Selama ini orang banyak bertanya tentang Wisung Fatima Lela, terutama sejarah kehadirannya. Akhirnya disela acara Perayaan Ekaristi pada Ziarah di Wisung Fatima Lela, buku sejarah berjudul “Maria Fatima,Dari Cova da Iria Sampai Lela”, pun diluncurkan penulisnya.
Penulis buku ini, Rm. Richard Muga Buku, Pr. sesaat sebelum meluncurkan buku ini berkisah kehadiran buku ini untuk memenuhi dan menjawab daftar tanya perhal Wisung Fatima Lela.
Buku ini berisikan sejarah kisah penampakan Bunda Maria di Coca da Iria, Fatima, Portugal kepada Lusia, Franssesco, dan Yasinta dengan pesan-pesan yang disampaikan Bunda Maria dalam rangkaian penampakan dimaksud. Kisah perjalanan Arca Maria dari Fatima yang mengunjungi Flores pada Agsutus tahun 1951. Buku ini juga mengulas sejarah berdirinya Wisung Fatima Lela yang diprakarsai Pastor Paroki Lela kala itu, P. H. Bolscher SVD, P. Van Es SVD dan Kapitan Lela saat itu, M. Kristianus da Silva.
Penulis buku ini, Rm. Richard Muga Buku, Pr. sesaat sebelum meluncurkan buku ini berkisah kehadiran buku ini untuk memenuhi dan menjawab daftar tanya perhal Wisung Fatima Lela.
Buku ini berisikan sejarah kisah penampakan Bunda Maria di Coca da Iria, Fatima, Portugal kepada Lusia, Franssesco, dan Yasinta dengan pesan-pesan yang disampaikan Bunda Maria dalam rangkaian penampakan dimaksud. Kisah perjalanan Arca Maria dari Fatima yang mengunjungi Flores pada Agsutus tahun 1951. Buku ini juga mengulas sejarah berdirinya Wisung Fatima Lela yang diprakarsai Pastor Paroki Lela kala itu, P. H. Bolscher SVD, P. Van Es SVD dan Kapitan Lela saat itu, M. Kristianus da Silva.
Peluncuran buku ditandai dengan pemberian beberapa buku oleh penulis kepada Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Sekda Kabupaten Sikka Sabinus Nabu, dan Pastor Paroki Lela, Romo Laurens Noi, Pr.
Dalam buku tersebut, Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD juga memberikan kata pengantar. Antara lain Uskup mengajak umat untuk tidak saja hidup dari liturgy tetapi juga yang meneguhkan iman mereka melalui berbagai bentuk devosi (berdoa menyerahkan diri), terutama devosi kepada St. Perawan Maria.
Untuk diketahui peluncuran buku ini bertepatan dengan 60 tahun usia Wisung Fatima Lela. Wisung Fatima Lela memiliki lokasi sekitar 3 hektar lebih. Di dalam lokasi ini ditata/dibangun empat rumah kecil untuk pentahtaan Sakramen dan Bunda Maria.
Di atas lokasi ini dibangun pula stasi/perhentian untuk mengenang misteri wafat Kristus. Ada Salib besar yang dipasang di bukit/golgota yang dapat dilihat oleh siapa saja bila hendak memasuki Wisung Fatima Lela.
Keberadaan Wisung Fatima Lela semakin indah dan menawan karena di sekitar tangga menuju rumah pentahtaan Bunda Maria ditanam/hidup pelbagai bunga. Demikian juga di areal Wisung Fatima Lela bertumbuh dan hidup aneka pohon penghias dan peneduh yang melindungi peziarah dari terikan matahari. (djo)
WWW.INIMAUMERE.COM