Badai siklon tropis LUA yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur selama empat hari terakhir mulai menjauh dari wilayah itu.
"Hasil pemantauan satelit, badai siklon tropis LUA mulai menjauh dan petang ini sudah memasuki daratan Australia atau pada posisi 20,1 LS dan 120,8 BT," kata Kepala Seksi Observasi Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Syaiful Hadi di Kupang, Minggu (18/3/2012), terkait perkembangan badai di NTT.
Pada Rabu (14/3/2012), terjadi tekanan rendah (tropical low 17U) pada posisi 560 km sebelah Timur Tenggara Kupang atau Tenggara Pulau Timor atau 12,9 LS, 128,0 BT dan siklon tropis LUA di sebelah barat Laut Australia atau 18,5 LS dan 114,68 BT.
Badai ini telah memberikan dampak terhadap cuaca di NTT, yakni hujan dengan intensitas sedang sampai deras dan angin kencang dengan kecapatan 30-55 km per jam sehingga merusak sebagian fasilitas umum di daerah itu.
"Hasil pemantauan satelit, badai siklon tropis LUA mulai menjauh dan petang ini sudah memasuki daratan Australia atau pada posisi 20,1 LS dan 120,8 BT," kata Kepala Seksi Observasi Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Syaiful Hadi di Kupang, Minggu (18/3/2012), terkait perkembangan badai di NTT.
Pada Rabu (14/3/2012), terjadi tekanan rendah (tropical low 17U) pada posisi 560 km sebelah Timur Tenggara Kupang atau Tenggara Pulau Timor atau 12,9 LS, 128,0 BT dan siklon tropis LUA di sebelah barat Laut Australia atau 18,5 LS dan 114,68 BT.
Badai ini telah memberikan dampak terhadap cuaca di NTT, yakni hujan dengan intensitas sedang sampai deras dan angin kencang dengan kecapatan 30-55 km per jam sehingga merusak sebagian fasilitas umum di daerah itu.
Dia mengatakan, badai ini diprediksi akan melemah dalam satu sampai dua hari ke depan, tetapi curah hujan masih tetap tinggi, walaupun tidak merata di semua wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan tinggi gelombang laut masih tetap tinggi di sertai angin kencang dan diperkirakan masih berlangsung dua sampai tiga hari ke depan.
Ia menyebutkan data hasil olahan pihak Stasiun Meteorologi El Tari Kupang untuk dua hari ke depan menunjukan tinggi gelombang maksimum 7,0 meter itu terjadi di Perairan Selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Timur, Selat Sape, Selat Sumba dan Perairan Utara Pulau Flores yang selama ini dilalui kapal Fery Penyeberangan antarpulau di wilayah ini.
Sedangkan untuk wilayah perairan Selatan Pulau Rote, Kupang dan laut Sawu yang selama ini dilalui Angkutan Sungai dan Penyeberangan ke Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua dan Kabupaten Alor pergerakan gelombang berkisar antara 4,0-6,0 meter.
Sementara dibagian Selatan laut Flores, Selat Lamakera dan Selat Boleng di ujung Timur Pulau Flores itu, tinggi gelombang antara 3,0-5,0 meter, termasuk laut Timor di Selatan NTT dan Laut Timor dibagian Selatan Timor Leste.(Antara)