumlah kecamatan yang dipersiapkan untuk menghadapi PORDAFTA 2013 di Kabupaten Ende. Pada Porkab Sikka 2011 kali ini dipertandingkan empat cabang olahraga, masing-masing adalah Atletik, Sepakbola, Sepak Takraw dan Bola Volley.

21 kecamatan di wilayah Kabupaten Sikka memastikan tampil pada Porkab kali ini dengan total jumlah atlet, official dan pelatih 700 orang yakni jumlah atlet 544 orang, official dan pelatih berjumlah 156 orang.

Porkab Sikka 2011

Disaksikan ratusan penonton dan pendukung tim yang berlaga, Wakil Bupati Sikka Wera Damianus mewakili Ketua KONI Sikka Sosimus Mitang meresmikan PORKAB Sikka 2011 dengan pelepasan balon dan burung merpati. Diikuti pengibaran bendera Porkab yang diiringi lagu hymne KONI, janji atlit dan wasit serta lain sebagainya. Drumband dari SMPK Yapethom 2 turut memeriahkan upacara pembukaan yang dihadiri Umbu Saga, perwakilan KONI NTT serta sejumlah pejabat SKPD Sikka, pimpinan DPRD Sikka Rafael Raga, Kapolres Sikka, Komandan Lanal Maumere, Sekda Sikka Roby da Silva, sesepuh masyarakat Sikka Dan Woda Pale dan sejumlah pejabat lainnya.

Sepak bola telah mengawali Porkab Sikka 2011 yg memulai pertandingan sejak tanggal 24 november dengan menggunakan dua lapangan yakni Samador dan Lapangan Umum Kota Baru. Sedang atlet bola volley dari Kecamatan Doreng menang WO (walk out) atas Kecamatan Magepanda yang tak hadir dilapangan. Sedangkan Kecamatan Bola hempaskan Kecamatan Kewapante 3:2.
Pada pertandingan malam harinya, Sabtu (26/11/2011) antara Kecamatan Nita melawan Alok Timur yang sementara berkedudukan 2:1 untuk Nita akhirnya diberhentikan akibat hujan angin yang melanda Kota Maumere. Dengan demikian pertandingan kedua tim tersebut dibatalkan sesuai aturan dan akan dimulai lagi dengan kedudukan 0:0 pada hari Minggu (27/11).

Pertandingan lainnya akan dimulai pada hari Senin, 28 November 2011.

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Hujan Disertai Angin Kencang Landa Maumere

Sejumlah warga Kota Maumere yang sedang berada diluar rumah langsung menghindar dan mencari tempat berteduh ketika hujan besar disertai angin kencang melanda, Sabtu (26/11/2011) malam sekitar pukul 20.30 Wita. Bukan itu saja, kilat dan guntur bersahutan pun turut meramaikan malam bersantai warga kota hingga menambah suasana mencekam . Tak ayal lagi kota pun berubah menjadi basah kuyup oleh derasnya hujan. Sejumlah pohon tumbang dan usai hujan menyisakan sampah yang berserakan di berbagai sudut kota. Di Stadion Samador yang terletak dijantung Kota Maumere, seperti disaksikan inimaumere.com, pertandingan bola volley dalam ajang Porkab 2011 dihentikan. Beberapa pemain basah kuyup dan mencoba bertahan disudut-sudut stadion. Hujan deras dan angin kencang semakin mencekam ketika PLN Cabang Flores Bagian Timur mematikan saluran listriknya. Kota Maumere pun kian gelap gulita. Meski demikian dijalanan masih terlihat yang nekat mengendara kendaraan.

Dijalan Patirangga yang berada di kawasan Beru Kota Maumere, dua pohon terlihat tumbang dan menghadang jalan. Satu pohon yang cukup besar menimpa pagar dan jatuh kehalaman kantor distributor oli top 1 dan satu pohon lagi tumbang menimpa atap Kamja Celluler dan jatuh sebagiannya menghadang jalan. Para pengendara mesti berhati-hati.

Dijalan Don Thomas, khususnya kawasan Roxxi Swalayan nampak dahan pohon patah terjatuh dipinggir jalan. Didaerah Don Thomas usai hujan juga terlihat sampah bekas ranting dan dedaunan mengotori jalanan. Hujan juga membuat sebagian Jalan Eltari penuh sampah dan kotoran.

Hujan angin juga menghentikan pertandingan bola voley putra antara Kecamatan Nita versus Kecamatan Alok Timur. Nita yang telah memimpin 2:1 akhirnya rela melepas keunggulan sementara tersebut akibat hujan. Pertandingan pada ajang Porkab Sikka 2011 yang sedang berlangsung malam tadi akhirnya dibatalkan dan akan dilakukan pertandingan ulang.

Hujan yang melanda Kota Maumere tercatat yang pertama di bulan november ini. Hujan yang menyisahkan sampah dimana-mana menjadi hujan terbesar musim penghujan di bulan november dan bisa jadi adalah berkah bagi sebagian manusia. Betapa tidak, sebelumnya beberapa hari dan minggu ini, Maumere dilanda panas yang cukup menyengat. Sebagian warga mengeluh karena cuaca panas tak seperti biasanya. Hujan yang ditunggu pun begitu jauh dari harapan. Mendung datang sebentar kemudian pergi tanpa melepas hujan. Dan baru kali ini, hari ini, malam ini, hujan bukan saja menyapa namun lebih dari itu diantara derasnya ia membawa serta angin, kilat dan guntur. Kita patut bersyukur atas semuanya. Namun kita juga mesti tetap waspada atas cuaca yang tak menentu disetiap akhir tahun.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Tuesday 22 November 2011

Foto Jadul Maumere 1960

Dibawah ini adalah foto hitam putih hasil pemotretan pada sebagian wilayah di Kota Maumere pada tahun 1960-an. Kota Maumere yang saat itu menggeliat pelan dalam irama pembangunan diawal-awal pemerintahan Bupati Paul Samador da Cunha.
Pada foto jadul ini, tergambar jelas wilayah Kabor jaman dahulu , sebagian Kota Uneng dan kali mati. Sedang sekitar Jalan Eltari maupun komplek Perumnas saat itu belum terlokasi dengan pembangunan. Masih sepi dengan bangunan rumah-rumah warga. Begitu juga wilayah di tengah kota lainnya.
Sedangkan foto kedua adalah foto terkini yang diambil dengan menggunakan Google Earth, disamakan ukurannya sedemikian rupa meski masih terlihat tidak tepat, kita bisa membandingkannya..Silakan mengklik kedua foto dibawah ini untuk melihat tampilan penuh foto-foto tersebut.


