Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 23 June 2011

DPRD Sikka 'Diduduki' Sementara

Bupati tak penuhi panggilan dewan

Menjelang rapat paripurna pansus bansos DPRD Sikka, Rabu (22/6/2011) Maumere kembali digoyang aksi demonstrasi. Suitbertus Amandus bersama massanya yang tergabung dalami Forum Solidaritas Keluarga Besar Surya Putra 2000 Rabu (22/6/2011) sekitar pukul 11.00 Wita menduduki halaman DPRD Sikka dan berorasi selama hampir 6 jam. Selain berorasi, Suitbertus Amandus, Direktur UD Surya Putra 2000 bersama perwakilan forumnya dalam pertemuan dengan anggota DPRD Sikka menyampaikan tuntutan kepada Pemda Sikka atas utang Rp 4,4 miliar yang belum dilunasi. Aksi di halaman DPRD Sikka juga diikuti massa dari elemen mahasiswa Sikka seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Partai Rakyat Demokratik (PRD), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( LMND) dan PMKRI yang datang kemudian. Para mahasiswa dan Forum SP2000 bergantian berorasi menuntut dibongkarnya penyewelengan dana bansos 2009 senilai Rp 10,7 miliar oleh KPK dan utang yang belum terlunasi

Dalam tuntutan yang dibacakan, elemen mahasiswa menyatakan sikap tegas antara lain mendesak DPRD Sikka untuk merekomendasikan hasil temuan Pansus Bansos Rp 10,7 miliar tahun 2009 ke KPK. Elemen mahasiswa pun mendesak DPRD Sikka agar dilakukan voting secara terbuka apabila DPRD Sikka menempuh jalur voting. Tujuannya agar masyarakat mengetahui dengan jelas wakil rakyat yang berpihak pada rakyat dan tidak. Mereka juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap kinerja kerja Kejaksaan Negeri Maumere terkait kasus-kasus korupsi di Maumere.

Selain itu secara gamblang, mahasiswa yang tergabung dalam GMNI Sikka, PRD, LMND tersebut mengultimatum pihak Kejari Maumere untuk melimpahkan kasus bansos ke KPK. Mereka memberikan batas waktu hingga tanggal 30 Juni 2011. Jika tidak, GMNI Sikka bersama elemen masyarakat akan menyegel dan menduduki Kantor Kejari Maumere sampai kasus bansos dilimpahkan ke KPK.

Tuntutan tersebut dibacakan oleh salah satu oratornya dari atas pick up dengan semangat berapi-api yang disambut sorakan semua elemen. Aksi para mahasiswa tersebut dimulai sekitar pukul 10 Wita dari depan Hotel Permatasari di Wai Oti. Aksi dengan berjalan kaki menuju DPRD Sikka mendapat sambutan dari masyarakat. Terang saja, kasus bansos yang memakan duit sebesar Rp 10,7 miliar tersebut telah jadi bahan sindiran masyarakat.

Sedangkan Forum Solidaritas Keluarga Besar Surya Putra 2000 (SP 2000) langsung berorasi mendesak pelunasan utang oleh Pemkab Sikka setiba dihalaman tersebut. Dibawah penjagaan petugas dari Polres Sikka dan Sat Pol PP Sikka, orasi berjalan lancar hingga perwakilan mereka diterima di Ruang Kulababong. Massa menuntut agar Pemda Sikka segera melunasi utang Rp 4,4 miliar ke SP 2000.


Suasana panas terjadi saat kulababong tersebut. Hal ini karena pihak Forum SP2000 lewat Marianus Moa, Robby Keupung dan Heny Doing, serta anggota forum lainnya meminta agar Bupati Sikka Sosimus Mitang dihadirkan untuk mengklarifikasi utang Pemerintah Kabupaten Sikka sebesar Rp 4,4 miliar terhadap Amandus pemilik UD Surya Putra. Setelah melalui diskusi akhirnya DPRD Sikka secara resmi memanggil bupati. Namun saat itu bupati masih berisitirahat. Kejadian tersebut sekitar pukul 15.00.


Amandus dan pihaknya lantas meminta agar DPRD Sikka memanggil kembali bupati. Terjadi diskusi yang cukup menarik dan “panas” yang akhirnya membuahkan pemanggilan ulang. Dua pimpinan DPRD Sikka dan 6 pimpinan fraksi akhirnya nongol di rumah jabatan bupati. Namun sayang mereka harus pulang dengan tangan hampa. Sosimus menurut para pegawai yang bekerja di rumah jabatan sedang keluar.

Amandus kecewa karena DPRD Sikka tidak bisa menghadirkan Bupati Sosimus untuk dimintai keterangan tentang utang yang harus dibayar kepada SP 2000.

Beberapa anggota dewan memberi apresiasi positip terhadap keluarga besar SP 2000 tersebut. Anggota dewan, Siflan Angie, Darius Evensius, Ambros Dan dan Piet Jelalu menyatakan utang tersebut wajib dibayar Pemda.

Akhirnya setelah lewat rapat yang cukup alot, sekitar pukul 17.00 Wita Amandus dan seluruh anggota forum meninggalkan halaman DPRD Sikka diikuti rombongan elemen mahasiswa. Sempat terjadi “amukan” dari Amandus ketika hendak meninggalkan DPRD. Suasana yang panas akhirnya bisa diredam. DPRD Sikka lewat Wakil Ketuanya Alex Longginus akan menghadirkan Bupati Sikka, Kamis (23/6/2011).

Dalam tuntutannya, secara tegas Forum SP 2000 menuntut Pemerintah Kabupaten Sikka (Pemkab Sikka) untuk melunasi sisa pinjaman sebesar Rp 4.417.961.860. Sebelumnya Pemkab Sikka dalam kasus bansos 2009 melakukan peminjaman uang sebesar Rp 7,4 miliar. Pemkab Sikka telah melunasi uang sebesar Rp 3 miliar. Sisanya belum dilunasi. Bupati Sikka berkelit bahwa utang tersebut bukan tanggungjawab Pemda Sikka tapi staf Bagian Kesra Setda Sikka. Sisa inilah yang minta dikembalikan oleh Amandus. Pengembalian utang tersebut, oleh Forum SP 2000 diberi batas waktu hingga tanggal 6 Juli 2011. Jika sampai batas waktu utang belum dilunasi, Forum SP 2000 akan melakukan langkah selanjutnya.

Forum SP 2000 juga meminta agar Rapat Paripurna DPRD Sikka merekomendasikan kasus dana bansos 2009 untuk disidik oleh KPK. Tuntutan lain adalah jika terjadi voting, Forum SP 2000 meminta agar voting dilakukan secara terbuka untuk mengetahu siapa anggota DPRD Sikka yang tak pro rakyat.

Selain kedua aksi diatas, para mahasiswa dari Persatuan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Sikka melakukan aksi demontrasi dan teatrikal di di halaman DPRD Sikka. Aksi ini cukup menarik karena menyindir perilaku para pejabat yang suka korupsi. Mereka masih menuntut agar KPK mengambil alih kasus bansos 2009, agar terhindar dari tebang pilih. Aksi-aksi dari elemen mahasiswa dan Forum SP 2000 berlangsung tanpa henti disela-sela pertemuan Amandus dan anggota dewan. Aksi yang dilakukan berjalan aman dan kondusif.






www.inimaumere.com

Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Thursday, June 23 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---