Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Tuesday 3 July 2012

Neibers Siap Gelar Shuffle Dance Competiton

Trans Nusa bagi-bagi Tiket Gratis, Dimeriahkan DJ Axelia,Parade Band Live Pa Calista

Dua kota besar di daratan Flores, Maumere dan Ende tengah bersiap menyambut iven yang paling ditunggu, Shuffle Dance Competition. Di Maumere, empat hari lagi, tepatnya tanggal 7 Juli 2012, kompetisi yang mengusung dance shuufle ini akan segera di adu di Lapangan Umum Kota Baru Maumere. Area lapangan yang berpusat ditengah kota akan disulap dan menjadi pusat adu kreatif tarian moderen yang sedang hangat digandrungi jutaan anak muda di seluruh dunia. Neibers Event Organizer yang menyelenggarakan Dance Shuffle Competition persembahan Nuu Mild berupaya memeriahkan pegelaran ini. Selain gelaran utama kompetisi shuffle, hiburan sejumlah band lokal, live performa dari DJ Axelia dan Live PA Callista di Maumere dan DJ Vicky dan PA Ain untuk Kota Ende siap digeber. Iven ini juga mendapat dukungan dari Trans Nusa Air Lines. Perusahaan penerbangan ini menyediakan sejumlah hadiah menarik. Bagi penonton di Maumere yang beruntung akan mendapatkan tiket gratis Maumere - Kupang. Dan tiket gratis Trans Nusa Ende - Kupang bagi penonton yang beruntung di Kota Ende. Selain tiket gratis, door prize menarik dari trans Nusa disiapkan secara istimewa bagi penonton yang memenangkan kuis atau games. Sedangkan bagi para juara, disiapkan sejumlah hadiah menarik dalam bentuk uang tunai. Semua syarat kompetisi dan jumlah hadiah bisa kalian intip disini. Dengan dukungan ini, bagi kalian yang belum mendaftarkan grup dance kalian, segeralah mendaftar hingga tanggal 5 Juli 2012. Pastikan kalianlah yang terbaik!

Tarian shuffle di Kota Maumere belakangan mulai digandrungi sejumlah anak muda. Beberapa kali secara tak sengaja, terlihat anak-anak muda secara individual melakukan gerakan shuffling dipinggiran jalanan atau dibeberapa tempat terbuka. Tarian ini terbilang baru hadir di kota gersang. Tak diketahui pasti berapa grup yang telah dibentuk oleh para penggila shuffle.

 Jika Anda ingin menyaksikan aksi shuffle dance para anak muda di Shuffle Dance Competition ini, maka Anda bisa datang ke Lapangan Kota Baru Maumere Sabtu 7 Juli 2012 atau di Lapangan Perse Ende 16 Juli 2012 untuk melihat atraksi shuffle dance para muda dikedua kota tersebut. Jangan sekedar menonton, ikutlah bergabung meliukan kaki ber-shuffle dance ria.

 ***

 Shuffle dance saat ini tengah naik daun di Indonesia. Berbeda dengan break dance yang selama ini dikenal masyarakat sebagai jenis dance atraktif, shuffle dance baru populer di kalangan anak muda selama setahun belakangan. 

 Pernah lihat videoklip grup musik LMFAO yang berjudul “Party Rock Anthem”? Lagu yang menghentak dan tarian khas yang ditampilkan dalam videoklip itu mampu membuat tubuh ikut menari. 

 Nah, tarian yang muncul dalah videoklip tersebut dikenal dengan nama shuffle dance. Para penari menampilkan gerakan shuffling. Perhatikan salah satu lirik dari lagu itu, “Everday, I’m shufflin”. Lagu ini sedang populer di Indonesia. 

 Shuffle dance sebenernya tarian yang menitikberatkan pada gerakan kaki dan tumit sehingga terlihat menempel di lantai, seakan-akan seperti menyeret kaki.