Klik Fotonya Untuk Melihat Tampilan Penuh

Foto Maumere 1960






Foto Udara Maumere Terkini..

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Monday 21 November 2011

Servas: Bukti Sudah Terbakar

Kasus Dana Bansos Sikka
Mantan Kabag Kesra Setda Sikka, Servasius Kabu mengatakan, bukti-bukti pengeluaran dana bansos sudah terbakar saat kantor Bupati Sikka di Jalan A.Yani terbakar pada 26 Desember 2009 lalu.
Servas mengunkapkan semua pengeluaran dana bansos kepada siapa dan siapa yg menerima sudah ada dalam pemeriksaan Pansus Dana Bansos DPRD Sikka bbrapa waktu lalu.
Ketika ditanyakan apakah ada bukti yg disiapkan bagi jaksa, Servas mengatakan ada bukti namun dia mengaku bukti sudah terbakar saat kantor Bupati Sikka terbakar pekan terakhir desember 2009 lalu.
"Semua (bukti) ada, tapi menurut Pak Yos (Yoseph Otu) sudah terbakar saat kantor bupati sikka terbakar. Jadi kita mau bagaimana. Saya siap saja hadapi proses hukum. Saya sudah terima surat panggilan jaksa Kejati NTT. Saya siap memberikan keterangan kpada jaksa. Apa yg disampaikan pengecara itu jg betul seperti apa yang kami sampaikan," kata Servas.



Sevas meminta penyidik Kejati NTT jangan hanya menetapkan dirinya dan Yoseph Otu sebagai tersangka kasus dana bansos di Sikka.

"Saya sudah tahu kalau yang mungkin saya tanda tangan itu pasti salah dan saya kena. Saya minta jangan hanya saya, yang lain juga diperiksa. Semua sudah jelas. Kenapa kami yang kecil seperti kami ini (Servas dan Yos,red) yang jadi tersangka. Saya sudah siap hadapi proses hukum. Sejak diperiksa Pansus DPRD Sikka saya sampaikan kalau saya siap dan pilih proses hukum," kata Servas.

Servas menyatakan ia siap memenuhi panggilan jaksa Kejaksaan Tinggi (NTT) terkait kasus dana bansos di Sikka yang telah menyeretnya sebagai tersangka.
Dia menjelaskan, sebagai Kabag Kesra Setda Sikka semua proses pengeluaran dana bansos dilakukan oleh Bendahara Kesra Setda Sikka (Yos Otu, red) dan dirinya hanya menandatangani proses pengeluaran dana tersebut.

Sementara surat panggilan dari jaksa Kejati NTT telah diberikan kepada Servas dan Yos Otu untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Surat panggilan sebagai tersangka kepada Servas dan Yos telah diberikan staf Kejari Maumere, Jumat (18/11/2011) pagi, usai mendapat surat dari penyidik Kejati NTT. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Maumere, Sanadji, S.H, membenarkan adanya surat dari Kejati NTT kepada para pihak yang terlibat kasus dana bansos di Sikka.

Selain memnggil Servas dan Yos, kata Sanadji, jaksa Kejati NTT juga memanggil enam orang lainnya yang akan diperiksa sebagai saksi kasus dana bansos.

Mereka adalah Suitbertus Amandus, pemilik UD SP 2000, Bernadus Demus alias Nardin, Direktur CV. Gloria Maumere, Edu Desa Pante, mantan Kadis PPKAD Sikka, Billy Dolu, mantan KPA Dinas PPKAD Sikka, Godfridus Faustinus, mantan Bendahara Dinas PPKAD Sikka dan Ade Nong, staf Inspektorat Sikka.

Sumber FloresStar di kejari Maumere menjelaskan, Amandus dan Nardin sudah dipangil jaksa sebanyak tiga kali. Dua panggilan jaksa tidak dipenuhi kedua saksi ini sehingga kali ini merupakan pangilan ketiga bagi Amandus dan Nardin untuk diperiksa sebagai saksi kasus dana bansos di Sikka.(ris/FloresStar)

www.inimaumere.com


Selengkapnya...

Wednesday 16 November 2011

Nusa Nipa

”Copa de Flores” begitu bangsa Portugis menyebut pulau di ujung timur Indonesia ini saat kurang lebih pada lima abad yang lalu untuk pertama kalinya mereka menginjakkan kaki dan terpana oleh kecantikan pulau yang saat ini masuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bangsa Portugis memang tidak salah. Nama yang berarti “Tanjung Bunga” ini memang benar-benar mewakili keindahan dan kekayaan alam Flores yang begitu luar biasa hingga saat ini. Pulau Flores dalam sejarah masyarakat lokal juga dikenal dengan nama ”Nusa Nipa”, Pulau Ular (Nipa). Ini untuk menggambarkan kegagahan pulau ini bagai seekor ular yang meliuk memanjang dari ujung Barat bersebelahan dengan Pulau Pantar hingga ke ujung Timur, bersebelahan dengan Pulau Alor.

