Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Saturday 3 December 2011

PORKAB Sikka Berakhir, Alok Barat Juara Umum

Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) Sikka 2011 berakhir hari ini, Sabtu (3/12/2011). Wakil Bupati Sikka Wera Damianus menutup secara resmi Porkab Sikka 2011 yang ditandai dengan penurunan bendera Porkab. Porkab Sikka 2011 antar kecamatan yang baru pertama kali diadakan akhirnya melahirkan Kecamatan Alok Barat sebagai juara umum. Pekan olah raga tersebut digelar sejak tanggal 26 November 2011, mempertandingkan empat cabang olahraga yakni Sepak bola, bola voley, sepak takraw dan atletik, diikuti 21 kecamatan. Dari 21 Kecamatan, 14 kecamatan menyabet medali sedang 7 kecamatan pulang tanpa medali. Sebelum upacara penutupan yang berlangsung di Gelora Samador da Cunha Maumere, dipertandingankan final sepakbola antara Kecamatan Paga melawan Kecamatan Kangae. Kedua tim menerobos partai final setelah menyingkirkan lawan-lawannya. Di semifinal Paga mengkandaskan perlawanan Alok Barat dan Kangae atasi Kewapante.


Pada penutupan petang hari tadi, KONI Sikka juga mengadakan lomba lari Maumere 10 K yang diikuti 135 atlet lari. Lomba lari dengan peserta umum yang mengambil garis start di Waiara akhirnya dimenangkan pelari Sarman Rajaleu dari Magepanda. Sebagai juara, Sarman mendapat hadiah uang sebesar Rp 5 juta dari total Rp 12 juta yang diperebutkan.

Sarman Rajaleu, atlet harapan Sikka pada lomba lari Maumere 10 K membukukan catatan waktu 39 menit 14,94 detik. Salman menyingkirkan Marselinus Bugu dari SMAN Paga dengan catatan waktu 42 menit 25,81 detik di peringkat kedua dan Eduardus Marinol dari Lela 45.49,09. Selain Maumere 10 K, Sarman pada Porkab Sikka 2011 juga menyapu medali emas pada nomor 5000 meter putra dan 1500 meter putra.

Pada partai final sepakbola secara luar biasa anak-anak dari Kecamatan Paga menggilas kesebelasan Kecamatan Kangae dengan skor telak 6:1 untuk meraih medali emas. Sedangkan di cabang bola voley, atlet-atlet dari Kecamatan Alok Timur merebut medali emas setelah mengkandaskan perlawanan alot Kecamatan Hewokloang. Medali perunggu untuk cabang bola volley diraih atlet-atlet dari Kecamatan Koting.

Porkab Sikka 2001 yang bertujuan menjaring atlet-atlet berbakat untuk persiapan menghadapi Pordafta 2013 di Kabupaten Ende dan kompetisi lainnya diikuti 21 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sikka dengan total medali yang diperebutkan sebanyak 30 medali, yakni emas 10, perak 10 medali dan perunggu 10 medali.

Upacara penutupan Porkab Sikka 2011yang disemarakan dengan parade marching band dari pelajar SMPK Yapenthom I terlihat tak dikonsep dengan baik. Secara umum upacara penutupan terkesan asal jadi. Semoga ditahun-tahun berikutnya panitia bisa bekerja lebih maksimal.

Salah satu atlet peserta Lomba Lari Maumere 10 K pingsan saat menyentuh garis finish & Partai sepak bola Paga (Putih) VS Kangae..


PERINGKAT JUARA PERCABANG OLAHRAGA:

ATLETIK:
1. Magepanda: 2 Emas
2. Lela: 1 Emas 3 Perak
3. Talibura: 1 Emas 4 Perak 1 Perunggu

SEPAK BOLA:
1. Paga : 1 Emas
2. Kangae: 1 Perak
3. Alok Barat: 1 Perunggu

BOLA VOLEY:
1. Alok Timur : 1 EMAS
2. Hewokloang: 1 Perak
3. Koting: 1 Perunggu


SEPAK TAKRAW:
1. Alok Barat: 1 Emas
2. Talibura: 1 Perak
3. Alok: 1 Perunggu


PERINGKAT PEROLEHAN MEDALI:
1. Alok Barat : 2 emas 1 perunggu (JUARA UMUM)
2. Magepanda: 2 emas
3. Paga : 2 emas
4. Lela: 1 emas 3 perak
5. Talibura: 1 emas 1 perak 4 perunggu
6. Nita : 1 emas 1 perak
7. Alok Timur: 1 emas
8. Palue: 1 perak 2 perunggu
9. Kangae: 1 perak 1 perunggu
10. Kewapante: 1 perak
11. Mego: 1 perak
12. Hewokloan: 1 perak
13. Alok : 1 perunggu
14. Koting: 1 perunggu



www.inimaumere.com

Selengkapnya...