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sensasi /rif di Kota Baru

Kelompok band asal Bandung /rif menggebrak Lapangan Kota Baru Maumere, Sabtu (30/6) malam. Konser musik cadas yang dipersembahkan Soundsation digeber tanpa putus. Sebelum /rif, Kabel 5 (Labuhan Bajo), Jet Coaster (Maumere), Jah Mof (Maumere), Mc Star (Maumere), Coma (Maumere), Rajang (Ende), tampil sebagai band pembuka yang membakar pesta rock dengan sejumlah lagu-lagu panas diawal konser. Perhelatan gratis mengundang banyak penonton yang meluber hingga badan jalan. Komunitas rock dan punk Maumere menyerobot hingga bibir pembatas. Penonton tetap tertib dan menjaga situsi terkendali. Konser diawali teriakan Andy yang menyentil soal korupsi. Lantang, pria nyentrik ini mengecam para koruptor sebelum menggebrak dengan lagu pembuka, Son. Lengkingan gitar, sangarnya kombinasi pukulan drum berpadu dengan lampu-lampu merah dan biru dan kombinasi lainnya seolah menyatu dengan kostum personel yang didominasi oleh warna hitam./rif yang digawangi  Andy (vokal), Teddy (bas), Jikun (gitar), Maggi (drum), dan Ovy tampil habis-habisan sebelum lagu paling heboh sepanjang 18 tahun perjalanan karir mereka berjudul Radja diluncurkan.

"Kalian punya pantai yang indah, kota yang cantik. Tolong jaga dan rawat itu dengan baik. Jangan biarkan tangan-tangan jahil dan orang-orang lain datang merusak keindahan dengan uang mereka. Tolong jaga keindahan itu," teriak Andy yang disambut aplaus hangat. 

Sebelumnya /rif berpiknik ria ke Pantai Kajuwulu dan Tanjung. Pantai indah dengan pemandangan alam dan bukit-bukit tandus serta tebing terjal yang terletak di jalur pantura Flores. 

 Selanjutnya lagu-lagu berjudul Dunia, Rock n Roll, Jhoni Esmod, Jeni, Bunga, Satu, Salah Jurusan, Fight, Loe To Ye terus digeber habis-habisan menggetarkan jantung. Teriakan penonton, baik di baris festival maupun vip tak ayal lantang terdengar. 

Ditengah pertunjukan ke-lima personil tak malu-malu mengedarkan moke, minuman khas daerah. Moke yang telah menjadi bagian dari kehidupan dan budaya masyarakat Kabupaten Sikka, Flores, diakui mereka merupakan minuman paling enak yang pernah diteguk. Andy mengedarkan moke ke semua personil. 

"Selama mengelilingin Indonesia, baru kali ini kami temui minuman yang sangat enak, moke emang oke," kata Andy. 

Ovie menerima edaran moke dari Andy. Lantas, mantan gitaris U'Camp ini membungkukkan badan ke penonton sebelum meneguk minuman tersebut. Tingkah Ovi layaknya apresiasi atas sikap masyarakat Maumere yang ramah menerima mereka. 

Hebohnya, saat Maggie, menciptakan yel-yel moke. Penonton mengikuti Maggie. Jadilah, yel-yel pendukung sepakbola yang dirubah liriknya menggema menjadi,"Maumere maumoke..oleee..olee..oleee..". Unik, lucu namun berkesan. Yap, inilah Maumere, inilah /rif. 


 Sebagai bentuk kepedulian para gitaris rock tanah air,  /rif membagi enam gitar akustik kepada enam gitaris band pembuka. Para gitaris nasional telah menyediakan 1000 gitar bagi semua gitaris diseluruh Indonesia. 

"Semoga dengan gitar ini, bisa menginspirasi kalian untuk menciptakan karya-karya bermutu dan semoga kelak lahir musisi rock dari Flores yang berkiprah secara nasional," ujar Andy.

Konser berakhir sekitar pukul 11 malam (wita), ketika lagu berjudul Si Hebat panaskan kuping terakhir kali. Sangat berkesan bagi /rif ketika Andy mewakili band-nya menerima sehelai tenunan ikat khas Kabupaten Sikka yang dikalungkan Oshy dari Choin Entertainment. Tenun ikat yang dibuat khusus itu tertera nama /rif. Layaknya sebuah bentuk penghormatan atas kunjungan mereka di Maumere.Ya, semoga saja lewat /rif, tenun ikat Sikka semakin dikenal publik khususnya para pecinta musik ditanah air. 

Meski sukses dan tertib,beberapa penonton menganggap sound musik tidak setara dengan keberadaan bintang rock papan atas dipanggung. "Suara vokalisnya tertutup musik," ujar Endro yang datang bersama putra lelakinya. Ia mengaku berdiri di belakang penonton. Yang lain berkomenar soal lighting. Lucunya, karena wajah dan aksi para personil /rif tidak bisa dinikmati. "Kami datang pingin melihat aksi nyentrik Andy diatas panggung, kami juga pingin melihat aksi-aksi personil lainnya, tapi tata lampu kebanyakan warna-warni sehingga terlihat samar. Mata kami meraba-raba seperti apakah aksi mereka disana, maklum kami orang kampung," kata Onya. 

