Selamat Datang di Maumere...

SELAMAT BUAT PAKET AN-SAR (YOS ANSAR RERA-P.NONG SUSAR) yang dipercayakan masyarakat Kabupaten Sikka sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI SIKKA 2013-2018..
Pemandangan di Kolisia, Kecamatan Magepanda

Sunday 25 December 2011

Suasana Perayaan Natal di Maumere

Umat nasrani di Kota Maumere Sabtu (25/12/2011) malam memadati gedung-gedung gereja untuk mengikuti misa dan kebatian malam natal. Ketenangan dan kedamaian menaungi jalannya misa di berbagai gereja. Umat mengikuti dengan kuyshuk meski meluber hingga ke halaman gereja. Misalnya di gereja Katedral St. Yosep, St. Thomas Morus, Centrum, Perumnas dan lainnya, nampak umat bergerombol di luar. Bahkan ada yang sengaja membawa kursi dari rumah. Sedang yang lain menguikuti misa dengan berdiri. Sejumlah gereja katolik memang tak mampu menampung umatnya. Tak ada kursi-kursi dan tenda yang disediakan bagi umat yang tak kebagian tempat. Padahal moment ini biasanya dihadiri banyak umat. Apalagi cuaca lagi tak menentu. Tak ada yang menyangka hujan akan turun. Sehingga berlari cemas mencari tempat perlindungan.

Seperti kejadian di Gereja St. Thomas Morus, Paroki Thomas Morus. Umat dihalaman gereja seketika berhamburan saat hujan tiba-tiba saja turun. Langsung saja teras gereja jadi penuh sesak. Karena umat berdesakan diteras yang cukup kecil tesebut. Gereja yang berdiri megah menggantikan gereja lama yang runtuh akibat gempa 1992, saat misa malam natal tak mampu menampung umatnya.

Misa di Thomas Morus hanya berlangsung sekali. Misa diadakaan mulai pukul 18.00 Wita. Begitu pula umat yang mengikuti misa di gereja centrum. Sedangkan di Katedral St. Yoseph, misa diadakan dua kali yakni pukul 17.00 dan pukul 20.00. Misa malam natal kedua di Katedral, Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Kherubim Parerai, SVD memimpin misa malam natal. Uskup menekan kerendahan hati dan kesederhanaan natal di tengah perkembangan dunia, Hendaknya hidup dalam kesederhanaan dan cinta kasih. Kebaktian di Gereja Protestan Kota Baru dan Pantekosta, dimulai pukul 18.00 Wita dihadiri sejumlah umat. Gereja-gereja non katolik nampak tak terlihat umat meluber ke halaman gereja.

Malam Natal di Maumere berjalan dengan suasana tenang.Cuaca bagus. Meski sekitar pukul 19.00 hujan turun sehingga sempat membuat kepanikan umat yang tak dapat mendapatkan tempat.

Malam Natal kali ini, Polres Sikka menerjunkan sejumlah personilnya ke lapangan. Nampak pihak kemanan berjaga-jaga di sejumlah tempat ibadah umat nasrani dan titik-titik lainnya.
Di depan Gelora Samador, Jalan Nong Meak, Kabor, pihak kepolisan Resort Sikka mendirikan pos keamanan natal dan tahun baru.


Usai Misa Malam Natal, langit Maumere kembali berhias kembang api. Letupan bunyi dari meriam bambu dan mercon saling bersaing. Sesuatu yang cukup menghibur dan memberi warna ditengah suasana sepi menjelang natal dan malam natal. Sangat berbeda jika bunyi-bunyian tak dimainkan anak-anak. Tak ada sama sekali kesan kota ini sedang menyambut natal. Sangat biasa-biasa saja.

Mengenai bunyi-bunyian dari mainan kembang api dan mercon, sejumlah warga mengeluh karena merasa terganggu ketentraman dan kenyamanan. Sebab kesannya permaianan, kembang api dan meriam bambu serta mercon sudah tak terkendali lagi. Menleang Natal, bunyi-bunyian itu semakin ramai terdengar. Warga merasa terganggu namun permaianan tersebut terus berlanjut. Hingga puncaknya malam natal.

Menjelang natal juga diwarnai dengan langkahnya minyak tanah disejumlah kios dan pangakalan, angin yang mulai tesasa kencang dan mendung yang senantiasa tebal sesekali hujan. Bahkan tanggal 17-18 desember lalu, beberapa desa di Palue diserang banjir badang. Warga Palue berduka.

Sejumlah pasar ramai didatangi pembeli, beberapa toko membuka grosiran dan bursa pakaian murah. Suasana agak terasa berkesan natal ketika memasuki Barata Dept Store karena disambut pernak-pernik hiasan natal, Santa Klaus, pohon-pohon natal dan kidung natal non stop.

Saat hari Minggu (25/12/2011) pagi diadakan dua kali misa di gereja-gereja katolik yakni pukul 06.00 dan pukul 08.00 untuk anak-anak. Usai misa, hingga siang, suasana kota sepi dari aktivitas kegiatan. Pertokoan nampak langgeng. Banyak yang menghentikan kegiatan bisnis. Yang nampak jelas hanyalah warga yang sibuk berseliweran mengunjungi sanak saudara untuk silatuhrahmi natal. Kebiasaaan yang sudah lama dujalankan.

Suatu hal yang hilang dari perayaan natal di kota ini hanyalah indentitas ke-nasrani-an yang seolah lenyap. Sebagai kota mayoritas nasrani, tidak terlihat bahwa saat ini umat mayoritas sedang menyambut natal. Yang nampak jelas hanyalah permaihnan kembang api, mercon dan meriam bambu yang seolah-olah mengingatkan kembali, bahwa kota ini sedang meyambut hari Natal. Meski permainanan itu sendiri dikeluhkan sejumlah warga. Sebab bunyi-bunyi tersebut dirasakan sangat mengganggu ketenangan dan kenyamanan istirahat menjelang natal. So, jika kota ini pun sepi dari hingar bingar bunyi-bunyian, siapakah yang menyangka kota ini sedang turut berbahagia menyambut natal, sedangkan indentitas kenasranian menjelang natal saja tak terlihat setitikpun di kota ini...

www.inimaumere.com
Selengkapnya...

 

© 2007 MaUmErE oF FlOrEs: Sunday, December 25 | Design by MaUmErE Of FlOrEs







---[[ KeMbAlI kE aTaS ]]---