Flotim |
Jambore Pariwisata dan Seni Budaya NTT menjadi pusat perhatian warga kota. Maklum saja, ditengah sepinya hiburan, ajang ini tersulap menjadi pilihan yang tak mungkin dilewatkan. Lihat saja, ketika pembukaan parade kebudayaan, pinggiran jalan yang dilewati begitu padat. Masyarakat mengelu-ngelukan para peserta yang berasal dari 18 kabupaten di NTT. Dan para peserta memberikan atraksi yang tak kalah menarik. Mereka memperlihatkan kepada warga kota Maumere seni budaya leluhur yang masih tertanam erat pada generasi sekarang. Pawai kebudayaan ini berawal dari Halaman POlres Sikka yang terletak di Jalan Ahmad Yani. Melewati pertokoan Jalan Raja Centis, Don Thomas, Moa Toda, pawai ini akhirnya berakhir di Lapangan Umum Kota Baru, tempat dilaksanakan kegiatan tersebut. Ada tiga kabupaten di NTT yang berhalangan hadir. Ketiga kabupaten tersebut yakni; Ende, Sumba Tengah dan Nagakeo.
Di Lapangan Umum yang berada di Kelurahan Beru, telah berkumpul warga kota yang menunggu dipinggiran lapangan maupun berdekatan dengan panggung festival. Dibawah tenda yang cukup besar, sejumlah pejabat kabupaten dan propinsi dan undangan lainnya terlihat nyaman menanti kedatangan peserta.
Disekitar situ, sebuah panggung besar berdiri. Dan anggota paduan suara berbalut pakaian bercorak khas Flobamora menyanyikan berbagai tembang daerah NTT, mengiringi difile kontingen yang memberikan salam bagi para pejabat dan masyarakat umum.
Pemandangan sore itu sungguh menarik. Disini, sejumlah mata dibuka, dan melihat kekhasan berbagai seni budaya yang sebenarnya begitu beragam. Inilah NTT, kekayaan budaya dari berbagai suku terlihat jelas. Dan anak-anak sekolah mengaku, mereka bangga menjadi bagian dari berbagai pertunjukan tersebut.
Pawai karnaval berakhir dengan tarian kolosal oleh 100 pelajar penari dari sejumlah sekolah di Maumere yakni SMANSA,SMAK St.Gabriel, SMA Yoh.Paulus 23,SMK St. Gabriel n SMP Yapenthom. Mereka menari tarian bercorak etnis Sikka yang sudah di kreasi. Tarian kolosal ini di koreografi oleh tiga pentolan penata tari yang sudah tak asing lagi di Kabupaten Sikka, yakni Thomas Aquino Idong, Indah Pareira dan Meggy Woworuntu. Tarian kolosal ini semakin semarak dengan pertunjukan Tarian Tua Reta Lou dari anak-anak SD Inpres Nangameting.
Masyarakat tak beranjak, bahkan semakin banyak yang menyaksikan hingga saat malam tiba ketika festival yang sebenarnya diadakan.
Jambore Pariwisata hari pertama menampilkan 10 kabupaten di panggung festival yakni; Kabupaten Alor, Sumba Timur, Sabu Rai Jua, Belu, Sumba Barat Daya, Kupang, TTS, Flotim, Manggarai, Manggarai Timur. Kabupaten lainnya akan mengisi pertunjukan pada malam hari ini yang dijadwalkan berlangsung pukul 19.00wita.
Dalam sambutan yang dibacakan Bupati Sosimus Mitang, Gubernur Lebu Raya mengatakan Jambore Pariwisata NTT 2012 harus menjadi jembatan budaya, jendela informasi dan komunikasi antara budaya lokal dan budaya global. Gubernur mengharapkan kegiatan Festival Pariwisata dan Seni Budaya NTT 2012 bisa dijadikan ajang promosi pariwisata NTT sekaligus pariwisata nusantara secara keseluruhan. "Mari kita tampilkan hasil karya para seniman dan budayawan terkemuka kita untuk menarik para wisatawan agar mereka dapat menikmati keragaman budaya dan ekspresi multikultural."
Pembukaan Jambore Pariwisata dan Seni Budaya ini secara resmi dibuka dengan penabuhan waning oleh Bupati Sikka Sosimus Mitang mewakili Gubernur NTT.
Sebagai tuan rumah, Bupati Sikka Sosimus Mitang menyambut baik para kontingen dan berharap agar kegiatan seni budaya ini bisa menjadi ajang yang menarik bagi wisatawan dan pariwisata di NTT.
www.inimaumere.com