 Konser /rif menjadi band rock pertama yang hadir di Flores. Khusus Andy, kedatangannya ke Maumere merupakan kedua kalinya setelah tahun 2008 menggebrak Maumere bersama Roy Jeconiah, mantan vokalis Boomerang.

Foto: Oshy Lelo & Srefan da Gama



/rif-Moke Oke

/rif -Radja - Maumere
www.inimaumere.com 
Selengkapnya...

Melihat Keterampilan Pembuatan Tenun Ikat Khas Maumere

Maumere, Griyawisata.Com -- Salah satu cinderamata khas yang tidak boleh dilupakan saat liburan ke Flores adalah kain tenun ikat. Anda bisa mengunjungi Maumere untu membeli dan melihat langsung pembuatannya. Yuk! Selain batik, kain khas yang dimiliki Indonesia adalah kain tenun ikat. Anda bisa memperolehnya saat berlibur ke Maumere, NTT. Di sana, pelancong bukan cuma bisa mem
beli kain yang diinginkan, tapi juga melihat langsung proses pembuatannya. Suku di Maumere yang aktif membuat kain tenun adalah Sikka. Suku yang desanya berada sekitar 24 km dari pusat Kota Maumere ini menjadi tempat para Mama menenun kain ikat. Turis yang kebetulan sedang berlibur di Maumere, bisa melihat ada banyak Mama yang sedang asyik membuat kain di depan rumah. Ya, kain tenun ikat ini memang dibuat oleh para wanita Flores yang biasa dipanggil "Mama". Dengan tekun dan teliti, mereka menyusun benang satu-persatu menggunakan alat tenun sampai menjadi kain tenun utuh.

Proses pembuatan ini tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Para mama harus menghabiskan waktu lebih dari satu bulan untuk membuat selembar kain tenun. Khusus sarung tenun yang siap pakai, waktu pembuatannya lebih lama, mencapai 8 bulan. Wah! 

 Pembuatan kain tenun ini diawali dengan pewarnaan benang. Tidak seperti kain dari perusahaan tekstil yang menggunakan bahan pewarna kimia, kain tenun ikat yang dibuat para mama, menggunakan bahan alami. Biasanya, warna yang digunakan adalah kuning, merah, biru dan juga cokelat. 

Untuk warna kuning, mama menggunakan bahan dasar kunyit, dan warna biru berasal dari daun nila. Untuk membuat kain tampak lebih berwarna, warna merah yang berasal dari akar mengkudu, dan cokelat dari batang kakao ditambahkan pada kain. 

 Untuk motif, mama menggunakan dua jenis motif, yaitu tradisional dan modern. Motif tradisional adalah motif yang kental dengan budaya animisme dan dinamisme. 

Sedangkan motif modern, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan yang tradisional, yang membedakan hanya ada beberapa tambahan motif serta tingkat ketebalan motif. Uniknya, setiap motif yang diciptakan bisa menjadi identitas daerah asal pembuatan. Jadi, kain yang dibuat mama asal Ende berbeda dengan kain yang dibuat mama asal Maumere.[i/n/griyawisata]

foto: pedagang tenun ikat di Pasar Alok, Maumere
Selengkapnya...

SMKN 1 Maumere Diguncang Korupsi

Manajemen SMK Negeri 1 Maumere diguncang dugaan korupsi akibat tidak transparannya pengelolaan keuangan komite di sekolah itu. Pengelolaan dana komite sekolah sebesar Rp 1,5 miliar terkesan hanya diketahui oleh segelintir orang di sekolah itu. Hal itu terungkap dalam dengar pendapat antara Komisi C DPRD Sikka dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Yohanes Rana, Kepala SMK Negeri 1 Maumere dan para guru sekolah itu di gedung DPRD Sikka, Selasa (26/6/2012). Beberapa anggota DPRD Sikka dalam dengar pendapat itu mempertanyakan dana Rp 1,5 miliar. Dana itu merupakan dana komite yang dikumpulkan tiap seisa sebesar Rp 1,5 juta pada tahun 2010/2011, dan dana Rp 100 juta untuk program Bahasa Inggris. "Ke mana pertanggungjawaban uang Rp 1,5 miliar yang sudah dijelaskan oleh komite sekolah bahwa dana itu dipungut dari siswa Rp 1,5 juta. Dana itu ke mana saja. Itu baru dana komite, belum dana yang lainnya sehingga perlu ada penjelasan pengelolaan dana di SMKN 1 Maumere," kata Afridus Aeng, salah satu anggota DPRD Sikka.

