Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Friday 6 April 2012

Sejumlah Umat Menitikan Air Mata

OMK St. Thomas Morus Peragakan Tablo Jumat Agung
Sejumlah umat menitikan air mata menyaksikan bilur-bilur penderitaan yang dialami Jesus ketika disiksa para serdadu Roma. Sesekali secara spontan mereka berpekik menahan sedih melihat Sang Juru Selamat diludahi dan ditendang hingga terjatuh. Air mata yang menetes diusap perlahan. Dengan langkah pelan mereka terus mengikuti Jesus menuju penyaliban. Peragaan drama kisah sengsara yang dibawakan oleh OMK (Orang Muda Katolik) Paroki St. Thomas Morus mengundang keharuan mendalam. Antusias yang begitu besar ditunjukan dengan kesetiaan umat mengikuti tablo meski jarak yang ditempuh lumayan jauh. Sebuah mobil polisi memimpin drama ini dengan melaju perlahan-lahan. Iring-iringan berhenti di stasi pertama ketika keluar dari Kapela St. Gabriel Wai Oti. Tablo yang dimulai sejak pukul 09.00 wita menyusuri Jalan Ahmad Yani hingga pertigaan Kantor Pengadilan. Jesus jatuh lagi saat tablo di stasi ketujuh di pertigaan Wairbubuk dan Kesokuit. Penghayatan drama yang diperankan sempurna oleh para serdadu dengan menyiksa Jesus berjalan dengan baik. Bunda Maria terlihat sedih bersama perempuan Jerusalem melihat Jesus menderita terkena sepakan, pukulan dan ludah para serdadu.

Untuk mengamankan kisah drama ini dengan baik, sejumlah petugas dari Polres Sikka, TNI dan pemuda Katolik serta Remaja Mesjid nampak berjaga di beberapa tempat yang dilalui prosesi. Bahkan Jalan Ahmad Yani, jalan utama yang membelah kota ditutup sementara. Kota Maumere terutama di Wilayah Paroki St. Thomas Morus nampak sepi dari aktivitas. Semua warga terutama umat Katolik larut dalam kisah duka Jumat Agung.

Antusisme juga tergambar ketika keharuan menyeruak melihat kisah penyaliban Sang Juru Selamat yang mengambil lokasi di Lapangan Kota Baru. Dengan penuh penghayatan umat berlutut dan berdoa dipayungi mendung hitam yang menaungi drama ini ketika memasuki stasi ke 9 hingga penyaliban di stasi 12.

Tablo yang mengundang haru dan keinginan untuk diulang lagi tahun depan diperankan dengan sangat baik oleh Yopie sebagai tokoh Jesus. Sehari-hari Yopie berprofesi sebagai tukang ojek di Kota Maumere. Sedangkan Bunda Maria diperankan manis oleh Nona Rensi Watu, mahasiswa ilmu Kesehatan di Universitas Nusa Nipa Maumere. Pemeran-pemeran lain seperti para imam agung, murid-murid Jesus dan sejumlah perempuan Jerusalem juga menghayati setiap lakon yang dimainkan.

Usai pementasan drama yang begitu mengesankan, umat Katolik Thomas Morus kemudian melanjutkan prosesi cium patung Jesus di Gereja Thomas Morus hingga pukul 17.00 Wita.

Tablo yang diadakan tahun ini merupakan drama pertama setelah lama tak pernah diperagakan pemuda katolik terkhusus lingkungan di Paroki St. Thomas Morus. Banyak yang berharap agar nuansa Tri Hari Suci menjelang Paskah dihidupkan terus. Terkhusus Maumere telah lama dikenal sebagai kota katolik dengan berbagai peristiwa yang melatarinya.


Selain tablo yang menjelajah di wilayah Paroki St. Thomas Morus, sebelumnya sekitar pukul 07.00 umat Katolik di Paroki St. Joseph juga memeragakan tablo mengenang kisah sengsara Jesus yang dimulai dari Taman Kristus Raja dan berakhir di Gereja Katedral St. Joseph.

Foto-foto:







www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Friday, April 06 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---