Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Thursday 26 February 2015

Pariwisata Bukan Hanya Festival

Salah Satu Obyek Wisata di Kab. Sikka yang belum banyak diketauhi
Saya selalu bertanya, kapan parwisata di tempat kelahiranku ini bisa menjadi andalan membangkitkan ekonomi masyrakat kecil? Atau kapan pariwisata bisa menjadi kebanggaan anak-anak muda di tempat ini? Pertanyaan-pertanyaan itu terus terang terngiang hingga kini. Sesaat angin segar datang ketika Pemda Sikka lewat kepemimpinan Bupati Ansar Rera dan Wabup Nong Susar mencanangkan tiga sektor unggulan dalam membangkitkan kesejateraan rakyatnya. Salah satu sektor yang digenjot dengan dana yang katanya 'wah' adalah sektor Pariwisata. Bukan main. Dua jempol buat pemerintahan ini. Namun waktu berjalan. Hingga menuju dua tahun kepemimpinan mereka, sektor pariwisata yang menjadi idola pemerintahan ini masih belum menelurkan sesuatu yang berarti.

Saya tentu saja merasa miris. Begitu banyak potensi di daerah ini namun tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. Ada apa ini. Mengapa dunia pariwisata disini seperti tidur tak bangun-bangun?

Baru-baru ini, pemerintahan ini melalui dinas pariwisata melakukan langkah aneh tapi nyata. Dengan bangganya mereka melakukan sesuatu yang menurut saya buang-buang waktu dan biaya. Sebuah festival diadakan dengan biaya tak kecil yakni festival pantai koka. Saya pun di undang untuk mendukung suksesnya kegiatan ini. Tapi saya tegas menolak. Karena menurut saya apa yang dilakukan melalui festival tidak akan membuahkan apapun. Efek jangka panjang buat masyarakat sekitar apa? Efek dominonya apa?  Saya menolak karena selama berkelana dari satu obyek ke obyek lain, dengan mata kepala sendiri saya melihat begitu banyak potensi yang terabaikan. Ini tidak adil. Sama sekali tak adil!! Festival pantai koka adalah sesuatu yang dipaksa dijalankan tanpa konsep jelas.

Selain festival pantai koka, sebelumnya dinas pariwisata juga melakukan hal yang sama. Kali ini mereka merambah lautan dan menawarkan kepada masyarakat pesisir, festival lomba dayung. Namun sejumlah masyarakat pesisir kecewa karena mereka tidak tahu. Festival tersebut jauh dari publikasi. Hampir semua warga Maumere tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut. Tidak tanggung-tanggung media di Maumere memboikot kegiatan tersebut.

Setelah festival pantai koka, kembali terdengar kabar akan dilaksanakan festival lomba foto bawah laut. Lagi-lagi pengelolahan pariwisata disini cenderung berkonsep jalan pintas ketiimbang pemberdayaan dan pembenahan. Festival ini memang belum diadakan dan belum diketahui kapan dilaksanakan. Namun bagi saya, sekali lagi, ini adalah sebuah konsep aneh tapi nyata.

Beberapa waktu lalu saya bersama saudara saya mencoba melihat isi lautan Teluk Maumere. Kesan pertama adalah bawah lautan kita memiliki potensi yang luar biasa. Selain beraneka biota laut, keindahan terumbu karang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun itu hanya sebagian, karena sebagian besar lainnya rusak. Di dasarnya kami melihat serpihan karang yang tergelatak tak berdaya. Jika festival diadakan tanpa survey yang valid maka festival ini akan berbalik arah mencoreng muka pariwisata kita.

Bukan itu saja. Sebelumnya, kami melihat adanya upaya sekelompok orang yang sedang melakukan pemboman ikan di perairan teluk maumere. Melihat kami datang mereka pun lantas kabur. Menurut salah satu pemandu bawah laut, pemboman ikan di perairan ini masih marak, termasuk pembiusan ikan yang bisa berakibat fatal pada matinya karang-karang muda.

Lantas apa yang sudah dilakukan oleh instansi terkait? Kok tiba-tiba saja bikin festival? Sudahlah melakukan survey? Sudahlan bermitra dengan instansi lain dalam mencegah pemboman? Sudahkah mendata kerusakan yang ada di dasar laut? Jangan lantas bikin festival jika belum memiliki data yang kuat. Jika festival pun tidak berdampak bagi daerah ini, terkhusus masyarakat setempat untuk apa diadakan? Jangan buang duit untuk hal yang mubazir, mari lakukan pembenahan obyek wisata dulu, baru kita bicara festival!

Mengurus pariwisata memang tidak mudah. Butuh orang-orang hebat yang bekerja dengan hati dan niat tulus..Dunia pariwisata di Sikka saat ini menunggu sentuhan dingin dari tangan yang terberkati. Saya, dalam petualangan di berbagai tempat di Sikka selalu berharap agar potensi-potensi yang tersebar begitu luar biasa suatu saat bisa menjadi andalan kaum warga desa. Merekalah yang pantas mendapatkan itu semua. Mereka telah menjaga potensi itu dari jaman dulu, kita tinggal mengelolahnya menjadi sesuatu yang mendatangkan manfaat.

inimaumere.com selalu siap bekerja sama dan bermitra dengan pemerintah dalam membangun pariwisata daerah ini. Salam sukses selalu. Semoga kedepannya dunia pariwisata Sikka makin maju dan menjadi tujuan para pelancong dunia.(ossrebong)

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Thursday, February 26 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---