Pulau Flores, merujuk pada masyarakatnya, dihuni oleh berbagai kelompok etnis. Masingmasing etnis menempati wilayah tertentu lengkap dengan pranata sosial budaya dan ideologi yang mengikat anggota masyarakatnya secara utuh. Ditinjau dari sudut bahasa dan budaya.


etnis di Flores terdiri dari:
Etnis Manggarai – Riung (yang meliputi kelompok bahasa dan budaya Manggarai, Pae,
Mbai, Rajong, dan Mbaen);
Etnis Ngadha-Lio (terdiri dari kelompok bahasa dan budaya Rangga, Maung, Ngadha,
Nage, Keo, Palue, Ende, dan Lio);
Etnis Mukang (meliputi bahasa dan budaya Sikka, Krowe, Mukang, dan Muhang);
Etnis Lamaholot (meliputi kelompok bahasa dan budaya Lamaholot Barat, Lamaholot
Timur, dan Lamaholot Tengah);
Etnis Kedang (meliputi kelompok bahasa dan budaya di wilayah Pulau Lembata bagian
selatan).

Namun begitu, kelima kelompok etnis tersebut pada dasarnya memiliki sejarah genealogis
dan budaya yang sama.

Saat ini, Pulau Flores – yang merupakan rangkaian dalam Kepulauan Sunda Kecil yang
bergunungapi dengan Pulau Alor dan Pantar dan musim penghujan yang lebih pendek
dibanding dengan kemarau – terbagi menjadi delapan kabupaten, yaitu: Manggarai,
Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur (Flotim).

Berbicara tentang Sikka, saat ini, selain merujuk pada nama kabupaten (dengan Maumere
sebagai ibukota kabupaten), Sikka juga dipakai untuk memberi nama sebuah wilayah desa,
yaitu Desa Sikka (± 30 km dari Maumere) yang terletak juga di Kabupaten Sikka. Desa ini
dikenal juga sebagai desa wisata dikarenakan sejarahnya dahulu. Desa Sikka juga dikenal
menjadi titik awal kedatangan bangsa Portugis di Flores. Ini dapat dilihat dari gereja tua peninggalan Portugis di sana, juga beberapa pranata sosial dan adat yang timbul karena pengaruh kuat dari singgungan budaya bangsa Portugis yang kemudian tinggal, berinteraksi, dan bahkan membentuk keluarga dengan masyarakat lokal.

Kabupaten Sikka, sebagaimana wilayah lain di Flores, mempunyai masyarakat yang majemuk yang terbagi dalam suku-suku tertentu dengan kekayaan adat dan budaya yang khas dan berbeda satu sama lain. Salah satunya adalah kekayaan budaya pembuatan dan pemakaian tenun ikatnya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Setiap masyarakat adat atau suku, mempunyai kekhasan dalam bentuk (kekayaan) motif, warna, dan proses karyanya.


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday 12 November 2011

Pulau Komodo Masuk Daftar 7 Keajaiban Dunia!

Yayasan New7Wonders akhirnya mengumumkan tujuh lokasi keajaiban dunia untuk kategori alam. Di antara nama-nama di dalam daftar pemenang sementara ada Pulau Komodo. Selamat!
Dalam situs resmi New7Wonders, Sabtu (12/11/2011) dinihari, tertulis pengumuman bahwa nama-nama yang tercantum adalah daftar 7 keajaiban dunia sementara berdasarkan pada perhitungan suara pada 11/11/2011. Ada kemungkinan perubahan pemenang dari daftar yang ada sekarang dengan pemenang sesungguhnya nanti.
Peringkat yang dimunculkan juga berdasarkan abjad. Bukan atas dasar peringkat jumlah perolehan suara yang dikumpulkan.
Pihak panitia saat ini masih memeriksa, menghitung dan memverifikasi secara independen jumlah perolehan suara yang masuk. Pemenang resmi akan diumumkan dan dikonfirmasi pada awal tahun 2012.


Berikut ketujuh daftar 7 keajaiban dunia versi New7Wonders berdasarkan abjad:

1) Amazon
2) Halong Bay
3) Iguazu Falls
4) Jeju Island
5) Komodo
6) Puerto Princesa Underground River
7) Table Mountain

*sumber: detiknews.com

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Friday 11 November 2011

Di Maumere, Tujuh Bayi Lahir Di Tanggal Cantik

Bayi yang Lahir "11-11-11" Diprediksi terus Bertambah
Sebanyak tujuh orang bayi lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Maumere dengan tanggal cantik yakni tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 atau “11-11-11”. “Sampai dengan pukul 10.45 Wita ada tujuh orang bayi lahir masing-masing enam bayi berjenis kelamin perempuan dan satu orang bayi berjenis kelamin laki-laki. Dan masih ada lagi dua orang calon bayi yang akan dilahirkan. Demikian dikatakan Kepala Ruang Anggrek (Ruang Bersalin )RSUD TC Hillers Maumere Bertha M. Wora kepada inimaumere.com. Tambahnya, dua orang bayi yang akan dilahirkan akan melalui operasi caesar hari ini, Jumat (11/11/2011). Ketujuh bayi tersebut lahir normal dalam rentang waktu berbeda dari pukul 01.00 hingga pukul 07.00 Wita. Jika kedua bayi yang akan melalui operasi caesar lahir ditanggal ini maka ada 9 bayi yang lahir di tanggal cantik. Selain itu masih ada seorang ibu hamil terburu-buru diantar keluarganya ke ruang bersalin.Kepastian melahirkan hari ini masih menunggu pemeriksaan medis. Dengan demikian bayi yang dilahirkan hari ini bisa mencapai sepuluh orang bayi.