Maumere Gelar Q! Film Festival

Maumere pada tanggal 6 hingga 11 Desember 2011 akan menjadi tuan rumah pegelaran Q! Film Festival (QFF), Festival film yang bertemakan LGBTIQ, HAM, dan HIV/AIDS yang diusung oleh Q-munity, sebuah lembaga nirlaba yang mengkhususkan di bidang seni. Selama kegiatan di Maumere, QFF bekerjasama dengan Yakkestra (Yayasan Kesehatan & Kesejahteraan Masyarakat Flores-Lembata) dan Toko Buku Gramedia yang menyediakan lokasi pemutaran film. Kegiatan ini didukung weblognya orang Maumere www.inimaumere.com, Toko Buku Gramedia, Sonia FM, Rogate FM, Pos Kupang, Flores Star, serta Raja Jaya Motor. Q! Film Festival adalah ajang tahunan yang memutar film-film alternatif bertema kesetaraan gender dan keragaman identitas seksual dan kini telah memasuki gelaran ke-10.
Di Maumere, film-film Indonesia berkualitas karya para sutradara terkenal di Indonesia telah disiapkan untuk diapreasiasi bersama.

Kegiatan QFF di Kota Maumere bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai isu-isu teraktual tentang LGBTIQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex dan Questioning), wanita maupun humanrigts secara keseluruhan.
Untuk mengembangkan jangkauannya, sejak beberapa tahun lalu Q! Film Festival mulai diputar di lebih dari 10 kota di Indonesia. Maumere menjadi kota kedua di wilayah Indonesia Timur setelah Makasar yang menggelar Q!FF.


Selama penyelenggaraannya, Q Film Festival telah memutar lebih dari 800 judul film yang dihadiri oleh sekitar 160.000 pengunjung.
Selain memberi pilihan tontonan, festival film ini juga memiliki misi untuk berbagi dan mengangkat wacana lesbian, gay, bisexual, transvestites (LGBT)—sebagai bentuk dukungan atas kebebasan berekspresi dan keberagaman orientasi seksual.

Tahun 2010 lalu, QFF mendapat reaksi dan ancaman keras dari fundamentalis, ekstrimis, dan kelompok agama, namun Q!FF terus berjalan dan pegelaran QFF 2011 di Jakarta telah menayangkan 86 film dari 25 negara di seluruh dunia. Tahun ini Q!FF mempunyai dua orang direktur festival, yaitu: Meninaputri Wismurti dan Ahmad Hally.


Pada pegelaran Q!FF 2011 di Maumere, menurut rencana Film “Perempuan Punya Cerita” karya gabungan sutradara perempuan Upi Avianto, Nia Dinata, Fatimah Rony, Lasjah F. Susatyo yang bercerita tentang isu-isu perempuan dan perjuangan mereka akan menjadi film pembuka festival.

“3 Doa 3 Cinta” dan “Khalifah” karya sutradara Nurman Hakim juga ikut memarakkan.

Selain itu juga, karya gabungan sutradara Sammaria S., Sally Anom S., Yosep Anggi N., Daud Sumolang, dan Nitta Nazyra C. Noer dalam karyanya “Working Girls” serta Ani Erna Susanti, Iwan Setiawan, Muhammad Ichsan, Lucky Kuswandi, dan Ucu Agustin dalam “Pertaruhan” kembali mengangkat isu perempuan dan permasalahan hidup mereka.

Film “Cin(t)a” karya Sammaria Simanjuntak bercerita tentang perjuangan mendapatkan cinta dari sepasang kekasih yang berbeda latar belakang akan diputar pada akhir kegiatan dan ditutup dengan film “Madame X” dari sutradara Lucky Kuswandi, mengisahkan tentang seorang pahlawan super pembela kaum minoritas.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Bandara Frans Seda-Maumere Diperpanjang

Bandara Frans Seda di Kabupaten Sikka, NTT, diperpanjang menjadi 2.250 meter dari sebelumnya 1.850 meter atau bertambah 400 meter. Sedangkan lebar landasan tetap sama,30 meter.
Demikian dijelaskan Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Leonardus Paseli Soba ditemui di Ruang Kerjanya, Selasa (29/11/2011).
Penambahan panjang landasan pacu, kata Leo maka Bandara Frans Seda sudah bisa menjadi bandara Alternatif bagi Bandara Eltari Kupang.
“Jika sudah selesai nanti, ini bisa jadi bandara alternatif untuk Eltari Kupang. Kalau Kupang cuaca buruk dan pesawat tidak bisa mendarat, maka bisa dialihkan ke Frans Seda,” kata Leo.

Selama ini, jelas Leo, jika pesawat tidak bisa mendarat di El Tari Kupang mereka kembali ke Surabaya atau Denpasar-Bali. Sebab belum ada Bandara alternatif untuk pendaratan.

Boeing 737 Seri 300 dengan kapasitas penuh 148 tempat duduk, misalnya, sudah bisa mendarat di Frans Seda.(pos-kupang/tribunnews.com)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Saturday, December 03 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---