Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Wednesday, 5 December 2012

Pantai yang Terbengkalai

Keindahan pantai berpasir putih di wilayah Kabupaten Sikka tidak kalah dibanding di daerah lain. Mulai dari pesisir pantai utara hingga pantai selatan. Keelokan dan pesona pasir putihnya telah mengundang segelintir wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Sayangnya dukungan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata belum maksimal. Mulai dari promosi hingga pengelolahannya. Bisa dikatakan pariwisata alam di Sikka belum mampu menghasilkan sesuatu bagi daerah dan masyarakat setempat. Jika dibanding daerah lain, jelas wisata Sikka tertinggal jauh. Pesonanya masih menunggu garapan dan campur tangan pemerintah lebih serius. Termasuk infrastruktur jalan misalnya. Kita lihat saja di Koka. Pantai yang sangat indah ini bahkan seolah-olah dipandang tak berharga.

Akses jalan menuju Pantai Koka dikeluhkan sebagian besar wisatawan. Jalan sepanjang 2,5 Km rusak berat. Mobil tak berani masuk dan menerrjang ruas jalan berbatu tersebut.
Kita bisa berbenah, ada pemasukan dari sektor ini jika pariwisata alam dikelolah dengan baik. Harapannya, pantai-pantai indah tersebut bisa dijadikan salah satu modal pengembangnan ekonomi rakyat. Termasuk penyerapan tenaga kerja dan promosi masing-masing wilayah. Sayangnya kita masih berdiam diri. Entah sampai kapan.
Foto dibawah ini adalah contoh dari berbagai pantai yang ada di wilayah Kabupaten Sikka:



www.inimaumere.com
Selengkapnya...

Sumur Baluk dari Ksatria Asal Bola

Baluk diambil dari nama seorang ksatria dari Bola, dia adalah pemberani yang berperang kemana-mana.. Dona Agnes da Silva yang memerintah Kerajaan Sikka 1613-1620, mensyairkan Baluk yg bertempur kemana-mana, dalam baitan adat; “Ung Baluk raning, wi neti nora urung, neti nora urung, halo Terong Lamahala. Lobo Lau Terong, atang mole Lamahala, mole Lamahala, brau hala mate golo. Lobo ei Terong, Tau mole Lamahala, Lamahala laeng raning, poi rado laeng pasak” “Bahwa lasykar dari Bola, Baluk yang gagah berani, telah membumihanguskan Terong serta Lamahala. Kalau tidak bertahan, karena kecut, pasti kalah. Bahwa lasykar Lamahala hanya membidik dengan senjata dan belum menembak”.

Kepahlawanan dan kehebatan Baluk sampai Pantai Bola dimateraikan dengan namanya, bahkan sumur Portugis itu juga diberi nama Wair Baluk ( air Baluk) yang masih di fungsikan sampai sekarang. Wair Baluk itulah yang menyegarkan dan mengharumkan masyarakat Bola dengan syair terkenal:
Blatan Plahar, blatan plahar, Wair Baluk blatan plahar. Mi hure, Mi hure, otang Bola mi hure// Bahwa dinginnya ketawaran air baluk, dapat membuat orang suka minum dan merasa betah. Sampai dengan sekarang ini Sumur Baluk yang terletak tak jauh dr pantai Watu Cruz masih difungsikan oleh penduduk setempat..
(foto: sumur Baluk/inimaumere.com)
Selengkapnya...

Proyek Air di Sikka Rp 2,7 M Untuk Siapa?

Proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar 'digugat' warga Desa Wairhubing, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Proyek tanpa sasaran jelas itu kini mubazir karena warga Wairhubing tidak pernah menikmati air dari proyek itu. "Kami mau tanya, proyek ini dibangun untuk siapa. Kepentingan siapa. Masa bangun proyek bernilai miliaran rupiah, kami warga Wairhubing masih beli air. Padahal di desa ini ada pembangunan sarana air bersih," kata Yance Moa, warga Desa Wairhubing kepada Pos Kupang dan Kompas, Senin (26/11/2012) siang. Yance mengatakan, proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar itu dikerjakan oleh kontraktor tanpa melapor kepada pemerintah desa dan warga setempat. Makanya warga mempertanyakan untuk siapa pembangunan proyek air tersebut. "Awalnya untuk irigasi, lalu dialihkan untuk air bersih. Tetapi sampai sekarang pembangunan jaringan air bersih di Wairhubing hanya menjadi pajangan saja," ungkap Yance.

Ia mengatakan, proyek air di Desa Wairhubing itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat. "Maka itu kami tanya, bangun air bersih ini untuk kepentingan siapa. Kepentingan politik atau masyarakat?" tanya Yance.
Ia merincikan ada enam bak hydrant yang dibangun dan satu bak besar di permukiman warga. "Kalau ada bak hydrant, itu pasti untuk kepentingan banyak orang. Pak lihat sendiri bak hydrant itu. Setelah dibangun dipagari warga karena bak itu berada di tanah warga. Kami tidak bisa ambil air karena pemilik tanah memagar bak itu," ujar Yance.
Senada dengan Yance, Marten Adji, warga Desa Wairhubing juga mempertanyakan kapan proyek air bersih senilai Rp 2,7 miliar milik pemerintah pusat yang dikerjakan kontraktor asal Semarang, Jawa Tengah, menjadi tanggung jawab P2AT di Sikka untuk kepentingan masyarakat. "Proyek ini dananya dari pusat senilai Rp 2,7 miliar. Kontraktornya dari Semarang. Proyek ini melibatkan P2AT Sikka," kata Marten, Senin (26/11/2012) siang saat dihubungi Pos Kupang per telepon.
Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, yang dihubungi Pos Kupang, Senin (26/11/2012) mengatakan, banyak proyek propinsi di Sikka tidak pernah didata secara baik oleh pemerintah daerah.
Akibatnya, tumpah tindih dan sulit diawasi oleh DPRD dan masyarakat Sikka. Oleh karena itu, DPRD Sikka meminta pemerintah mendata proyek kabupaten, propinsi dan pusat di Sikka. "Ini penting sehingga bisa diawasi masyarakat. Banyak proyek yang dikerjakan di Sikka hasilnya tidak tepat sasaran. Maka itu perlu didata dan harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah di Sikka," kata Rafael.
Proyek air bersih di Wairhubing, diakui Rafael, DPRD Sikka sudah pernah mengangkat masalah itu. Namun pihaknya akan meminta DPRD Propinsi NTT untuk meminta pertanggungjawaban Dinas Pekerjaan Umum NTT. "Saya akan hubungi anggota DPRD NTT dari Sikka agar bicara masalah air bersih di Wairhubing," ujar Rafael.
Kooordinator P2AT Sikka, Petrus Rasnan, yang dihubungi Pos Kupang per telepon tidak mengangkat handphone (HP-nya) walau ada panggilan masuk. (ris/pos kupang))
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Wednesday, December 05 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---