Inimaumere.com menghampiri kedua orang ibu yang baru saja melahirkan di tanggal, bulan dan tahun cantik ini.Nampak keduan wanita muda itu terkulai lemas disamping bayi mungil mereka yang terlelap. Mama Tanti, wanita asal Palue dalam kelelahan masih sempat memberi senyum ketika akan diambil fotonya. Ia baru sadar kalau hari ini menjadi hari kelahiran istimewa bagi bayinya. Wanita lugu tersebut akhirnya tersenyum lebar ketika diberitahu kelahiran bayinya mendapat tanggal cantik “11-11-11”.

Begitu pula Mama Dessy asal Waidoko, pinggiran Kota Maumere. Ia yang ditemani keluarganya berusaha menyapa dengan memberi senyum. Bayi perempuan masih lelap dalam dekapan selimut. Ia lirih mengatakan belum sempat memikirkan nama bagi bayinya terkait kelahiran ditanggal isitimewa. Ia hanya yakin kelahiran bayi pertamanya tersebut adalah berkat di tanggal cantik. “Berkat dari Tuhan,” katanya.

Kedua wanita muda bersama bayinya ini berada ditempat tidur yang diletakkan di lorong ruang bersalin bukan pada kamar perawatan usai kelahiran. Bertha M. Wora, Kepala Ruang Bersalin RSUD TC Hillers yang dikomfirmasi mengatakan ruang bersalin tak mampu menampung para ibu dan bayinya. “Jumlah tempat tidur di kamar bersalin ini ada 28 tapi membludak menjadi 42 ibu yang melahirkan. Sehingga ada beberapa yang ditampung sementara dilorong ruang bersalin. Tapi tetap dalam pengawasan kami, “ jelas Bertha.

Ketujuh bayi dalam kendisi sehat dan berada dalam pengawasan intensif dokter.

Mama Tanti yang terlihat lelah disamping bayinya cuma memberi senyum ketika ditanya nama apa yang akan diberi buat sang bayinya. Demikian pula Mama Dessy. Ya, mungkin saja mereka berpikir, apalah arti sebuah nama? Yang penting Tuhan menjaganya, hingga ia besar dan berguna bagi semua orang... selamat datang para bayi, generasi baru Maumere.

foto: Mama Dessy bersama bayinya

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Thursday 10 November 2011

Ditelantarkan Rumah Sakit, Keluarga Pasien Ngamuk

Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere Nusa Tenggara Timur, semakin meresahkan keluarga pasien setahun belakangan ini.
Ulah perawat yang terkesan cuek dan arogan, membuat keluarga pasien mengamuk dan membawa paksa pulang anaknya untuk dipindahkan ke rumah sakit lain.
Gracia, bocah berusia 5 tahun, merupakan salah satu dari korban buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere karena sejumlah keluarga pasien juga mengeluhkan sering diacuhkan oleh perawat.
Kristofotus, ayah kandung Gracia, mengatakan sebelumnya anaknya menjalani operasi hernia di rumah sakit itu selama empat hari dan telah diizinkan pulang. Namun karena terus menjerit kesakitan, dia membawanya kembali ke rumah sakit.

Setelah menunggu satu jam, ternyata anaknya tidak dilayani sedikit pun oleh perawat meski Gracia terus menjerit kesakitan. Kesal dengan perlakuan perawat, Kristofotus memindahkan anaknya ke rumah sakit lain.

Sementara itu, pihak manajemen rumah sakit membantah menelantarkan pasien dan telah ditangani perawat, namun masih harus menungggu petunjuk dokter dan pemeriksaan status pasien sebelumnya.

Pihak rumah sakit mengaku kekurangan tenaga medis sehingga pelayanan yang buruk selama ini karena terbatasnya tenaga. (new.okezone.com/nto)


www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Monday 7 November 2011

Bung Langsinus, Bersepeda Motor Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara

Namanya Liberius Langsinus. Biasa disapa Bung. Sering dalam nada guyon, ia berceloteh: “hanya ada tiga bung di Indonesia, Bung Karno, Bung Kanis, dan Bung Langsinus”, hahahaaaa…. Pria lajang kelahiran Maumere, Flores NTT pada 12 Desember 1976 ini, sedang dalam rute perjalanan panjang mengelilingi Indonesia dengan naskah Pancasila berbingkai melekat di dadanya.
Bung Langsinus akan mengelilingi Nusantara, mulai dari Ende, Flores, NTT, sampai ke Aceh (Sabang), (Sabang) – Batam – Kalimantan – Sulawesi (Miangas) – Maluku – Halmahera – Papua – Timor – Rote – dan berakhir di Flores.
Entah pikiran seperti apa yang mendorong pemuda asal Maumere, NTT ini mau melakukan long march. Tetapi yang terbaca dari es-em-es berantainya kepada semua orang yang mengenalnya, Bung Langsinus menulis demikian: “Di dalam jiwaku yang kecil, tubuhku yang hina dan rapuh ini, tersayat hati dan batinku melihat penderitaan rakyat kecil yang kelaparan, dan perilaku pejabat-pejabat yang korup di ini Republik. Celakalah engkau jika di dadamu tertancap simbol Burung Garuda Pancasila yang anggun dan wibawa tetapi sikap dan perilakumu menjijikkan karena jiwamu kerdil dan rapuh…! Wahai saudara saudari sebangsa dan setanah air Indonesia, marilah kita tegakkan nilai-nilai luhur Pancasila secara murni dan konsekuen."


Sejarah lahirnya Pancasila, Bung Karno mendapat ilham Pancasila di Ende. Ini adalah intisari tema Perjalanan Keliling Indonesia dengan start awal tanggal 1 Oktober 2011 dari Ende, Flores, NTT dengan Sepeda Motor Supra Fit X, Nomer Polisi: DH 2557 ZA”.

