Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 12 July 2009

Satu Jam Bersama Papache..

Siapa tak kenal Papache? Lewat tembang Terima Kasih Jalan Berlubang, Mas Tambah Lombok dan lagu fenomenal Malam Bae, Papache meraup popularitas. Ia kemudian menyapu Flores dengan lagu jagoan berjudul Cungkil Matahari yg menghiasi kajang-kajang (tenda) pesta. Saat irama goyang-goyang itu belum berhenti, Papache kembali menggoyang jagad Nian Sikka dengan tembang jenaka Humor Tuan Pesta. Lagu ini dibicarakan dimana-mana saking lucunya. Sapuhannya kembali terulang, , Katarina, Gambus Dombele dan Tuhun Taha yang berbicara tentang asmara anak kampung menjadi lagu lainnya yang melambungkan namanya.


Lelaki kelahiran Maumere ini bersedia menerima  www.inimaumere.com di studio mini miliknya. Di  Pace Studio, ide dan proses penggarapan musik sekaligus rekaman di produksi.

Lelaki bernama asli Jhon Edwin menuturkan, nama Papapache diambil dari nama perpaduan dua unsur tokoh idolanya. Papa diambil dari nama penyanyi favoritnya Papa Winnie dan Che diambil dari tokoh Horache dalam komik Lucky Luke dimana sang tokoh Horache yang berprofesi sebagai wartawan ini mampu menulis berita lebih cepat dari kejadian yang akan diliputnya.

Ditemani angin malam yang berhembus dingin lewat terali jendela, pertemuan dengan Papache lebih banyak ketawa-ketiwi dari pada seriusnya. Beberapa kali kami harus terpingkal-pingkal melihat kepiawiannya memadukan unsur-unsur lokal dengan kekhasan jenakanya dalam beberapa koleksi lagu-lagunya.

Jebolan SMAK Syuriadikara Ende ini memulai rekaman di tahun 1995. Dari bermusik ia telah mengeluarkan banyak album rekaman baik dari jenis pita kaset sampai format VCD. Dari sekian banyak lagu ciptaanya, lagu Malam Bae adalah salah satu yang membuatnya kian terkenal sekaligus. penjualannya meledak di hampir seluruh NTT.

Selain itu, lagu Malam Bae juga telah diterjemahkan kedalam Bahasa Jerman dan Inggris. Lagu yang bercerita tentang sapaan keseharian rakyat Flores ini digunakan untuk keperluan komunitas pendidikan, tentunya dengan seizinnya.

Papache yang cukup piwai dalam mencipta lagu dan mendongkrak artis-artis muda berpotensi, di lagu jagoan lainnya berjudul Ami Ata Nukak dan lagu hasil aransemennya berjudul Lori Lolo mendapat kehormatan. Kedua lagu tersebut menjadi song latar filem dokumenter Gerson Poyk, sastrawan terkemuka Indonesia berdarah Rote yang pernah tinggal di Maumere. Kedua lagu ini berada dalam album Mircela (1995).

Memulai karier sebagai penyiar Radio Pemerintah Sikka (RSPD Sikka) 1994-2000, ia kemudian bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Tak berselang lama ia keluar dari LSM tersebut dan turut terlibat mendirikan Stasiun Radio Rogate Fm Maumere di tahun 2004, bertepatan dengan penthabisan Uskup pertama Keuskupan Maumere, Mgr Sensi Potokota Pr. Kini bersama Tonche Fernandez dan beberapa sahabat lainnya, Papache menkoordinir Rogate FM sebagai Radio Suara Keuskupan Maumere dengan moto Radio Keluarga Terpecaya.

Papache yang telah dikarunia dua orang anak dari istri Lith Raga asal Koting, juga mengasuh sebuah siaran favorit pada acara yang memiliki banyak pendengar. Acara tersebut adalah Susi alias Sundulan Siang. Diprogram acara favorit Rogate FM ini, Papache benar-benar membuat semua pendengar dan penggemarnya semakin dekat dihati.

Papache memulai rekaman ditahun 1995. Album perdana tersebut diberi judul Mircela dalam format pita kaset saat itu. Kedekatannya dengan Lucky Reyner sohib masa kecilnya terlihat dengan diajaknya Lucky untuk menjadi model di sampul album tersebut.

“Saya sebenarnya tak ingin menjadi penyanyi. Sewaktu sekolah dulu di Syuradikara saya selalu gagal menjadi anggota koor sekolah karena vokal saya dianggap buruk oleh Pak Fredy Levi ,” kenang Papache sambil tertawa.

“Kini kalau berjumpa dengan Pak Fredy Levi ia selalu memeluk saya, katanya ternyata kamu bisa bikin lagu dan menyanyi,” lanjut Papache sambil tersenyum. Fredy Levi adalah guru sekolahnya di SMAK Syuriadikara Ende, aranger musik rohani berpengelaman.