Komisi C DPRD Sikka memanggil Kepala SMKN 1 Maumere, para guru dan Kadis PPO Sikka untuk menghadiri rapat dengar pendapat tersebut untukmeminta penjelasan adanya sinyalamen pengelolaan dana di SMKN 1 Maumere tidak transparan.

 "Saya sebagai guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Maumere kaget ada dana Rp 100 juta. Saya kaget dana itu dipakai buat apa. Kenapa tidak beri tahu kami. Padahal dana itu sangat penting bagi siswa. Tahun ajaran lalu kami dapat bantuan, tapi apakah bantuan itu dari dana Rp 100 juta itu, kami tidak tahu. Tidak ada penjelasan dari Kepala Sekolah sehingga kami tidak tahu," kata Maria Antonia, Guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Maumere saat dengar pendapat dengan DPRD Sikka.

 Saat dengar pendapat itu semua permasalahan dan ketidakberesan di SMKN I Maumere dibeberkan enam guru SMKN 1 Maumere. Keenam guru itu, yakni Serinus Stefanus, Selestinus, Sabinus Clemens, Rinaldus, Maximus Meon dan Maria Antonia. Para guru SMKN 1 Maumere ini mengungkapkan bahwa pengelolaan dana di sekolah itu tidak terencana. Mereka hanya diminta mengajukan dana untuk kebutuhan masing-masing keahlian.

 "Semua kami usulkan. Yang belanja bendahara. Ada dana untuk UN tahun 2011/2012 hanya cair sebagian saja dan sebagian tidak cair sampai ujian selesai dananya tidak tahu ke mana," kata Rinaldi.

 Selain beberapa guru, Komite Sekolah SMKN 1 Maumere, Ignas Martin mengatakan, pengelolaan dana komite Rp 1,5 juta tiap siswa tahun ajaran 2010/2011 hingga sekarang belum ada pertanggungjawaban.

"Sekolah yang urus dan sampai sekarang belum ada pertanggungjawab kepada komite," kata Ignas.

 Salah seorang anggota DPRD Sikka, Siflan Angi membeberkan ada dana Rp 100 juta di rekening Kepala SMKN 1 Maumere, Yulianus Sewar.

 Pernyataan Siflan dibantah oleh Yulianus. "Itu tidak benar. Saya minta pembuktian. Jangan mencemarkan nama saya. Saya ini bukan binatang. Kami datang ke sini mau benahi tapi jangan fitnah saya yang tidak benar. Saya minta SMKN 1 diaudit dan saya siap diganti bila perlu sekarang ini mau ganti saya siap," tegas Yulianus, dalam rapat dengar pendapat tersebut.

 Atas temuan penyimpangan pengelolaan dana di SMKN 1 Maumere, DPRD Sikka meminta Dinas PPO Sikka menggantikan Kepala SMKN 1 Maumere dan meminta audit dari inspektorat.

"Kalau ada yang mau jadi Kepala SMKN 1 Maumere sebaiknya dari luar saja. Jangan dari SMKN 1 Maumere. Di sana sudah ada pengkotak-kotakan. Mau ganti kepala sekolah, ganti dari luar SMKN I Maumere," kata Siflan.

 Siflan dan beberapa anggota DPRD Sikka kecewa karena permintaan DPRD Sikka agar manajemen memberikan penjelasan tentang pengelolaan keuangan di SMKN 1 Maumere, tapi tidak disikapi pihak sekolah.

 "Kami sudah minta jauh hari sebelumnya agar datang ke DPRD Sikka bawa data. Terus terang saya mau katakan Anda ini kepala sekolah dan bukan bapak asrama. Kalau kepala sekolah manajemennya jelas, ada wakil kepala sekolah dan bendahara. Surat kami kepada SMKN 1 Maumere sudah jelas, kenapa tidak siapkan data," tegas Siflan.

Pantauan Pos Kupang, rapat dengar pendapat di Gedung DPRD Sikka dihadiri guru SMKN 1 Maumere, komite sekolah dan sejumlah anggota DPRD Sikka. Dengar pendapat dipimpin Ketua Komisi C DPRD Sikka, Stef Say, dihadiri anggota DPRD Sikka, Siflan Angi, Suaib, Darius Evensius,Yanto dan Piet Jelalu. Ikut juga Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga dan Wakil Ketua DPRD Sikka, Felix Wodon. *(tribunnews.com)
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Tuesday, July 03 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---