Saat ini Bung Langsinus sedang berada di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta. Seperti informasi yang dikirim melalui pesan singkatnya, dari Ende, Flores, Bung Langsinus menempuh rute: Sumbawa – Mataram (Lombok) – Denpasar (Bali) – Banyuwangi – Situbondo – Probolinggo – Pasuruan – Porong – Sidoarjo – Surabaya – Mojokerto – Jombang – Batu – Malang – Blitar – Kediri – Nganjuk – Ngawi – Solo – Klaten – Jogjakarta – Magelang – Semarang – Cirebon – Bandung – Cianjur - Bogor, dan sekarang berada di Jakarta.

Melalui Face Book (FB)-nya dan layanan pesan singkat, Bung Langsinus menulis demikian: “Acara pelepasan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara Indonesia oleh Bupati Ende dan Komandan Kodim Ende berlangsung hikmat dan sukses di lapangan Pancasila Ende, 1 Oktober 2011. Dasar NKRI, Pancasila telah dikhianati”.

Tanggal 28 Oktober 2011, Bung Langsinus mengirim lagi pesan singkat ke mana-mana. Berikut isi pesan singkatnya: “Masa depan bangsa adalah kewajiban kita anak bangsa yang siap dan rela berkorban untuk memperjuangkan cita-cita luhur Bangsa Indonesia. Mari kita mendoakan jasa-jasa para Pahlawan Bangsa Indonesia dengan mengucapkan Sila Pertama Pancasila tiga kali. Mari kita merayakan Hari Sumpah Pemuda 28-10-2011 dengan mengheningkan cipta cukup 1 menit. Dari jalan Matraman Raya, Jakarta, Bung Langsinus – Relawan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara Indonesia. Salam MERDEKA”.

Pada tanggal 03 Nopember 2011, Bung Langsinus mengirim pesan singkat berikut ini: “Pada tanggal 1/11/2011, Bung memberi ceramah Pancasila Sakti bersama siswa-siswi SD Amir Hamzah Menteng Jakarta Pusat, bertempat di Monumen Tugu Proklamasi, setelah selesai wawancara dengan wartawan Media Indonesia. Bung sangat terharu ketika beberapa dari anak-anak SD menangis… dan anak-anak ini minta mau ikut Bung keliling Nusantara Indonesia”.

Bung Langsinus bersama anak-anak SD Amir Hamzah Menteng, Jakarta Pusat, di lokasi Monumen Tugu Proklamasi.

Wah, Bung Langsinus, semangatmu luar biasa! Mudah-mudahan ide long march-mu ini bisa membawa perubahan bagi seisi Nusantara dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Para wakil kita di Senayan juga saat ini sedang ke mana-mana, ke seluruh penjuru Nusantara dalam rangka pemasyarakatan empat pilar kebangsaan. Anda juga sedang mengambil peran itu untuk pemasyarakatan salah satu pilar, Pancasila.

Berjalanlah sampai tujuan, kampanyekan seisinya, dan berkorbanlah sehabisnya. Minimal satu orang bisa berubah, dan yang pasti, kiprah dan semangat juangmu sudah tercatat di kitab tua!(Fritz Berkanis/Kompasiana)

foto/fritz berkanis: Bung Langsinus, saat pelepasan Kampanye Pancasila Sakti Keliling Nusantara oleh Bupati Ende, pada Upacara Hari Kesaktian Pancasila, tanggal 1 Oktober 2011 di Lapangan Pancasila, Ende

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Hasanudin Kini Mulus

Ruas jalan di sepanjang jalur Jalan Hasanudin Maumere kini telah beraspal mulus. Pengendara kendaraan tak lagi bergoyang ria dan bersusah payah melewati kawasan yang dulu dikenal berlobang dan berbahaya bagi pengendara. Sejak dua hari lalu, Sabtu (5 /11/2011), aspal berhotmix tersebut sudah bisa dilewati setelah pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum merealisasikan keinginan warga. Proyek yang dikerjakan ini berlangsung sebulan lebih dan warga setempat di Keluarahan Beru, Kecamatan Alok Timur memberikan apresiasi bagi pemerintah daerah karena telah memperbaiki jalan. Sebelum berlangsungnya proyek tersebut, warga yang tinggal di sepanjang jalur jalan tersebut melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dibeberapa titik Hasanudin. Protes tersebut dilakukan akikbat kekecewaan warga setempat kepada pemerintah daerah karena tidak memperbaiki Hasanudin. Jalur jalan Hasanudin yang berada di dalam kawasan kota terkenal berlobang sejak lama. Jika hujan turun, jalur tersebut sangat becek dan licin. Dan jika panas, debu-debu berterbangan sehingga menggangu aktivitas warga.


Sebelumnya, seperti dikutip dari Flores Star, Selasa (1/11/2011), Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Sikka, Fred Djen menegaskan jalan di Kampung Beru tersebut telah ditimbun material sehingga tidak mengalami kerusakan pada musim hujan. Menurutnya, jalan yang dikerjakan tersebut merupakan ruas jalan di tengah Kota Maumere dimana pengerjaan jalan tersebut menggunakan APBD 2011 Pemkab Sikka.

“Ruas jalan yang dikerjakan semuanya menggunakan dana APBD 2011. Jadi, jalan di Beru akan diperbaiki sampai depan TK Pantirini Maumere tepatnya di ujung Jalan Ahmad Yani. Di TPI akan diperbaiki baik bagian kiri dan kanan menuju TPI termasuk Jalan Benteng di Misir,” demikian dikatakan Fred seperti dikutip dari Flotres Star.

Untuk saat ini, jalan di sekitar TPI (Tempat Pelelangan Ikan) sudah beraspal mulus. Begitu juga menuju TK Pantirini yang sebelumnya berlobang dibeberapa ruasnya.