Di awal kariernya sebagai pemusik pop daerah, Papache menciptakan lagu pertama berjudul Heret Inang Utan Seda tahun 1995. Lagu dengan vokal penyanyi Francis Bura ini lumayan meledak dan melambungkan namanya. Meski begitu sampai sekarang ia mengaku cuma menguasai satu alat musik, yakni keyboard. “Saya bahkan tak bisa membaca not balok,” ujarnya sambil tertawa.

Penggemar berat penyanyi Gombloh, Dul Soembang dan Franky Sahilatua ini telah mengeluarkan kumpulan lagu-lagu jenakanya dalam album bertitel Tena To ( Bikin Tertawa). Salah satunya lagu andalannya berjudul Humor Tuan Pesta. Video yang menceritakan kegiatan persiapan sebuah acara pernikahan di Maumere benar-benar bernuansa jenaka. Di video tersebut, Papache tanpa malu-malu membuka habis gaya dan kebiasaan orang Maumere di sebuah pesta yang yang dipadu dengan gaya nyentil khas Papache di penulisan syair lagu tersebut.

Mengenai pembajakan yang melanda Maumere, Papache dengan tegas mengkritik mereka sebagai manusia-manusia tak bermoral. Ia bahkan tak tahu harus berbuat apa dengan merajalelanya pembajak yang mencuri hasil karya pemusik untuk mencari keuntungan secara cepat. Papache berharap pihak-pihak yang berkepentingan segera menuntaskan pembajakan di Maumere.

Kepada semua pecinta dan penggemar musik pop daerah dan Indonesia Papache berpesan, "Bung, mari semua masyarakat pecinta musik daerah bergandeng tangan menentang perbuatan bajak-membajak oleh orang-orang tak bertanggungjawab, salah satu caranya adalah dengan membeli kaset original."

Okey Bung, Majukan terus musik pop daerah...

>>lagu-lagu jenaka hasil karya Papache dibawah ini..


TUHUN TAHA.mp3

HUMOR TUAN PESTA.mp3


www.inimaumere.com

Selengkapnya...

"Blutuk Lunung Ha" Harumkan NTT di Tingkat Nasional..

Lima belas anak-anak usia 7 – 12 tahun yang tergabung dalam Sanggar Tradisional ‘Blutuk Lunung Ha’ akhirnya menorehkan prestasi membanggakan. Di Festival Musik Tradisional Anak-Anak yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta 1 – 5 July 2009 ini, anak-anak asuhan Thomas Aquino berhasil menang di Kategori Pemusik Terbaik dan Penata Musik Terbaik Nasional yang di ikuti 32 propinsi se-Indonesia. Blutuk Lunung Ha yang mewakili Propinsi Nusa Tenggara Timur membawakan tema “PENDER MUSIK SOKA KANTAR” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “ Belajar Musik Sambil Menyanyi dan Menari “. Dengan demikian Sanggar Blutuk Lunung Ha dengan Moat (Bung) Thomas Aquino sebagai pelatih dan penata musik menyelamatkan sekaligus mengharumkan nama NTT dikancah festival musik tradisional anak-anak tingkat nasional.


Kontingen Musik Tradisional Anak NTT berangkat ke Jakarta, Senin tanggal 29 Juni 2009 di bawah pimpinan Ketua Rombongan Magdalena Waworuntuh, pelatih/penata musik Thomas Aquino, penata artistik Yos Lasar, penata rias Indah Parera dan penata busana In Parera. Anak-anak ini mengikuti lomba festival seni pertunjukan musik tradisional anak di Gedung Kesenian Jakarta. Mereka berhasil keluar sebagai yang terbaik untuk dua kategori, yakni sebagai pemusik tradisional terbaik dan penata musiik tradisional terbaik tingkat nasional.

Keberhasilan ini merupakan bukti bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia bahwa anak-anak NTT memiliki potensi dan bakat yang besar yang harus dikembangkan dan diberi perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Sikka maupun Pemerintah Propinsi NTT.

“Kami berharap dapat memperoleh dukungan yang lebih lagi dari pemerintahan daerah dan juga seluruh masyarakat NTT yang memiliki kepedulian kepada musik dan seni. Semoga dukungan tersebut dapat menjadikan anak-anak ini tetap menjadi yang terbaik,” Demikian harapan dari Moat Aquino ketika www.inimaumere.com menemui beliau di kediamannya di Kelurahan Kabor Kota Maumere. Menurutnya, anak-anak berprestasi ini akan pula diikutsertakan di beberapa festival di dalam maupun luar negeri.

Potensi besar yang dimilki anak-anak Sikka ini sudah seharusnya mendapatkan dukungan masyarakat dan pemerhati seni musik tradisional di seluruh NTT. Dengan dukungan tersebut niscaya nama NTT akan selalu disegani dan harum di kancah nasional.

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, July 12 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---