Kini pengendara bisa melewati ruas Hasanudin dengan mulus. Tapi warga setempat juga mengkhwatirkan arus lalulintas. Kendaraan yang melintas, terutama sepeda motor kadang berkecepatan tinggi yang berbahaya bagi penduduk sekitar terutama anak-anak kecil.

www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Saturday 5 November 2011

Direktur N7W: Ada Pejabat RI Tersinggung

Tanpa N7W, Pemerintah Dukung Kampanye JK
Direktur New7Wonders, Jean Paul de La Fuente, menduga polemik di Indonesia terkait keikutsertaan Komodo dalam kompetisi 7 keajaiban dunia, berawal dari ulah salah seorang pejabat pemerintah Indonesia yang merasa tersinggung.
“Pejabat pemerintah itu tidak terima Indonesia dihapus dari daftar penyelenggara Malam Deklarasi Kemenangan New7Wonders. Setelah kami coret, dia menyerang kami. Secara ego, sepertinya dia tersinggung,” kata Paul dalam telekonferensi via Skype dengan para jurnalis Indonesia di Aula Kantor Pusat PMI, Jumat 4 November 2011.
Padahal, lanjut Paul, pejabat itu sebelumnya juga pernah bekerja sama dengan N7W. “Pejabat itu adalah orang yang sama, yang selama dua tahun pernah bekerja sama baik dengan kami. Tapi setelah Indonesia dicoret, dia menyerang kami,” ujar Paul lagi.
Paul menduga, ada upaya dari pejabat pemerintah terkait untuk melakukan aksi balas dendam terhadap N7W. “Pejabat itu bahkan menyewa pengacara di Swiss dengan biaya sangat mahal. Apakah ini cara yang benar untuk menggunakan uang rakyat,” kata Paul balas bertanya.


Indonesia dihapus dari daftar penyelenggara Malam Deklarasi Kemenangan New7Wonders, setelah menolak membayar sejumlah uang yang disyaratkan N7W untuk menggelar Malam Deklarasi Kemenangan N7W tersebut.

Beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar menjelaskan bahwa hubungan N7W dengan pemerintah RI awalnya tidak bermasalah. “Namun belakangan, kementerian mengetahui bahwa rekam jejak yayasan ini tidak baik,” kata Sapta. (umi/VIVAnews)
-------------------------------------------------------------------------------------
Uang Hasil SMS Komodo Siap Diaudit
JAKARTA,TImex - Polemik Komodo di perhelatan The New 7 Wonders (N7W) terus bergulir. Perdebatan tidak berhenti pada ada tidaknya kantor yayasan N7W yang disebut-sebut milik Bernard Weber itu.

Sindiran nasionalisme buta dan kemana larinya rupiah yang dikirimkan masyarakat melalui vote SMS juga makin kompleks. Tidak mau terus menjadi bulan-bulanan masyarakat yang kontra terhadap cara memenangkan Komodo melalui SMS, tim Pemenangan Komodo pimpinan Emmi Hafild siap bertanggung jawab. Caranya, menjanjikan bahwa SMS yang masuk akan di audit oleh auditor kredibel. "Auditornya yang biasa pegang BUMN," ujar Emmi kemarin (3/11).

Dia memastikan, audit tersebut untuk memupuk kepercayaan terhadap tim pemenangan yang terkikis oleh black campaign. Rencananya, auditor bakal langsung dilakukan setelah 11 November atau setelah pengumuman berlangsung. Namun, sekali lagi dia belum tahu pasti berapa jumlah SMS yang memberikan suara untuk Komodo.

Emmi menjelaskan, melalui pola transparasi itu diharapkan semuanya bisa terbuka. Termasuk tudingan bahwa timnya ikut "memakan" uang SMS yang tarifnya sempat menyentuh Rp 1.000 itu. Dia memastikan tidak bakal ada sepeser rupiah dari SMS yang masuk ke tim. "Yang ada, karena black campaign kami kesulitan mencari sponsor," tuturnya.

Tudingan miring itu memang kerap muncul lantaran aneh jika pengukuhan N7W dilakukan melalui SMS. Sehingga, terkesan penganugerahan yang digagas oleh Bernard Weber itu hanya mengeruk keuntungan dari SMS konten premium.

Apalagi, diawal kemunculan proyek SMS dukungan Komodo itu pulsa yang berkurang adalah Rp 1.000. Berbeda dengan saat ini yang bisa ditekan hingga Rp 1. Bahkan, kabarnya saat masih Rp 1.000 jumlah SMS yang masuk mencapai sejuta. Jika dikalkulasi, maka total duit yang dikeluarkan mencapai Rp 1 milyar.

Emmi menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya masih berhutang kepada para content provider. Hilangnya dukungan pemerintah membuat pihaknya harus mencari dana sendiri. Dia mengakui jika pihaknya selama ini mencari dana sendiri dan pengurangan tarif SMS merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) provider.

Head of Corporate Communication PT XL Axiata Febriati Nadira juga memberikan jaminan itu. Dia mengatakan jika SMS yang dikirimkan pasti diaudit. Terkait apakah biaya SMS Rp 1.000 dan Rp 1 akan masuk ke beberapa pihak, termasuk operator, dia menyangkalnya. "Tidak ada itu," katanya.
Dia lantas menjelaskan, program vote Komodo saat ini dijadikan operator XL sebagai sarana CSR. Tidak lagi membicarakan masalah untung dalam pengiriman SMS tersebut. Kalau pun masih ada operator yang mengenakan biaya Rp 1, menurutnya wajar karena pihak CP membutuhkan biaya untuk sistemnya.

Namun, dia memastikan jika para operator sepakat untuk menekan biaya SMS vote Komodo menjadi sangat rendah. Itu dilakukan supaya jumlah SMS yang memilih hewan purba itu melonjak. Sebab, saat masih berlaku tarif Rp 1.000 peminatnya sangat sedikit. "Begitu Pak Jusuf Kalla menjadi duta dan menurunkan tarif, SMS-nya melonjak," ungkapnya.

Saat masih Rp 1.000, Febriati juga menuturkan tidak seratus persen menjadi keuntungan provider telekomunikasi dan content provider (CP). Digambarkan, biaya per SMS itu digunakan untuk biaya network, biaya komunikasi seperti iklan dan sisanya untuk konservasi Komodo. "Tetapi, sejak 15 Oktober kami sepakat digratiskan demi nasionalisme," jelasnya.
Terpisah, Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri wisuda pascasarjana UGM di Jalan Saharjo Jakarta tetap ngotot apa yang dilakukan selama ini benar. Imbauan agar SMS tidak terus dilakukan oleh Dubes Indonesia di Swiss Djoko Susilo tidak dihiraukan. Dia mengatakan kenapa Rp 1 saja diributkan.

Menurut mantan wakil presiden itu, wajar jika CP menarik biaya dari SMS yang dikirimkan masyarakat. Namun, JK mengatakan masyarakat harusnya bisa bersyukur karena biaya yang dikeluarkan saat ini lebih murah. Sayang, saat disinggung kemana larinya uang SMS, dia mengaku tidak tahu. "Kalau ditanyakan kemana Rp 1, tanyakan saja sama operatornya," tukas pria yang juga ketua umum PMI itu.

Dia menjamin, uang hasil SMS yang dikirimkan tidak untuk kepentingan tim pemenangan Komodo. Dia juga menambahkan, masalah ini menjadi pelik karena adanya miskomunikasi.
Dikatakannya, Menbudpar saat Indonesia mendaftarkan Komodo ke N7W, yakni Jero Wacik, tidak mendapat info yang benar dari stafnya. Oleh sebab itu, dia menilai pemerintah terburu-buru menyanggupi menjadi host dan siap membayar USD 10 juta untuk malam final. Namun, ujung-ujungnya pemerintah malah membatalkan.

Di bagian lain, Jero Wacik yang pernah getol mengampanyekan Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia saat masih menjabat sebagai Menbudpar, menyatakan tetap mendukung langkah JK mempromosikan Pulau Komodo. “Pak JK sekarang menjadi dutanya. Saya dukung beliau,” kata Wacik.

Promosi Pulau Komodo, lanjut dia, tetap harus berlanjut meski saat ini ada polemik mengenai keberadaan yayasan N7W. “Promosinya harus jalan terus,” tegas Wacik yang saat ini menjabat menteri ESDM.

Namun di mata pria kelahiran Singaraja, Bali itu, N7W merupakan yayasan yang tidak kredibel. Dengan pertimbangan itu, saat masih menjabat menbudpar, dia pernah menyatakan menarik diri keikutsertaan Indonesia yang diwakili Pulau Komodo dalam kontes keajaiban dunia tersebut.
Pada Desember lalu, pihaknya keberatan jika harus mengeluarkan dana dalam jumlah besar dalam kontes tersebut. Indonesia harus membayar komitmen fee sebesar USD 10 juta. Selain itu, Indonesia yang ditawari sebagai tuan rumah, diperkirakan Indonesia juga masih harus merogoh kocek lagi senilai USD 35 juta. Sehingga total sekitar Rp 450 miliar. “Saya nggak mau,” kata Wacik.

Dengan hitung-hitungan belum tentu menang, nominal tersebut dirasa sangat besar. Sebab, saat itu, dari 28 nominasi tersebut, masih akan di-vote lagi untuk menentukan tujuh keajaiban dunia. “Saya hitung-hitung, layak nggak mengeluarkan Rp 450 miliar untuk promosi menjadi tuan tumah yang belum tentu menang. Kayaknya nggak sampai hati lah,” jelas Wacik, saat itu.
Hal itu lantas membuat Pulau Komodo terancam dicoret dari kontes N7W. Nah, dengan pertimbangan itu, Wacik menilai yayasan tersebut tidak kredibel. Sebab, pemilihan itu tidak ubahnya sebagai bisnis.

Saat itu, Wacik juga tidak risau meski diancam dicoret dari kontes. Sebab, sejak ada pemilihan N7W tersebut, jumlah kunjungan ke Pulau Komodo menunjukkan peningkatan hingga angka 400 persen.
Pakar Komodo Prof Putra Sastrawan berharap polemik SMS bisa segera berakhir. Daripada energi terbuang untuk memperdebatkan N7W, menurutnya bangsa lebih baik langsung mengurusi Komodo kalau memang niat mengurus hewan tersebut. "Selama ini biaya penelitian lebih banyak dari Jepang daripada negeri sendiri," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan jika konservasi Komodo sendiri lebih membutuhkan biaya untuk melestarikan mereka. Menurut dia, selembar sertifikat atau plakat yang harus ditebus dengan mengumpulkan SMS tidak terlalu penting bagi kelangsungan hidup yang hanya tinggal 2.500 ekor itu. (dim/wir/fal/kuh/agm/jpnn/imo)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

TENUN NTT, SALAH SATU KEKAYAAN BANGSA

Kerajinan tenun nusa tenggara timur merupakan aset budaya yang luar biasa. Selain sangat beragam motifnya, tapi proses pembuatannyapun tidak mudah dan tidak sembarangan yaitu : melalui proses ritual atau doa sakral, kain tenun NTT bukan sekedar kain biasa, dan kain tersebut memiliki sejarah dan nilai yang tinggi.
Ketika melewati kampung tua As Manuela dikecamatan sasita mean kabupaten Belu, NTT. Misalnya tim beritadaerah bertemu dengan para perajin perempun yang membuat kain tenun dari benang yang dipintal sendiri dari kapas.
Pada era 1990 an kegiatan memintal semacam itu masih kelihatan dimana-mana, terutama saat para gadis dan wanita dewasa pergi-pulang dari pasar. Sambil berjalan kaki, dengan junjungan dikepala, mereka memintal benang dari kapas lojal. Kini pemandangan tersebut sudah langka terlihat karena tergusurnya benang industri.
Seperangkat alat tenun kuno yang disebut : bninsa. Digunakan untuk membuat sebuah kain tenunan, bahkan sebuah selendang pria atau tais yang terbuat dari benang lokal harganya sangat mahal bahkan paling murah kira-kira Rp 5 juta per lembar.




Harganya mahal dikarenakan pengerjaannya sangat lama dan lebih dari setahun. Kita mungkin sedikit kaget dengan harga sebuah tersebut tetapi harga tersebut tidak sebanding dengan proses pengerjaan yang sangat panjang dan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang penuh.

Bahkan banyak hal dilakukan oleh mereka adalah menanam sendiri kapas dipekarangan, dan biasanya hasilnya sangat terbatas, kalau menenun dengan benang dari kebun sendiri, harus menunggu bertahun-tahun hingga cukup untuk selembar kain.

Sedangkan diEnde ada jenis tenun yang tidak bisa sembarangan dapat dipakai. Dan kain terbut dapat dipakai oleh kalangan tertentu seperti keluarga tertua adat ( mosalaki ). Menurut kepala museum tenun ikat diEnde, Ali Abubakar Pae, pembuatan kain tenun ini umumnya dilakukan secara rahasia dan dilakukan dengan ritual atau doa khusus guna mendapatkan perlindungan leluhur. Bahkan umumnya dilakukan dengan ritual atau doa khusus guna mendapatkan perlinungan leluhur.

Umumnya masyakat Ende dipesisir selatan memanjatkan doa khusus itu pada petang atau malam hari didalam rumah. Bahkan biasanya sarung yang dipakai oleh seorang perempuan biasanya menunjukan kepribadian pemakainya, sarung yang dipakai bukan sarung biasa atau harian melainkan yang jarang digunakan. Ini menunjukan pemakainya bukan sembarangan melainkan orang yanh nerwibawa, bermutu dan berkepribadian baik, seperti sarunh yang dipakainya. Selain proses yang panjang dan rumit didalam membuatnya maka alasan lain adalah motif tenun NTT juga unik dan beragam . Hampir semua daerah diNTT memilki kerajinan tenun. Bahkan menurut berita yang ada adalah istri almarhun Frans Seda telah menggunakan sekitar 1000 kain tenun ikat NTT dari pulau Timor, sumba sampai Flores.

Motif kain tenun NTT sanagat banyak bahkan antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya sangat banyak, antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya berbeda-beda. Bahkan menurut hasil penelitian menurut Romo Bosco dipulau flores menyimpulkan ada dua kategori besar tenun, jemis ikat tradisional dan sulam songket. Jenis ikat menyebar dari flores bagian tengah, dari kabupaten Ende, hingga kabupaten flores Timur sampai lembata. Adapun tenun sulam songket banyak dibuat dari kabupaten Nagekeo sampai Manggarai barat.

Warna kain tenun ikat dihasiljan oleh pewarnaan kain baik dengan bahan alam ( mengkudu atau nila ), maupun bahan kimia. Warna kain tenun sulam dihasilkan dari proses penyulaman benang-bennag yang beraneka warna. Dan tiap kain tenun diberi nama oleh pembuatnya.

Menurut berita yang ada ROMO BOSCO, motif kain tenun diFlores beradasarkan catatan sejarah merupakan turunan dari motif Patola, india seperti gajah, bunga, burung yang kemudian berkembang dengan beragam variasi.(JackKkoshanNarotama/beritadaerah)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

DPRD Sikka Jangan Buang Energi ke Jakarta

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Melchias Markus Mekeng Bapa meminta DPRD Kabupaten Sikka, NTT, agar jangan buang energi ke Jakarta guna menyikapi kasus dana Bansos.
Hal ini dikatakannya saat berdialog dengan masyarakat di Koting, Kabupaten Sikka, Jumat (4/11/2011) siang.
"Bagaimana Kabupaten Sikka akan maju, jika ribut terus dengan kasus bansos. Bagi saya, jika sudah diputusakan kasus ini ditangani oleh aparat penegak hukum, maka biarkan proses hukum berjalan.
Menurut Mekeng KPK tidak bisa ditekan atau didesak untuk menangani kasus-kasus yag terjadi di daerah. Mau datang 100 atau 500 orang, KPK tidak peduli.
"Tidak ada manfaat Dewan ke Jakarta lagi. Tidak usah, buang-buang uang saja. Satu Dewan ke Jakarta Rp 13 juta kalikan dengan puluan dewan sudah berapa ratus juta yang harus dikeluarkan. Kirimkan saja surat resmi ke KPK untuk mempertanyakan hal itu,"ujarnya.



Mekeng mengatakan pada UU KPK jelas menyebutkan, jika suatu aksus sudah masuk tahap penyidikan maka tidak boleh diambil over oleh KPK.

"Jangan menghabiskan energi, uang dan waktu untuk hal yang sudah ditangani. Biarkan proses hukum berjalan, kejaksaan pasti akan menunjukkan kinerja yang baik karena mereka juga mau meningkatka citranya,"kata Mekeng.

" Mungkin ada segelintir orang yang punya kepetingan, rakyat 'dibakar'. Tiap hari ribut, tidak akan menyelesaikan persoalan. Masih ada 2 tahun untuk kepemimpinan daerah ini, kalau sudah saatnya diganti, pasti diganti,"tambahnya.(Pos-kupang)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: 11.11 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---